Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Pamenang

EDUKASI TENTANG TRANSPORTASI ORANG SAKIT PADA MASYARAKAT DI DESA PELEM, PARE, KABUPATEN KEDIRI.: EDUCATION ABOUT PATIENT TRANSPORTATION IN THE COMMUNITY IN PELEM VILLAGE, PARE, KEDIRI REGENCY Wiseno, Bambang; Khosasih, Ikhwan
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.335

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Usaha dalam melayani dan meningkatkan kesehatan masyarakat selalu terus digalakkan lewat keterlibatan segala unsur masyarakat di berbagai bidang kesehatan termasuk edukasi tentang transportasi orang sakit yang diberikan oleh tim stikes pamenang, hal ini karena masyarakat terus berkembang dan terus berganti dari generasi ke generasi sehingga perlu konsistensi atau keajegan dalam mendidik dan melayani masyarakat untuk selalu hidup sehat dan mendapatkan pelayanan yang baik dibidang kesehatan. untuk itu diperlakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia. Metode: Metode yang digunakan dengan memberikan ceramah, diskusi, tanya jawab dan mendemonstrasikan kepada peserta mengenai cara mengangkat, memindahkan dan mengangkut orang sakit baik satu atau lebih dari satu penolong dengan menggunakan alat bantu, sekaligus dilakukan diskusi dan tanya jawab saat praktek langsung tersebut. Hasil: Kegiatan ini meningkatkan antusiasme peserta terbukti dengan tidak adanya peserta yang mengundurkan diri selama kegiatan tersebut dan peserta berharap nanti ada kegiatan berikutnya tentang pendidikan kesehatan dengan topik lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Analisa: Pendidikan kesehatan pada masyarakat yang berkelanjutan diharapkan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan yang ada, khususnya transportasi orang sakit. Diskusi: Pendidikan kesehatan penting diberikan kepada masyarakat awam sehingga mereka dapat berperan aktif dalam meningkatakan derajat kesehatan diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitanya terutama saat terdapat warga yang sakit dan memerlukan pengobatan segera. Abstract Introduction: Community health efforts are always encouraged through all fields in health to serve the community including the education of health transportation by stikes pamenang team. Health is one of the elements that influences the development of human life that always changing to the next generation, for that efforts consistency is needed, it can improve the health of the Indonesian people. Method: The method by gifing lectures, questions and discussions also directly demonstrating to participants on how to lift, move and transport sick people with one or more helper by using tools to transport. Results: This activity is developing enthusiasm the participants, proven by no one of the participants left as long health education was done. Participants hope that activity can be continued to the next with other topics according to the needs of the community. Analysis: By providing sustainable health education to the community, it is hoped the problems in dealing with existing health problems can be solved, especially transportation of sick people. Discussion: Health education to the community is important to be given so they can play an active role in improving the health of themselves and their families and the surrounding community, especially when there are residents who are sick and need immediate treatment.
PENERAPAN BRAIN GYM SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI FUNGSI KOGNITIF DAN KESEHATAN JIWA LANSIA DI KOMUNITAS: APPLICATION OF BRAIN GYM TO ENHANCE COGNITIVE AND MENTAL HEALTH AMONG OLDER ADULTS IN COMMUNITY SETTINGS Zulvana; Rahmawati, Iva Milia Hani; Wiseno, Bambang
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.337

