Rivdya Eliza
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Model SAVI terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPIT Darel Iman Zulfi Aulia Mufti; Khadijah Khadijah; Zulmuqim Zulmuqim; Rivdya Eliza; Gusril Kenedi
Journal Education And Islamic Studies Vol 2 No 1 (2024): Journal Education And Islamic Studies
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55062//JEDIES.2024.v2i1.428/5

Abstract

This research aims to determine the application of the SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) learning model to learning outcomes and learning motivation for Islamic Religious Education in class VII SMPIT Dar El Iman. This research is experimental. The research design uses a Quasi-Experimental Design with a Posttest Only Control Design research design. The population in this study was class VII students at SMPIT Dar El Iman for the 2021/2022 academic year, totaling 62 students. Sampling uses saturated samples. Two classes are research subjects, namely class VII Makkah as the experimental class and class VII Medina as the control class. Based on the results of hypothesis testing using the manual t-test method, the data value = 5.8 > the value = 1.679. So it can be concluded that it was rejected and accepted. The number of test participants in the experimental class was 31 people with an average score of 89 and test participants from the control class were 31 with an average of 72. This means "The learning outcomes of students who use the SAVI learning model are better than the learning outcomes of students who apply the learning model. commonly used by teachers.” The magnitude of the influence of the SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) learning model on the learning motivation of class VII students at Dar El Iman Middle School is 68.43% which is classified as good.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MINAT BELAJAR Wisma Rahimma; Hadeli, Hadeli; Rivdya Eliza; Remiswal; Zulvia Trinova
An-Nahdlah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 4 No 1 (2024): Mei-Agustus
Publisher : Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51806/an-nahdlah.v4i1.168

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar peserta didik kelas VIII di SMPN 1 VII Koto Sungai Sariak Padang Pariaman. Pembelajaran PAI dan BP masih cenderung pasif, dengan minat belajar peserta didik yang rendah dan kurangnya kreativitas mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen randomized control group only design. Data dikumpulkan melalui tes, angket, dan observasi. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Sungai Sariak dengan kelas eksperimen VIII.3 dan kelas kontrol VIII.5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik di kelas eksperimen adalah 80.31, sementara di kelas kontrol 74.53, dengan t hitung 3.06 dan t tabel 1.69. Ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif dengan model PBL lebih baik daripada model konvensional. Minat belajar PAI dan BP di kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 73.34, sedangkan di kelas kontrol 68.32, dengan t hitung 3.14 dan t tabel 1.69
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK Aprilla Gita; Rivdya Eliza; Fitria Mardika
MEGA: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 1 (2024): MEGA: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59098/mega.v5i1.1503

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis peserta didik yang belajar dengan model pembelajaran Predict-Observe-Explain. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan randomized control grup only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTsN 2 Kota Pariaman dengan kelas VIII.2 dan VIII.3 sebagai kelas sampel. Instrument yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t. Berdasarkan hasil uji hipotesis kemampuan pemecahan masalah matematis dengan uji-t, α = 0.05 pada selang kepercayaan 95% diperoleh ttabel = 1,67 dan thitung = 2,47 sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji hipotesis kemampuan penalaran matematis dengan uji-t, α = 0.05 pada selang kepercayaan 95% diperoleh ttabel = 1,67 dan thitung = 2,09 sehingga thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis peserta didik lebih tinggi saat belajar dengan menggunakan model pembelajaran Predict-Observe-Explain .
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS KELAS VII Ahmad Faiz; Remiswal; Rivdya Eliza
Irfani Vol. 21 No. 1 (2025): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v21i1.6203

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas VII di MTsN 6 Agam. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Design (eksperimen semu) bentuk non equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji hipotesis dengan Uji Independent Sample T-test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.158 maka diambil keputusan bahwa (0.158 > 0.05). Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan hasil belajar peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan perolehan rata-rata post-test kelas eksperimen 2 VII.3 sebesar 89.06 dan rata-rata post-test kelas eksperimen 1 VII.4 sebesar 89.06. Perbedaan rata-rata kedua kelas tersebut sebesar 2.56, sehinnga diterima dan ditolak.
METODE SMALL GROUP DISCUSSION DALAM MEMBENTUK KOMPETENSI KOMPETENSI CRITICAL THINKING DAN COMMUNICATION PESERTA DIDIK Muaddyl Akhyar; Zainal Asril; Rivdya Eliza
Irfani Vol. 21 No. 1 (2025): Irfani (e-Journal)
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/ir.v21i1.6211

