Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN MICROBUBBLE TERHADAP KELIMPAHAN PLANKTON PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI Edi, Mochammad Heri; Nasuki, Nasuki; Alauddin, M. Hery Riyadi; Abrori, Mohsan; Ritonga, Lusiana BR; Primasari, Kartika; Rizky, Putri Nurhanida
Chanos Chanos Vol 19, No 2 (2021): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.72 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v19i2.10331

Abstract

Komposisi plankton pada perairan  terutama pada tambak udang Vannamei dapat berperan sebagai parameter ekologi perairan selain sebagai  pakan alami dan penghasil oksigen. Sistem resirkulasi merupakan salah satu cara untuk menjaga kualitas air yang nantinya mampu mendukung komposisi plankton yang seimbang sehingga budidaya udang vannamei super intensif dapat berjalan optimal. Microbubble merupakan suatu alat yang berfungsi menghasilkan gelembung udara dalam air denga ukuran diameter kurang dari 200 µm. Gelembung mikro ini mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut sehingga dapat menurunkan kadar ammonia dalam air budidaya sampai 95%. Penelitian yang dilakukan merupakan penilitian eksperimental yang dirancang dengan menggunakan dua kolam bundar dengan diameter 3 m. Satu kolam bundar menngunakan aerator dan yang lain menggunakan Microbubble untuk sistem aerasinya. Jenis Plankton diamati menggunakan mikroskop. Dari hasil penelitian tersebut Genus plankton yang mendominasi adalah Chlorophyta dengan nilai 88,%, Cyanophyta 8,%, dan Chrysophyta 2,7%. Jenis Chlorophyta meliputi Chlorella, Nanochloropsis, dan Oocystis. Penggunaan Microbubble mampu meningkatkan kelarutan oksigen, dari hasil penelitian nilai DO yang di dapat 5,05 mg/L. kelarutan oksigen yang tinggi di perairan memberikan dampak yang positif terhadap udang dan juga biota perairan yang lain.
PENGGUNAAN SILIKAT TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG VANNAME SKALA RUMAH TANGGA Nasuki, Nasuki; Edi, Mochammad Heri; Alauddin, M. Hery Riyadi; Abrori, Mohsan; Ritonga, Lusiana BR; Primasari, Kartika; Rizky, Putri Nurhanida
Chanos Chanos Vol 20, No 2 (2022): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.562 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v20i2.11222

Abstract

Natural feed such as phytoplankton, contains high levels of protein, fat, and carbohydrates to enhance the growth performance and immunity in shrimp. Moreover, the presence of phytoplankton in the water column can make the waters shady so that it stimulates the shrimp to actively look for food during the day. Silicate is a macro element that used to promote the cell growth and cell wall formation of plankton. Ceraclean fertilizer product is an artificial hydrated calcium silicate with many small pores so that it is easily soluble in water to facilitate nutrient absorption by plankton cells. This study aims to determine the abundance of plankton in vaname shrimp culture ponds with the addition of ceraclean fertilizer and its correlation to the growth of vaname shrimp. This study uses a household-scale circular pond equipped with microbubble aerator technology with a power of 0.5 HP. The stocking density used was 700 fish/m3 and the maintenance period at DOC was 75. The average weight of shrimp growth at harvest was 9.8 grams with a total biomass of 273 Kg with an FCR of 1.1. A total of 262 ind/ml plankton were identified in household-scale aquaculture ponds with a percentage of Chlorophyta 57.20%, Cyanophyta 37%, Crysophyta 5%, Dinoflagellates 0.8% and Protozoa 0%. This study explains the low intake of feed used during the rearing period and the low FCR value because the shrimp utilizes natural feed. This also causes the growth of vaname shrimp in this study to continue to increase every week with an SR value of 90.1%.
BUDIDAYA IKAN NILA JATIMBULAN (Oreochromis sp) DENGAN SISTEM SEMI INTENSIF Rizky, Putri Nurhanida; Aisy, Wulandari Rihhadatul; Primasari, Kartika
Chanos Chanos Vol 20, No 2 (2022): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.038 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v20i2.11846

Abstract

Low growth performance and survival rate of tilapia is the main problem in tilapia culture especially Nile Jatimbulan. Growth performance of Nile tilapia is highly affected by genetic materials, food quality, stocking density, feeding rate and frequency and environmental factors such as water quality. Semi intensive system in earthen pond were used in this study. Earth pond contain various of organisms which support the growth performance of fish and phytoplankton. In addition, waterwheel with a power of 0.5 HP were added to increase the amount of dissolved oxygen in the pond. To improve water quality and performance of tilapia, EM4 probiotic were applied. This study showed the growth rate of jatimbulan is 2.94 grams, SR 80% and FCR value of 0,6. Jatimbulan tilapia were obtained after 90 days of culture is 6 tons with an average of body weight 250-300 grams.
BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN BENIH RAJUNGAN UNDER SIZE DAN PELATIHAN BUDIDAYA RAJUNGAN SISTEM INTENSIF DI DESA PACIRAN, LAMONGAN, JAWA TIMUR Rizky, Putri Nurhanida; Halim, Atika Marisa; Nasuki, Nasuki; Harijono, Teguh; Suprakto, Bambang; Edy, Moch. Heri; Arifin, M. Zainal; Widodo, Agus; Fauziah, Anna; Cahyanurani, Annisa Bias; Aonullah, Asep Akmal; Primasari, Kartika; Indrajati, Yvonne; Nazran, Nazran
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jamka.v3i1.484