Abstract

Abstrak  Perubahan struktur demografis global menunjukkan peningkatan signifikan pada populasi lansia, termasuk di Indonesia. Lansia kerap menghadapi berbagai tantangan psikososial seperti penurunan fungsi kognitif, kecemasan, stres, dan kehilangan peran sosial. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang holistik, murah, dan mudah diimplementasikan di komunitas. Brain Gym atau senam otak merupakan pendekatan non-farmakologis berbasis gerakan sederhana yang terbukti dapat mengoptimalkan fungsi otak dan kesehatan mental. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam mempraktikkan gerakan Brain Gym. Kegiatan dilakukan pada 25 lansia di Posyandu Dusun Ngemplak, Kediri, melalui metode edukasi dan pelatihan partisipatif. Lansia dikenalkan dengan lima gerakan utama Brain Gym: Cross Crawl, Hook-Ups, Brain Buttons, Lazy 8s, dan Positive Points. Hasil pre-test menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan awal berada pada angka rata-rata 25%, dan meningkat menjadi 86% pada post-test. Pada aspek praktik, hanya 12% lansia yang mampu melakukan seluruh gerakan dengan benar sebelum pelatihan, sedangkan setelah pelatihan, 84% peserta mampu melakukannya secara mandiri dan percaya diri. Intervensi ini terbukti meningkatkan pemahaman dan kemampuan lansia dalam menjaga kesehatan otak dan jiwa melalui aktivitas fisik ringan. Brain Gym sangat potensial untuk diterapkan secara berkelanjutan di komunitas lansia sebagai strategi promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.  Kata kunci: lansia, kesehatan jiwa, fungsi kognitif, Brain Gym, pengabdian masyarakat Abstract  The global demographic shift indicates a significant increase in the elderly population, including in Indonesia. Older adults often face various psychosocial challenges such as cognitive decline, anxiety, stress, and loss of social roles. Therefore, a holistic, low-cost, and community-friendly intervention is urgently needed. Brain Gym, or educational kinesiology, is a non-pharmacological approach involving simple body movements proven to optimize brain function and mental well-being. This community service activity aimed to improve the knowledge and practical skills of older adults in performing Brain Gym exercises. The program was conducted for 25 elderly participants at Posyandu Dusun Ngemplak, Kediri, using participatory education and training methods. The participants were introduced to five basic Brain Gym movements: Cross Crawl, Hook-Ups, Brain Buttons, Lazy 8s, and Positive Points. Pre-test results showed an initial average knowledge level of 25%, which increased to 86% after the session. In terms of practice, only 12% of participants could perform all movements correctly before the training, while 84% succeeded in doing them independently and confidently after the intervention. This program proved effective in enhancing both understanding and ability of the elderly in maintaining cognitive and emotional health through simple physical activities. Brain Gym has strong potential to be implemented sustainably in community settings as a promotive and preventive strategy within public health services.  Keywords: elderly, mental health, cognitive function, Brain Gym, community engagement
EFEKTIFITAS EDUKASI PENCEGAHAN PERILAKU SELF HARM TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN PENCEGAHAN PERILAKU SELF HARM PADA MASYARAKAT DI DESA PELEM : EFFECTIVENESS OF SELF-HARM BEHAVIOR PREVENTION EDUCATION ON INCREASING KNOWLEDGE OF SELF-HARM BEHAVIOR PREVENTION IN THE COMMUNITY IN PELEM VILLAGE Rahmawati, Iva Milia Hani; Zulvana; Wiseno, Bambang
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v3i2.345