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Small Group Discussion dalam membentuk kompetensi critical thinking dan communication peserta didik, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung dan menghambat keberhasilan metode ini dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan metode Small Group Discussion di SMPN 1 VII Koto Sungai Sariak telah berkontribusi positif dalam membentuk kemampuan critical thinking dan communication skills siswa, meskipun masih menghadapi tantangan. Guru telah merancang pembelajaran berbasis kolaborasi, namun tujuan yang kurang spesifik dan panduan diskusi yang belum terstruktur menjadi hambatan. Metode ini meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi masalah dan menyampaikan pendapat, tetapi partisipasi sering terhambat oleh dominasi siswa tertentu dan dinamika diskusi yang tidak merata. Evaluasi menunjukkan kemajuan dalam analisis informasi dan penyampaian ide, meskipun keterampilan mendengarkan aktif dan pola pikir logis masih perlu ditingkatkan. Kendala seperti keterbatasan waktu, minimnya teknologi, dan rendahnya kepercayaan diri siswa dapat diatasi dengan pelatihan intensif, media pembelajaran inovatif, dan integrasi tugas kelompok. Perbaikan menyeluruh pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dapat mengoptimalkan metode ini untuk membangun kompetensi abad ke-21. Kata Kunci: Small Group Discussion, critical thinking, communication
EFEKTIVITAS EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS MENGGUNAKAN KAHOOT PADA MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DI SDN 343 KUBANGAN TOMPEK Silvia, Elvi; Zainal Asril; Hidayati; Rivdya Eliza; Khadijah; Juliana Batubara; Musalwa
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 13 No 2 (2025): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v13i2.6207

Abstract

Learning evaluation is the most important part of learning, because it measures the level of understanding of students of the material that has been delivered. Learning evaluations are still manual using paper and have not used digital platforms, such as kahoot. And the questions presented during the learning evaluation are not HOTS-based so that students are not accustomed to high level thinking (Critical Thinking). This study aims to improve the high-level thinking ability of students in grade VI SD 343 Kubangan Tompek and innovation in learning evaluation. This type of research is a quasi experiment using control and experimental classes. Quasi experimental method (Quasi Eksperiment). to obtain an overview of the improvement of students' learning outcomes. The results of this study are that HOTS-based learning evaluation using kahoot is effective enough to improve students' higher order thinking skills based on the N-gain scores of the experimental and control classes. The control class with an average value of 0.26 with a low category, then interpreted with a value of 26.77% with a description of less effective. In the experimental class with an average value of 64 with moderate criteria and interpreted by obtaining an average value of 64% with a fairly effective category. Evaluation of Higher Order Thinking Skills (HOTS) based learning using kahoot is quite effective.
PERBEDAAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUIZ TEAM DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISON (STAD) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS Luthfia Atsira; Afnibar Afnibar; Ilpi Zukdi; Rehani Rehani; Rivdya Eliza
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 01 (2025): Volume 10 Nomor 1, Maret 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i01.22619

Abstract

This study uses a quantitative method with a quasi-experimental type. The sample was selected using the Cluster Random Sampling technique, with class XI F1 as the Quiz Team class and XI F3 as the STAD class. Data collection used a multiple-choice test of 24 items and documentation. The results showed an average increase in both learning models, where Quiz Team increased by 61.14% and STAD by 61.67% between pre-test and post-test. Hypothesis testing on Quiz Team showed a sig value (2-tailed) of 0.000 <0.05, which means Ha is accepted, namely there is a difference in student learning outcomes before and after using the Quiz Team model. In the STAD model, the hypothesis test showed t count (18.867)> t table (2.037) with a sig value of 0.000 <0.05, which means Ha is accepted, namely there is a difference in learning outcomes before and after implementing the STAD model. However, when the two models were compared using an independent sample t-test, a sig value (2-tailed) of 0.36 > 0.05 was obtained, which indicated that there was no significant difference between the learning outcomes of students using the Quiz Team and STAD models.