Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Analisis Pindah Panas Pada Pengeringan Tepung Singkong (Manihot utilissima) Menggunakan Pneumatic Flash Dryer Rizza Wijaya; Mokhamad Fatoni K; Anna Mardhiana Handayani
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 2 (2021): TEKNOTAN, Desember 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n2.5

Abstract

Singkong merupakan tanaman yang dapat mudah kita jumpai di Indonesia, bahan pangan ini juga merupakan salah satu yang memiliki jumlah karbohidrat tinggi. Beberapa permasalahan pada pengolahan tepung singkong ini, antara lain: proses pengeringan parutan singkong, teknologi pembuatan tepung singkong, dan parameter kualitas tepung singkong. Metode pengeringan secara mekanis diharapkan dapat lebih baik dibandingkan dengan metode penjemuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa dari alat pengering flash dryer paa pengeringan tepung singkong. Pengeringan dengan menggunakan langkah tradisional membutuhkan 3-5 jam, sehingga dapat menghambat untuk proses selanjutnya. Pada penelitian ini dilakukan pengeringan dengan memanfaatkan pengering tipe pneumatic (flash) dryer. Pengeringan pada debit udara bukaan 50% (14,63 m3/s) mampu menghasilkan suhu pengeringan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengeringan pada debit udara bukaan 75% (20,57 m3/s). Kadar air akhir bahan setelah proses pengeringan sudah sesuai dengan SNI tepung singkong yaitu kurang dari 15 %. Efisiensi pengeringan berkisar antara 47 – 53 %.
KARAKTERISTIK KIMIAWI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura) PADA KETINGGIAN WILAYAH YANG BERBEDA Ade Galuh Rakhmadevi; Maria 'Azizah; Anna Mardiana Handayani
JURNAL AGROTEKNOLOGI Vol 15 No 01 (2021)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/j-agt.v15i01.23688

Abstract

Kersen trees (Muntingia calabura L.) are included in the Elaeocarpaceae family and are mostly used as a protective tree. The kersen leaves were an environmental waste (trash) and still lacks implementation in food processing. This study was aimed to determine the chemical characteristics and antioxidant activity of kersen leaves at different altitudes and their potential as an herbal tea. The difference in the height of the place to grow will be used as a factor to be studied so that this study uses a completely randomized design with a one factor pattern (height the place of growings). Kersen leaves were taken from three districts, namely Jember (83 amsl/above mean sea level), Situbondo (5 amsl), and Bondowoso (255 amsl). The results showed that the chemical characteristics of kersen leaves consisting of moisture content, ash content, fat content, and carbohydrate content were not significantly different between regions, while protein content and antioxidant activity levels were significantly different between regions. Keywords: antioxidant activities, kersen leaves
Karakteristik Organoleptik dan Aktivitas Antioksidan Boba Kopi Biji Salak Kristian Triatmaja Raharja; Aprilia Nurcahyaning Rahayu; I Wayan Sudarmayasa; Anna Mardiana Handayani
Jurnal GIZIDO Vol 13 No 1 Mei (2021): Jurnal GIZIDO edisi Mei 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/gizi.v13i1 Mei.1252

