Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Sifat Mekanik Serat Kulit Kayu Khombouw dan Serbuk Bambu Dengan Uji Bending Silka, Silka; Pasae, Nofrianto; Lasarus, Risa
Neutrino Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.527 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian terhadap serat kulit kayu khombouw dimana serat kulit kayu khombouw ini berasal dari daerah kampung Asei Distrik Sentani Timur, Jayapura. Bahan serat ini masih jarang digunakan sebagai elemen penguat dalam matriks komposit serat.Serat kulit kayu khombouw dicampurkan dengan serat serbuk bambu sebagai bahan pengisi matriks resin epoksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan kelenturan serat kayu khombouw dan serat bambu dengan penguat resin.Penelitian ini menggunakan metode eksprimental dengan tahapan mendesain dan membuat cetakan spesimen,kemudian mencetak spesimen dan melakukan pengujian bending dengan 27 spesimen.Perlakuan yang di berikan terhadap serat kulit kayu khombouw adalah dengan perlakuan pengeringan dengan suhu 50º celcius dengan variasi waktu 1, 2 dan 3 jam dan perlakuan perendaman dengan variasi waktu 20, 40 dan 60 menit. Dari hasil pengujian bending diperoleh tegangan bending maksimum terjadi pada waktu pemanasan 3 jam dengan waktu perendaman 40 menit sebesar 30 Mpa. Dimana Semakin lama pengeringan serat dan perendaman serat maka semakin tinggi juga kekuatan lenturnya. Ini disebabkan oleh infiltrasi resin terhadap serat lebih baik jika direndam lebih lama.
Deteksi Tingkat Kematangan Buah Kopi Arabika Berdasarkan Fitur Warna RGB Menggunakan Sensor TCS3200 Berbasis Arduino Uno Rusman, Juprianus; Michael, Aryo; Pasae, Nofrianto
Jurnal Dynamic Saint Vol 6 No 1 (2021): Jilid 1 Volume 6
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dynamicsaint.v6i1.1317

Abstract

Pengolahan buah kopi yang baik mempengaruhi mutu dan kualitas kopi yang dihasilkan. Pengolahan buah kopi meliputi proses sortasi buah dan proses pemisahan kulit buah dengan biji. Proses sortasi buah dilakukan dengan memilah buah kopi berdasarkan tingkat kematangannya. Hal tersebut dilakukan karena tidak seragannya kematangan buah kopi yang dipetik saat panen dan standar yang ditetapkan oleh tengkulak. Petani kopi arabika lokal di Pedamaran melakukan sortasi buah secara konvensional yaitu mengandalkan indra penglihatan. Proses tersebut memiliki kendala yaitu tidak seragamnya tingkat kematangan buah kopi yang dipengaruhi faktor subjektivitas. Warna buah kopi memberikan informasi terkait tingkat kematangannya. Pada penelitian ini, fitur warna buah kopi dideteksi menggunakan sensor TCS3200 dalam ruang warna red, green dan blue (RGB) kemudian diproses menggunakan mikrokontroller Arduino Uno untuk menentukan tingkat kematangannya. Penggunaan sensor TCS3200 untuk mendeteksi tingkat kematangan buah kopi arabika pada sistem yang dibangun memberikan akurasi 71,25%.
Prototype Sistem Penyortir Buah Kopi Arabika Berdasarkan Tingkat Kematangan Menggunakan Metode Support Vector Machine Juprianus Rusman; Nofrianto Pasae
Teknika Vol 12 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Center for Research and Community Service, Institut Informatika Indonesia (IKADO) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34148/teknika.v12i1.602

Abstract

Salah satu proses peningkatan mutu kopi adalah menyeleksi buah kopi yang matang dan belum matang pasca panen yang dilakukan dengan cara memilih satu per satu. Namun dengan cara tersebut terdapat kelemahan yaitu inkonsistennya hasil sortiran karena faktor subjektifitas dan intentitas cahaya. Sebagai solusi, pada penelitian ini didesain alat bantu dalam bentuk prototipe untuk menyortir buah kopi berdasarkan kematangannya. Kopi matang ditandai dengan warna merah, kopi setengah matang dengan warna kuning kemerahan dan kopi mentah dengan warna hijau. Kamera diletakkan dalam kotak guna mengurangi intentitas cahaya eksternal, digunakan untuk mengambil citra buah kopi kemudian citra buah kopi akan dipisahkan dengan background dengan metode segmentasi warna hue, saturation, value (HSV). Selanjutnya citra buah kopi diekstraksi untuk mendapatkan nilai setiap warna dengan parameter red, green, blue (RGB) dan HSV guna membentuk model klasifikasi metode support vector machine (SVM). Parameter SVM optimum yaitu cost (C)= 10,0 dan gamma (γ)= 0,001. Prototipe yang dibangun berbentuk persegi panjang dengan panjang 70 cm, lebar 10 cm dan tinggi 12 cm. Komponen penyortir yaitu servo yang memutar ke sudut 90o untuk klasifikasi “matang”, sudut 45o untuk klasifikasi “matang setengah” dan sudut 135o untuk klasifikasi “mentah” sedangkan conveyor belt digerakkan oleh motor DC 12 V. Meskipun pada proses prediksi perangkat lunak terdapat kesalahan prediksi namun perangkat keras telah bekerja dengan baik ditandai dengan servo berhasil memutar link ke sudut yang telah ditentukan sesuai hasil prediksi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prototipe sistem penyortir buah kopi arabika berdasarkan kematangannya berhasil dibangun.
SOSIALISASI INSTALASI LISTRIK YANG BAIK DAN AMAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP KORSLETING LISTRIK PADA RUMAH ADAT TONGKONAN DI DESA LEMO MENDURUK Nofrianto Pasae; Milka Rante; Petrus Sampelawang; Nitha Nitha; Yafet Bontong
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.13264

