Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Correlation Between Mobility and COVID-19 Cases in Surabaya City, Indonesia Alawy, Gholiqul Amrodh; Wicaksono, Achmad; Suharyanto, Agus
Civil and Environmental Science Journal (CIVENSE) Vol 4, No 2 (2021): IN PRESS
Publisher : Fakultas Teknik UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of COVID-19 cases in Surabaya was one of the highest in Indonesia at the beginning of the pandemic. This study aims to determine the mobility and activity patterns of the people of Surabaya during the COVID-19 pandemic and find a correlation between people mobility and the number of COVID-19 cases in Surabaya City using Pearson’s Coefficient of Correlation (PCC). The data used are mobility data at Gubeng Station, Purabaya Terminal, Waru Utama toll gate, and COVID-19 Community Mobility Reports. The mobility pattern of the people of Surabaya City in 2020 is divided into 5 phases, namely the normal condition phase (F0), the pandemic’s initial phase (F1), the PSBB phase (F2), the transition of AKB phase (F3), and the AKB phase (F4). This study indicates that the number of people in transit stations and residential areas has a high correlation with the number of COVID-19 cases. In addition, the type of mobility that has the most effect on increasing the number of COVID-19 cases is the mobility of bus transportation.
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH KACA TERHADAP TENSILE STRENGTH RATIO CAMPURAN BERASPAL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE Syaripin; Suparma, Latif Budi; Mulyono, Agus Taufik; Alawy, Gholiqul Amrodh; Ardiansyah, Ahmad Farid; Septiandri, Rohmahillah Aviskanasya
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v11i1.9065.39-48

Abstract

Abstract Hot asphalt mixtures require aggregate as the constituent material. In this study, the potential for glass waste to be used as an aggregate substitute is examined. For this reason, a mixture design was determined to obtain the Optimum Asphalt Content of the Asphalt Concrete-Binder Course mixtures using glass waste as a substitute for fine aggregate. The glass waste used is glass waste that passes through sieve No. 50 and retained on sieve No.100. The proportion of glass waste substitution is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% to the amount of fine aggregate in the mixture. The asphalt mixture in this study was made using the Marshall mixture design method. From this design, the Optimum Asphalt Content is obtained at 5.9% (0% glass waste), 5.4% (25% glass waste), 5.2% (50% glass waste), 5.1% (75% glass waste), and 4.9% (100% glass waste). Next, test spe-cimens were made for Indirect Tensile Strength testing, and carried out for testing in dry and wet conditions, and the Tensile Strength Ratio of the test specimens was determined. The Tensile Strength Ratio of the asphalt mixture decreases with increasing proportion of glass waste and decreasing asphalt content. Overall, this research shows that glass waste can be used as a substitute for fine aggregate. Keywords: hot mix asphalt; aggregate; glass waste; Marshall Method; Tensile Strength Ratio Abstrak Campuran beraspal panas memerlukan agregat sebagai material penyusunnya. Pada studi ini dikaji potensi limbah kaca untuk dimanfaatkan sebagai substitusi agregat. Untuk itu ditentukan rancangan campuran dengan untuk mendapatkan Kadar Aspal Optimum pada campuran beraspal jenis Asphalt Concrete-Binder Course dengan menggunakan limbah kaca sebagai substitusi agregat halus. Limbah kaca yang digunakan adalah limbah kaca yang lolos ayakan No. 50 dan tertahan ayakan No.100. Proporsi substitusi limbah kaca adalah 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap jumlah agregat halus dalam campuran. Campuran beraspal pada studi ini dibuat dengan menggunakan metode perancangan campuran Marshall. Dari perancangan tersebut diperoleh Kadar Aspal Optimum sebesar 5,9% (limbah kaca 0%), 5,4% (limbah kaca 25%), 5,2% (limbah kaca 50%), 5,1% (limbah kaca 75%), dan 4,9% (limbah kaca 100%). Selanjutnya dibuat benda-benda uji untuk pengujian Indirect Tensile Strength, dan dilakukan untuk pengujian dengan kondisi telah dilakukan pengkondisian kering dan kondisi basah, serta ditentukan Tensile Strength Ratio benda-benda uji. Tensile Strength Ratio campuran beraspal mengecil dengan bertambahnya proporsi limbah kaca dan berkurangnya kadar aspal. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa limbah kaca dapat dimanfaatkan sebagai substitusi agregat halus. Kata-kata kunci: campuran beraspal panas; agregat; limbah kaca; Metode Marshall; Tensile Strength Ratio
Pengaruh Mobilitas Masyarakat terhadap Tingkat Penambahan Jumlah Kasus COVID-19 di Surabaya Alawy, Gholiqul Amrodh; Achmad Wicaksono; Syaripin; Adelia Nur Isna Kartikasari; Niswah Selmi Kaffa
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55893/jt.vol24no1.684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak mobilitas penduduk dan kendaraan terhadap jumlah kasus COVID-19 di Surabaya serta menentukan jeda waktu (time lag) optimal antara pola mobilitas dan peningkatan kasus baru. Analisis regresi linier digunakan dengan variabel dependen (Yi) berupa jumlah harian kasus positif COVID-19 dan variabel independen (Xi) berupa data mobilitas. Data mobilitas ini dikumpulkan dari titik-titik transportasi utama di Surabaya, yaitu Stasiun Kereta Api Gubeng, Terminal Bus Purabaya, dan Gerbang Tol Waru Utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pola peningkatan jumlah kasus COVID-19 yang sejalan dengan perubahan tingkat mobilitas masyarakat. Pada jeda waktu (lag) 0 hari, korelasi antara mobilitas dan kasus COVID-19 memiliki nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,719, namun meningkat menjadi 0,753 ketika menggunakan jeda waktu 15 hari (lag = 15). Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi mobilitas masyarakat di Surabaya memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap jumlah kasus COVID-19 dalam rentang waktu 15 hari setelahnya. Model regresi linier yang dibangun melalui proses seleksi stepwise memperlihatkan bahwa tingkat mobilitas di Gerbang Tol Waru Utama menjadi variabel prediktor paling signifikan, menjadikannya faktor penting dalam memahami dinamika penyebaran COVID-19 di wilayah ini.
PENGARUH SUBSTITUSI LIMBAH KACA TERHADAP TENSILE STRENGTH RATIO CAMPURAN BERASPAL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE Syaripin; Suparma, Latif Budi; Mulyono, Agus Taufik; Alawy, Gholiqul Amrodh; Ardiansyah, Ahmad Farid; Septiandri, Rohmahillah Aviskanasya
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v11i1.9065.39-48