Abstract

Konsep cleaner production mampu mengolah limbah menjadi sumber pendapatan. Biji salak merupakan limbah dalam pengolahan buah salak, jumlahnya cukup besar mengingat biji merupakan 30% bagian buah salak. Kopi biji salak merupakan produk olahan limbah yang memiliki nilai tambah karena rendah kafein dan memiliki bioaktivitas antioksidan. Minuman boba adalah komoditas minuman dengan penjualan yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak kopi biji salak terhadap karakteristik organoleptik boba, dan aktivitas antioksidan boba terbaik berdasarkan metode uji penerimaan berupa uji hedonik. Studi eksperimental menggunakan desain rancangan acak lengkap, dengan perlakuan penambahan ekstrak kopi biji salak sebesar 20% (X1), 40% (X2), 60% (X3), 80% (X4), dan 100% (X5). Karakteristik organoleptik dianalisis dengan uji skor dan hedonik, dan aktivitas antioksidan dianalisis dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kopi biji salak berpengaruh nyata terhadap parameter warna, aroma dan keseluruhan, namun tidak berpengaruh pada rasa dan tekstur boba. Produk terbaik berdasarkan uji hedonik untuk keseluruhan atribut sensori adalah produk boba dengan penambahan ekstrak kopi biji salak 100% (X5). Produk X5 memiliki karakteristik organoleptik warna, cokelat; aroma, cukup beraroma kopi; rasa, kurang berasa kopi; dan tekstur, cukup kenyal. Produk X5 memiliki aktivitas antioksidan yang rendah/lemah dengan Nilai IC50 391,0 μg/mL.
Pengaruh Konsentrasi CaCl2 Dan Alginat Terhadap Karakteristik Analog Bulir Jeruk Dari Alginat Rosmawaty Peranginangin; Anna Mardiana Handayani; Dina Fransiska; Djagal W. Marseno; Supriyadi Supriyadi
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 10, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v10i2.375

Abstract

Alginat memiliki sifat dapat membentuk gel dengan adanya ion Ca2+, yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bulir jeruk analog. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi alginat dan CaCl2 yang optimum dalam pembuatan bulir jeruk analog  dengan menggunakan response surface methodology (RSM) dan mempelajari karakteristik bulir jeruk analog yang dihasilkan. RSM dengan central composite design (CCD) pada software Design Expert 7 (DX 7) digunakan dengan variasi konsentrasi alginat dan konsentrasi CaCl2 sebagai variabel. Parameter yang diamati pada analog bulir jeruk meliputi kekuatan gel, viskositas, sineresis, dan pH. Selain itu juga diamati kadar air, kadar abu, kadar serat, dan uji sensoris (hedonik skala 5). Analog bulir jeruk disimpan dalam larutan sari jeruk  selama 1 bulan dengan pengamatan berat dan warna periode per minggu. Optimasi dilakukan dengan menggunakan program DX 7 (RSM) dan 5 kali ulangan pada bulir jeruk yang dibuat dari alginat 0,8% dan CaCl2 0,5%.  Analog bulir jeruk yang dihasilkan memiliki kekuatan gel 130,29 g/cm2; viskositas larutan 118,6 cPs; sineresis 43,47% dan pH 3,99; sedangkan kadar air 94,05%; kadar abu 0,35%; kadar serat 2,46%. Hasil uji hedonik skala 5 pada analog bulir jeruk  memiliki nilai yaitu mendekati suka untuk tekstur (3,73), suka untuk kenampakan (4) dan antara agak suka hingga suka untuk rasa (3,53). 
Karakteristik Manisan Kering Buah Talok (Muntingia calabura) dengan Variasi Blanching dan Lama Perendaman dalam CaCL2 Anna Mardiana Handayani
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i2.2235

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah talok atau kersen (Muntingia calabura). Buah talok berbentuk bulat dan berwarna merah saat matang. Buah matang untuk penyakit kuning, untuk mengobati asam urat. Buah talok mudah rusak, sehingga tidak tahan lama untuk disimpan. Penyimpanan dalam bentuk segar, buah cepat membusuk. Kandungan gizi talok (kersen) cukup besar namun belum termanfaatkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik manisan kering talok (kersen) dengan variasi lama perendaman dan perendaman dalam air jeruk nipis, agar diperoleh manisan yang berkualitas baik dan disukai konsumen. Manisan buah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengisi pada produk bakery atau produk pangan lainnya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial, dengan variasi faktor perendaman (tanpa perendaman, perendaman air, dan perendaman uap) dan lama perendaman dalam air kapur sirih (1, 2, 3 dan 4 jam). Analisis yang dilakukan meliputi Kadar Air, Kadar Abu, Vitamin C, Kadar Gula Total, Kadar Antioksidan, dan Uji Organoleptik (warna, rasa manis, rasa buah talak, kesukaan keseluruhan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manisan buah talok kering disukai dengan memiliki kadar air 10,95%, kadar abu 3,53%, kadar vitamin C 40,665 mg/100 g, dan kadar anti oksidan 84,91%. Hasil tersebut diperoleh dari perlakuan lama perendaman dalam air kapur sirih selama 4 jam dan dengan perlakuan deep blanching. Pada treatment ini panelis secara keseluruhan menyukai dan masih memenuhi standar kualitas manisan kering
Identifikasi Komponen Senyawa Kimia Daun Kersen (Muntingia calabura) Asal Jember dengan Metode GCMS Maria 'Azizah; Anna Mardiana Handayani; Ade Galuh Rakhmadevi
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 20 No 3 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v20i3.2398

