Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Ekonomi Islam sebagai kekuatan Ketiga antara Kapitalisme dan Sosialisme Setiyowati, Arin
Islam Kontemporer Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam views the economic problem is not from the standpoint of the capitalist who gives freedom and ownership rights to individuals and promote business in pereseorangan. Nor does it from the standpoint of a socialist, who wants to eliminate all the rights of individuals and make them like a slave economy controlled by the state. But Islam justifies ready selfish without letting it destroy society.Under the Islamic economic system, accumulation of wealth by a group of people avoided and steps performed automatically to move the flow of wealth to the community members who have not fared well. Steeped in the system we will get weakness capitalist economic system that developed according to the concept of free competition and ownership rights is growing as a result of overly tight supervision and dictatorial attitude of the workers class and the lack of recognition of property rights to the property. Islamic economic system is a system that is fair and thorough as well as efforts to ensure the wealth accumulated not only to one group alone, but spread throughout the community.The values of Islamic Economics (ethical values), the distribution concept in Islamic economics deserves to be a practical solution in the container community economy Indonesia. Through the instrument Zakai, inheritance, endowments, donation and Alms, as well as contract-contract muamalah laden with fairness to all parties and upholds the cooperation into capital in the development of the informal sector or commonly known as the peoples economy is independent so mempu prop up the economy Nation to be free of debt and the intervention of foreign investment. Or colony paradigm menpermainkan Indonesia towards the ideology of the nations economy.
Role Model Distribusi Harta Waris Di Indonesia Dalam Mewujudkan Keseimbangan Ekonomi Salbiyah, Siti; Setiyowati, Arin
Islam Kontemporer Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harta waris merupakan salah satu instrument distribusi dalam Islam yang mampu menjadi solusi atas ketimpangan ekonomi yang menjadi pemicu multidimensional permasalahan dalam kehidupan barbangsa dan bernegara. Konsep distribusi harta waris bagi orang Islam terangkum dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1997. Bagi masyarakat yang non Islam berdasarkan konsep Kitab Undang-Undang Perdata dan aturan adat. keberagaman konsep distribusi harta waris di Indonesia tidak terlepas dari sifat kekeluargaan serta pengaruhnya terhadap harta kekayaan yang diyakini oleh kelompok masyarakat. Sehingga selama ini, pelaksanaan maupun penyelesaian sengketa distribusi harta waris dalam rangka mengaplikasikan konstitusi-konstitusi yang berlaku di atas adalah Peradilan Agama, serta Organisasi keIslaman diantaranya Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama (NU). Varian lembaga-lembaga tersebut menjadi fenomena yang menarik di Indonesia dalam distribusi harta waris. Sehingga supaya potensi harta waris terlokasir secara tepat, baik untuk mencegah konflik individu dalam keluarga, penimbunan harta (idle wealth), meminimalisisr kesenjangan ekonomi di dalam masyarakat. Maka melalui metode PAR (participation action research) dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini bermaksud memotret maupun menganalisa serta menawarkan solusi role model strategis bagi Pemerintah dalam menyelesaikan dan mengefektifkan distribusi harta waris di Indonesia, dengan berdasar persoalan yang dihadapi oleh Peradilan Agama, dan Ormas (Muhammadiyah dan NU) dalam melakukan pendistribusian harta waris. Serta mendayagunakanpenghimpunan dana umat yang berasal dari pewaris kalalah (tidak ada ahli waris) di samping dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf.
Inovasi Decoupage untuk Inovasi Pemberdayaan Perempuan Desa Tegaren, Trenggalek Herlina Suksmawati; Arin Setiyowati; Ayu Rikza; Praja Nuryananda
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v2i3.9976