Abstract

Praktik penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan signifikan terhadap penurunan hasil tangkapan rajungan terutama di Desa Paciran Kabupaten Lamongan. Rendahnya hasil tangkapan ini di dominasi oleh ukuran yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Hal ini menyebabkan turunnya nilai produksi rajungan di Desa Paciran. Hasil tangkapan rajungan under size hanya dijadikan sebagai pakan ternak karena tidak memiliki nilai ekonomis. Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat mengenai penanganan benih rajungan under size pasca pasca penangakapan serta pelatihan dalam budidaya rajungan dengan teknologi intensif. Kegiatan bimbingan teknis ini dilakukan pada tanggal 15 Juni 2024 hingga 2 bulan pendampingan pasca kegiatan. Beberapa serangkaian kegiatan yang diadakan berupa workshop dan pelatihan kepada para nelayan lokal di Desa Paciran. Materi yang disampaikan meliputi pengetahuan dasar tentang rajungan, teknik penanganan benih rajungan under size, pengenalan sistem budidaya rajungan sistem intensif, serta praktik langsung dalam penerapan teknik – teknik tersebut. Hasil dari kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan praktis para peserta dalam penanganan benih rajungan under size serta implementasi budidaya rajungan dengan sistem intensif. Para peserta berhasil mengaplikasikan teknik-teknik yang diajarkan dalam kondisi nyata dan mampu mengelola budidaya rajungan dengan lebih efisien. Bimbingan teknis dan pelatihan ini memberikan kontribusi positif dalam pengembangan potensi budidaya rajungan di Desa Paciran. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan benih rajungan under size serta penerapan sistem budidaya intensif diharapkan dapat meningkatkan produksi rajungan secara berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat lokal.
Analysis of Water Quality Parameters with Plankton Community Structure in Vannamei Shrimp Ponds Primasari, Kartika; Widodo, Agus
Journal of Information System, Technology and Engineering Vol. 3 No. 2 (2025): JISTE
Publisher : Yayasan Gema Bina Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61487/jiste.v3i2.147

Abstract

This study aimed to analyze water quality parameters in relation to the plankton community structure in vannamei shrimp ponds. Observations were conducted from Day of Culture (DOC) 1 to DOC 30 at two pond locations, B6 and B7, focusing on daily measurements of water quality and plankton abundance. Data were analyzed descriptively. The results indicated that water quality parameters generally met optimal standards for vannamei shrimp cultivation, despite natural fluctuations influenced by weather and farming activities. Plankton analysis revealed that both ponds were dominated by the Chlorophyta group, especially Chlorella sp., which reached a maximum abundance of 2,560,000 individuals in pond B6 and 272,500 in pond B7. Biodiversity indices showed stable diversity and low species dominance, indicating a balanced ecosystem. The dominance of Chlorella sp. contributed to the green coloration of pond water and served dual ecological functions: as a natural feed and a photosynthetic agent. Its presence is also beneficial due to its nutritional content, including polysaccharides and vitamin C, which can enhance shrimp immunity. This study confirms the critical role of water quality and plankton composition in maintaining pond productivity and shrimp health in intensive aquaculture systems.
Efektivitas Ekstrak Biji Salvia hispanica L. Terhadap Kesehatan Ikan Pangasianodon hypophthalmus Yang Terinfeksi Bakteri Edwardsiella tarda Jayanti, Shara; Primasari, Kartika; Fikriyah, Amiqatul; Hamdani, Hamdani; Maretha, Zayafika; Syofriani, Syofriani; Fauzi, Muhammad Evan
Juvenil Vol 6, No 3: Agustus (2025)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v6i3.31149

