Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

RUMAH PANGGUNG SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN TERHADAP BENCANA BANJIR, LAHAN PARKIR, AREA BERMAIN DAN BERSOSIALISASI Alfiah, Alfiah; Said, Ratriana
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 5 No 1 (2018): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v5i1a9

Abstract

Abstrak_ Perumahan di perkotaan hakekatnya mewujudkan kondisi yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejahtera, berbudaya, berkeadilan sosial dan berkelanjutan. Permasalahan perumahan adalah perbaikan kualitas lingkungan tidak diimbangi dengan perbaikan kualitas unit rumah. Perbaikan jalan lingkungan tiap tahun menyebabkan tinggi permukaan jalan lebih tinggi dari lantai unit perumahan tersebut. Pertambahan tinggi permukaan jalan menyebabkan terjadinya genangan air pada tiap unit rumah pada musim hujan. Pertumbahan ekonomi penghuni menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan fasilitas kendaraan atau garasi. Perencanaan garasi atau carport yang tidak terencana menyebabkan penguhi perumahan memarkir kendaraan di jalan lingkungan depan rumahnya. Perilaku tersebut sangat merugikan penghuni dan pelaku kegiatan dalam perumahan tersebut. Area bermain dan bersosialisasi pada perumahan yang jarang tersedia menyebabkan para penghuni dan anak-anak kerang peka terhadap lingkungannya. Penelitian ini menggunakan metode  deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dimana pendekatan pada kedua metode ini berbeda. Pada metode kualitatif digunakan dengan cara mempelajari beberapa literatur berupa teori-teori penanggulangan banjir pada area perumahan serta standar-standar luas untuk parkir. Kuantitif untuk menghitung dan mengukur standar ketinggian bangunan terhadap banjir dan luas yang diperlukan untuk parkir pada tiap unit rumah. Perencanaan desain rumah panggung area perumahan menjadi salah satu alternative solusi dalam memecahkan bencana banjir, perparkiran, area bermain dan area soliasilsasi pada perumahan di perkotaan yang dapat mewujudkan kondisi yang layak huni, aman, nyaman, damai, sejahtera, berbudaya, berkeadilan sosial dan berkelanjutanKata-kunci : Rumah Panggung; Bencana Banjir; Lahan Parkir. Abstrac_Urban housing in nature embodies conditions that are habitable, safe, comfortable, peaceful, prosperous, cultured, socially just and sustainable. The problem of housing is the improvement of environmental quality is not balanced with the improvement of the quality of housing units. Environmental road improvement each year causes the road surface height is higher than the floor of the housing unit. The increase in the height of the road surface causes the occurrence of water puddles in each unit of the house during the rainy season. The economic spill of the occupants caused an increase in the need for a vehicle or garage facility. Planning an unplanned garage or carport causes the housing to park in the street environment of his house. Such behavior is very detrimental to residents and actors in the housing. The area of play and socializing on rarely available housing causes residents and clam children to be sensitive to the environment. This research uses descriptive method with quantitative and qualitative approach where the approach in both methods is different. In qualitative methods used by studying some literature in the form of flood prevention theories on residential areas as well as wide standards for parking. Quantitative to calculate and measure the standard height of the building against the flood and area required for parking on each unit of the house. Housing stage design of residential area becomes an alternative solution in solving flood, parking, play area and soliasilsasi area in urban housing that can realize the condition of habitable, safe, comfortable, peaceful, prosperous, cultured, social justice and sustainableKeywords: Stage House; Floods; Parking lot.
DESAIN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DI MAKASSAR Burhanuddin, Burhanuddin; Said, Ratriana; Wahdaniar, Wahdaniar
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 5 No 2 (2018): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v5i2a4

