Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penelusuran Hipertensi melalui Pemeriksaan Tekanan Darah pada Populasi Usia Produktif di SMAN 75, Jakarta Utara Singh, Arwinder; Destra, Edwin; Kurniawan, Junius; Permatasari, Nabila Jingga
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : BADAN PENERBIT STIEPARI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/sewagati.v3i2.1662

Abstract

Hypertension, often thought of as a condition that only affects adults, is now increasingly recognised as a significant health problem among teenagers. Hypertension is a major risk factor for morbidity and mortality from cardiovascular disease and is a public health problem throughout the world. The number of hypertension sufferers continues to increase every year; it is estimated that by 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 9.4 million people will die from hypertension and its complications. The goal of this community service activity, which emphasizes education and screening for high blood pressure, is to raise public awareness of the importance of maintaining normal blood pressure and detecting and preventing hypertension early. Through this community service activity, it is hoped that greater awareness will be created regarding the importance of maintaining normal blood pressure and preventing hypertension. Implementing lifestyle modifications can help to prevent hypertension and its complications, ultimately improving health outcomes and overall quality of life.
Gambaran low back pain pada pasien dewasa muda di Rumah Sakit Sumber Waras Setiawan, Fanuel Victor; Singh, Arwinder
Tarumanagara Medical Journal Vol. 6 No. 1 (2024): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v6i1.27746

Abstract

Pertambahan usia dan beban kerja memperlihatkan perubahan fisik yang signifikan. Keadaan ini menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Low back pain atau nyeri punggung bawah, salah satu contohnya, umumnya mulai terjadi pada usia produktif hingga lansia namun memiliki penyebab yang berbeda. Keluhan ini dapat menyebabkan terganggunya  fungsi keseharian individu. Studi ini dilakukan untuk mengetahui berbagai macam gambaran yang ditemui pada individu dewasa muda yang menderita nyeri punggung bawah. Data subjek yang digunakan pada studi deskriptif observasional ini berasal dari pencatatan rekam medis individu dengan nyeri punggung bawah dan diikuti oleh data idenditas individu dengan nyeri punggung bawah yang memiliki rentang usia 20-40 tahun (dewasa muda). Data yang dilihat terkait keluhan, penatalaksanaan, tipe nyeri yang dirasakan, dan penyebab dari nyeri punggung bawah. Hasil studi menunjukkan kelompok usia 27-33 tahun (29 orang; 39,2%) dan jenis kelamin perempuan (47 orang; 63,5%) merupakan kelompok yang paling banyak atau sering memiliki keluhan nyeri punggung bawah. Penyebab terbanyak keluhan dikarenakan trauma dan hernia nucleus pulposus (HNP). Tipe nyeri yang dirasakan individu paling banyak ialah nyeri yang menjalar (35 orang; 47,3%). Sebanyak 70  (94,6%) orang diberikan tatalaksana secara konservatif. Sebagai kesimpulan, individu dengan kelompok usia 27-33 tahun dan jenis kelamin perempuan merupakan kelompok usia yang paling sering terkena nyeri pungggung bawah dengan penyebab terbanyak ialah trauma dan HNP, nyeri yang paling sering dirasakan merupakan nyeri yang menjalar dan sebagian besar individu diberikan tatalaksana secara konservatif.
Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 melalui Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu pada Kelompok Usia Produktif Singh, Arwinder; Destra, Edwin; Kurniawan, Junius; Suros, Angel Sharon; Febriastuti, Abebi; Sitorus, Ribka Angeline Hariesti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/abdimas45.v3i1.2986

Abstract

Diabetes mellitus (DM) occurs when blood sugar (glucose) levels are very high for a long period of time. If the glucose level is less than 126 mg/dL during fasting or less than 200 mg/dL two hours after eating, we diagnose diabetes. In low- and middle-income countries, DM affects as many as 422 million people and is one of the leading causes of death worldwide. Uncontrolled diabetes can cause severe complications such as cardiovascular disease, kidney damage, nerve damage, and vision problems. To prevent this complication, early detection through blood glucose checks is critical. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) method for diabetes screening in adults at PT. Narindo, North Jakarta. The results of blood sugar checks showed that 5 people (3.97%) had blood sugar levels above normal. Increasing public awareness and knowledge about the risks of diabetes and healthy living is very important to reduce the incidence of diabetes so that it can improve overall health outcomes.
Dampak Depresi Terhadap Intensitas Nyeri dan Disabilitas pada Pasien dengan Chronic Low Back Pain Felicia, Ivana; Singh, Arwinder
Jurnal Kedokteran Meditek Vol 31 No 2 (2025): MARCH
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v31i2.3478