Abstract

Kegiatan pengabdian ini berfokus pada pemberdayaan perempuan lokal Desa Tegaren, Kabupaten Trenggalek, dengan instrumen produk kerajinan besek bambu berteknik decoupage (pewarnaan) untuk meningkatkan kapasitas ekonomi desa sekaligus menaikkan kesejahteraan keluarga. Beberapa kelompok perempuan lokal telah menjadikan produk kerajinan bambu sebagai salah satu karya yang menghasilkan penghasilan tambahan untuk keluarga mereka. Namun demikian, para perempuan lokal tersebut terbukti masih belum mampu mengembangkan produk kerajinan bambu yang mereka tekuni. Oleh karenaitu, dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat observasi partisipatif, pengabdian masyarakat ini akan bertumpu pada peran perempuan lokal Tegaren untuk meningkatkan kapasitas ekonomi sosial mereka dan desa. Beberapa konsep teoretik yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan sosial, pendampingan, pelatihan, decoupage, peningkatan kapasitas ekonomi (economic leverage), metode asset-based community development (ABCD), dan pemberdayaan perempuan. Hasil utama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini termanifestasikan menjadi dua, yakni (1) peningkatan kapasitas perempuan pengrajin besek bambu sehingga mereka dapat membuat besek dengan teknik decoupage dan (2) besek hasil karya mereka dapat dijadikan sebagai bingkisan wisata desa.Kata Kunci: Pemberdayaan Perempuan, Besek, Peningkatan Kapasitas Ekonomi, Desa
Profesionalisme Nazhir dalam Pengelolaan Wakaf Uang: Belajar dari Tata Kelola Wakaf Uang di Bangladesh Ma'ruf Sya'ban; Arin Setiyowati
BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : UMSurabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/blc.v16i2.8184

Abstract

ABSTRACT This study aims to carry out a focused investigation on the implementation of Nazhir's professionalism in productively and contextually using cash waqf according to the needs of the ummah. Both for religious, social and economic programs, whose origin is for the benefit of the people through Islamic Financial Institutions, in this case Islamic Banks. Research conducted in literature on waqf management in Bangladesh found that the prototype profile and Nazhir's professional role had a significant impact in the efforts to utilize cash waqf (cash waqf) for the welfare of the people. Keywords                    : Good Nazhir Governance, Nazhir, Wakaf Tunai (Cash Waqf)Correspondence to        : maruf@um-surabaya.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penyelidikan terfokus pada implementasi profesionalisme Nazhir dalam mendayagunakan wakaf uang secara produktif dan kontekstual dengan kebutuhan umat. Baik untuk program keagamaan, sosial dan ekonomi yang muaranya adalah untuk kemashlahatan umat melalui Lembaga Keuangan Syariah, dalam hal ini Bank Syariah. Penelitian yang dilakukan secara kepustakaan pada tata Kelola wakaf di Bangladesh ini menemukan terkait prototype profil dan peran Nazhir secara profesional memiliki dampak yang signifikan dalam upaya pendayagunaan wakaf tunai (Cash Waqf) untuk kesejahteraan umat. Kata Kunci                  : Good Nazhir Governance, Nazhir, Wakaf Tunai (Cash Waqf)
Model Desa Mandiri Berbasis Ekonomi Syariah di Jawa Timur - Indonesia Ma'ruf Sya'ban; Fatkur Huda; Arin Setiyowati
BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal Vol 15, No 02 (2018)
Publisher : UMSurabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/blc.v15i02.7218

