Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KERAGAMAN FENOTIPE DAN KARAKTERISASI SIFAT REPRODUKSI SAPI BALI (Bos sondaicus) BETINA PADA DUA KECAMATAN DI KABUPATEN BERAU Supriadi, Muhammad; Rahmatullah, Surya Nur; Haris, Muhammad Ichsan; Ibrahim, Ibrahim; Suhardi, Suhardi; Sulaiman, Abrani
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol. 4 No. 2 (2022): Rekasatwa : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/rekasatwa.v4i2.18583

Abstract

Sapi Bali merupakan salah satu bangsa sapi lokal yang memiliki kemampuan dalam hal mengenal lingkungan yang baru dengan baik. Informasi keragaman dan penampilan reproduksi pada sapi Bali betina masih belum memiliki banyak informasi terkait karakterisasi dan penampilan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman fenotipe dan sifat reproduksi pada sapi Bali betina yang terdapat di kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2020 di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sambaliung dan Talisayan, Kabupaten Berau. Penelitian menggunakan sapi Bali betina dengan umur 24-36 bulan. Data yang diambil dari pengukuran yang telah dilakukan kepada sapi Bali betina yang meliputi pengukuran tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada serta kinerja reproduksi sapi Bali Betina. Data yang diperoleh dianalisis koefisien keragaman, regresi linear sederhana dan rataan dari kinerja reproduksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai keragaman dari tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada berturut-turut, 3,81%, 5,16% dan 4,02%.  Panjang badan memiliki nilai keragaman yang paling tinggi dibandingkan sifat fenotipe lain yaitu lingkar dada dan tinggi Pundak sebesar 5,16%.  Hasil analisis regresi menunjukan bahwa semua sifat fenotipe memiliki hasil yang signifikan (P<0,01) sehingga menunjukan perubahan sifat ukuran tubuh akan mempengaruhi pertambahan bobot badan.  Berdasarkan sifat reproduksi, diketahui rata-rata umur pertama kali bunting pada sapi Bali betina yaitu 18,2 bulan, diketahui juga rata – rata umur pertama kali melahirkan yaitu 17,93 dan untuk berapa kali melahirkan di umur 2-3 tahun diketahui rata- rata 0,67.  Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa adanya keterkaitan antara kualitas fenotipe yang mempengaruhi penampilan reproduksi pada sapi Bali betina.
Analisis Mutu Organoleptik Dangke dengan Penerapan Aspek Keamanan Pangan Pengolahannya di Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang Jannah, Nita Hul; Haris, Muhammad Ichsan
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.9519

Abstract

Dangke merupakan makanan khas Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Enrekang yang dibuat dari susu kerbau atau susu sapi. Dangke memiliki keunggulan sebagai produk Kabupaten Enrekang, sehingga ciri khas dari produk tersebut tetap dipertahankan, sehingga proses produksinya masih dilakukan secara tradisional yang berdampak pada aspek keamanan pangan kurang diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan aspek keamanan pangan terhadap mutu organoleptik dangke. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu keamanan pangan meliputi pengadaan bahan baku susu segar, pekerja, peralatan pengolahan, bahan baku dan produk dangke; dan organoleptik meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Penelitian dilakukan di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan pada bulan September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji Duncan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aspek keamanan pangan tertinggi pada tiga lokasi, berturut – turut adalah peternakan di dekat lereng gunung (63%) dengan mutu hedonik warna (3,55), aroma (3,66), rasa (3,99) dan tekstur (3,74); peternakan di dekat pemukiman (61%) dengan mutu hedonik warna (3,23), aroma (3,54), rasa (3,99), dan tekstur (3,55); dan peternakan di dekat perairan (58%) dengan mutu hedonik warna (3,02), aroma (3,50), rasa (3,66), dan tekstur (3,35).
Pemanfataan Tepung Jagaq ( Setaria italica) Sebagai Subsitusi Tepung Tapioka Terhadap Kualitas Fisik dan Organoleptik Bakso Sapi Mikhaelin, Dita; Haris, Muhammad Ichsan
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.14450

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filler tepung jagaq (Setaria italica) sebagai subsitusi tepung tapioka terhadap kualitas fisik  dan organoleptik bakso daging  sapi. Adapun parameter yang diukur meliputi uji daya ikat air, uji pH, uji susut masa, uji tekstur dengan menggunakan alat texture analyzer, uji warna dengan pengujian alat Colorimeter hunter lab. Kualitas Organolpetik meliputi skala hedonik dan mutu hedonik warna, aroma, tekstur, keempukan dan rasa. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman pada pulan September 2023. Percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan lima ulangan. Hasil penelitian pada uji fisik menunjukkan bakso sapi dengan penambahan tepung jagaq berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai daya ikat air, pH, tekstur, dan warna kecerahan (L*) dan warna kekuningan (b*). Hasil penelitian pada organolepik berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap skala hedonik dan mutu hedonik aroma, tekstur, keempukan dan rasa.
Kadar Lemak dan Organoleptik Rendang dengan Penggunaan Serat Krim sebagai Substitusi Santan Wiwiwinanda, Wiwiwinanda; Haris, Muhammad Ichsan; Anindyasari, Dinar; Wibowo, Ari
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i2.13248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda terhadap analisis kadar lemak dan daya terima organoleptik rendang. Percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dan dianalisis lanjut menggunakan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda pada rendang tidak berpengaruh nyata terhadap uji warna nilai kecerahan L*, berpengaruh nyata pada kemerahan a*, dan tidak berpengaruh nyata pada nilai kekuningan b*. Hasil penelitian penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda menunjukan bahwa organoleptik berbeda nyata (P<0,05) terhadap skala hedonik warna dan rasa, dan tidak berbeda nyata pada aroma dan tekstur sedangkan pada mutu hedonik berbeda nyata pada warna dan tekstur, dan tidak berbeda nyata pada aroma dan rasa. Pada uji kadar lemak dengan menggunakan ekstraksi soxhlet menunjukkan hasil berbeda nyata. Kandungan tertinggi kadar lemak terdapat pada P3 penggunaan fibercreme 30%. Sedangkan kadar lemak yang terendah terdapat pada P1 dengan penggunaan fibercreme 10%.
Pengaruh Perendaman Air Rebusan Jahe (Zingiber officinale) Terhadap Total Bakteri pada Daging Ayam Broiler Di Pasar Merdeka Samarinda Indana, Khoiru; Sahirah, Siti Salwa; Anjani, Fandini Meilia; Haris, Muhammad Ichsan; Fajrih, Nurul
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i2.16790

