Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IMPLEMENTASI PIJAT OKSITOSIN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DALAM ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE Karuniawati, Benny; Sari, Mayang Defita; Fauziandari, Erma Nur
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v12i2.710

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi masalah besar. Pemberian ASI Ekslusif dapat menekan Angka Kematian Bayi (AKB) dan mengurangi 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian bayi didunia. Kelancaran produksi ASI merupakan faktor utama tercapainya pemberian ASI ekslusif di dunia. Namun, ada bebarapa ibu yang mengalami ketidak lancaran produksi ASI. Penyebab ketidak lancaran produksi ASI adalah kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang berperan dalam kelancaran produksi ASI, sehingga dibutuhkan upaya alternatif berupa pijat oksitosin. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui hasil penerapan pijat oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI. Metode : penelitian dengan pendekatan studi kasus komprehensif atau Continuity of Care yang dilakukan secara berkesinambungan mulai dari kehamilan sampai dengan KB. Hasil : setelah dilakukan pijat oksitosin ibu nifas merasa lebih rileks. Kesimpulan : pijat oksitosin mampu berperan dalam memperlancar pengeluaran ASI ibu nifas Ny Y di PMB Kuswatiningsih Yogyakarta sehingga ibu merasa lebih tenang, ASI lebih lancar dan ibu merasa lebih rileks setelah mengalami proses persalinan.
HYPNOBIRTHING TERHADAP LAMA PERSALINAN KALA I Karuniawati, Benny; Fauziandari, Erma Nur
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 8 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.657 KB)

Abstract

Teknik relaksasi yang benar selama persalinan akan meningkatkan kemampuan ibu mengontrol rasa nyeri sehingga dapat menurunkan rasa cemas dan mampu meningkatkan aliran darah menuju uterus. Selain itu relaksasi dalam persalinan mampu menurunkan ketegangan otot rahim. hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketegangan otot rahim dapat berupa teknik pernafasan saat kontraksi, dan relaksasi mendalam saat hypnobirthing (Aprilia, 2013). Hypnobirthing adalah metode untuk mengolah alam bawah sadar dengan mengesampingkan rasa sakit yang dialami ibu dengan cara membimbing ibu tetap merasakan kontraksi namun saat bersamaan ibu juga dikondisikan untuk mengurangi kepekaan terhadap nyeri atau dapat menikmati kontraksi yang terjadi sehingga ibu merasa nyaman. Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui pengaruh Hypnobirthing terhadap lama persalinan kala I. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan case control. Responden sejumlah 35 orang diambil secara Purposive Sampling. Kesimpulan dalam penelitian ini 20 responden dengan Hypnobirthing mempunyai waktu lama kala I rata-rata 129 menit. Lama kala I pada kelompok control adalah 135, 67 menit. Berdasarkan uji statistik tidak ada perbedaan waktu yang signifikan antara persalinan dengan hypnobirthing dan tanpa hypnobirthing. Tetapi berdasarkan nilai mean terlihat bahwa persalinan dengan hypnobirthing memliliki waktu persalinan 6,67 menit lebih singkat dibanding dengan persalinan tanpa hypnobirthing.
Implementation of Field Massage to Prevent Neonatal Jaundice Nurazizah, Dellaelvinta; Krismiyati, Murti; Fauziandari, Erma Nur
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.4608

Abstract

In 2022 Indonesia's infant mortality rate is still high, one of the causes is neonatal jaundice. Neonatal jaundice is a jaundice due to hyperbilirubinemia. Hyperbilirubinemia can be prevented by breastfeeding on demand and field massage. Field massage is the provision of stimulation in the face, chest and abdominal area which functions to increase the activity of the vagus nerve. This study aims to determine the results of the application of field massage to the prevention of neonatal jaundice. This type of research is qualitative with a case study research method using an observational approach. The data used is primary data. This research was conducted on baby Kenzo. Field massage is carried out on Baby Kenzo from birth to 6 days old, in a day it is done 2 times in the morning and evening for 15-20 minutes. The evaluation of field massage was carried out on the 6th day. after field massage there was an increase in the frequency of breastfeeding, elimination of bowel movements and urination, the baby did not experience hyperbilirubinemia and there was a weight gain of 200 grams. Field massage can improve the work of the digestive system so that it is effective in preventing neonatal jaundice.
Rebozo Technique and Nipple Stimulation on the Length of Labor in Period I in Maternity Fauziandari, Erma Nur; Wulandari, Amri; Fijriyah, Saumi; Annarrahayu, Lutfi
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.5250