Abstract

ABSTRACTThe Sharia economic system has experienced quite good growth and development in Indonesia, this is marked by the rise of Islamic financial institutions and non-bank institutions. Sharia Economic Discourse has become an intensive discussion at seminars and workshops in order to formulate the ideal type of sharia economy. In this regard, Bank Indonesia in collaboration with the Association of Islamic Economics Experts conducted a Sharia-based Independent Village Development Program in East Java. There are several villages used as project pilots in this program, one of them is Cukir Village, Jombang Regency. This research uses a qualitative approach that is a research strategy and technique used to understand the community by gathering as many in-depth facts as possible, and presented in verbal form. The results of this study are the translation of five indicators set by Bank Indonesia related to the assessment of the sharia-based independent village. By translating into the concepts referred to from several references, the concept of an independent village based on sharia economics is found which has an activity value based on sharia principles.Keywords : Independent Village; Sharia Village; Islamic EconomicsCorrespondence to : hudafatkur@gmail.comABSTRAKSistem ekonomi Syariah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup baik di Indonesia, hal ini ditandai dengan maraknya lembaga keuangan syariah maupun lembaga non bank. Wacana Ekonomi Syariah telah menjadi dirkusus yang intensif pada seminar, lokakarya dan workshop guna merumuskan tipe yang ideal ekonomi syariah. Dalam hal ini Bank Indonesia (BI) berkerjasama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) melakukan program Pengembangan Desa Mandiri Berbasis Ekonomi Syariah di Jawa Timur. Ada beberapa desa yang dijadikan sebagai pilot projek dalam program ini, salah satunya adalah Desa Cukir Kabupaten Jombang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu strategi dan teknik penelitian yang digunakan untuk memahami masyarakat dengan mengumpulkan sebanyak mungkin fakta mendalam, dan disajikan dalam bentuk verbal. Hasil dari penelitian ini adalah penerjemahan 5 (lima) indikator yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) terkait penilaian desa mandiri berbasis ekonomi syariah tersebut. Dengan penerjemahan kedalam konsep yang dirujuk dari beberapa refrensi maka ditemukan konsep desa mandiri berbasis ekonomi syariah yang memiliki nilai aktifitas berdasarkan prinsip-prinsip syariah.Kata Kunci : Desa Mandiri, Desa Syariah, Ekonomi SyariahKorespondensi : hudafatkur@gmail.com
Peningkatan Efisiensi LKMS Inklusif Melalui Skim Pembiayaan Mikro Takaful Untuk PKL Surabaya Arin Setiyowati
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.978 KB) | DOI: 10.30651/jms.v1i1.413

Abstract

Surabaya sebagai kota metropolis kedua di Indonesia, isu terkait tenaga kerja informal khususnya pedagang kaki lima merupakan salah satu isu abadi yang sangat kompleks untuk diselesaikan. Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah PKL menjadi salah satu solusi alternatif dalam mengurangi angka pengangguran di Surabaya sebagai kota urban. Sehingga wajar saja kalau PKL layak mendapatkan jamsostek (jaminan sosial ketenagakerjaan), mengingat tempat kerjanya yang rentan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua untuk keluarga mereka. Sementara UU SJSN dan jamsostek maupun  UU pelaksana lainnya belum secara signifikan menganggarkan untuk mereka. Sehingga perlu segera diadakan skim coverage baru yang diinisiasi oleh lembaga non pemerintah untuk jamsostek PKL. Melalui Lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) dengan karakter inklusifitasnya, maka salah satunya BMT mengadakan skim pembiayaan mikrotakaful untuk tenaga kerja informal, khususnya PKL dalam rangka coverage kecelakaan kerja dan jaminan hari tua. Dengan menggunakan metode penelitian PAR (Partisipation Action Research) dengan PKL-PKL di sentra PKL yang sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya maupun yang masih liar, dan dari pihak LKMS. Sehingga diharapkan dari penelitian ini mampu menjadi new inside dalam Islamic Economic science dan menjadi solusi alternatif mewujudkan kesejahteraan umat. 
Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (Bbm) Atas Nama Rakyat (Tinjauan Kritis Konsepsi Keadilan Sosial Ekonomi Ibnu Taimiyah) Arin Setiyowati
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.077 KB) | DOI: 10.30651/jms.v4i1.2867

Abstract

AbstractThe continue phenomenon of fuel prices increasing in Indonesia arealways both between the two sides (there are government andcommunity). Debating the agree side and disagree side of being the maincontents of the escort policies. But we know the socio-economicscondition of ‘tragic’ Indonesia be raised expenditures greater thanrevenues, while expenditure was only focused on subsidies ofenergywhich unfortunatelymore widely used by the upper middle classsociety rather than small communities. Besides external factors that affectthe pattern of the domestic politics of oil policy. In the position of theeconomic dilemma, the government apllying the economic logic of "ParetoOptimum ", it’s meanthat the transfering of enjoyment to be fair, but it isn’tonly focusing only on short-term policies, but also followed byreconstruction the quality of sustainable development. And Ibn Taimiyyahas one of the Islamic Economic Thinkers, which one of the legacyof thesocio- economicjustice concept to be analysis study and be the counter ofthe phenomenon of rising fuel prices and Compensation Package, as wellas to macroeconomic conditions in Indonesia.Keywords : Oil Politics, the rising prices of fuel and fuel subsidies, fuelcompensation package, The Conception of Socio-Economic Justice fromIbn Taimiyyah.
Identifikasi Pola Pengelolaan Dana Sosial Perbankan Syariah Di Indonesia: Sebuah Tinjauan Literatur Muhammad Fatikhul Mufidz; Arin Setiyowati; Rukhul Amin
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.785 KB) | DOI: 10.30651/jms.v6i1.8603