Abstract

Daun kersen (Muntingia calabura L.) merupakan tanaman yang berpotensi sebagai teh herbal yang berfungsi sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia daun kersen yang berasal dari Jember. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biosains Politeknik Negeri Jember pada bulan Mei sampai Desember 2020. Identifikasi senyawa kimia daun kersen dilakukan dengan alat Gas Chromatograpy–Mass Spectroscopy (GC-MS QP2010 Plus) dengan temperatur oven 80-250 °C dengan tekanan 60 kPa, total laju 6.0 mL/menit, laju kolom 0.94 ml/menit. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa senyawa kimia yang dominan pada daun kersen adalah Eicosamethyl Cyclodecasiloxane (33.59%), Tetracosamethyl Cyclododecasiloxane (18.23%) dan Octadecamethyl Cyclononasiloxane (17.18%).
Karakteristik Kimiawi Surimi Ikan Hiu Ozonated dengan Variasi Frekuensi Pencucian dan Variasi Kadar Tepung Putih Telur Anna Mardiana Handayani; Yani Subaktilah; Aulia Brilliantina; Rizza Wijaya; Budi Hariono; Nurwahyuningsih
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 3 (2021): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i3.2905

Abstract

Industri surimi dan produk turunannya merupakan industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen kimiawi surimi ikan hiu ozonated dengan perlakuan pencucian dan variasi persentase tepung putih telur. Penelitian ini menggunakan RAKL dengan dua faktor yaitu faktor frekuensi pencucian (1 kali pencucian, 2 kali pencucian dan 3 kali pencucian) dan faktor kadar penambahan tepung putih telur (3% dan 4%). Penentuan kadar proximat surimi ikan hiu meliputi kadar air, abu, protein, lemak dan kadar karbohidrat by different. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kimiawi yang penting dalam surimi adalah protein, lemak dan serat yang tertinggi didapat dari perlakuan frekuensi pencucian 3 kali dan kadar penambahan tepung putih telur 4 %. Kandungan kimiawi perlakuan tersebut adalah kadar air 68.88%, kadar abu 0.6%, kadar protein 25.01%, kadar 2.6%, kadar karbohidrat 2.91% dan kadar serat 2.8%.
Pengembangan Produk Olahan Labu Kuning Bagi Petani Benih Labu Kuning di Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi Anna Mardiana Handayani; Mulia Winirsya Apriliyanti; Supriyadi; Refa Firgiyanto
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v5i2.2216

