Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Borneo Community Health Sevice Journal

KKN Tematik SUCCESS Kaltara Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Melalui Program Community Challenge di Kabupaten Bulungan Andini, Nenden Imas; Astuti, Mira; Miti, Miti; Ardiansyah, Ardiansyah; Tandi, Herlina; Fitasari, Fitasari; Gusriani, Gusriani; Sugiyatmi, Tri Astuti; Ose, Maria Imaculata
Borneo Community Health Service Journal SPECIAL EDITION
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i3.4905

Abstract

Kecamatan Tanjung Selor merupakan satu dari sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Bulungan. Kecamatan Tanjung Selor juga merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara dan berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Bulungan. Secara luas wilayah, Kecamatan Tanjung Selor merupakan kecamatan terluas kelima di wilayah Kabupaten Bulungan. Kecamatan Tanjung Selor memiliki 6 desa dan 3 Kelurahan dengan kelurahan terluas adalah Kelurahan Tanjung Selor Hilir dengan luasnya 348,86 Km². Berbagai macam ciri khas masyarakat dengan berbagai latar belakang seperti ekonomi, lingkungan, pendidikan, agama, sosial dan masyarakat sehingga berdampak pada kesejahteraan hidup masyarakat serta perbedaan latar belakang tersebut juga menimbulkan kekhawatiran salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu stunting. Stunting merupakan suatu kondisi malnutrisi kronis yang diakibatkan oleh pemberian asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, masalah ini umumnya dapat terjadi karena kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi. Sebuah program Community Challenge merupakan suatu kegiatan untuk mengajak masyarakat agar mengkonsumsi makanan yang mengandung protein khusunya protein hewani selama 30 hari berturut-turut sebagai upaya perubahan perilaku dan pola makan. Adapun yang menjadi sasaran program community challenge ini adalah masyarakat yang berada dalam lingkup pelaksanaan KKN Tematik. Kegiatan yang telah dilakukan adalah pelaksanaan sosialisasi mengenai implementasi program Community Challenge di aula Kelurahan Tanjung Selor Hilir. Acara tersebut dihadiri oleh pembicara dari Tim Program Matching Fund dan anggota tim pendamping keluarga Kelurahan Tanjung Selor Hilir. Peserta yang menjadi fokus kegiatan ini adalah kader tim pendamping keluarga, yang diharapkan akan memainkan peran penting dalam mendukung proses pelaksanaan program. Partisipasi dalam sosialisasi ini diikuti oleh 28 peserta.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMENUHAN GIZI ISI PIRINGKU DALAM KEGIATAN COMMUNITY CHALLENGE Hafifa, Nun Ayu; Alfijanuanto, Dedek Dwi; Kemuning, Lely Putri; Uhie Lewuk, Maria Ulfanti; Gusriani, Gusriani; Octamelia, Mega; Ose, Maria Imaculata; Sugiyatmi, Tri Astuti
Borneo Community Health Service Journal SPECIAL EDITION
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v3i3.4718

Abstract

Stunting adalah kondisi yang sangat umum terjadi di kalangan masyarakat. Pada umumnya stunting sering terjadi pada bayi yang masih dalam kandungan dan di awal setelah kelahiran. Masalah kekurangan gizi cukup banyak terjadi di Indonesia. Sepertiga anak usia di bawah lima tahun memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Jumlah anak penderita stunting di Indonesia menempati posisi kelima besar dunia. Usaha dini untuk mencegah terjadinya stunting dengan melakukan pencegahan sejak masa kehamilan. Prinsipnya adalah memberikan asupan gizi kepada ibu hamil dan balita dengan memastikan selama kehamilan makanan yang dikonsumsi mengandung nilai gizi yang baik dan untuk balita memastikan makanan yang dikonsumsi mengandung nilai gizi yang baik juga. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai risiko stunting terkait pentingnya menyediakan gizi seimbang untuk makanan yang dikonsumsi. Keluarga berisiko stunting adalah keluarga yang mempunyai satu atau lebih faktor risiko stunting, termasuk keluarga yang mempunyai anak remaja perempuan/calon pengantin/ibu hamil/anak usia 0 - 23 bulan / anak usia 24 - 59 bulan yang berasal dari keluarga miskin, pendidikan orang tua yang rendah, kebersihan lingkungan yang buruk, dan air minum yang tidak memadai/layak. Target khusus pada kegiatan ini yaitu ibu hamil dan keluarga risiko stunting. Hasil akhir dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah peningkatan pengetahuan ibu hamil dan keluarga, risiko stunting terkait penyediaan gizi pada saat hamil dan pada balita, serta kemampuan yang konsisten untuk menerapkan pola makan yang teratur dan bergizi.Kata Kunci: Tantangan, Isi Piringku, gizi
Pendampingan Community Challenge Di Desa Wisata Long Loreh Nursalehuddin, Nursalehuddin; Manihuruk, Mellyani Boru; Mangga, Mikael; Jumriana, Jumriana; Indiriawati, Resty; Oktovianus, Enilin; Umami, Nurrahmi; Gusriani, Gusriani; Ose, Maria Imaculata; Sugiyatmi, Tri Astuti
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 4 NOMOR 1 TAHUN 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v4i1.4922

Abstract

Stunting masih menjadi permasalahan gizi di Indonesia yang merupakan gangguan pertumbuhan linier disebabkan kurang gizi yang berlangsung kronis. Pengetahuan ibu mengenai gizi akan berpengaruh terhadap hidangan dan mutu makanan yang disajikan. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Salah satu upaya pemenuhan gizi seimbang adalah menggunakan porsimakan “Isi Piringku”. Program Community challenge merupakan salah satu program kesehatan yang memiliki peran dan fungsi yang komprehensif. Stunting adalah ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang di tandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar. Penerapan program community challenge dalam menolak stunting mengajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein. Penerapan program community challenge yang baik diperlukan kesiapan dalam menangani kondisi Pengetahuan masyarakat Berkaitan dengan meningkatkan mengonsumsi protein, meningkatkan status kesehatan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menangani stunting