Abstract

Abstrak_ Jumlah lansia di kota Makassar baik yang tergolong terlantar dan hampir terlantar berdasarkan data pemerintah setempat saat ini semakin meningkat. Untuk itu diperlukan perhatian dan penanganan yang serius dari berbagai pihak. Salah satu kebutuhan utama lansia adalah sarana tempat bernaung yakni panti sosial tresna werdha.  Permasalahan yang umum pada lansia di daerah perkotaan adalah kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, serta tidak adanya sanak saudara yang mendampingi dan memberikan bantuan perekonomian.  Tujuan dari desain panti werdha ini ialah sebagai salah satu bentuk solusi untuk menjawab kebutuhan para manusia usia lanjut, yakni selain sebagai tempat hunian, juga mewadahi beberapa fasilitas yang sangat dibutuhkan seperti fasilitas kesehatan yang dapat memantau kesehatan mental dan fisik para lanjut usia mengingat mereka mengalami kemunduran dalam kesehatan juga fasilitas sosial lainnya. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah deskriptif kualitatif yang selanjutnya dilakukan eksplorasi dalam bentuk desain grafis sehingga didapatkan visualisasi sebuah panti sosial yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan dan perilaku penghuninya. Kata kunci : Panti Sosial; Tresna Werdha; Lanjut Usia  Abstract­_ The number of elderly in the city of Makassar is currently increasing, neither of which belongs to the displaced and almost abandoned. For it, is necessary required serious attention and handling of various parties as a means needs of places  workhouses. A common problem in the elderly in urban areas was poverty, abandoned, disability, as well as the absence of relatives who accompany and help the economy. The purpose of The  Werdha Parlors is to accommodate the elderly man with providing some of the facilities needed. In addition to residential facilities, also provided other support facilities such as health facilities that monitor the mental and physical health of the elderly considering their decline in health. The methods used in this research: with a descriptive qualitative. From these results then conducted exploration in the form of graphic design so obtained the design of a social parlors are comfortable and appropriate to the needs of its inhabitants.  Keywords : Social Homes; Tresna Werdha; Elderly
PREFERENSI PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DI RUMAH SUSUN SEWA MARISO DI MAKASSAR Bunawardi, Ratriana Said; Amin, Burhanuddin
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2019): December
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i2a2

Abstract

Abstrak_ Rumah susun sewa merupakan rumah vertikal yang dirancang untuk orang berpenghasilan rendah, dan merupakan respon atas tingginya permintaan tempat tinggal yang layak. Rumah susun ini juga diharapkan dapat lebih efisien dalam penggunaan lahan dan mampu mengurangi jumlah permukiman kumuh di daerah perkotaan. Fenomena yang terlihat pada rumah susun sewa Mariso, dimana preferensi penghuni dalam memanfaatkan ruang-ruang publik yang tidak sesuai dengan rencana fungsi awal ruang. Adanya konflik spasial berasal dari aktivitas dan mobilitas penghuni mengakibatkan terjadi invasi pada sebagian ruang publik. Beberapa ruang melebihi fungsi dan tujuan dasarnya, sementara ruang lain dimanfaatkan secara tidak sesuai dengan fungsi desain awalnya. Studi komprehensif dilakukan untuk mengenali karakter penghuni beserta latar belakang pekerjaan, pendapatan dan pendidikan mereka sehubungan dengan perilaku mereka terhadap ruang publik dan pemanfaatannya. Metode tracing (person centered map) digunakan pada penelitian ini. Sampel berupa penghuni rumah susun Mariso dipilih berdasarkan karakteristik penghuni seperti usia, gender dan pekerjaan untuk mengungkapkan aktivitas dan interaksi sehari-hari. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penghuni berpenghasilan rendah lebih memilih untuk terlibat dalam interaksi sosial secara informal. Kegiatan pribadi tertentu dilakukan di ruang publik dan bukan di unit huniannya dan dalam banyak kesempatan, aktivitas pribadi dilakukan secara berkelompok penghuni sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Koridor yang didesain sebagai jalur penghubung antar unit hunian mendapat beban yang berlebih karena intervensi aktivitas pribadi. Sebaliknya, beberapa ruang komunal tampaknya ditinggalkan oleh karena berbagai alasan. Fenomena adanya kegiatan pribadi di ruang komunal telah menurunkan kualitas hunian, dan menjadi kawasan kumuh vertikal lainnya di dalam wilayah perkotaan. Hasil studi harus dipertimbangkan, dievaluasi dan dirujuk untuk desain ruang publik lebih lanjut dan lebih baik pada tipe perumahan seperti ituKata kunci: Preferensi penghuni, Rumah Susun, Ruang Publik. Abstract_Rental flat is a vertical house designed for low-income people and in response to the high demand for housing. Its also expected to be more efficient in land use and will reduce the number of slums in urban areas. The phenomenon is seen in the Mariso flats, where the preferences of residents in utilizing public spaces are not in accordance with the initial function of space. Spatial conflict arises from the activities and mobility of residents resulting in an invasion of some public spaces. Some spaces exceed their basic functions and objectives, while other spaces are not used according to their original design functions. A comprehensive study conducted to identify the occupant background, job, income and education in connection with their behavior towards public space and its utilization. The research method is accomplished by mapping the behaviors such as place center map. Samples of Residents selected based on characteristics such as age, gender and work to expose the activities and daily interactions.  The results of this study found that low-income residents prefer informal social interactions. Certain private activities are carried out in public spaces and not in their residential units. On several occasions, private activity conducted in groups of residents as part of their daily routine. Corridors that are designed as a connecting line between residential units are overloaded due to personal activity interventions. Conversely, some communal spaces seem abandoned for various reasons. The phenomenon of private activities in communal spaces has reduced the quality of residents, and become another vertical slum in the urban area. Study results must be considered, evaluated and referred for further and better design of public space. in such types of housing. Keywords: Residence Preference; Flats; Public Space.
STUDI KUAT TEKAN BATAKO RAMAH LINGKUNGAN (ECO-BRICK) DENGAN KOMPOSIT MATERIAL SAMPAH KONSTRUKSI DAN SAMPAH STEROFOAM (Study of Compressive Strength of Environmentally Friendly Brick (Eco-brick) with Composite Materials of Construction and Styrofoam Waste) Sudarman, Sudarman; Said, Ratriana; Nuryuningsih, Nuryuningsih; Syuaib, Mayyadah
Tesa Arsitektur Vol 21, No 2: Desember 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i2.10706

