Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Upaya Peningkatan Kepekaan Mitigasi Bencana Abrasi Pantai Melalui Penanaman Mangrove di Pantai Dupa Layana Indah Istiqamah, Nurul; Hulu, Amati Eltriman; Hartini, Dewi Sri; Toknok, Bau; Maiwa, Arman; Rahman, Abdul; Pribadi, Hendra; Hamka, Hamka; Misrah, Misrah; Megawati, Kartika; Sofyan, Sofyan; Lareke, Amir A; Ladiva, Ladiva; Sidik, Fajar; Dhiaul, Asyraf; Angriyani, Silma
Abdi Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Maret
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/abdicendekia.v3i1.225

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan pesisir, terutama dalam mengatasi masalah abrasi pantai dan kerusakan lingkungan akibat gelombang air laut. Penurunan vegetasi mangrove di sepanjang garis pantai telah meningkatkan risiko abrasi, yang secara signifikan memengaruhi keberlanjutan ekosistem pesisir dan kesejahteraan masyarakat lokal. Pelaksanaan pengabdian ini difokuskan pada Pantai Dupa Layana Indah, di mana upaya peningkatan kepekaan terhadap abrasi pantai telah dilakukan melalui kegiatan penanaman mangrove yang melibatkan partisipasi mahasiswa dan dosen secara gotong royong. Evaluasi pasca-penanaman mangrove mengungkapkan hasil yang positif, dengan pertumbuhan mangrove yang baik dan menunjukkan kesuksesan dalam upaya pelestarian lingkungan serta penanaman mangrove di Pantai Dupa Layana Indah.
Komposisi vegetasi pada Daerah Aliran Sungai Pangasi Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga Kabupaten Parigi Moutong Pramayanti, Diah Natasya Arif; Naharuddin, Naharuddin; Rosyid, Abdul; Purnama, Rizky; Maiwa, Arman; Hulu, Amati Eltriman
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i1.14864

Abstract

This research aims to determine the types of plants and the Important Value Index in the Pangasi River Watershed (DAS) in the Pangi Binangga Nature Reserve. The method used in collecting data is the plot method or checkered path method with four growth levels, namely seedlings (20 m × 20 m), saplings (10 m × 10 m), poles (5 m × 5 m) and trees (2 m × 2 m). Data analysis used the Importance Value Index (INP), a method commonly used in ecological studies. INP analysis includes several parameters, namely relative density, relative frequency, and relative dominance. The results of field identification found 532 individuals with 19 species. Vegetation Analysis Results: Important Value Index at tree level is dominated by Bayur (Pterospermum spp), the pillar level is dominated by Ebony (Diospyros celebica bakh), at the stake level dominated by Pangi/Kepayang (Pangium to success) and at the pillar level dominated by Nyatoh (Palaquium obtusifolium). Results of INP calculations at tree, pole, sapling and seedling levels. In general, of the four growth levels, Nyatoh (Palaquium obtusifolium) is the most dominant plant in the Pangasi River Basin.
PENINGKATAN KOMPETENSI MAHASISWA KEHUTANAN MELALUI PELATIHAN PENGGUNAAN ArcGIS Hulu, Amati Eltriman; Pribadi, Hendra; Gracia, Vita; Misrah, Misrah; Toknok, Bau; Maiwa, Arman; Hamka, Hamka; Rahman, Abdul; Arianingsih, Ida; Istiqamah, Nurul
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 1 No. 6 (2023): Desember
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v1i6.180

Abstract

Bidang kehutanan memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pelestarian ekosistem hutan. Mahasiswa kehutanan perlu memiliki kompetensi yang kuat dalam analisis spasial dan pemetaan guna mendukung pengambilan keputusan yang tepat dalam manajemen hutan. Kompetensi mahasiswa kehutanan dalam memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan hal yang penting saat ini, tidak hanya sebatas teori namun mahasiswa perlu meningkatakan kompetensinya dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung. Untuk itu dilakukan kegiatan pelatihan dalam meningkatakan kompetensi mahasiswa kehutanan, Universitas Tadulako dalam menggunakan software ArcGIS dengan tujuan Meningkatkan Pemahamaman Mahasiswa Kehutanan dalam mengetahui peran ArcGIS dalam ruang lingkup kehutanan dan meningkatkan Pemahaman mahasiswa tentang data spasial. Pelatihan ini dilaksankan selama 3 hari yang diikuti oleh 40 orang peserta mahasiwa fakultas kehutanan universitas tadulako dan dilaksanakan dengan Metode ceramah dan praktik, berdasarkan hasil evaluasi didapatkan hasil yang signifikan dalam pemahaman dan kompetensi mahasiswa setelah mengikuti Pelatihan Penggunaan ArcGIS ditandai dengan hasil perbandingan pre-test dan post-test yang semakin meningkat dengan rata-rata pemahaman mahasiswa yang sebelumnya ialah 61,5 dan sesudah pelaksanaan kegiatan menjadi 80,25.
Dinamika interaksi stakeholder dalam pengelolaan Wisata Alam Maima Kabupaten Sigi Maiwa, Arman; Rahman, Abdul; Golar, Golar; Baharuddin, Rhamdhani Fitrah; Hulu, Amati Eltriman
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.14908