Abstract

Childbirth is the process of movement of the fetus, placenta and membranes from the uterus through the birth canal. This process starts from the opening and dilation of the cervix caused by uterine contractions with regular frequency, duration, and strength. The Maternal Mortality Rate (AKI) in maternity reached 189 per 100 thousand live births, Indonesia ranked second highest in ASEAN. The cause of maternal death is 80% caused by direct factors (partus congestion, bleeding, eclampsia, sepsis, hypertension in pregnancy, and complications of abortion. To reduce AKI, pain management and appropriate childbirth care efforts are needed, namely pharmacological methods and non-pharmacological methods. The rebozo technique and nipple stimulation are non-pharmacological methods of complementary therapy in childbirth.Method: The purpose of this study is to determine the effectiveness of the rebozo technique and nipple pacifier stimulation on the duration of labor I. Type of experimental quantitative research with a case control design. The sampling technique in this study is purposive sampling, which is based on inclusion and exclusion criteria, with an independent t test and a sample of 27 maternity mothers, from PMB Saumi Fijriyah, PMB Kuswantiningsih, PMB Emi narimawati. The research period is from September to October 2024.Results: The results of the One Way Anova Analysis test obtained a significance value of α 0.119. Because the significance value α 0.119 > α 0.05, Ho was accepted and H1 was rejected, meaning that there was no significant difference in the length of time during labor in the Rebozo Technique, nipple stimulation group and the control group.Conclusion: The conclusion of this study is that there is no significant difference in the length of the first stage of labor in the Rebozo technique group, nipple stimulation and the control group because it is influenced by many factors.
Peningkatan Kesehatan Lansia melalui Pembentukan Posyandu Lansia Wulandari, Amri; Krismiyati, Murti; Fauziandari, Erma Nur; Trisnaningsih, Rahma
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i4.4683

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan enam propinsi berpenduduk lansia lebih dari 10 %. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang berusia 60 tahun keatas. Keluhan lansia dipengaruhi oleh proses degenerative yang meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan infeksi. Penyakit tidak menular mengalami peningkatan dalam 5 tahun, yaitu hipertensi naik 8,3% menjadi 34,1%, diabetes melitus 4% menjadi 10,9%, stroke 3,9% menjadi 10,9%, dan penyakit ginjal kronis 1,8% menjadi 3,8%. Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu yang dirancang khusus untuk masyarakat usia lanjut. Pelaksanaan posyandu lansia bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan lansia. Kader lansia dan sarana posyandu, merupakan modal dalam keberlanjutan posyandu lansia. Tujuan kegiatan ini membentuk posyandu lansia dan pendampingan kader posyandu lansia untuk meningkatkan kesehatan lansia. Metode meliputi wawancara, observasi terbuka, sosialisasi posyandu lansia, pelatihan kader tentang 5 meja pada posyandu lansia, edukasi tentang deteksi dini penyakit degeneratif. Jumlah kader yang hadir 70 orang. Hasil terdapat peningkatan pengetahuan kader antara sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan mengenai posyandu lansia, pelatihan kader dapat meningkatkan pemahaman kader mengenai sistim 5 meja dan pemeriksaan kesehatan pada Posyandu lansia, terdapat kekuatan dan keterbatasan dalam pengabdian masyarakat yang dilakukan, kekuatan berupa keterlibatan mitra dan kegiatan yang komprehensif melalui pendekatan action research.
Pendampingan Posyandu Lansia Wulandari, Amri; trisnaningsih, Rahma; Krismiyati, Murti; Fauziandari, Erma Nur
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6840

Abstract

Kesehatan yang baik bagi lansia difokuskan pada upaya untuk dapat meningkatkan usia dan memperpanjang umur lansia, dengan harapan lansia terlibat aktif dalam semua kegiatan masyarakat. Lansia (lansia) adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Keluhan lansia dipengaruhi oleh proses degeneratif yang meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan infeksi. Penyakit tidak menular meningkat dalam 5 tahun, yaitu hipertensi meningkat 8,3% menjadi 34,1%, diabetes melitus sebesar 4% menjadi 10,9%, stroke sebesar 3,9% menjadi 10,9%, dan penyakit ginjal kronis sebesar 1,8% menjadi 3,8%. Posyandu Lansia merupakan pos layanan terpadu yang dirancang khusus untuk lansia. Pelaksanaan posyandu lansia bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pencegahan, dan penanganan penyakit tidak menular, metode meliputi pendaftaran, timbang dan pemeriksaan tekanan darah, pencatatan, dan pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan medis (gula darah, asam urat), pembagian PTM dan penyuluhan, edukasi kepada lansia serta dilanjutkan senam bersama. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan kemudian di analisis sesuai katagori. Lansia yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat berjumlah 40 peserta, dengan mayoritas peserta adalah perempuan 57,5%, peserta usia 53-94 tahun, peserta dengan hasil hipertensi tingkat I sebanyak 27,5%, gula darah 97,5% normal, dan peserta dengan asam urat 65%.
REBOZO TECHNIQUE SHORTENS FIRST STAGE OF LABOR Erma Nur Fauziandari; Amri Wulandari; Saumi Fijriyah; Lutfi Annarahayu
Journal for Quality in Women's Health Vol. 8 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jqwh.v8i2.283

Abstract

The maternal mortality rate that occurs in maternal mothers in Indonesia reaches 189 per 100 thousand live births. 80% percent of maternal deaths are caused by direct factors, one of which is stuck Labor. One of the efforts to reduce the incidence of Labor jams is to shorten or speed up the length of labor. Efforts to speed up the duration of delivery in the first period is by managing the rebozo technique.  Type of experimental research  with case control design and sampling technique  purposive sampling. The samples of 18 maternity mothers was divided into 2 groups, 9  in rebozo technique  and 9  in control group. The results of the study, the analysis with an independent t test, obtained ρ value 0.018 < sig 0.005. From these results, it can be concluded that the rebozo technique is effective in shortening the length of delivery time during First Stage Labor.