Abstract

Introduction: Low back pain (LBP) is a common health issueexperienced by nearly 80% of people throughout their lives. Thiscondition often recurs and can become chronic low back pain (CLBP) ifit lasts for more than 3 months, with a prevalence of approximately 23%and causing disability in about 11-12% of the population. CLBP is oftenassociated with depression, which can worsen pain intensity, function,and patient recovery. Purpose: This study aims to analyze therelationship between depression and CLBP, as well as the factors thatinfluence it. Methods: The study uses a cross-sectional analyticalobservation method with consecutive sampling of 170 respondents. Datawere collected through interviews and questionnaires, including painintensity measurement using the Numeric Rating Scale, depression levelsusing the Beck Depression Inventory-II, and disability levels using theOswestry Disability Index. Data collection was conducted at SumberWaras Hospital and dr. Mintohardjo Naval Hospital. Results: The studyresults show the highest prevalence of LBP in individuals over 65 yearsold (47.65%), and the majority of respondents were female (70.59%).There is a significant relationship between pain intensity and depression(p < 0.001) and between disability and depression (p < 0.001). Painduration was not significantly associated with depression (p = 0.211).Conclusion: In conclusion, pain intensity and disability level aresignificantly associated with the incidence of depression in CLBPpatients.
Skrining Awal dan Edukasi Pencegahan Gangguan Fungsi Hati Berbasis Komunitas di Yayasan Baptis Cengkareng Singh, Arwinder; Gunaidi, Farell Christian; Santoso, Alexander Halim; Goh, Daniel; Gracienne Gracienne
JPMNT JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT NIAN TANA Vol. 3 No. 2 (2025): April: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana
Publisher : Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/jpmnt.v3i2.876

Abstract

Liver disease is a health problem that often goes undetected in its early stages due to the absence of specific symptoms, despite the liver's vital role in metabolism, detoxification, and maintaining homeostasis. Early detection is crucial to prevent the progression of liver dysfunction. This community service activity aimed to raise public awareness of the importance of early liver disease screening through the examination of lipid ratios (total cholesterol/HDL and triglycerides/HDL) and physical evaluation for clinical signs of liver dysfunction. The program was conducted at the Cengkareng Baptist Foundation and involved 59 adult participants. The screening included basic laboratory tests and direct physical examinations, followed by health education tailored to each participant based on their screening results. Findings revealed that 83.1% of participants had elevated triglyceride/HDL ratios and 28.8% had total cholesterol/HDL ratios above the normal range, although 100% showed no physical signs suggestive of liver disease. These results indicate the presence of underlying metabolic risks that may affect liver function. This program had a positive impact by enhancing public understanding of the importance of a healthy lifestyle and regular check-ups as part of health promotion and disease prevention efforts related to liver health. Keywords: Early Detection, Liver Function, Lipid Ratio, Health Education, Community Service
Peran Edukasi dan Pemeriksaan Tekanan Darah dalam Upaya Promotif-Preventif Hipertensi di Kelompok Usia Dewasa Gereja Asisi, Jakarta Selatan Singh, Arwinder; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Harsono, Axsel; Evelyn, Evelyn
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 9 (2025): Juli
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/swxv8r73

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang sering tidak disadari hingga menimbulkan komplikasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko hipertensi melalui pemeriksaan tekanan darah dan edukasi mengenai pentingnya olahraga sebagai upaya promotif dan preventif. Metode kegiatan meliputi pemeriksaan tekanan darah menggunakan tensimeter digital pada kelompok usia dewasa di Paroki Tebet, Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta Selatan, setelah peserta duduk tenang minimal lima menit, serta pemberian edukasi mengenai manfaat olahraga teratur dalam menurunkan tekanan darah. Hasil kegiatan menunjukkan rerata tekanan sistolik peserta sebesar 132 mmHg dan diastolik 77,13 mmHg, dengan 41,54% peserta tergolong hipertensi dan 32,31% pre-hipertensi. Edukasi diberikan kepada seluruh peserta dengan penekanan pada olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Temuan ini menunjukkan tingginya proporsi tekanan darah di atas normal pada populasi yang belum terdiagnosis, sehingga diperlukan pendekatan promotif dan preventif di masyarakat.
Pengaruh Intensitas Nyeri Punggung Bawah Terhadap Derajat Keterbatasan Aktivitas Felicia, Ivana; Singh, Arwinder
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18870