Abstract

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memiliki potensi wisata alam yang strategis di Desa Lawua, terutama objek wisata Alam maima. Pengelolaan destinasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Desa, BUMDES Lawua, POKDARWIS, dan BBTNLL. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi kolaborasi pengelolaan Wisata Alam maima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4Rs untuk melihat peran stakeholder, analisis pengaruh dan kepentingan untuk melihat tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder dan deskriptif kuantitaif untuk menggambarkan dinamika yang terjadi dalam pengelolaan wisata alam maima. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 13 (tiga belas) stakeholder yang mempunyai tingkat pengaruh maupun kepentingan yang berbeda dalam pengelolaan wisata alam maima, 4 (empat) stakeholder diantaranya masuk kedalam stakeholder kunci antara lain pemerintah desa, BUMDES Lawua, POKDARWIS dan Juga BBTNNL. terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan objek wisata ini misalnya kendala akses jalan, infrastruktur dan juga masalah lingkungan. Kendala ini dapat diselesaikan dengan beberapa kegiatan bersama seperti melakukan pengelolaan lingkungan bersama berdasarkan pembagian peran. Pengembangan infrastruktur dan aksesibilitas serta membangun kemitraan pengembangan kemitraan dalam bentuk pengembangan fasilitas dab pelayanan objek wisata maima.
Model Deteksi Tutupan Lahan di Kecamatan Gunungsitoli Menggunakan Algoritma Decision Tree Berbasis Machine Learning Hulu, Amati Eltriman; Alexis, Mizero
Techno.Com Vol. 24 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/tc.v24i3.12955

Abstract

Perkembangan teknologi penginderaan jauh semakin berkembang, integrasi data penginderan jauh dan artificial intelligence-machine learning menjadi pendekatan yang sangat efisien dalam mendeteksi tutupan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk membangun model algoritma tutupan lahan menggunakan algoritma decision tree. Data yang digunakan yakni Citra PlanetScope NICFI Level 1 yang diturunkan menjadi beberapa indeks spektral yang terdiri atas Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), Visible Atmospherically Resistant Index (VARI),  Soil Adjusted Vegetation Index (SAVI), Normalized Difference Water Index (NDWI), dan Green-Red Vegetation Index (GRVI). Untuk mengukur setia variabel digunakan Information Gain, Gini Index, dan Gain Ratio. Hasil penelitian menunjukan bahwa SAVI dan NDVI merupakan variabel yang informatif dalam membangun model. Distribusi tutupan lahan di Kecamatan Gunungsitoli didominasi oleh tutupan hutan. Kata Kunci – Decision Tree, Machine Learning, Tutupan Lahan, Gunungsitoli
Pelatihan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Urine Kelinci untuk Semai Jati Putih (Gmelina Arborea) Adisyanto, Fhindi; Hulu, Amati Eltriman; Lareke, Amir A.; Adam, Muh. Fandi Kurnia; Istiqamah, Nurul; Ladiva, Ladiva; Mangela, Debora; Toknok, Bau; Maiwa, Arman; Rahman, Abdul; Pribadi, Hendra
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v2i4.130

Abstract

Penggunaan pupuk organik cair saat ini menjadi alternatif yang ramah lingkungan dan efektif dalam menjaga kualitas tanah. Pengetahuan dan keterampilan tentang pupuk organik cair sangat diperlukan untuk mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan, sehingga perlunya pelatihan tentang pembuatan pupuk organik cair. Pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pemanfaatan urine kelinci sebagai limbah yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan metode ceramah dan praktik secara langsung Pelatihan ini berhasil dilaksanakan dengan baik, hasil pelatihan menunjukan peningkatan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam pembuatan pupuk organik cair, ditunjukan oleh rata-rata hasil pre-test sebesar 63,3 meningkat menjadi 85,5 berdasarkan rata-rata hasil post-test.
Pemodelan Spasial Kerawanan Banjir di Kepulauan Nias dan sekitarnya berbasis Sistem Informasi Geografis dan Multi-Criteria Decision Analysis Hulu, Amati Eltriman; R, Dandy Adriansyah; Alexis, Mizero; Arianingsih, Ida; Hamka, Hamka; Purnama, Rizky; Maiwa, Arman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 5 (2025): September 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.5.1243-1252

Abstract

Peningkatan kejadian Banjir di Kepulauan Nias dalam dekade terakhir menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang besar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model spasial untuk pemetaan tingkat kerawanan banjir di Kepulauan Nias dan Sekitarnya. Metode yang digunakan adalah Multi-Criteria Decision Analysis (MCDA) berbasis Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Enam variabel kriteria dianalisis yaitu kemiringan lereng, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan, dan jarak dari sungai. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa ketinggian dan curah hujan merupakan faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap kerawanan banjir. Model yang dibangun kemudian mengklasifikasikan wilayah ke dalam tiga tingkat kerawanan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Kabupaten Nias Utara dan Nias Barat memiliki proporsi wilayah dengan kerawanan tinggi yang cukup besar. Sebaliknya, Kota Gunungsitoli dan Kabupaten Nias Selatan didominasi oleh wilayah dengan kerawanan rendah. Model spasial ini dapat berfungsi sebagai alat pendukung keputusan yang efektif bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam perencanaan mitigasi bencana, pengembangan tata ruang berbasis kebencanaan, dan pengembangan sistem peringatan dini banjir yang terintegrasi di Kepulauan Nias dan Sekitarnya.
PEMETAAN KERAWANAN LONGSOR DESA BOBO SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA Hulu, Amati Eltriman; Massiri, Sudirman Daeng; Istiqamah, Nurul
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2024): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v5i2.37407