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji Salvia hispanica. L terhadap kesehatan ikan patin yang diinfeksi bakteri Edwardsiella. tarda. Biji Salvia hispanica.L diekstraksi dengan pelarut etanol 70%, dan memiliki nilai rendemen sebesar 1,6%. Kultur bakteri Edwardsiella. tarda pada media TSA. Ikan patin diinfeksi bakteri Edwardsiella. tarda 107cfu/ikan. Nilai (IC50) ekstrak Salvia hispanica.L adalah 11,1 mg/L. Pengamatan kesehatan ikan dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Parameter makroskopis adalah Average Body Weight, Average Daily Growth and Survival Rate, sedangakan mikroskopis adalah pengamatan histopat organ ginjal dan hepar Organ ginjal ikan yang diinfeksi bakteri Edwardsiella. tarda namun tanpa diberi ekstrak tampak degenerasi vakuola dan nekrosis pada sel tubulus ginjal, sedangkan organ ginjal ikan kontrol dan ikan yang diberikan ekstrak dengan dosis ¼ IC50, ½ IC50, IC50 dan 2IC50 tampak sehat dan normal. Pada organ hepar ikan yang diinfeksi bakteri Edwardsiella. tarda namun tanpa ekstrak tampak ada nekrosis pada sel hepatosit, melanomakrofag serta degenerasi vakuola, sedangkan organ ginjal ikan kontrol (A) dan ikan yang diberikan ekstrak tampak sehat dan normal. Nilai ABW, ADG dan SR tertinggi adalah ikan yang diberikan dosis ekstrak Salvia hispanica.L dengan dosis IC50 sebelum diinfeksi Edwardsiella. tarda (D) dengan nilai ABW (86,5 gram), ADG (0,36 gram/day) dan SR (100%).Kata Kunci: Salvia hispanica.L, Edwardsiella tarda, Pangasianodon hypophthalmusABSTRACTResearch to determine the effect of Salvia hispanica. L seed extract on catfish’health which infected with Edwardsiella. tarda. Salvia hispanica. L seeds were extracted with 70% ethanol, and had a yield value of 1.6%. Edwardsiella. tarda had been cultured on TSA, Catfish infected with Edwardsiella. tarda 107cfu/fish. The (IC50) of Salvia hispanica. L extract was 11.1 mg/L. Fish health observations were carried out macroscopically and microscopically. Macroscopically were Average Body Weight, Average Daily Growth and Survival Rate, while microscopically were studying histopath of kidney and liver. The kidney’s fish infected with Edwardsiella. tarda without being given extract showed vacuole degeneration and necrosis in the renal tubule cells, while the kidney’s control fish and fish given extract at doses of ¼ IC50, ½ IC50, IC50 and 2IC50 looked healthy and normal. The liver’s fish infected with Edwardsiella. tarda without extract, there was necrosis in hepatocyte cells, melanomacrophages and vacuole degeneration, while the kidney’s control fish (A) and fish given extract looked healthy and normal. The highest ABW, ADG and SR were found in fish that given a dose of Salvia hispanica.L extract with an IC50 dose before infecting Edwardsiella. tarda (D) with ABW (86.5 grams), ADG (0.36 grams/day) and SR (100%).Keywords: Salvia hispanica.L, Edwardsiella tarda, Pangasianodon hypophthalmus
Efektivitas dari Vaksin Inaktif Edwardsiella tarda Menggunakan Adjuvan Polimerik Alami dari Nanopartikel Ekstrak Biji Salvia hispanica L.Terhadap Kesehatan Ikan Pangasianodon hypophthalmus Jayanti, Shara; Fauzi, Muhammad Evan; Primasari, Kartika; Hamdani, Hamdani; Maretha, Zayafika; Fikriyah, Amiqatul; Syofriani, Syofriani
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 9, No 2 (2025): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v9i2.28552

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vaksin E. tarda inaktif dengan adjuvan nanopartikel ekstrak Salvia hispanica L terhadap kesehatan ikan patin. Pembuatan nanopartikel kitosan - ekstrak herbal dilakukan dengan menimbang 1gram ekstrak herbal biji Salvia hispanica L. dalam tabung reaksi. Adjuvan dibuat dari ekstrak herbal, kemudian dilarutkan dalam 35 mL etanol absolut dan dicampur dengan 15 ml air suling dalam gelas kimia 2000 mL, kemudian ditambahkan 100 mL larutan yang terdiri dari 0,1 gram kitosan dalam 100 ml larutan asam asetat glasial 1% ditambahkan secara bertahap ke dalam campuran, kemudian larutan yang terdiri dari 0,035 gram NaTPP dalam 350 ml air suling ditambahkan, sambil diaduk dengan kecepatan stabil selama 2 jam menggunakan pengaduk magnetik. Analisis ukuran partikel adalah 135,21 nm. Nilai (IC50) adjuvant nanopartikel adalah 11,2 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sel eritrosit paling sedikit berasal dari ikan yang diberi perlakuan E (vaksinasi dan adjuvan dengan dosis 2 IC50) dengan nilai 2,05 x 106 sel / mm3 masih dalam ambang batas normal dan jumlah leukosit paling banyak juga terdapat pada ikan E dengan nilai 6,96 x 104 sel/mm3,hal ini ditutupi oleh persentase hematokrit terendah juga pada ikan yang diberi perlakuan E yaitu sebesar 15%. Penurunan kadar hematokrit ini menjadi indikator bahwa vaksin yang diberikan pada ikan mempunyai hubungan korelasi positif yang ditandai dengan peningkatan sel fagosit berupa monosit (5%) dan limfosit (85%) yang berarti antibodi pada ikan yang diberi perlakuan E paling optimal menghasilkan antibodi dari plasma sel limfosit B dan ikan perlakuan E memiliki nilai ABW (97.5 grams), ADG (0.43 grams/hr) and SR (97.5%).