Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam

Teori Pendidikan Ibn Miskawaih dan Thomas Lickona Mursalin, Hisan; Suparto
Rayah Al-Islam Vol 7 No 3 (2023): Rayah Al Islam Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v7i3.896

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap perspektif teori Pendidikan yang dibawa oleh Ibn Miskawaih dan Thomas lickona yang mana Ibn Miskawaih mewakili islam dalam pemikiran pendidikannya adapun Thomas Lickona mewakili pemikiran barat, kedua distingsi ini akan dikupas dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan metode kajian literatur (literature research). Hasil penelitian dari studi komparatif dalam penelitian tersebut adalah Keduanya sama-sama memandang penting keberadaan Pendidikan karakter/adab sebagai usaha untuk menciptakan generasi yang dapat berkontribusi bagi perkembangan masyarakat. Agama sama-sama menjadi sumber inspirasi bagi nilai-nilai moral/kebajikanuniversal yang menjadi dasar bagi Pendidikan karakter. Agama bagi keduanya dapat memberikan nilai-nilai yang universal-transcendental yang melampaui sekat zaman dan kepulauan. Keduanya juga sama-sama sedikit dipengaruhi oleh Filsafat Etika Aristoteles dalam mengembangkan nilai-nilai moral universal. Masing-masing seolah telah berupaya melalukan islamisasi/katolikasi etika. Mereka juga berasal dari ‘zaman keemasan’, satunya klasik-islam, satunya modern-barat. Mempunyai perhatian yang sama pada Pendidikan anak. Sama-sama mengutamakan Pendidikan akhlak. The aim of this research is to reveal the educational theoretical perspective brought by Ibn Miskawaih and Thomas Lickona, where Ibn Miskawaih represents Islam in his educational thought, while Thomas Lickona represents western thought, these two differences will be discussed in this research. The research method used is a qualitative approach and literature research method. The research results from the comparative study in this research are that both of them view the importance of character/adab education as an effort to create a generation that can contribute to the development of society. Religion is equally a source of inspiration for moral values/universal virtues which are the basis for character education. Religion for both of them can provide universal-transcendental values that transcend the barriers of time and archipelago. Both were also slightly influenced by Aristotle's ethical philosophy in developing universal moral values. Each of them seems to have tried to carry out the Islamization/catholicization of ethics. They also come from the 'golden age', one classical-Islamic, the other modern-western. Have the same attention to children's education. We both prioritize moral education.
Teori Pendidikan Empirisme Behaviorisme (John Locke) dalam Perspektif Pendidikan Islam Hafiz, Abdul; Suparto
Rayah Al-Islam Vol 8 No 1 (2024): Rayah Al Islam Februari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/rais.v8i1.917

Abstract

Penelitian ini membahas Teori Pendidikan Empirisme Behaviorisme, terutama melalui lensa pemikiran John Locke, dan menggali perspektif Pendidikan Islam terhadap konsep-konsep tersebut. Teori Empirisme Behaviorisme menekankan pada pengalaman dan observasi sebagai sumber utama pengetahuan dan pembentukan karakter. Dalam konteks Pendidikan Islam, Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai Islam, keyakinan, dan prinsip-prinsip keagamaan dapat diselaraskan dengan teori tersebut. Pandangan Locke tentang "tabula rasa" atau "lembaran kosong" sebagai keadaan awal manusia menjadi titik fokus, dengan penekanan pada peran pengalaman dan lingkungan dalam membentuk karakter dan pengetahuan individu. Sementara itu, perspektif Pendidikan Islam menyoroti konsep "fitrah" sebagai kodrat manusia yang cenderung mencari Tuhan. Penelitian ini juga membahas implikasi teori tersebut dalam proses pendidikan, peran guru, dan pembentukan moralitas dalam konteks Pendidikan Islam. Penggalian nilai-nilai Islam, etika, dan ajaran agama sebagai bagian integral dari pendidikan menjadi penting dalam menyelaraskan konsep empirisme dan behaviorisme dengan prinsip-prinsip Islam. Kesimpulannya, Penelitian ini mengajukan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana Teori Pendidikan Empirisme Behaviorisme, khususnya pandangan John Locke, dapat diaplikasikan dan dimodifikasi agar sejalan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pendidikan Islam. Melalui integrasi yang bijak, dapat diciptakan pendekatan pendidikan holistik yang memadukan pengalaman, pengembangan karakter, dan nilai-nilai keagamaan untuk membentuk individu yang berkualitas secara spiritual dan moral. This research discusses the Empiricist Behaviorist Education Theory, especially through the lens of John Locke's thinking, and explores the Islamic Education perspective on these concepts. Empiricism Behaviorism theory emphasizes experience and observation as the main sources of knowledge and character formation. In the context of Islamic Education, this research explores how Islamic values, beliefs and religious principles can be aligned with this theory. Locke's view of the "tabula rasa" or "blank slate" as the initial state of man became a focal point, with an emphasis on the role of experience and environment in shaping an individual's character and knowledge. Meanwhile, the Islamic Education perspective highlights the concept of "fitrah" as human nature which tends to seek God. This research also discusses the implications of this theory in the educational process, the role of teachers, and the formation of morality in the context of Islamic education. Exploring Islamic values, ethics and religious teachings as an integral part of education is important in aligning the concepts of empiricism and behaviorism with Islamic principles. In conclusion, this research proposes a deeper understanding of how the Empiricist Behaviorist Education Theory, especially John Locke's views, can be applied and modified to be in line with the values ​​and principles of Islamic Education. Through wise integration, a holistic educational approach can be created that combines experience, character development and religious values ​​to form spiritually and morally qualified individuals.