Abstract

Abstrak   Pendahuluan : Perilaku self-harm menjadi isu kesehatan mental yang semakin mengkhawatirkan di berbagai kalangan masyarakat, termasuk di tingkat desa. Kurangnya pemahaman dan informasi yang memadai mengenai self-harm dapat menghambat upaya pencegahan dan penanganan dini. Oleh karena itu, intervensi edukasi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Tujuan : Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi pencegahan perilaku self-harm terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat di Desa Pelem. Metode : Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pendekatan partisipatif, dengan melibatkan warga desa Pelam yang tergabung dalam posyandu Dahlia dalam pelaksanaan program edukasi mengenai definisi, faktor risiko, dampak, dan cara pencegahan perilaku self-harm di masyarakat. Hasil : Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan. Sebelum diberikan edukasi pengetahuan dan pencegahan tentang self harm pada masyarakat desa pelem adalah 20%. Sedangkan setelah diberikan edukasi tentang pencegahan perilaku self harm meningkat sejumlah 80%. Hal ini mengindikasikan bahwa edukasi yang diberikan efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Pelem tentang pencegahan perilaku self-harm. Kesimpulan : Edukasi pencegahan perilaku self-harm terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di Desa Pelem. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat berkontribusi pada upaya deteksi dini, pencegahan, dan penanganan yang lebih baik terhadap isu self-harm di tingkat komunitas. Saran : Disarankan untuk mengembangkan program edukasi serupa dengan cakupan yang lebih luas dan metode yang lebih variatif. Kata kunci : Self Harm, Pengetahuan, Masyarakat Abstract Introduction: Self-harm behavior is an increasingly worrying mental health issue in various communities, including at the village level. Lack of understanding and adequate information about self-harm can hinder prevention and early treatment efforts. Therefore, effective educational interventions are needed to improve community knowledge. Objective: This community service aims to analyze the effectiveness of education on preventing self-harm behavior on improving community knowledge in Pelem Village. Method: The method used in this service is a participatory approach, involving Pelam villagers who are members of the Dahlia integrated health post in implementing an education program on the definition, risk factors, impacts, and how to prevent self-harm behavior in the community. Results: The results showed a significant increase. Before being given education, knowledge and prevention about self-harm in the Pelem village community was 20%. While after being given education about preventing self-harm behavior, it increased by 80%. This indicates that the education provided is effective in increasing the knowledge of the Pelem Village community about preventing self-harm behavior. Conclusion: Education on preventing self-harm behavior has proven effective in increasing community knowledge in Pelem Village. This increase in knowledge is expected to contribute to early detection, prevention, and better handling of self-harm issues at the community level. Suggestion: It is recommended to develop similar educational programs with wider coverage and more varied methods Keywords: Self Harm, Knowledge, Society
OPTIMALISASI KADER KESEHATAN REMAJA (KRR) DI SEKOLAH PASCA PANDEMI COVID-19 Kusuma Wardhani, Ratih; Erni Rahmawati; Bambang Wiseno; Anas Tamsuri
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.126

Abstract

Remaja termasuk kategori dalam kelompok rentan dan masih memiliki pengetahuan yang kurang tentang kesehatan khususnya remaja putri yang beresiko mengalami anemia dan kesehatan reproduksi, seperti resiko gangguan kesehatan reproduksi, pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan, dan HIV/AIDS, maka perlu kegiatan preventif dan promotif seperti penyuluhan dan pelatihan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan (anemia pada remaja putri) & kesehatan reproduksi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2022 di SMAN 1 Pare, sasaran 80 kader kesehatan Remaja, alat ukur menggunakan kuesioner. Materi yang disampaikan tentang Kebijakan sekolah sehat, Usaha Kesehatan Sekolah, Penanggulangan anemia pada remaja putri, Peran KKR dalam dalam screening kesehatan, Praktek screening kesehatan. Evalusi kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh terdapat perubahan peningkatan pada pengetahuan dan sikap KRR, yaitu pengetahuan baik mencapai 67,5% dan sikap positif mencapai 65%. Kegaiatan pengabdian kepada masyarakat pelatiahan terhadap kader kesehatan remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan maupun kesehatan remaja sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada remaja di sekolah.    
PENINGKATAN PERAN KADER KESEHATAN REMAJA (KKR) PADA PELAKSANAAN UKS: ENHANCING THE ROLE OF ADOLESCENT HEALTH CADRES (KKR) IN IMPLEMENTATION SCHOOL HEALTH UNITS (UKS) Africia, Fresty; Bambang Wiseno; Didik Susetiyanto Atmojo; Susanti Tria Jaya; Aris Dwi Cahyono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.142

