Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Perendaman Air Laut Terhadap Kuat Tekan dan Permeabilitas Beton irawan, doni; Niken, Chatarina; Zaenudin, Ahmad; Helmi, Masdar
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 11 No. 4 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v11i4.3840

Abstract

AbstractConcrete is one of the most commonly used building materials in infrastructure, including buildings in marine environments. This research aims to provide an overview of the strength of concrete due to exposure to sea water and compare it with protected concrete. The research was carried out experimentally using the SNI 03 - 2834 - 2000 mix design method by testing the compressive strength and permeability of concrete with a total of 30 test objects. The concrete is given a protected treatment and submerged in sea water. The results of research on the compressive strength of protected concrete aged 28, 56 and 90 days were 22, 56 MPa, 24.35 MPa and 25.84 MPa respectively. Meanwhile, the compressive strength of concrete submerged in sea water aged 28, 56 and 90 days is 22.27 MPa, 17.67 MPa and 16.10 MPa. Meanwhile, testing the permeability of concrete using the natural method (immersing the concrete in sea water) showed that the permeability of concrete aged 28, 56 and 90 days was 27.7 mm, 35.0 mm and 40.7 mm. The greater the permeability of the concrete, the smaller the compressive strength of the concrete and the smaller the permeability of the concrete, the greater the compressive strength value. Sea water can reduce the compressive strength of concrete based on the soaking time. In this case it is recommended when building construction in a marine environment to make the concrete watertight. Key words : compressive strength, concrete, concrete permeability, sea water. AbstrakBeton adalah salah satu bahan bangunan yang paling umum digunakan dalam infrastruktur termasuk bangunan yang ada dalam lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kekuatan beton akibat terpapar oleh air laut dan membandingkan dengan beton terlindung. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan metode mix design SNI 03 – 2834 – 2000 dengan pengujian kuat tekan dan permeabilitas beton dengan jumlah benda uji sebanyak 30 sampel. Beton diberikan perlakuan terlindung dan terendam air laut. Diperoleh hasil penelitian kuat tekan beton terlindung umur 28, 56 dan 90 hari berturut – turut sebesar 22, 56 MPa, 24,35 MPa dan 25,84 MPa. Sedangkankuat tekan beton terendam air laut umur 28, 56 dan 90 hari sebesar 22,27 MPa, 17,67 MPa dan 16,10 MPa. Sedangkan pengujian permeabilitas beton menggunakan metode alami (merendam beton di air laut) diperoleh permeabilitas beton umur 28,56 dan 90 hari sebesar 27,7 mm, 35,0 mm dan 40,7 mm. Semakin besar permeabilitas beton maka akan semakin kecil kuat tekan beton dan semakin kecil permeabilitas beton maka nilai kuat tekan akan semakin besar. Air laut dapat menurunkan kuat tekan beton berdasarkan lama perendaman. Dalam hal ini disarankan dalam pembangunan kontruksi dilingkungan laut untuk membuat beton kedap air.Kata kunci : air laut, beton, kuat tekan, permeabilitas beton.
Pengaruh Panas Hidrasi Semen Terhadap Perilaku Deformasi Beton Kolom Usia Dini Saputra, Aji; Niken, Chatarina; Kusumastuti, Dyah Indriana; Zakaria, Ahmad
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol. 12 No. 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrsdd.v12i1.4382

Abstract

Beton pada usia dini mengalami deformasi termal akibat panas yang dihasilkan oleh reaksi hidrasi semen. Deformasi ini dapat menyebabkan keretakan pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panas hidrasi semen terhadap perilaku deformasi pada kolom beton usia dini. Penelitian dilakukan secara eksperimental pada 3 sampel beton kolom berukuran 15 cm × 15 cm × 100 cm dengan kuat tekan rencana 20,75 MPa, menggunakan portland composite cement (PCC). Sampel ditutup dengan styrofoam segera setelah pengecoran. Penelitian ini mempelajari perilaku kolom beton dan suhu di dalamnya menggunakan alat embadded vibrating wire strain gauge yang ditanam pada tiap sampel. Posisi EVWSG berada pada 45 cm dari bagian bawah benda uji. Pengamatan dilakukan selama 24 jam dengan rentang setiap 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan perilaku deformasi dan perubahan suhu dalam beton kolom memiliki pola yang mirip. Nilai minimum dan maksimum deformasi dan suhu dalam beton secara berurutan terjadi pada umur 0 jam dan 7,75 jam sebesar 5,4000E-0,7 (m/m) dengan suhu 29,5 ⁰C dan 5,6808E-0,5 (m/m) dengan suhu 36,1 ⁰C dan rata-rata deformasi sebesar 3,0341E-0,5 dengan rata-rata suhu 32⁰C. Kata kunci : Hidrasi semen, deformasi, kolom beton, suhu dalam beton.
ANALISIS PENYEBAB RETAK MELINTANG DAN RETAK RAMBUT PADA PERKERASAN KAKU STUDI KASUS JALAN TOLL BAKAUHENI – SIDOMULYO (LAMPUNG SELATAN) Rainal, Rainal; Niken, Chatarina; Karami, Muhammad
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 24 No. 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v24i1.7