Abstract

Abstract Hot asphalt mixtures require aggregate as the constituent material. In this study, the potential for glass waste to be used as an aggregate substitute is examined. For this reason, a mixture design was determined to obtain the Optimum Asphalt Content of the Asphalt Concrete-Binder Course mixtures using glass waste as a substitute for fine aggregate. The glass waste used is glass waste that passes through sieve No. 50 and retained on sieve No.100. The proportion of glass waste substitution is 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% to the amount of fine aggregate in the mixture. The asphalt mixture in this study was made using the Marshall mixture design method. From this design, the Optimum Asphalt Content is obtained at 5.9% (0% glass waste), 5.4% (25% glass waste), 5.2% (50% glass waste), 5.1% (75% glass waste), and 4.9% (100% glass waste). Next, test spe-cimens were made for Indirect Tensile Strength testing, and carried out for testing in dry and wet conditions, and the Tensile Strength Ratio of the test specimens was determined. The Tensile Strength Ratio of the asphalt mixture decreases with increasing proportion of glass waste and decreasing asphalt content. Overall, this research shows that glass waste can be used as a substitute for fine aggregate. Keywords: hot mix asphalt; aggregate; glass waste; Marshall Method; Tensile Strength Ratio Abstrak Campuran beraspal panas memerlukan agregat sebagai material penyusunnya. Pada studi ini dikaji potensi limbah kaca untuk dimanfaatkan sebagai substitusi agregat. Untuk itu ditentukan rancangan campuran dengan untuk mendapatkan Kadar Aspal Optimum pada campuran beraspal jenis Asphalt Concrete-Binder Course dengan menggunakan limbah kaca sebagai substitusi agregat halus. Limbah kaca yang digunakan adalah limbah kaca yang lolos ayakan No. 50 dan tertahan ayakan No.100. Proporsi substitusi limbah kaca adalah 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% terhadap jumlah agregat halus dalam campuran. Campuran beraspal pada studi ini dibuat dengan menggunakan metode perancangan campuran Marshall. Dari perancangan tersebut diperoleh Kadar Aspal Optimum sebesar 5,9% (limbah kaca 0%), 5,4% (limbah kaca 25%), 5,2% (limbah kaca 50%), 5,1% (limbah kaca 75%), dan 4,9% (limbah kaca 100%). Selanjutnya dibuat benda-benda uji untuk pengujian Indirect Tensile Strength, dan dilakukan untuk pengujian dengan kondisi telah dilakukan pengkondisian kering dan kondisi basah, serta ditentukan Tensile Strength Ratio benda-benda uji. Tensile Strength Ratio campuran beraspal mengecil dengan bertambahnya proporsi limbah kaca dan berkurangnya kadar aspal. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa limbah kaca dapat dimanfaatkan sebagai substitusi agregat halus. Kata-kata kunci: campuran beraspal panas; agregat; limbah kaca; Metode Marshall; Tensile Strength Ratio
STUDI KEBUTUHAN TERMINAL ANGKUTAN BARANG DI KABUPATEN PROBOLINGGO Suraji, Aji; Cakrawala, Mohamad; Purwaningsih, Anis; Tjahjono, Ngudi; Fatkhurrozi, Muhamamad; Alawy, Gholiqul Amrodh
Prosidia Widya Saintek Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angkutan barang yang melakukan transportasi antar kota serta yang akan melakukan distribusi logistik membutuhkan terminal angkutan barang. Keberadaan angkutan barang akan digunakan oleh pengguna jalan raya sebagai tempat istirahat dan melakukan pemindahan barang dari kendaraan berat ke kendaraan yang lebih kecil untuk bisa masuk di kelas jalan yang lebih rendah di dalam kota. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian kebutuhan terminal barang di wilayah Kabupaten Probolinggo. Metode pengambilan data dilakukan dengan identifikasi kendaraan yang melakukan parkir di sepanjang jalan nasional dari Probolinggo sampai dengan Situbondo. Para pengguna jalan dilakukan wawancara alasan kenapa melakukan parkir di tepi jalan di sepanjang jalan nasional di wilayah Kabupaten Probolinggo ke arah timur. Metode analisis dilakukan dengan melihat kondisi kendaraan yang parkir di tepi jalan serta kondisi lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendaraan barang yang melakukan parkir di tepi jalan. Hasil analisis telah memberikan arahan bahwa diperlukan terminal angkutan barang yang berada pada lokasi alternatif 2 yang layak secara teknis dan ekonomi di sebelah timur exit tol Gending.
PERBANDINGAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL DARI ASPAL PEN 60/70 DAN ASPAL PG DI INDONESIA Syaripin; Kaffa , Niswah Selmi; Pranadiarso, Tedy; Ardiansyah , Ahmad Farid; Alawy, Gholiqul Amrodh; Septiandri, Rohmahillah Aviskanasya
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 4, November 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i4.35160

