Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Problematika pada Keterampilan Menulis Permulaan Siswa Kelas II Sekolah Dasar Hidayati, Anisa; Fitriani, Desnita; Aprilia, Rara Nasywa; Fauziah, Sobrini
YASIN Vol 3 No 6 (2023): DESEMBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v3i6.1626

Abstract

Early writing skills are a critical aspect in a child's language development. This article provides an overview of early writing skills and identifies several challenges often encountered in developing writing abilities among children. The importance of early writing skills as the foundation for language learning and communication is the main focus. This stage involves introducing letter forms, fine motor training, and the ability to connect simple letters into meaningful words. Proficient writing skills serve as the basis for more complex language abilities in the future. However, there are several challenges faced in developing early writing skills in children. One of them is the lack of attention from parents and educators regarding the importance of these writing skills. Insufficient support and appropriate stimulation during the initial learning stage can hinder a child's writing development. Additionally, another challenge is the difficulty experienced by some children in overcoming fine motor obstacles. Their untrained hand-eye coordination makes it challenging to form letters clearly and neatly.
Analisis Hasil AKM Kelas Literasi Pada Siswa Kelas V di SDN 082/I Serasah Aprilia, Rara Nasywa; Silmi, Raihan Noer; Dzulqadri, Abraar; Fitri, Dhella Angelina; Saputra, Dandy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.12178

Abstract

Asesmen Nasional adalah bentuk pengukuran untuk memberikan informasi komprehensif dari siswa dan guru. Pada asesmen nasional terdapat tiga alat, yakni asesmen kompetensi minimum (AKM), Survei karakter, Survei lingkungan belajar. AKM adalah evaluasi yang dibutuhkan siswa agar bisa mengoptimalkan kapabilitas diri dalam literasi dan numerasi. Soal AKM memuat masalah-masalah kompleks sehingga siswa bisa menggunakan kemampuan literasi dan numerasi dalam memecahkan masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan prosedur penelitian dengan strategi kuantitatif dengan sistem tes secara daring maupun mode tanpa menggunakan jaringan melalui aplikasi Motivasi Siswa yang dirancang oleh Kemendikbud dalam program Kampus Mengajar. Penelitian ini memiliki maksud menguraikan dan mendapati hasil dari AKM Kelas literasi dan mendapati seberapa banyak siswa yang bisa mejangkau keterampilan literasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dipergunakan sebagai realitas interpretasi banyak siswa yang telah menjangkau keterampilan dan meninjau apakah hasil pengajaran sebelumnya masih belum berimbang dengan keterampilan yang diinginkan untuk bisa dijangkau siswa.
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Peserta Didik Kelas Ii Sdn 187/I Teratai Melalui Penggunaan Digital Storytelling Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Masykur, Muhammad; Aprilia, Rara Nasywa; Amanda, Athylla Friska; Syafitri, Syarifah
Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an Vol. 12 No. 1 (2025): ELEMENTARY SCHOOL (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Ke-SD-an)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/esjurnal.v12i1.4336

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas II SDN 187/I Teratai melalui penggunaan digital storytelling dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus melibatkan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada Siklus I, guru mengalami tantangan dalam menjaga perhatian siswa, meskipun kegiatan pembelajaran telah dirancang dengan baik. Hasil belajar menunjukkan nilai rata-rata 78,85 dengan tingkat ketuntasan 78,85%. Berdasarkan refleksi, peneliti menyadari perlunya peningkatan manajemen kelas dan penggunaan media digital storytelling yang lebih optimal. Pada Siklus II, implementasi digital storytelling lebih ditingkatkan dengan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif. Guru berhasil menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 94,62 dan tingkat ketuntasan 94,62%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa digital storytelling efektif dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan digital storytelling dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan menyimak siswa, yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil belajar dan partisipasi siswa yang lebih aktif dan antusias.     
Integrasi Aspek Multikultural dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Aprilia, Rara Nasywa; Wahyuni, Endang Sry; Sari, Silfiyana; Fauziah, Sobrini; Sholeh, Muhammad; Fhadilla, Zilza; Wasito, Muhamad
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2024): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v5i2.2494

Abstract

Cultural diversity in Indonesia, including ethnicity, religion, and race, makes it a rich country, but if not managed wisely, it can lead to conflict. Therefore, it is important to teach and appreciate cultural diversity to the younger generation, including through IPS education in elementary schools. The aim of this research is to explore the integration of multicultural aspects in IPS learning in elementary schools by combining theory and comprehensive multicultural education implementation in the elementary school environment. This research method employs qualitative literature research with secondary data from various sources such as books, journals, and documents, using philosophical and pedagogical approaches. The research steps include introduction, body, and conclusion, and utilize relevant literature sources such as academic articles and books. The research findings suggest that multicultural education in Indonesia aims to build an inclusive learning environment that emphasizes values such as respect, honesty, and tolerance in addressing cultural and racial intolerance issues. Through the Social Sciences subject, this education builds the mental resilience of students to manage social conflicts and cultivate individuals who do not prioritize primordialism or ethnocentrism.
Analisis Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 187/I Teratai Aprilia, Rara Nasywa; Fitriani, Desnita; Sari, Silfiyana; Fitri, Dhella Angelina; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Rosmalinda, Desy
NUSRA : Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2024): NUSRA: Jurnal Penelitian dan Ilmu Pendidikan, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/nusra.v5i2.2676

Abstract

The independent curriculum is a curriculum that is not meant to replace the previous curriculum but to improve the previous curriculum so that it becomes better. In order to explore and hone students' potential from an early age and focus on developing students' character, knowledge, behavior and competencies. This research is motivated by how the curriculum is implemented Merdeka during its trial period in recent years, with the aim of analyzing how learning with the independent curriculum is implemented and the obstacles experienced by teachers in implementing it. This research uses a descriptive qualitative approach, with data collection methods of observation, documentation and interviews. The results of the research show that the implementation or application of the independent curriculum at SDN 187/1 Teratai has been carried out well. The main obstacles experienced are the readiness of human resources, facilities, and several changes in the Independent Curriculum where curriculum changes require intensive training for teachers to be able to understand and implement the Independent Curriculum well. The school's efforts to overcome this are by preparing human resources, adapting learning tools, and following the rules for implementing the curriculum in stages. Evaluations carried out also show the need for increased understanding and direct training related to the Independent Curriculum.