Abstract

ABSTRACT Low back pain is one of the most common musculoskeletal disorders and a leading cause of disability globally, which can lead to limitations in daily activities for both working individuals and the elderly population. This study aims to determine the relationship between the intensity of low back pain and the level of activity limitation in affected individuals. The research employs a cross-sectional design with 170 respondents selected through consecutive random sampling, where data were collected through interviews and questionnaires using the Numeric Rating Scale to measure pain intensity and the Oswestry Disability Index to assess the level of disability. The study was conducted at Sumber Waras Hospital and Dr. Mintohardjo Naval Hospital, with data analysis performed using univariate analysis (frequency distribution) and bivariate analysis using the chi-square test. The results show that the majority of individuals with severe pain intensity fall into the high disability category, with 41.1% classified as Crippled and 19.6% as Bed-bound or Exaggerating Symptoms, indicating a significant relationship between pain intensity and disability level (p < 0.001). In conclusion, the intensity of low back pain is significantly related to the level of disability, highlighting the importance of pain management to improve the quality of life for patients. Keywords: Low Back Pain, Pain Intensity, Level of Disability, Relationship Between Pain And Disability.  ABSTRAK Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang paling umum terjadi dan menjadi penyebab utama disabilitas secara global, yang dapat menyebabkan keterbatasan aktivitas sehari-hari pada individu yang aktif bekerja maupun populasi lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara intensitas nyeri punggung bawah dengan tingkat keterbatasan aktivitas pada individu yang mengalaminya. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan 170 responden yang dipilih secara consecutive random sampling, di mana data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner menggunakan Numeric Rating Scale untuk mengukur intensitas nyeri dan Oswestry Disability Index untuk menilai tingkat disabilitas. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Sumber Waras dan Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Mintohardjo dengan analisis data univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan mayoritas individu dengan intensitas nyeri berat berada pada kategori disabilitas tinggi, yaitu 41,1% hampir lumpuh dan 19,6% lumpuh, dengan hubungan yang signifikan antara intensitas nyeri dan tingkat disabilitas (p < 0,001). Kesimpulannya, intensitas nyeri punggung bawah berhubungan secara signifikan dengan tingkat disabilitas, yang menunjukkan pentingnya pengelolaan nyeri untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Kata Kunci: Nyeri Punggung Bawah, Intensitas Nyeri, Tingkat Disabilitas, Hubungan Nyeri dan Disabilitas
Edukasi dan Skrining IMT serta WHR sebagai Deteksi Dini Obesitas Sentral yang Berpotensi Menyebabkan Gangguan Hepatik pada Usia Produktif Singh, Arwinder; Santoso, Alexander Halim; Destra, Edwin; Bachri, Fiqi Afrizal; Evelyn
Science and Technology: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2025): September
Publisher : CV. Science Tech Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69930/scitec.v2i3.468

Abstract

Obesitas sentral merupakan faktor risiko utama berbagai kelainan metabolik termasuk gangguan hepatik non-alkoholik. Pemeriksaan antropometri berupa Indeks Massa Tubuh (IMT) dan rasio lingkar pinggang-pinggul (Waist-to-hip ratio/WHR) digunakan untuk menilai distribusi lemak tubuh pada kelompok usia produktif. Kegiatan ini melibatkan 49 peserta, terdiri dari 25 laki-laki (51%) dan 24 perempuan (49%), dengan rerata usia 44,87 tahun. Rerata IMT tercatat 26,54 kg/m² dan WHR 0,93. Pemeriksaan menunjukkan bahwa sebagian besar peserta berada dalam rentang overweight dengan distribusi lemak viseral yang tinggi. Edukasi disampaikan secara kolektif menggunakan media visual mengenai hubungan antara pola makan, distribusi lemak tubuh, dan risiko gangguan hati. Hasil kegiatan menekankan pentingnya pemeriksaan sederhana sebagai upaya promotif dan preventif terhadap gangguan hepatik laten yang dapat berkembang tanpa gejala awal.
Optimalisasi Pemeriksaan Indeks Massa Tubuh dan Rasio Pinggang-Pinggul untuk Deteksi Dini Risiko Stroke pada Populasi Usia Produktif Singh, Arwinder; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Rafi, Muhammad Adam Abizar; Pratama, Muhammad Kevin Dava
Kusuma: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Kusuma: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/kjpkm.v2i2.470