Abstract

The selection of asphalt type plays a crucial role in determining pavement performance, particularly against moisture-induced damage. This study evaluates three types of asphalt, namely Pen 60/70, PG70, and PG76, using the Marshall mix design method. The results indicate that PG76 achieved the highest stability (2179 kg at 30 minutes and 2144 kg after 24 hours of immersion), followed by PG70 (1558–1551 kg), while Pen 60/70 showed the lowest values (1395–1219 kg). The highest flow was observed in Pen 60/70 (4.2–4.9 mm), indicating a more plastic behavior, whereas PG70 had the lowest flow (3.8–4.1 mm). The highest Marshall Quotient (MQ) was obtained with PG76 (487–438 kg/mm), and the lowest with Pen 60/70 (343–249 kg/mm). Retained Marshall Stability (RMS) analysis revealed that PG70 and PG76 achieved very high values (99.55% and 98.39%), compared to only 87.38% for Pen 60/70. These findings demonstrate that modified asphalts (PG70 and PG76) exhibit superior resistance to moisture damage and are therefore recommended for medium to heavy traffic roads in tropical regions with high rainfall. Abstrak Pemilihan jenis aspal sangat menentukan kinerja perkerasan jalan, terutama terhadap kerusakan akibat air. Penelitian ini mengevaluasi tiga jenis aspal, yaitu Pen 60/70, PG70, dan PG76 dengan perancangan menggunakan metode uji Marshall. Hasil menunjukkan bahwa PG76 memiliki stabilitas tertinggi (2179 kg pada standar 30 menit dan 2144 kg setelah perendaman 24 jam), diikuti PG70 (1558–1551 kg), sedangkan Pen 60/70 terendah (1395–1219 kg). Nilai flow terbesar ditunjukkan oleh Pen 60/70 (4,2–4,9 mm), menandakan sifat plastis, sedangkan PG70 memiliki flow terendah (3,8–4,1 mm). MQ tertinggi diperoleh pada PG76 (487–438 kg/mm) dan terendah pada Pen 60/70 (343–249 kg/mm). Analisis Retained Marshall Stability (RMS) memperlihatkan PG70 dan PG76 memiliki nilai sangat tinggi (99,55% dan 98,39%), sedangkan Pen 60/70 hanya 87,38%. Hal ini menunjukkan bahwa aspal modifikasi (PG70 dan PG76) lebih tahan terhadap kerusakan akibat air, sehingga direkomendasikan untuk jalan dengan lalu lintas sedang hingga berat pada wilayah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi.