Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan Panduan Praktikum Tangki Riak pada Mata Kuliah Gelombang dan Optik Sari, Sindy Purnama; Murniati; Sudirman; Saparini; Pasaribu, Abidin; Kistiono
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol. 5 No. 1 (2024): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v5i1.3279

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengembangan panduan praktikum pada materi gelombang dan optik dengan tujuan untuk menghasilkan panduan praktikum yang valid dan praktis. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model Rowntree. Peneliti melakukan validasi kepada 3 pakar ahli. Skor yang diperoleh diolah kemudian saran dan komentar dijadikan acuan untuk merevisi produk. Hasil validasi untuk instrument pada validator 1 sebesar 4,36, sedangkan validator 2 sebesar 4,00 dan untuk validator 3 sebesar 4,12 yang telah memenuhi kategori valid. Sedangkan untuk hasil uji coba terbatas didapatkan pada praktikum tangki riak sebesar 95% dengan kategori sangat praktis dari hasil one-to-one evaluation yang didapat dari rata rata respon mahasiswa terhadap panduan praktikum. Kemudian selanjutnya diperoleh rata rata sebesar 90,2% dengan kategori sangat praktis yang diperoleh dari tahap small group evaluation. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa panduan praktikum yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria instrument yang baik yaitu valid dan praktis.
Eksplorasi Persepsi dan Kesiapan Peserta Didik Sekolah Menengah terhadap Bencana Alam Lokal di Tengah Peristiwa Cuaca Ekstrem Saparini; Safira Permata Dewi; Maefa Eka Haryani; Lintang Aulia Kurdiati
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol. 5 No. 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v5i2.4302

Abstract

Peristiwa cuaca ekstrem semakin berkontribusi terhadap bencana alam lokal, yang menimbulkan tantangan signifikan bagi masyarakat, terutama di wilayah rentan seperti Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan kesiapan peserta didik sekolah menengah terhadap bencana alam lokal di tengah peristiwa cuaca ekstrem. Menggunakan desain penelitian fenomenologis kualitatif, penelitian ini melibatkan 21 peserta didik sekolah menengah yang dipilih melalui pengambilan sampel acak sederhana. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, yang memberikan wawasan mendalam tentang perspektif partisipan. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan kerangka Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun peserta didik menunjukkan kesadaran dasar terhadap cuaca ekstrem, mereka menghadapi tantangan dalam memahami kaitan antara fenomena tersebut dengan bencana alam lokal. Kesiapan individu bervariasi, dan upaya mitigasi strategis terbatas, yang menunjukkan adanya kesenjangan dalam pengetahuan dan perilaku proaktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penting untuk mengintegrasikan pendidikan bencana yang disesuaikan dengan konteks lokal ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pemahaman, kesiapan, dan ketahanan peserta didik, agar mereka dapat menghadapi risiko yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
Identifikasi Konsep Fisika pada Arang Briket Limbah Tebu untuk Pembelajaran Fisika Berbasis Lingkungan Oktarina, Tata; Saparini
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v6i1.4307

Abstract

Limbah tebu atau yang dikenal dengan sebutan Blotong merupakan sisa pengolahan tebu yang diambil sarinya untuk gula. Blotong umumnya kurang dimanfaatkan sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Dengan pengolahan yang tepat, Blotong memiliki potensi menjadi energi alternatif dengan mengolahnya menjadi briket. Dalam pengolahan briket Blotong nyatanya menerapkan prinsip-prinsip fisika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip fisika dalam proses pembuatan briket Blotong, sebagai salah satu sumber alternatif belajar fisika berbasis lingkungan. Metode penelitian ini menggunakan kajian literatur dan observasi langsung untuk mengeksplorasi keterkaitan konsep fisika dalam proses pembuatan briket Blotong melalui pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk memperoleh pemahaman mengenai integrasi konsep fisika pada pengolahan briket Blotong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konsep fisika pada proses pembuatan briket Blotong antara lain perpindahan kalor, momentum, tekanan, gaya gesek, pemisahan campuran dan kerapatan zat. Oleh sebab itu integrasi proses pembuatan briket Blotong dalam pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatif sumber belajar berbasis lingkungan.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT) BERBANTUAN FLASH CARD DI KELAS V D SDN 55 PALEMBANG Parita, Faza Hasya; Saparini; Mindarti, Putri
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pelajaran Bahasa Indonesia, dengan harapan tercapainya ketuntasan belajar yang lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi, yang dilakukan secara berulang hingga siklus kedua, kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu sebesar 75. Berdasarkan penelitian, terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan. Pada Pra siklus, tingkat ketuntasan belajar peserta didik sebesar 8%, pada siklus pertama, tingkat ketuntasan belajar peserta didik meningkat dengan hasil 56%, sedangkan pada siklus kedua meningkat menjadi 84%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) dengan bantuan media Flash Card dapat meningkatkan hasil belajar pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik di kelas V D SD Negeri 55 Palembang.
PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL TERINTEGRASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI IPAS KELAS V.A SDN 55 PALEMBANG Ervina; Saparini; Mindarti, Putri
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.27750

