Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Modifikasi Vanilin Dengan Asam p-Hidroksi Benzoat Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan Candida albicans Faridlatul Hasanah; Adia Putra Wirman
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 15 No. 02 Desember 2018
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.001 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v15i2.1966

Abstract

Penemuan senyawa antimikroba baru merupakan hal yang menarik untuk terus dikembangan, hal ini disebabkan meningkatnya resistensi antimikroba secara global. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa baru yaitu vanilil para hidroksibenzoat (vanilil p-hidroksibenzoat) yang diharapkan memiliki aktivitas antimikroba. Penelitian diawali dengan mensintesis vanilil p-hidroksibenzoat melalui reaksi reduksi dan esterifikasi. Senyawa vanillin direduksi terlebih dahulu menjadi vanilil alkohol untuk meminimalisasi halangan sterik pada reaksi esterifikasi. Senyawa hasil reduksi dilanjutkan reaksi esterifikasi menggunakan metode Steglich dengan asam para hidroksibenzoat. Senyawa yang dihasilkan dianalisis dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Fourier-Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), spektroskopi MS, dan spektroskopi NMR. Senyawa ester yang terbentuk mempunyai titik leleh dari yaitu 152-154 oC dengan rendemen 55,90%. Hasil elusidasi struktur dengan FTIR dan spektrum 1H-NMR menunjukkan kesesuaian dengan senyawa yang diinginkan yaitu vanilil p- hidroksibenzoat. Daya antimikroba senyawa vanilil p-hidroksibenzoat terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 dan 400 ppm termasuk kategori lemah. Sedangkan pada konsentrasi 600 ppm dikategorikan sedang. Uji aktivitas terhadap Pseudomonas aeroginosa pada konsentrasi 200 dan 400 ppm termasuk kategori sedang dan pada konsentrasi 600 ppm dikategorikan kuat. Senyawa hasil sintesis tidak memiliki aktivitas sebagai antijamur.
ISOLASI SENYAWA FENOLIK DARI FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK DAUN Aglaia speciosa Adia Putra Wirman; Lucy Efrieni; Yunazar Manjang; Rizal Fahmi
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 11 No. 02 Desember 2014
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pji.v11i2.831

Abstract

ABSTRAK Telah diisolasi dua senyawa fenolik dari fraksi ekstrak kasar metanol daun kering Aglaia speciosa. Pemisahan komponen dilakukan dengan kromatografi kolom secara elusi bergradien (n-heksana : etil asetat : metanol) kemudian diikuti dengan penghabluran ulang menggunakan n-heksana : etil asetat. Senyawa pertama (non flavonoid) berupa amorf putih (dekomposisi 257 oC), dari spektrum UV memperlihatkan λmax (metanol) 235 nm, 275 nm (bahu) dan spektrum IR dengan serapan penting pada 3200 cm-1, 1625 cm-1, 1465 cm-1, dan 840 cm-1. Senyawa kedua berupa amorf kuning muda (dekomposisi 227 oC) dan berdasarkan spektrum UV dan IR, disarankan sebagai 5, 7, 4’ –trihidroksiflavon yang merupakan tipe viteksin. Struktur sebenarnya dari kedua senyawa tersebut belum dapat ditentukan. Kata kunci: daun Aglaia speciosa, fenolik, flavonoid, viteksin. ABSTRACT Two phenolic compunds have been isolated from ethyl acetate fraction of the crude metanolic extract from A. speciosa dried leaves. It was separated by column chromatography with gradient elution (n-hexane : ethyl acetate : methanol) then followed by precipitation from n-hexane : ethyl acetate. The first isolate was a non flavonoid, white amorphous solid (dec. 257 oC), UV spectra λmax (methanol) 235 nm, 275 nm (sh) and IR spectra vmax KBr 3200 cm-1, 1625 cm-1, 1465 cm-1 and 840 cm-1. The second isolate was a light yellow amorphous solid (dec. 227 oC) and suggested as 5,7,4’-trihidroxyflavone of vitexin type base on its UV and IR spectra. The exact structure of those two compounds could not be determined yet. Key words: Aglaia speciosa leaves, phenolic, flavonoid, vitexin.