Abstract

Abstrak Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan pola hidup yang kurang baik di kalangan remaja, antara lain merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, kurangnya melakukakan aktivitas fisik, lebih banyak mengonsumsi makanan siap saji dan berpenyedap rasa yang berlebihan, dan kurang mengonsumsi buah dan sayur. Permasalahan remaja memerlukan penanganan yang komprehensif. Kader kesehatan remaja diharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam menangani permasalahan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan peran kader kesehatan remaja dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah melalui pelatihan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 27 September 2022 di SMPN 1 Ngasem, sasaran 50 kader kesehatan remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dengan materi kebijakan sekolah sehat, usaha kesehatan sekolah, peran kader kesehatan remaja, dan praktik skrining kesehatan. Evaluasi kegiatan menggunakan alat ukur kuesioner dengan hasil baik untuk peran kader kesehatan remaja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat pelatihan terhadap kader kesehatan remaja dapat meningkatkan peran dan fungsi kader kesehatan remaja di SMPN 1 Ngasem. Kata kunci: peran, kader kesehatan remaja, usaha keseahatan sekolah Abstract The development of the times and increasingly advanced technology resulted in poor lifestyles among adolescents, including smoking, consuming alcoholic beverages, lacking of physical activity, consuming more fast foods and excessive taste, and consuming less fruits and vegetables. Adolescent problems require comprehensive treatment. The Adolescent health cadre is expected to be a forum to facilitate adolescents in dealing with adolescent health problems. This community service activity aims to increase the role of adolescent health cadres at the school health unit through training. The activity was held on August 27, 2022, at SMPN 1 Ngasem, targeting 50 youth health cadres. This activity is in the form of health education in PowerPoint, the material presented was about healthy school policies, school health units, the role of adolescent health cadres, and health screening practices. Evaluation of community service activities has used a questionnaire with good results for the roles of adolescent health cadres. The training of community service activity to adolescent health cadres can optimize the role and function of adolescent health cadres at SMPN 1 Ngasem.  Keywords: role, adolescent health cadres, school health unit
PENDIDIKAN KESEHATAN TRANSPORTASI ORANG SAKIT PADA MASYARAKAT DI DUSUN BENDO KIDUL, BENDO, PARE, KEDIRI: HEALTH EDUCATION ON TRANSPORTATION OF PATIENT AT BENDO KIDUL, BENDO, PARE, KEDIRI Wiseno, Bambang; Didik Susetiyanto Atmojo; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i1.167