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) melalui penerapan pendekatan Teaching at the Right Level yang diintegrasikan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di kelas V.A SDN 55 Palembang. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik, di mana pada tahap prasiklus hanya 12 dari 30 peserta didik (40%) yang mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) sebesar 75. Refleksi awal menunjukkan bahwa permasalahan utama terletak pada pendekatan pembelajaran yang belum sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Melalui tindakan pada siklus I, pendekatan Teaching at the Right Level yang dikombinasikan dengan model Problem Based Learning mulai diterapkan. Hasilnya menunjukkan peningkatan, dengan 23 peserta didik (76,67%) mencapai KKTP, meningkat sebesar 36,67% dari kondisi awal. Namun, hasil tersebut masih dianggap belum optimal sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II, strategi pembelajaran yang sama diterapkan dengan penyempurnaan proses. Hasilnya, terjadi peningkatan lebih lanjut, di mana 27 peserta didik (90%) mencapai KKTP. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Teaching at the Right Level yang terintegrasi dengan model Problem Based Learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPAS di kelas V.A SDN 55 Palembang.
Peningkatan Hasil Belajar menggunakan Model PBL berbasis Culturally Responsive Teaching pada Materi Pecahan Kelas V SDN 55 Palembang Efryanty; Saparini; Mindarti, Putri
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 Build
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.30518

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik melalui penerapan model Problem-Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT). Fokus materi adalah operasi pecahan, yang sering menjadi kendala dalam proses belajar di sekolah dasar. Penelitian dilaksanakan di kelas V.B SD Negeri 55 Palembang dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan McTaggart. Data dikumpulkan melalui observasi, asesmen formatif, dan refleksi kolaboratif dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada persentase ketuntasan klasikal, dari 55,56% pada siklus I menjadi 77,78% pada siklus II. Penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching dalam model Problem-Based Learning terbukti efektif dalam membuat pembelajaran lebih nyata dalam kehidupan sehari-hari, partisipatif, dan relevan dengan latar belakang budaya peserta didik. Selain mendorong pemahaman konsep secara lebih mendalam, pendekatan ini juga memperkuat keterlibatan siswa dalam proses belajar di kelas. Dengan demikian, kombinasi PBL dan CRT dapat secara signifikan meningkatkan pengajaran matematika di tingkat dasar.
IMPLEMENTASI PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING DALAM MATA PELAJARAN IPAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V: IMPLEMENTASI PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING DALAM MATA PELAJARAN IPAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V Wulandari, Cessi; Saparini; Putri Mindarti
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 03 (2025): Volume 10 No. 03 September 2025 In Press
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i03.30519

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V.B SD Negeri 55 Palembang dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) melalui penerapan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT). CRT merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan latar belakang budaya, nilai-nilai lokal, serta pengalaman hidup siswa ke dalam proses pembelajaran, sehingga materi menjadi lebih relevan, kontekstual, dan bermakna. Pendekatan tersebut dikombinasikan dengan model Problem Based Learning (PBL), yang menekankan pemecahan permasalahan nyata yang berasal dari lingkungan sekitar peserta didik. Penelitian dijalankan dengan menerapkan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru mengaitkan materi IPAS dengan budaya peserta didik, memberi ruang kepada peserta didik untuk berbagi pengalaman, serta melakukan pemetaan latar belakang budaya guna menyusun kelompok belajar heterogen. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya kenaikan yang signifikan dalam capaian belajar siswa; rata-rata nilai meningkat dari 63,70 pada tahap prasiklus, menjadi 72,59 pada siklus pertama, dan mencapai 86,67 pada siklus kedua. Ketuntasan belajar klasikal meningkat dari 37,04% menjadi 88,88%. Hasil ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan CRT mampu menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif, menghormati keberagaman dan pencapaian belajar siswa secara keseluruhan.
PENINGKATAN RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING KELAS VA SDN 55 PALEMBANG Sanzela, Dea Fitsia; Saparini; Mindarti, Putri
Pedagogik : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 13 No. 2 (2025): PEDAGOGIK : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/pedagogik.v13i2.11242

Abstract

This study aims to increase the curiosity of fifth-grade in Palembang Elementary School through implementing the Problem Based Learning (PBL) learning model in the Indonesian Language subject. The method used is Classroom Action Research (CAR) based on the Kemmis and McTaggart model, which consists of two cycles. Each cycle includes the planning, implementation, observation, and reflection stages. The instrument used is a questionnaire to measure the level of student curiosity. The results of the study showed that in the first cycle, 73% of students had curiosity in the moderate to very high category, but had not met the success target set at 80%. After improvements were made to the learning media and teacher teaching strategies in the second cycle, there was a significant increase with 80% of students reaching the curiosity category as expected. The application of the PBL model has proven effective in increasing student curiosity through an active, collaborative, and contextually relevant learning process. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap ingin tahu peserta didik kelas VA di SD Negeri 55 Palembang melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada model Kemmis dan McTaggart, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Untuk memperoleh data maka digunakan instrumen non-tes berupa angket. Pada pelaksanaan siklus pertama, diperoleh hasil bahwa sebanyak 73% peserta didik menunjukkan rasa ingin tahu yang tergolong dalam kategori sedang hingga sangat tinggi. Namun demikian, capaian tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan, yaitu minimal 80% dari jumlah siswa. Menyikapi hal tersebut, dilakukan perbaikan pada media pembelajaran yang digunakan serta penyesuaian strategi mengajar guru pada siklus kedua. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, di mana 80% peserta didik berhasil mencapai kategori rasa ingin tahu yang diharapkan. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model PBL mampu menciptakan suasana belajar yang aktif, interaktif, dan relevan dengan kehidupan nyata, sehingga berkontribusi positif terhadap peningkatan sikap ingin tahu.