Abstract

Berdasarkan amanah Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bahwa perbankan syariah ditunjuk untuk menjalankan fungsi sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola pengelolaan dana sosial di perbankan syariah. Penilitian ini dilakukan dengan jenis penilitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Hasil penilitian ini menunjukan bahwa pengelolaan dana sosial difokuskan pada pengumpulan dan pendistribusian. Pengelolaan dana sosial Bank Syariah bersumber dari dana zakat, infak, sedekah, wakaf dan hibah dihimpun dari pegawai bank syariah, nasabah bank syariah dan masyarakat umum. Pendistribusian dana sosial Bank Syariah ada dua ragam, penyaluran dana sosial melalui LAZ internal yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia (BMI), BNI Syariah, dan BTN Syariah. Sedangkan penyaluran dana sosial yang melalui LAZ eksternal Bank Syariah salah satunya melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yaitu BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, dan Bank Victoria Syariah. Penyaluran dana sosial melalui LAZ internal di dominasi program pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Sedangkan penyaluran dana sosial yang melalui LAZ eksternal di dominasi program pendidikan, kesehatan dan keagamaan. ada perbedaan dari kedua ragam pola pengelolaan dana sosial Bank Syariah yakni pada pelaporan pengelolaan dana sosial, ragam kegiatan dan Mekanisme Pendistribusian Dana sosial.  Keyword: Pengelolaan, Dana Sosial, Perbankan Syariah
Kampanye Bisnis Islami : Konsep Pembudayaan dan Pemberdayaan Ekonomi Islam di Waroeng Steak & Shake Yogyakarta Arin Setiyowati
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.827 KB) | DOI: 10.30651/jms.v4i2.4272

Abstract

AbstrakThis study aims to determine whether How is the spirit of Islamiceconomics is able to be a catalyst in the dimensions of service quality inbranch Waroeng Steak and Shake (WS), Yogyakarta with a researchfocus on the strategies of acculturation and economic empowerment of thespirit of Islam. The method used is qualitative, with the approach ofobservation and interviews with informants internal objects and visitors indepthresearch, the technique of non-purposive random sampling.Simultaneously, it can be concluded that the business strategy with the P2approach (acculturation and empowerment) of Islamic economics (one ofthem through Islamic business ethics) can be value added to WaroengSteak and Shake(WS) in the eyes of the customer, and the multipliereffect of the internal WS with increasing turnover (size material),increasing the power of faith (the size of the non-material) for allemployees. While no doubt also customer satisfaction and mostimportantly, the social effects of the mustadz'afin parties (social)automatically also feel its impact.Kata Kunci : Waroeng Steak and Shake, Acculturation, Empowerment,Islamic Islamic business ethics.
Politik Pangan: Konstruksi Kebijakan Dalam Rangka Konsolidasi Ketahanan Ekonomi Indonesia (Tinjauan Sosio-Historis Kultural Ekonomi Islam) Arin Setiyowati
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (934.341 KB) | DOI: 10.30651/jms.v3i2.2091

Abstract

ABSTRACT Ghazan Khan (1295-1353 M) and Sultan alauddin Khidji (1296-1316 M), both of them are Islamic leader who succes in Persia and india. They can drive their state Islamic system throught equality distribution of wealth policy. Both of them have a similar power to change their not good economic system to excelent. Agricultural policy by Ghazan Khan and The price control system by Sultan Alauddin Khan. Therefore, they drive the welfare society. Indonesia, is agrarian country and economics condition still haven’t stable yet, especially it shows from some crisis tragedies both food and economy in Indonesian history. Therefore, this literature study to be effort to give a problem solving for indonesian economics condition based historical perspective from the best leader from Mongol generation. Its according with Indonesians wisdom and be urgent agenda to reformula, because food distribution sector and political will of government is important factor in food political of a state. Keywords: Ghazan Khan, Sultan Alauddin Khidji, Food and market policy, Souvereignty of Indonesians Economic.