Abstract

Dalam masyarakat Toraja, kegiatan adat seperti rambu tuka’ dan rambu solo’sangat sulit dipisahkan dengan rumah adat yang biasa disebut dengan togkonan. Oleh karena itu rumah tongkonan harus dilengkapi dengan fasilitas yang baik untuk menunjang kelancaran kegiatan yang dilaksanakan di Tongkonan. Salah satu fasilitas yang paling penting adalah listrik. Hal yang tidak dapat dipisahakan dari listrik adalah instalasi. Dimana instlasi ini menjadi hal yang sangat pentig diperhatikan agar tidak terjadi hal yang diinginkan seperti korlesting listrik yang dapat memicu kebakaran. Dalam kegiatan pengabdian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif yaitu pendekatan yang dilakukan dengan cara menguraikan semua permasalahan yang terjadi dalam masyarakat. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat diperoleh hasil yang cukup positif berupa pemahaman masyarakat terhadap pengaplikasian instalasi listrik memenuhi standard dan melakukan perbaikan secara signifikan sesuai standar yang ada terhadap instlasi listrik yang tidak sesuai standar. Selain itu, masyarakat, tertuma generasi muda dapat melakukan perbaikan-perbaikan sederhana pada instalasi listrik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PERONTOK PADI BERPENGGERAK MOTOR HONDA 100 CC DI KELURAHAN NANGGALA SANGPIAK SALU Nofrianto Pasae; Milka Rante; Petrus Sampelawang; Nitha Nitha; Yafet Bontong; Fikram Fikram
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19064

Abstract

Padi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyrakat Indonesia yang dalam pengolahnnya melalui beberapa tahap. Salah satu tahap penting dalam proses produksi padi adalah proses perontokan bulir padi dari batangnya. Proses perontokan ini masih banyak yang menggunakan alat perontok manual yang mana akan memakan waktu lebih banyak sehingga proses produksi menjadi kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, perlu dikembangkan alat yang dapat meningkatkan efisiensi produksi padi petani khususnya pada tahapan perontokan bulir. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendesain, membuat, dan melatih cara mengoperasikan alat ini menggunakan mesin motor Honda 100 cc. Adapun pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan di Kelurahan Nanggala Sangpiak Salu. Dalam kegiatan ini disosialisasikan cara pemakaian, cara merawat dan memperbaiki mesin perontok padi.. Jumlah petani aktif dalam kegiatan ini dalam penerapan tepat guna mesin perontok padi berpengerak mesin motor Honda 100cc kurang lebih 30 orang. Sebagai tim pelaksana pelaksana adalah Dosen, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Indonesia Toraja, dengan bidang keahlian yang sesuai kebutuhan dan dibantu oleh mahasiswa. Dalam pelaksanaan kegiatan menggunakan metode utama praktik langsung di lapangan. Berdsarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat diambil, disimpulkan bahwah tim pelaksana telah berhasil memebuat 1 unit mesin perontok padi berpenggerak mesin motor Honda 100cc, yang dibutukan para petani di Kelurahan Nanggala Sangpiak Salu.Dalam kegiatan ini juga telah dilakukan pelatian tentang cara mengoprasikan mesin perontok padi berpenggerak mesin motor Honda 100cc, merawat, memperbaiki kerusakan ringan mesin perontok padi.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BONGGOL PISANG DAN AIR LERI KEPADA MASYARAKAT DI LEMBANG RANTEDADA Sallolo Suluh; Widi Kurniawan; Damaris Arrang; Riki Masero; Frans Dedi Dena; Frans Robert Bethony; Chendri Johan; Christof Geraldi Simon; Dennis Lorenzo; Petrus Sampe Lawang; Formanto Paliling; Risa Lasarus; Lery Alfriany Solo; Fikran Fikran; Nofrianto Pasae; Nitha Nitha; Yafet Bontong
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i1.1162