Abstract

Abstrak Memberdayakan masyarakat dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan. Wargalah yang pertama memberikan tindakan pada kasus kesehatan yang terjadi pada masyarakat. Peningkatan pemahaman khususnya dalam memindahkan pasien dari satu tempat ke tempat lain (transportasi pasien) pada masyarakat akan mengurangi kesalahan dalam penanganan. Penanganan yang salah disaat memindahkan orang sakit akan dapat memperparah kondisi sakitnya. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen sebagai salah satu dari tridharma perguruan tinggi ini diberikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam transportasi pasien dengan prosedur mengangkat yang benar dengan harapan peserta dapat optimal dalam kegiatan sosial kesehatan di lingkungan. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan memberikan materi secara langsung, pemberian contoh mengangkat orang sakit menggunakan peralatan yang ada di sekitar yang tidak memperburuk keadaan pasien. Pengabdian masyarakat ini diikuti oleh 37 warga di RW. 3 Bendo Kidul, Bendo, Pare yang merupakan sebagian dari warga yang aktif dalam giat di masyarakat yang pernah mendapatkan pelatihan / pendidikan kesehatan sejenis. Hasil dari kegiatan ini didapatkan; peserta mengetahui cara mengangkat pasien dengan benar dan beberapa peserta ingat kembali cara mengangkat pasien seperti yang dahulu pernah diajarkan atau diberikan dalam program pengabdian masyarakat sekitar 4 tahun yang lalu di balai desa. Dari beberapa peserta juga mengharapkan kegiatan seperti ini sering dilakukan untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan peserta, peserta juga berharap ada materi lain terkait masalah kesehatan yang bisa di berikan kepada peserta. Diskusi: Perlu kegiatan sejenis untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan warga dalam masalah kesehatan. Kata kunci: Promkes, Masyarakat, Kesehatan, Transportasi Abstract Empowering the community in efforts to improve health status can be done by providing health education. Residents are the first to take action on health cases that occur in the community. Increasing understanding, especially in moving patients from one place to another (patient transportation) in the community, will reduce errors in handling. Wrong handling when moving a sick person can make the sick condition worse. Community service activities by lecturers as one of the tridharma of higher education are aimed at increasing participants' knowledge and understanding of patient transportation with correct lifting procedures with the hope that participants can optimize their social and health activities in the environment. The method used in this agenda is by providing material directly, give an example of lifting a sick person using equipment available nearby that does not worsen the patient's condition. This community service was attended by 37 residents in the RW. 3 Bendo Kidul, Bendo, Pare, which are some of the residents who are active in the community and have received similar health training/education. The results of this activity were obtained; Participants knew how to lift a patient correctly and several participants remembered how to lift a patient as previously taught or given in a community service program about 4 years ago at the village hall. Several participants also hoped that activities like this would be carried out frequently to maintain participants' knowledge and skills. Participants also hoped that there would be other material related to health issues that could be provided to participants. Discussion: Similar activities are needed to maintain residents' knowledge and skills in health issues. Keywords: Promotion of Health, Community, Health, Transportation
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU TENTANG PENTINGNYA TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA BABADAN KECAMATAN NGANCAR: HEALTH EDUCATION FOR POSYANDU CADRES ABOUT THE IMPORTANCE OF TODDLER GROWTH AND DEVELOPMENT IN BABADAN VILLAGE, NGANCAR DISTRICT Tria Jaya, Susanti; Luluk Susiloningtyas; Bambang Wiseno; Fannindya Hamdani Zeho; Nurin Fauziyah
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.257

Abstract

Abstrak   Masa balita merupakan tahapan periode penting perkembangan manusia, karena merupakan periode emas pertumbuhan dan perkembangan penting yang menentukan kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak dilakukan melalui kegiatan Posyandu. Desa Babadan  merupakan salah satu desa di lereng Gunung Kelud di Kabupaten Kediri yang mempunyai 25 balita dengan masalah pertumbuhan dan perkembangan. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader Posyandu tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita di Desa Babadan Kecamatan Ngancar.  Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung melalui pendidikan kesehatan dengan media LCD dan Tanya jawab. Hasil kegiatan yang dilaksanakan berjalan lancar, 25 kader posyandu sebagai peserta berperan aktif dalam proses kegiatan. Evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan baik tentang pengetahuan  tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita sebanyak 88%. Pengetahuan kader posyandu tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita sangat penting untuk diberikan. Diharapkan dengan kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu terhadap tentang pentingnya  pertumbuhan dan perkembangan balita untuk membentuk generasi yang sehat dan berkualitas. Kata kunci : tumbuh kembang balita, kader posyandu   Abstract   Toddlerhood is an important period of human development because it is an important golden period of growth and development that determines the quality of a child's life. One of the efforts made by the government to optimize children's growth and development is through Posyandu activities. Babadan Village is one of the villages on the slopes of Mount Kelud in Kediri Regency which has 25 toddlers with growth and development problems. Community service is carried out by increasing the knowledge of Posyandu cadres about the importance of the growth and development of toddlers in Babadan Village, Ngancar District.  Implementing activities is done directly through health education using LCD and question-and-answer media. The results of the activities ran smoothly, 25 posyandu cadres as participants played an active role in the activity process. The evaluation showed an increase in good knowledge regarding the importance of the growth and development of toddlers by 82%. It is very important to provide posyandu cadres with knowledge about the importance of growth and development for toddlers. It is hoped that with this activity there will be an increase in posyandu cadres' knowledge of the importance of the growth and development of toddlers to form a healthy and high-quality generation.  Keywords: toddler growth and development, posyandu cadres