Abstract

Dengan karakteristik topografinya yang bercirikan lereng yang terjal, Desa Bobo mempunyai risiko bencana tanah longsor yang cukup besar. Kemiringan lereng yang curam merupakan salah satu faktor penting yang meningkatkan kerentanan terhadap tanah longsor di wilayah ini. Oleh karena itu, pemetaan kerentanan tanah longsor yang berfokus pada analisis kemiringan lereng dan parameter lainnya merupakan kebutuhan yang mendesak. Pemetaan kerawanan longsor di Desa Bobo bertujuan untuk mengidentifikasi daerah rawan longsor dan mensosialisasikan kepada masyarakat sebagai upaya mitigasi bencana longsor. Dengan memahami kerentanan tersebut, rencana mitigasi bencana dapat dikembangkan untuk melindungi penduduk, infrastruktur dan lingkungan Desa Bobo. Laporan ini menggunakan metode overlay untuk menyajikan hasil pemetaan kerentanan longsor di Desa Bobo. Pendekatan ini mengintegrasikan data spasial berbagai parameter yaitu penggunaan lahan, curah hujan, jenis tanah dan kemiringan lereng, untuk memahami secara komprehensif kerentanan longsor di wilayah Desa Bobo. Hasil analisis menunjukkan sekitar 4,3% dari total luas wilayah Desa Bobo termasuk dalam kategori tidak rawan longsor. Sedangkan kerentanan sedang mendominasi wilayah Desa Bobo dengan cakupan mencapai 83,65% dari total wilayah. Paparan bencana longsor hanya mencakup 12,05% dari total luas wilayah Desa Bobo.
The Analysis of Habitat Suitability for Macaca Tonkeana in the Pangi Binangga Natural Reserve of West Toboli Village Using SIG and PCA Approach Susianti, Siti; Muis, Hasriani; Misrah, Misrah; Akhbar, Akhbar; Arianingsih, Ida; Baharuddin, Rhamdhani Fitrah; Hulu, Amati Eltriman
Advance Sustainable Science, Engineering and Technology Vol 6, No 2 (2024): February - April
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v6i2.18798

Abstract

The boti monkey, also known by its scientific name Macaca tonkeana, is a type of endemic primate found on Sulawesi Island. This study aims to determine the suitability of Macaca tonkeana habitat by using spatial analysis methods to determine the most suitable areas for survival. The study used a sample of locations conducted by observation method. The data collected was then spatially analysed by overlaying, classing, weighting, and scoring. PCA analysis was used to classify variables and assign weights to each parameter. Based on the habitat suitability model developed, the study sites were classified into three suitability levels: low, medium and high. Low suitability with an area of 9.475621 ha (0.374%). Medium suitability with an area of 461.777729 ha (18.184 %). High suitability with an area of 2065.896076 ha (81.442%). The model validation showed that most of the validation points were located within the high suitability class, with 92.59% of the total validation points. This indicates that the study site is likely to be a highly suitable habitat for Boti Monkeys.
Spatial Analysis of the Level of Accessibility of the Bobo Village Community in the Lore Lindu National park Area Istiqamah, Nurul; Muis, Hasriani; Massiri, Sudirman Daeng; Baharuddin, Rhmadhani Fitrah; Misrah, Misrah; Toknok, Bau; Maiwa, Arman; Rahman, Abdul; Hulu, Amati Eltriman
Advance Sustainable Science, Engineering and Technology Vol 6, No 2 (2024): February - April
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/asset.v6i2.18000

Abstract

This research aims to determine the level of community accessibility in the Lore Lindu National Park Conservation area and determine the level of community accessibility in reaching areas that have been selected based on the provisions of the Cooperation Agreement (PKS) between Lore Lindu National Park and the Bobo Village Government in 2021. This research uses spatial analysis with five variables: land use, slope, and distance from roads, rivers and settlements. Determining the weight of each variable uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with sources from the Bobo Village community and the Bobo Village Conservation Management Institute. The research results show that with the AHP method, land use has a significant effect on the level of community accessibility with a weight of 52.3%, followed by other parameters, namely slope of 26.8%, distance from the main road of 11.3%, distance from the river is 3, 4%, and distance from settlements is 6.2%. Furthermore, three classes of accessibility levels for the Bobo Village community were obtained: low level covering an area of 390.94 ha (96%), medium level covering an area of 17.76 ha (4%) and high level surrounding an area of 0.11 ha. (0%).