Abstract

Jahe merah juga dikenal sebagai (Zingiber offinale Var. Rubrum), adalah tumbuhan yang berfungsi sebagai pengawet alami daging dan memiliki senyawa bioaktif yang dapat meningkatkan kualitas daging dengan menghambat pertumbuhan mikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana total bakteri ayam broiler dipengaruhi oleh rebusan jahe merah. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan 4 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (perendaman air rebusan jahe merah selama 30 menit), P2 (perendaman air rebusan jahe merah selama 60 menit), dan P3 (perendaman air rebusan jahe merah selama 90 menit). Penelitian ini menggunakan uji TPC (Total Plate Count). Penelitian ini menggunakan ANOVA, Duncan dan Polinomial Ortogonal untuk analisis data. Penambahan air rebusan jahe merah berpengaruh terhadap total bakteri pada daging ayam broiler.
Driver and Consumer Compliance with Safety Features on Online Transportation Applications Adriansyah, Muhammad Ali; Haris, Muhammad Ichsan; Diana, Diana; Nurdin, Nurafifah
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11, No 3 (2023): Volume 11, Issue 3, September 2023
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v11i3.12666

Abstract

This study aims to describe the level of compliance of consumers and driver partners with safety features contained in online transportation applications. In addition, this study also reviewed and compared the compliance of all applicators in implementing PM 12 in 2019. Applicators that are currently operating in Indonesia are: Gojek, Grab, Maxim and InDriver. This study is a literature review. This study used documentation and survey techniques in terms of collecting research data. The sample of this study amounted to 100 respondents. The data analysis technique of this study uses a descriptive method. An important finding in this study is that all applicators already have safety features but there are still some unscrupulous drivers who do not comply and there are still some consumers who do not know the safety features. Consumers who do not know the safety feature as much as 15% and who are still confused about this feature as much as 24%. The next important finding is that the gojek applicator is the applicator with the highest level of compliance of the other three applicators. Gojek has a compliance rate of up to 94%, Grab 91%, Maxim 88% and InDriver 79% in the implementation of government regulation No. 12 of 2019.Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kepatuhan konsumen dan mitra pengemudi terhadap fitur keselamatan yang terdapat di aplikasi transportasi online. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji dan membandingkan kepatuhan semua aplikator dalam menerapkan PM 12 tahun 2019. Aplikator yang saat ini sudah beroperasi di Indonesia adalah : Gojek, Grab, Maxim dan InDriver. Studi ini adalah literatur review (studi kepustakaan). Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan survey dalam hal pengumpulan data penelitian. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang responden. Adapun teknik analisis data dari penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Temuan penting dalam penelitian ini adalah semua aplikator sudah memiliki fitur keselamatan namun masih ada beberapa oknum pengemudi yang tidak mematuhi serta masih ada beberapa konsumen yang belum mengetahui adanya fitur keselamatan. Konsumen yang belum mengetahui fitur keselamatan sebanyak 15% dan yang masih bingung dengan fitur ini sebanyak 24%. Temuan penting selanjutnya adalah aplikator gojek merupakan aplikator dengan tingkat kepatuhan tertinggi dari tiga aplikator lainnya. Gojek memiliki tingkat kepatuhan hingga 94%, Grab 91%, Maxim 88% dan InDriver 79% dalam penerapan peraturan pemerintah No 12 tahun 2019.
Mengungkap Dinamika Impor Sapi Hidup: Peluang dan Tantangan Menuju Swasembada Daging Sapi di Indonesia Maharani, Silvia; Mayulu, Hamdi; Haris, Muhammad Ichsan; Fanani, Anhar Faisal
INOVASI: Jurnal Ekonomi, Keuangan, dan Manajemen Vol. 20 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jinv.v20i3.1812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi impor sapi hidup di Indonesia selama periode 2014-2023 dan mengevaluasi dampaknya terhadap upaya swasembada daging sapi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, serta sumber terpercaya lainnya. Analisis dilakukan dengan pendekatan PESTEL untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal dan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam dinamika impor sapi hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor sapi hidup mengalami fluktuasi signifikan, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan peristiwa global seperti pandemi COVID-19. Impor sapi hidup memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri namun juga menimbulkan tantangan bagi upaya swasembada daging sapi. Kebijakan impor yang berfokus pada sapi bakalan dibandingkan sapi bibit memperlihatkan dampak jangka panjang yang kurang mendukung peningkatan populasi sapi lokal.