Abstract

Pekerjaan perkerasan kaku pada proyek jalan tol trans Sumatera ruas Bakauheni- Sidomulyo, terjadi retak setelah pengecoran. Hal ini menyebabkan kerugian bagi pengguna jasa, sehingga perlu untuk menganalisis terjadinya retak tersebut. Hasil analisis ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengecoran perkerasan kaku, sehingga retak tersebut tidak kembali terjadi. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan sepanjang 39,4 km dengan dua jalur - empat lajur, yang terbagi menjadi 31.520 segmen. Retak melintang dibagi dua tipe, yaitu retak pertengahan segmen dan retak saw joint. Jumlah retak melintang pertengahan segmen sebanyak 185 buah (0,58% dari total pengecoran), retak melintang saw joint 134 segmen (0,42% dari total pengecoran). Selain retak melintang terdapat juga retak rambut, yang terjadi sepanjang 125 segmen (0,40% dari total pengecoran). Retak pertengahan segmen disebabkan adanya interval pengecoran yang lebih dari 15 menit antara beton yang telah terhampar dengan beton yang belum terhampar, sehingga terjadi perbedaan kembang dan susut pada batasnya. Retak saw joint dikarenakan bergesernya tulangan dowel dari as segmen dan keterlambatan pemotongan beton yaitu lebih dari 18 jam. Untuk penyebab retak rambut dikarenakan tidak meratanya penyiraman cairan curing compound saat proses pengecoran berlangsung. Retak ini juga dapat muncul saat masa pemeliharaan beton. Pemeliharaan dilakukan dengan cara penyiraman air ke permukaan beton, selain itu retak juga dapat muncul karena pemeliharaan yang dilakukan kurang dari 7 hari.
PEMILIHAN RUTE JALAN TOL MENGGUNAKAN MODEL PILIHAN DISKRIT DARI PENGGUNA. (Studi Kasus Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang) Susanto, Darmawan Adi; Purba, Aleksander; Niken, Chatarina
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 24 No. 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v24i2.13

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan model pilihan rute yang dapat menjelaskan probabilitas pengguna jalan memilih jalan tol, dan untuk memperkirakan sensitivitas pilihan rute jika terjadi perubahan pada atributnya. Kuisioner stated preference digunakan sebagai media untuk mendapatkan data primer. Kuisioner ini ditujukan kepada pengguna kendaraan golongan I pada jalan tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang. Formulir survei didesain menjadi dua bagian yang berisi data karakteristik responden dan data preferensi responden dengan empat level pilihan dari dua variabel bebas: kenaikan tarif tol dan penghematan waktu tempuh. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan model logit binomial untuk mendapatkan model regresi linear selisih utilitasnya. Dalam model juga dimasukkan faktor karakteristik tingkat pendapatan responden. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa atribut yang paling sensitif mempengaruhi model pilihan rute adalah penghematan waktu tempuh.
PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN PADA KUALITAS BETON STUDI KASUS RS PTN UNIVERSITAS LAMPUNG Ribowo, Anggarani Budi; Niken, Chatarina; Widyawati, Ratna
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 24 No. 3 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v24i3.19

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kuat tekan beton pada struktur Gedung RSP Universitas Lampung, yang proses pembangunannya terhenti sampai pada pelat lantai basement dan pelat lantai 1 sejak tahun 2011. Oleh sebab itu, beberapa jenis pengujian telah dilakukan yaitu ultrasonicpulse velocity test (UPV), hammer test dan kuat tekan untuk mengetahui nilai kuat tekan struktur beton di bangunan tersebut. Pengujian UPV dilakukan terhadap balok dan kolom, sedangkan pengujian hammer test dilakukan terhadap struktur balok, kolom, pelat lantai, dinding penahan tanah dan dinding geser. Selanjutnya, untuk pelat lantai 1 dan lantai basement, dilakukan core drill untuk mengambil benda uji dan selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan di laboratorium. Juga dilakukan pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-ray (EDX) pada pelat untuk menyelidiki permukaan objek secara langsung dan mengenali jenis atom permukaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan rata-rata struktur bangunan tersebut lebih dari 17 MPa, sebagai batas minimum nilai kuat tekan struktur bangunan. Hasil pengujian SEM-EDX juga menunjukkan bahwa kondisi lingkungan mempengaruhi kerapatan unsur penyusun beton dan jenis atom permukaan.
Pengaruh aspek rasio serat limbah plastik polypropylene terhadap karakteristik campuran perkerasan kaku Aji, Ilham Mangesti; Putra, Sasana; Niken, Chatarina
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 26 No. 2 (2022)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v26i2.62

