Ekosistem mangrove di Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ekologi ekosistem mangrove berdasarkan kerapatan vegetasi dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian dilakukan dari Mei hingga Agustus 2024 menggunakan metode campuran yang meliputi observasi lapangan, wawancara, dan analisis citra satelit Landsat 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan mangrove di beberapa lokasi mengalami penurunan yang signifikan, dari luas 448,94 ha (62,91%) pada tahun 2018 menjadi 129,52 ha (18,2%) akibat konversi lahan untuk perkebunan dan pemanfaatan lahan yang tidak sesuai. Dimensi ekonomi ekosistem mangrove di Kuala Jambi cukup berkelanjutan dengan nilai indeks keberlanjutan sebesar 51,21. Strategi seperti ekowisata berbasis mangrove dan silvofishery yang memberi manfaat ekonomi sambil menjaga kelestarian. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kebijakan juga penting. Dimensi sosial meiliki nilai indeks keberlanjutan sebesar 64,94 termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Partisipasi dan kesadaran masyarakat masih tergolong rendah, sehingga sangat diperlukan peningkatan pendidikan dan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan mangrove yang menjadi kunci untuk keberlanjutan jangka panjang. Pemahaman dan regulasi yang baik akan mendukung pelestarian ekosistem mangrove secara berkelanjutan.