Abstract

Salah satu isu utama yang menjadi fokus pembahasan masyarakat dunia saat ini adalah isu pemanasan global. Penyebab terjadinya pemanasan global sendiri adalah penggunaan energi yang terlalu besar sehingga menyebabkan munculnya efek rumah kaca dan dunia konstruksi menjadi salah satu penyumbang efek rumah kaca terbesar setelah dunia industri dan kendaraan. Konstruksi berkelanjutan adalah upaya dalam menekan penggunaan energi dalam proses konstruksi, salah satu bentuknya adalah dengan menggunakan material bangunan yang ramah terhadap lingkungan seperti pengembangan eco-brick. Penelitian yang dilakukan berupa pengembangan eco-brick dengan memanfaatkan limbah konstruksi dan limbah sterofoam sebagai bahan penyusun eco-brick. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pengujian laboratorium berupa uji tekan dengan membandingkan kuat tekan antara material eco-brick yang dikembangkan dengan material serupa yang telah lebih dahulu banyak digunakan masyarakat untuk konstruksi dinding seperti batu bata dan bata ringan. Komposisi dari pembuatan eco-brick sendiri terdiri dari semen 20%, pasir 20%, limbah konstruksi 40%, dan Sterofoam 20%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan maksimum dari eco-brick yang dikembangkan rata-ratanya adalah 55.83 kN, batu bata rata-ratanya 196.3 kN, dan bata ringan rata-ratanya 30 kN. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa eco-brick layak untuk nantinya bisa menjadi alternatif untuk dimanfaatkan pada konstruksi dinding. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi pengambangan material dinding yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan ekonomis namun bermutu tunggi.
Makassar Creative Center dengan Konsep Arsitektur Kontemporer Hidayat, Aswar; Said, Ratriana; Nuryuningsih, Nuryuningsih
TIMPALAJA : Architecture Student Journals Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : The Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/timpalaja.v6i2a7

Abstract

Abstract_Contemporary architecture is an interesting subject because of its unique blend of modern aesthetics and functionality. This article aims to explore the characteristics and design principles contained in contemporary architecture, focusing on creative center buildings in Makassar. The results of analysis suggest that contemporary architecture refers to the concept of demonstrating a form of architectural work that occurs today by describing freedom of expression and prioritizing modern visual impressions with the use of eco-friendly materials. The Creative Center is the foundation of important elements in the empowerment of creative communities and cultural development in various cities. This article aims to investigate the role and impact of the Creative Center as a platform for collaborating creatively, innovating in business economic growth. Through various analysis of technological advancement factors in executing building design, the Creation Center focuses on developing the concept of technological advancement in the present era by applying it to facade and material use. The study used several stages, namely field surveys, literature studies, and the comparative study affected various potentials and supporting factors. The results of this study are expected to provide a conceptual foundation in developing architectural solutions in the present era by following technological advances and providing employment opportunities for people, accommodating a wide range of creative ideas. Thus, the concept of contemporary architecture applied can provide building planning in accordance with the standards of creative center operators' needs. Keywords: Contemporary Architecture;Creative Center; Technology