Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PELATIHAN PERBANYAKAN BIBIT APEL LOKAL EBAN MELALUI TEKNIK OKULASI UNTUK MENUNJANG KETERSEDIAAN BUAH EKSOTIK DAERAH LAHAN KERING Gumelar, Asep Ikhsan; Kefi, Andreas; Falo, Marsianus
Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 4 (2024): Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Cahaya Budaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58290/jupemas.v3i4.360

Abstract

Kelompok tani sehati merupakan salah satu kelompok kerja yang berada di Desa Ebankecamatan Miomaffo barat, Kabupaten Timor Tengah Utara yang hingga kini masih aktifmengembangkan bibit Apel lokal Eban namun masih menggunakan cara intensif (stek), hal inidi dukung dengan masih tersedianya pohon-pohon induk Apel Eban yang tersebar di wilayahDesa Eban. Tujuan dari kegiatan Pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman bagimasyarakat kelomok tani Sehati Eban, terkait pemilihan batang bawah dan Teknik okulasibibit Apel Eban, untuk menjawabi peluang pasar yang semakin meningkat akibat tingginyapermintaan konsumsi dalam mendukung kesehatan manusia. Kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini menggunakan dua metode, yaitu Tahapan I (Sosialisasi): Tim pengabdimelakukan observasi dan diskusi dengan Kelompok Tani Sehati Eban untuk mengidentifikasipohon induk Apel Eban sebagai bahan okulasi. Kegiatan meliputi pengenalan ciri-ciri matatunas sehat menggunakan gambar, penyediaan alat okulasi seperti pisau dan plastik, sertasosialisasi pembibitan Apel Eban sebagai peluang bisnis dan produk unggulan lokal. TahapanII (Pelatihan): Melalui ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan praktik, tim memberikanpemahaman teknik okulasi Apel Eban yang mudah dipahami dan dapat dilakukan secaramandiri. Demonstrasi dilakukan oleh tim pengabdian dan diikuti langsung oleh peserta untukmeningkatkan efektivitas pelatihan. Hasil dari kegiatan ini adalah yang pertama masyarakatmemahami teknik okulasi terhadap perbanyakan tanaman apel, yang kedua masyarakat dapatmelaksanakan teknik okulasi dengan baik, dan dapat menghasilkan tanaman apel yang barudan meminimalisir kegagalan dalam teknik okulasi. Kata Kunci: Apel, Okulasi, KelompokTani.
EFFECTS OF GOAT FECES COMPOST RESIDUE AND SHALLOT ZPT ON THE GROWTH OF SHALLOT (Allium Fistulosum L.) Gumelar, Asep Ikhsan; Ceunfin, Syprianus; Tae, Anggelinus
Agrisaintifika: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 9 No. 1 (2025): Agrisaintifika
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v9i1.6197

Abstract

This study aims to determine the effect of goat feces compost residue and plant growth regulators (PGR) on the growth and yield of spring onions (Allium fistulosum L.) in dry land. The study was conducted in February-April 2023 at the Dry Land Study Center, Timor University and the Laboratory of the Faculty of Agriculture, Timor University, North Central Timor Regency, East Nusa Tenggara. The study used a factorial randomized block design with two factors: first, residues of various doses of goat feces compost (control, 20 tons/ha, 30 tons/ha, 40 tons/ha), and second, shallot PGR with three concentrations (100 ml/L, 200 ml/L, 300 ml/L). The parameters observed included environmental conditions, growth, and plant yield. The results showed an interaction between goat feces compost residue and PGR on the number of leaves two weeks after planting and plant weight per plot. The application of goat feces compost fertilizer with a higher dose (20-40 tons/ha) increased plant growth, including the number of leaves, root length, root volume, and harvest index. Meanwhile, the application of shallot PGR significantly affected the harvest index, although it did not significantly affect other parameters. The right dose and concentration of both treatments can increase the yield of spring onions. This study shows that the right combination of goat feces compost fertilizer and PGR can increase plant yields, especially in dry land conditions.
Pelatihan Pembuatan Silase Komplit Di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Desa Kuaken Kabupaten TTU-NTT Bira, Gerson Frans; Tahuk, Paulus Klau; Gumelar, Asep Ikhsan
JPP IPTEK (Jurnal Pengabdian dan Penerapan IPTEK) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jpp-iptek.2021.v5i2.1934

Abstract

Produktivitas ternak dilahan kering sepenuhnya bergantung pada ketersediaan pakan dan musim menjadi salah satu penentu ketersediaan pakan. Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Desa Kuaken TTU-NTT turut merasakan kondisi yang sama. Kegiatan peternakan yang dilakukan oleh KWT adalah penggemukan sapi dan pembibitan sapi serta mendapat bantuan perguliran dari pemerintah setempat. Masalah utamanya adalah ketersediaan pakan yang sangat terbatas sehingga sebagian anggota kelompok melepas ternak berkeliaran, sebagian harus berjalan berkilo-kilometer bahkan memanjat pohon yang tinggi untuk mencari pakan. Untuk itu diperlukan teknologi pengolahan pakan seperti silase. Silase adalah teknik pengawetan pakan pada suasana anaerob pada tempat yang disebut silo. Tujuan dari kegiatan program kemitraan masyarakat di KWT Mawar adalah melatih mitra untuk terampil dalam meningkatkan produktivitas ternaknya melalui penyediaan pakan yang berkualitas sepanjang musim. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah participatory action research, dimana KWT dan tim pelaksana secara bersama-sama ikut terlibat dalam kegiatan pelatihan pembuatan silase komplit dan dibantu oleh mahasiswa. Umumnya silase komplit dibuat seperti silase bahan tunggal lainnya perbedaannya terletak pada penggunaan bahan dan aditif yang lebih komplit. Silase komplit yang dihasilkanpun tergolong berkualitas seperti warna hijau alami/hijau kekuningan, beraroma asam, bertekstur padat dan tidak menghasilkan jamur. Kandungan nutrisi silase komplit tergolong berkualitas dengan kandungan bahan kering 43,08%, bahan organik 80,15%/BK, protein kasar 13,33%/BK, lemak kasar 7,12%/BK, serat kasar 12,50%/BK, BETN 45,35%/BK dan EM 3.112, 81 Kkal/BK dengan palatabilitas ternak yang dikategorikan tinggi. Disimpulkan bahwa silase komplit yang dilakukan oleh tim pengabdian dan KWT Mawar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan silase komplit.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERTANIAN ORGANIK DI LAHAN KERING SECARA KOMPREHENSIF DAN TERPADU MENUJU KEBERLANJUTAN EKONOMI, LINGKUNGAN HIDUP DAN KESEHATAN MASYARAKAT Nik, Nikolas; Gumelar, Asep Ikhsan; Rusae, Aloysius
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.11908