Abstract

Organic farming is increasingly in demand because it prioritizes sustainability and environmentally friendly principles. Liquid organic fertilizer made from banana tubers and leri water is an alternative that is environmentally friendly and easy to produce. However, knowledge and skills in making liquid organic fertilizer still need to be improved among the community, especially in areas such as Lembang Rantedada. This study was carried out through direct assistance and training activities for the community in Lembang Rantedada with a practical and participatory approach, involving the community in every stage of fertilizer production, from raw material preparation to the fermentation and storage process. The result of this mentoring activity is an increase in community knowledge and skills in making liquid organic fertilizer. Communities can use locally available banana stems and water to produce organic fertilizer that is beneficial for their agriculture. Apart from that, awareness is also created about the importance of using organic fertilizer in supporting sustainable agriculture and environmental preservation. Assistance in making liquid organic fertilizer from banana stems and leri water to the community in Lembang Rantedada is an effective step in increasing the independence and sustainability of local agriculture. By increasing knowledge and skills, communities can utilize local resources more optimally and support environmentally friendly agricultural practices
Pengaruh Temperatur Austenit dengan Holding Time 2 Jam Terhadap Kekerasan dan Ketangguhan Baja ST 42 Nitha; Yafet Bontong; Petrus Sampelawang; Lantana Dioren Rumpa; Nofrianto Pasae; Fikran
JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING Vol. 7 No. 2 (2024): Journal of Electrical and System Control Engineering
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jesce.v7i2.11332

Abstract

Steel is an alloy metal with iron as the basic element and carbon as the main alloying element. The carbon content in steel ranges from 0.2% to 2.1% by weight according to the grade. The function of carbon in steel is as a hardening element. This research aims to determine the effect of austenite temperature with a holding time of 2 hours on the hardness and toughness of ST 42 steel. The material for this research is ST 42 steel. This research was carried out experimentally using the Vickers method and impact method, with temperature variations of 950℃, 960℃, 970℃, 980℃. From the results of the hardness research, it can be concluded that the higher the austenite temperature variation with a holding time of 2 hours, the higher the hardness value in ST 42 steel, where the highest value at a temperature of 980℃ is 204.8 kg/mm2, and the lowest is in a normal specimen with a value of 186.6 kg/mm2, and from the toughness research results it can be concluded that the higher the austenite temperature variation with a holding time of 2 hours, the lower the toughness value of ST 42 steel, where the highest value at an austenite temperature of 960°C is 2,023 Joules/mm2 and the lowest in normal specimens it is 0.866 Joules/mm2.
Korelasi Media Pendingin pada Pengelasan SMAW Terhadap Kekerasan Material ST 37 Post Preheating Nitha, Nitha; Sangkung, Jhensen; Fikran, Fikran; Pasae, Nofrianto; Bontong, Yafet; Sampelawang, Petrus
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 6 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i6.18004

Abstract

Abstrak Pengelasan adalah suatu proses penyambungan dua material atau lebih, berupa logam, dengan menggunakan energi panas sampai material yang akan disambung tersebut meleleh (malted) kemudian berpadu (fused), dengan memberikan tekanan atau tidak, serta dengan memberikan bahan tambah (consumable). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pendingin udara, air, oli SAE 20, oli SAE 30, terhadap kekerasan baja ST 37 post preheating, dan untuk mengetahui besar korelasi pengaruh media pendingin udara, air, oli SAE 20, oli SAE 30 terhadap kekerasan baja ST 37 post preheating. Pengujian ini menggunakan metode eksperimen yaitu memberikan perlakuan panas (heat treaatmen) pada material baja ST 37 dengan temperatur pemanasan sebesar 200ºC, dengan holding time 15 menit. Dimana spesimen uji akan dilakukan proses penyambungan menggunakan proses pengelasan tipe SMAW menggunakan elektroda E6013 diameter 3,2 mm dengan arus 120 A menggunakan kampuh V. Setelah itu, proses pendingin dilakukan dengan memvariasikan media pendingin berupa udara, air, oli SAE 20, dan oli SAE 30 yang akan diuji. Selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian kekerasan metode Rockwell. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa, media pendingin berpengaruh terhadap kekerasan baja ST 37 post preheating dimana nilai kekerasan terendah pada media pendingin udara dengan nilai kekerasan 107,3 kg/mm² dan nilai kekerasan tertinggi pada media pendingin oli SAE 30 dengan nilai kekerasan 108,1 kg/mm². Dan diperoleh juga bahwa media pendingin berkorelasi positif terhadap nilai kekerasan baja ST 37 post preheating dimana besar korelasi yang terjadi sebesar 99,76 % yang berarti media pendingin sangat mempengaruhi nilai kekerasan material post preheating pada proses pengelasan SMAW. Kata Kunci : Kekerasan, Korelasi Positif, Media Pendingin, Pengelasan SMAW, Material ST 37, Temperatur Preheating