Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Tes Bakat dalam Mengidentifikasi Kemampuan Peserta Didik Zubaidah, Zubaidah; Hasanah, Uswatun Dwi; Rimulawati, Vegestina; Julianti, Marsyah; Putra, Ryan Pratama
Journal of Education Research Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v6i2.1230

Abstract

Tes bakat adalah instrumen penting dalam mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan peserta didik. Peran guru Bimbingan dan Konseling sangatlah penting dalam proses ini, dimulai dari pemilihan tes yang sesuai, administrasi tes, hingga interpretasi hasil dan pemberian konseling yang bermanfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan tes bakat dalam mengidentifikasi kemampuan peserta didik di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis artikel dari berbagai sumber yang dapat diakses melalui Google Scholar dan Google Book dari tahun 2002 hingga 2023. Penerapan tes bakat dalam pendidikan merupakan langkah strategis untuk mendukung perkembangan peserta didik secara optimal, memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Systematic Literature Review (SLR) Effectiveness of Group Counseling in Overcoming Academic Procrastination Margaretna, Amanda; Dewi, Dias Calysta Nirmala; Aditya, Fariza; Julianti, Marsyah; Ginting, Risna Gita Christin; Makhmudah, Ulya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12955

Abstract

Prokrastinasi adalah kecenderungan perilaku seseorang untuk benar-benar menunda atau menyelesaikan suatu tugas tertentu yang berada pada skala prioritas/sesuatu yang penting. Hal ini mengakibatkan kinerja yang buruk atau ketidakmampuan menyelesaikan sesuatu tepat waktu. Prokrastinasi akademik merupakan suatu kecenderungan tertundanya penyelesaian tugas-tugas yang ada, khususnya dalam bidang akademik, yang mengakibatkan ketidakmampuan menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang diberikan, sehingga pekerjaan tidak terselesaikan secara maksimal, bahkan tidak tuntas. Ada dua jenis prokrastinasi, yaitu prokrastinasi fungsional (menunda pengumpulan data penting) dan prokrastinasi pengambilan keputusan (menunda pengambilan keputusan). Penundaan dapat menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya risiko stres, buruknya hubungan sosial, dan buruknya citra diri. Berbagai teknik konseling kelompok telah terbukti efektif dalam mengurangi prokrastinasi akademik, antara lain teknik penguatan, manajemen diri, CBT, REBT, self talk, SFBC, realita, behavioral, dll. Pendekatan yang paling tepat akan bergantung pada situasi. Pendekatan yang paling tepat akan bergantung pada situasi dan kondisi siswa. Oleh karena itu, penyelesaian masalah prokrastinasi dapat dipertimbangkan secara individual dan menyesuaikan teknik konseling dengan kebutuhan siswa. Saat menerapkan teknik ini, penting bagi siswa untuk menyadari perilaku penundaan akademik mereka sendiri dan bekerja sama dengan guru mereka untuk menemukan solusi terbaik. Selain itu, perlu diidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya prokrastinasi akademik dan menyusun strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Perilaku Siswa yang Bolos Sekolah Yulianti, Yulianti; Febyya.I , Bunga Ezila; Julianti, Marsyah; Saputra, Nurhadi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.10023

Abstract

Perilakuibolos sekolah merupakanisalah satuitantangan utama dalam pendidikan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar dan perkembangan siswa. Penelitianiiniibertujuan untukimengeksplorasi upayaiyang dilakukanioleh guruibimbingan danikonselingi (BK) dalamimengatasi perilaku siswa yang bolos sekolah. Metodeipenelitian yangidigunakan adalahikualitatif denganipendekatan studiikasus. Dataidikumpulkan melaluiiwawancara mendalamidengan guruiBK yang berpengalaman dalam menangani kasus perilaku bolos sekolah. Hasilipenelitian menunjukkanibahwa guruiBK menggunakan pendekataniyang holistik, melibatkan berbagai pihak terkait, dan menerapkan strategi intervensi yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Faktor-faktor seperti komunikasi efektif, pembinaan hubungan interpersonal, dan pengembangan keterampilan sosial juga menjadi kunci dalam upaya mengatasi perilaku bolos sekolah. Penelitianiini memberikaniwawasan yangiberharga bagiipraktisi BK danipihak terkait lainnyaidalam meningkatkan efektivitas intervensi terhadap perilaku siswa yang bolos sekolah.
Hubungan Dukungan Ayah Terhadap Perkembangan Anak Kusaini, Utami Niki; Hatijah, Erna Rahmawati; Faradila, Septiana Amanda; Hasanah, Uswatun Dwi; Julianti, Marsyah; Aryanto, Randy; Rasimin, Rasimin; Rahmayanty, Dinny; Ramadhoni, Sri Rahmah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11020

Abstract

Dalam konteks ini, dukungan ayah didefinisikan sebagai partisipasi aktif ayah dalam pendidikan, kesejahteraan emosional, dan kegiatan sehari-hari anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dan dampak dukungan ayah terhadap perkembangan anak. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mensintesis penelitian-penelitian sebelumnya terkait topik ini. Hasil kajian menunjukkan bahwa Ayah cenderung memberikan stimulasi fisik dan bermain, sementara ibu lebih fokus pada perawatan. Ayah juga lebih berorientasi pada gerakan, sedangkan ibu lebih memberikan dukungan emosional. Keterlibatan ayah dalam perkembangan anak mencakup peran sebagai pencari nafkah, teman bermain, pengasuh, guru, dan pendukung kegiatan anak. Dukungan ayah memberikan dampak positif pada berbagai aspek perkembangan anak, seperti perkembangan emosi, kognitif, sosial, dan moral. Anak-anak yang mendapat dukungan ayah yang hangat, sensitif, dan responsif cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih baik, kemampuan akademik yang lebih tinggi, kompetensi sosial yang lebih baik, serta perkembangan moral dan perilaku prososial yang lebih matang. Untuk meningkatkan dukungan ayah, diperlukan upaya-upaya seperti mencurahkan kasih sayang, mengajarkan akhlak, mendoakan kebaikan, bersikap sabar, menghadirkan cinta, bermain bersama, Menjadi penengah yang adil.