Abstract

Desa Lapeom, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)-Nusa Tenggara Timur, memiliki potensi pertanian organik dengan ketersediaan lahan untuk tanaman pangan, pakan ternak, dan perikanan air tawar. Namun, kurangnya pengetahuan dan keterampilan menyebabkan praktik pertanian organik belum optimal. Universitas Timor merespons tantangan ini dengan mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui pembinaan desa yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan praktik pertanian organik yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Oktober tahun 2024 di desa Lapeom, program Desa binaan Program dilaksanakan secara berturutan dengan format Education for Sustainable Development (ESD), dengan tahapan program ini meliputi survei awal, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Tahapan teknis yang diterapkan mencakup pengolahan lahan, penyiapan benih, penggunaan pupuk dan pestisida organik, penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Selain itu, program ini juga mencakup peternakan ayam kampung. Tim PKM, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dengan keahlian di bidang budidaya tanaman, hama, penyakit tanaman, dan bioteknologi, berharap program ini dapat membentuk pola bertani yang lebih ramah lingkungan, meningkatkan pendapatan keluarga, serta mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini yaitu (1) Pahamnya masyarakat desa Lapeom tentang system pertanian organik (2) kelompok masyarakat desa Lapeom telah memahami proses pembuatan dan manfaat pestisida organik. (3) Memberikan tambahan pendapatan masyarakat melalui praktek pengelolaan budidaya tanaman buncis dengan system budidaya tanaman organic yang ramah terhadap lingkungan hidup.
INVENTORY OF EPIPHYTIC LICHENES ON MANGO (MANGIFERA INDICA L.) IN SALLU VILLAGE, DISTRICT WEST MIOMAFFO -, Kamaluddin; GUMELAR, ASEP IKHSAN; PRIYAMBODO, HERNUR YOGA
Agroprimatech Vol. 7 No. 2 (2023): Agroprimatech
Publisher : Prodi Agroteknologi Fakultas Agro Teknologi Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/agroprimatech.v6i2.4220

Abstract

Lichenes are formed from the association of fungi and phostosynthetic symbionts (algae and cyanobacteria) by forming a stable thallus structure. The aim of this research is to determine the diversity of epiphytic lichens on mango trees in Sallu Village, West Miomaffo District in March-May 2023. This research uses an exploratory method on mango plantations. The sampling method uses purposive sampling. Based on exploration results, 33 species of epiphytic lichens were found on mango trees in Sallu Village, West Miomaffo District. The Lichenes species found consist of 14 families, namely Parmeliaceae, Physciaceae, Graphidaceae, Pannariaceae, Caliciaceae, Collemataceae, Lecanoraceae, Stereocaulaceae, Pertusariaceae, Mycoporaceae, Pyrenulaceae, Haematommataceae, Arthoniaceae, and Ochrolechiaceae.
Pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa subsp. chinensis) sistem vertikultur dengan fertigasi di lahan kering: Pakcoy (Brassica rapa subsp. Chinensis) Growth in Verticulture System with Fertigation on Dry Land Neonbeni, Eduardus Yosef; Tobing, Wilda Lumban; Gumelar, Asep Ikhsan; Tuas, Maria Angelina; Sabuna, Rolinus
AGROMIX Vol 13 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/agx.v13i2.2961

Abstract

Introduction: This study aimed to determine the growth of pakcoy at the time of fertigation and the composition of the verticulture system planting media with different spacing of planting holes and their interactions on dry land. Methods: The method used is an experiment using a Split Plot Design using 3 plots. The main plot is the spacing of the planting holes consisting of 15 cm, 20 cm, and 25 cm. The subplot is the composition of the growing media consisting of soil:sand, soil:biochar; sand:biochar; and soil:sand:biochar. The sub-sub plot is fertigation time which consists of 60 seconds, 90 seconds, and 120 seconds. A total of 36 treatments were repeated 2 times for a total of 72 treatments. Results: Results: The results of this study showed that the interaction of fertigation time significantly affected the growth of plant height, number of leaves and fresh weight of crown with the best combination treatment of 120 seconds of fertigation time with soil:biochar growing media. Fertigation time has a significant effect on all observation parameters, with the best treatment being fertigation for 120 seconds. The composition of the growing media had a significant effect on the observations of plant height, the number of leaves, and the fresh weight of the crown with the best results found in soil: biochar growing media (1:1). Conclusion: The best combination result is a fermentation time of 120 seconds and the composition of soil and biochar (W3M2).