Abstract

Desa Tegalrejo merupakan salah satu kabupaten penghasil labu kuning terbesar di Banyuwangi. Masyarakat Desa Tegalrejo sebagian besar merupakan petani labu kuning yang memproduksi benih labu kuning untuk dijual. Penjualan bibit labu kuning telah bekerjasama dengan PT. Panah Merah Jember. Bibit yang dibutuhkan disediakan oleh PT. Panah Merah Jember sedangkan tanah, alat-alat produksi dan pekerja disediakan oleh petani. Limbah produksi biji labu kuning adalah daging buah labu kuning segar. Asalkan dibuang begitu saja oleh petani jika saat panen labu kuning. Bahkan bisa digunakan untuk pakan sapi, kambing dan ayam. Metode: Program Kemitraan Masyarakat yang dilaksanakan oleh tim Politeknik Negeri Jember bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis labu kuning dengan memproduksi aneka olahan eggroll labu kuning, bolu kukus, roti tawar, foodbar, cookies dan minuman jelly drink. Jenis pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tahapan produksi aneka olahan labu kuning, pelatihan pengemasan produk labu kuning, pelatihan strategi pemasaran, pendampingan dan monitoring serta evluasi PKM. Hasil: Peserta terdiri dari istri petani berjumlah 20 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah mereka dapat membuat varian produk dari buah labu kuning antara lain kue kukus, eggroll, cookies, food bar, roti dan minuman jelly. Setelah mereka membuat aneka produk labu, mereka bisa jualan di e-commere layaknya shopee, sehingga mendapat penghasilan tambahan. Monitoring dilakukan dengan mengunjungi beberapa peserta pengabmas. Proses pendampingan dan pemantauan telah menghasilkan dokumen pengarsipan PIRT dan hasil PIRT adalah PIRT nomor 206-3510021110-23. Kesimpulan: Meningkatnya pengetahuan peserta dalam menghasilkan varian produk labu kuning. Produk labu kuning ini bisa dijual di ecommere dan mereka mendapat penghasilan tambahan.
PRODUKSI DAN DAYA TERIMA CHEESE SPREAD ANALOGUE BERBAHAN BAKU SOFT TOFU DAN PAPRIKA POWDER shifa atiyatul hasanah; Anna Mardiana Handayani
Jurnal Fakultas Teknik Kuningan Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Fakultas Teknik UNISA Kuningan
Publisher : Jurnal Fakultas Teknik Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soybean is an important raw material in meeting the nutritional needs of the community which has a fairly high content of vegetable protein at a relatively low price. Soybean seed protein content of approximately 35%, 15% fat and minerals. Based on data from the Ministry of Industry in 2015, the average soybean consumption per person in Indonesia has increased, in 2010 it was 907,031 tons/year, in 2014 it was 954,997 tons/year. 2015 as many as 963,183 tons/year.The purpose of this study was to determine the acceptability of the cheese spread analogue using Design Expert version 10.0, the d-optimal method based on the response of color, aroma, taste and spreadability. The results of the study of the selected cheese spread analogue, namely formula 2 with a percentage of 35% soft tofu raw materials and 5% paprika powder, the acceptability was tested by 15 expert panelists with a response to color, aroma, taste and spreadability.
Mathematical Model of Drying Edamame (Glycine max (L.) Merill) Using Food Dehydrator Technology Based on Multiple Linear Regression (MLR) and Artificial Neural Network (ANN) Rizza Wijaya; Silvia Oktavianur Yudiastuti; Anna Mardhiana Handayani; Elok Kurnia Novita Sari; Tri Wahyu Saputra; Febryan Kusuma Wisnu; Aulia Brilliantina
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 11, No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v11i4.589-600

Abstract

Edamame is included in perishable products or products that have a fairly short shelf life if post-harvest processing is not carried out. One of the post-harvest processing methods commonly used by the community is drying. The purpose of this study was to analyze the drying process of edamame related to the MLRL and ANN models. This study used a completely randomized design (CRD) with three variations of air velocity, namely 1 m/s, 3 m/s, and 5 m/s. Data collection was repeated three times every 30 minutes until 330 minutes.  Multiple linear regression (MLR) model training and validation produce accuracy values of 88.03 and 82.23, and the value of R2 of 0.93 and 0.90. While the training and validation of the artificial neural network (ANN) model resulted in accuracy values of 88.34 and 82.15, and R2 values of 0.93 and 0.90. Keywords:    ANN, Drying, Edamame, Food  dehydrator