Abstract

Stroke is a leading cause of death and long-term disability in Indonesia, with central obesity as one of the main risk factors. This community service activity was carried out in Grogol Village, West Jakarta, with anthropometric screening in the form of measuring Body Mass Index (BMI) and Waist-to-hip Ratio (WHR) in 67 productive age participants. The measurements were carried out by the Faculty of Medicine team at Tarumanagara University using calibrated standard measuring instruments. The screening results showed that 67.16% of participants were obese based on BMI and 73.13% had high WHR indicating central obesity. Education on healthy eating patterns, increased physical activity, and recommendations for further medical examinations were provided as an effort to prevent stroke and cardiometabolic complications. This simple anthropometric screening approach and health education are expected to increase public awareness and reduce the incidence of stroke, especially in productive age. Keywords: Stroke, Education, Screening, Anthropometry
Gambaran Epidemiologi Kasus Tumor Meningioma Intrakranial WHO Derajat II dan III di Rumah Sakit Kanker Dharmais Singh, Arwinder; Firdaus, Muhammad; Widarta, Oskar Ady; Sugiarto, Yosafat Kurniawan; Halim, Danny; Faried, Ahmad
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11573

Abstract

ABSTRACT Meningioma is the most common primary intracranial tumors in adults. Although most meningioma cases are regarded as benign, certain types have been suggested of having higher proliferative capacities compared to the majority. Knowing the epidemiology of the more aggressive types of meningioma are important to anticipate the disease burden and improve their management.  This study aims to describe the epidemiology of WHO grade II and III intracranial meningiomas at Dharmais National Cancer Center Hospital. All patients diagnosed with WHO grade II or III intracranial meningiomas between 2011 and 2022 were included in this study. Information on patient’s characteristics, tumor location, and histopathological analyses. As many as thirty-three patients diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas between 2011 and 2022. Most patients were female (72.72%), aged between 40- to 60-year-old (57.57%), classified as WHO grade II (60.6%), and had their tumors located at convexity regions (48.48%). The most common grade II intracranial meningioma is atypical (95%), while the majority of grade III intracranial meningiomas is anaplastic (76.92%). In both WHO grade II and III intracranial meningiomas, the highest number of patients aged between 40- to 60-year-old, 60% and 53.85%, respectively. Interestingly, most WHO grade II intracranial meningiomas were in skullbase regions (50%); meanwhile, majority of WHO grade III intracranial meningiomas were in convexity regions (69.23%). Although it only represents a minor fraction from the total meningioma cases, patients who are diagnosed with WHO grade II and III intracranial meningiomas are faced with higher risks of morbidity and mortality compared to WHO grade I intracranial meningiomas. The results of this study describe the current epidemiology of this challenging tumor. Keywords : Intracranial, Meningioma, Benign, WHO Grading ABSTRAK Meningioma adalah tumor intrakranial yang paling sering terjadi pada pasien dewasa. Meskipun kebanyakan kasus meningioma intrakranial tergolong jinak, namun beberapa tipe meningioma tertentu terbukti memiliki kapasitas proliferatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas tipe meningioma. Pengetahuan mengenai epidemiologi dari tipe meningioma yang bersifat agresif sangatlah penting untung mengetahui beban penyakit dan melakukan upaya peningkatan manajemen penyakit ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data epidemiologi meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 berdasarkan klasifikasi histopatologis yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia / World Health Organization (WHO). Seluruh pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 di RS Kanker Dharmais selama periode tahun 2011 s.d. 2022 dimasukkan ke dalam studi ini. Data mengenai karakteristik pasien, lokasi tumor, dan hasil analisis histopatologis diambil dan diolah sebagai data penelitian. Sebanyak 33 pasien didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 selama periode tahun 2011 s.d. 2022. Mayoritas pasien adalah perempuan (72.72%), berusia antara 40 s.d. 60 tahun (57.57%), didiagnosis dengan meningioma intrakranial derajat 2 (60.6%), dengan lokasi tumor di daerah konveksitas (48.48%). Jenis meningioma derajat 2 tersering adalah atipikal (95%), sedangkan jenis meningioma derajat 3 tersering adalah anaplastik (76.92%). Rentang usia terbanyak dari pasien penderita meningioma intrakranial derajat 2 (60%) dan 3 (53.85%) adalah 40 s.d. 60 tahun. Dalam hal lokasi tumor, lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 2 adalah dasar tengkorak (50%), sedangkan lokasi tumor tersering dari meningioma derajat 3 adalah konveksitas (69.23%). Meskipun mayoritas pasien yang didiagnosis dengan meningioma intrakranial tergolong sebagai derajat 1, namun pasien meningioma intrakranial derajat 2 dan 3 memiliki resiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi. Hasil dari penelitian ini memaparkan data epidemiologi terkini dari jenis meningioma intrakranial yang terbilang lebih agresif. Kata Kunci: Meningioma, Intrakranial, Jinak, Derajat WHO