Abstract

Rigid pavement atau perkerasan kaku yang terbuat dari beton, menahan tekan dan tarik secara bergantian. Untuk meningkatkan kemampuannya dalam menahan tekan dan tarik, maka dilakukan penelitian campuran beton berserat plastik. Plastik memiliki sifat ringan, kuat, mampu menahan tarik, fleksibel, dan tahan terhadap korosi. Hal ini juga dapat membantu mengurangi limbah plastik. Dalam penelitian ini, serat plastik yang digunakan memiliki aspek rasio 37,5; 50; 62,5. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton mengalami kenaikan pada serat L/d 62,5 saat umur 28 hari sebesar 27,01 MPa atau meningkat 12,49 % dari beton tanpa serat. Sedangkan pada umur 56 hari, kuat tekan beton tanpa serat sebesar 33,12 MPa dan mengalami penurunan pada campuran serat L/d 37,5; 50; 62,5. Kuat tarik lentur mengalami kenaikan paling optimum pada serat L/d 37,5 saat umur 28 hari sebesar 4,96 MPa atau 25,28% dari beton tanpa serat, sedangkan pada umur 56 hari mengalami peningkatan paling optimum pada serat L/d 37,5 sebesar 5,24 MPa meningkat sebesar 2,16 % dari beton tanpa serat. Umur beton mempengaruhi nilai kuat tekan dan kuat tarik lentur. Kuat tekan dan kuat lentur beton untuk L/d 37,5 pada umur 56 hari mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan beton pada umur 28 hari.
The Deformasi perkerasan kaku pada usia dini: Deformation of rigid pavement at an early age Diego, Diego Maradona Maharduta; Niken, Chatarina; Widyawati, Ratna
REKAYASA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 28 No. 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rekrjits.v28i3.114

Abstract

Sering ditemui keretakan pada perkerasan kaku. Salah satu penyebabnya ialah retak yang disebabkan oleh susut yang tidak mampu diakomodasi beton. Bila susut usia dini tidak bisa diakomodasi, maka resiko penurunan kinerja menjadi lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui deformasi yang terjadi pada jalan beton di Provinsi Lampung, Indonesia sejak pengecoran sampai beton berumur 24 jam. Sampel penelitian berupa perkerasan kaku berukuran 5000×4500×300 mm dengan fs’ 4,5 MPa dan f”c 25 Mpa yang merupakan jalan tol sesungguhnya. Curing beton dilakukan dengan cara menyelimuti beton dengan geotextile dan dibasahi setiap 2 jam sejak beton berusia 13 jam 30 menit. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Alat yang digunakan pada penelitian ialah Vibration Wired Embedded Strain Gauge (VWESG) dan penelitian dilakukan selama 24 jam sejak beton dicor. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskripsi hasil pengamatan dan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deformasi beton yang terjadi pada perkerasan kaku di Indonesia dari yang terbesar hingga yang terkecil secara berurutan dimulai dari bagian tengah, bagian sisi panjang, bagian sisi pendek, lalu bagian sudut segmen.
PENGARAHAN DAN PENYERAHAN BANTUAN PEMBUATAN PERAHU TINGTING SERTA PENGHIBURAN ANAK-ANAK KORBAN TSUNAMI DI DESA BANYUASIH, PANDEGLANG PROVINSI BANTEN Niken, Chatarina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v3i2.145

Abstract

Pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi tsunami akibat erupsi gunung Anak Krakatau di daerah pesisir Banten dan Lampung. Terdapat lima kabupaten yang mengalami kerusakan, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus. Sampai 31-12-2018, dinyatakan 437 jiwa meninggal dunia 14.059 orang mengalami luka-luka, 16 orang hilang, dan 33.721 mengungsi. Bangunan rusak di antaranya 2.752 rumah dan 92 penginapan atau warung. Alat transportasi sebanyak 510 perahu dan kapal, 147 kendaraan, serta dua fasilitas dermaga dan shelter juga mengalami kerusakan. Pandeglang adalah wilayah terparah. Jarak antara Gunung Anak Krakatau dan Kabupaten Pandeglang sekitar 65km. Dengan jarak tersebut jumlah orang tewas Pandeglang terbanyak yaitu 296 meninggal. Kebanyakan adalah wisatawan pengunjung. Korban lain adalah 7.656 orang terluka, 8 orang hilang, dan 20.726 orang mengungsi. Desa Banyuasih, adalah sebuah Desa di Kabupaten Pandeglang, terletak di pesisir Laut Jawa. Trauma pada orang dewasa dapat dipulihkan dengan mengembalikan ke kegiatan sehari-hari sebelum musibah menimpa. Berdasarkan hal ini maka dipilih pemberian perahu ting-ting, agar mereka kembali melaut sehingga memperoleh rezeki sekaligus menghilangkan trauma sedikit demi sedikit. Penghilangan trauma pada nak-anak dilakukan dengan mengajak berdiskusi, menyanyi dan mendongeng. Dari wawancara diperoleh tanggapan bahwa mereka senang karena merasa diperhatikan. Kata kunci: Anak Krakatau, Pandeglang, Perahu ting-ting, Trauma, Tsunami