Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERAN HIDROPONIK TANAMAN KANGKUNG TERHADAP PELUANG INOVASI UMKM (USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH) UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KOTA MEDAN Surbakti, Supriadi; Mulia, Sukri
Jurnal Agri Smart Deli Sumatera Vol. 1 No. 2 (2023): Artikel Riset September 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Deli Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang dan kangkung arsik serta hasil olahan lainnya merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu produk turunan, serta menambah pendapatan dan keuntungan produsen dalam menciptakan peluang inovasi UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Medan. Tujuan penelitian pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai bagaimana cara budidaya tanaman sayuran dengan teknik hidroponik, menguraikan apa saja tahapan pengolahan dalam pembuatan produk olahan turunan kangkung arsik, kangkung rendang, dan olahan lainnya, serta menganalisis biaya produksi, penerimaan, pendapatan, sistem pemasaran. Selain itu, sayuran yang dibudidayakan dengan teknik hidroponik adalah kangkung, sawi, pakcoy, bayam, dan selada dengan menggunakan sistem budidaya Nutrient Film Technique (NFT). Terdapat juga produk olahan atau turunan akan tanaman hidroponik lainnya, yaitu keripik sawi, dan kale keju kribo, serta terdapat juga minuman sirup dari bunga telang. Penelitian pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Syifa Hidroponik yang terdapat di Jalan Bromo Lorong Amal No. 11, Tegal Sari III, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara 20216. Tahapan pengolahan kangkung hidroponik menjadi kangkung rendang yaitu: Penyediaan bahan baku kangkung hidroponik, kangkung dihaluskan, pengadonan kangkung, telur ayam, tepung beras dan garam, kangkung dikukus, kangkung didinginkan, kangkung dipotong-potong, kangkung digoreng, pemasakan bumbu rendang, pencampuran kangkung yang digoreng dengan bumbu rendang dan pemasaran. Kata kunci: Kangkung Hidroponik, Analisis Deskriptif, Kesejahteraan Masyarakat
Analisis Saluran Pemasaran Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus : Desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara) Yurizky, Yusra; Mulia, Sukri; Surbakti, Supriadi; Sitompul, Hamela Sari
Jurnal Agri Smart Deli Sumatera Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Deli Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis pola saluran pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran rambutan di Desa Padang Brahrang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Metode penentuan sampel penelitian dilakukan dengan cara snowball sampling. Metode pengumpulan data penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisis data penelitian digunakan secara deskriptif kualitatif. Pola saluran pemasaran rambutan di daerah penelitian adalah saluran pemasaran I : Petani à Pedagang Pengecer à Konsumen dan saluran pemasaran II : PetaniàPedagang PengumpulàPedagang PengeceràKonsumen. Fungsi-fungsi pemasaran rambutan di daerah penelitian adalah pada saluran pemasaran I dan II petani rambutan melakukan fungsi-fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran yang berupa penjualan. Sedangkan, pada saluran pemasaran I dan II pedagang pengecer dan pedagang pengumpul rambutan melakukan fungsi-fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran yang berupa pembelian dan penjualan, juga fungsi fisik yang berupa pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutan, dan juga fungsi fasilitas yang berupa sortasi, penanggungan resiko, dan informasi pasar. Dan juga pada saluran pemasaran I dan II konsumen rambutan melakukan fungsi-fungsi pemasaran meliputi fungsi pertukaran yang berupa pembelian.
Analisis Kajian Biaya Kastrasi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Di Afdeling VI Kebun Sawit Sosa PT Perkebunan Nusantara IV Hasibuan, Surtan; Surbakti, Supriadi
Jurnal Agri Smart Deli Sumatera Vol. 2 No. 1 (2024): Artikel Riset Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Deli Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kastrasi atau ablasi merupakan membuang bunga muda dilaksanakan mulai saat tanaman berbunga (14-18) bulan sampai 26-30 bulan atau bila jumlah bunga hasil monitoring pada suatu blok sudah mencapai 50%. Semua bunga jantan dan betina sampai ketinggian 30 cm di atas tanah dibuang, pelepah jangan terpotong. Bunga yang masih kecil dipatahkan dengan mata pengait sedangkan bunga yang sudah besar dengan alat dodos. Bunga-bunga tersebut dikumpulkan kejalan pikul dan kalau sudah kering dibakar. Kastrasi adalah memotong bunga–bunga baik jantan maupun betina yang telah tumbuh pada tanaman yang berumur 12-20 bulan. Bunga-bunga jantan, bunga-bunga betina dan buah-buah yang ditunas (bila tidak busuk) dikumpulkan pada gawangan (lahan diantara barisan tanaman kelapa sawit). Alat yang digunakan adalah dodos atau IRHO tools.
Analisis Alih Fungsi Lahan Padi Sawah di Kota Medan Surbakti, Supriadi; Yanti, Mariana Eva; Nasution, Nurhadida
Jurnal Agri Smart Deli Sumatera Vol. 2 No. 2 (2024): Artikel Riset September 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Deli Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alih fungsi lahan dominan menjadi pemukiman sekitar 68% di kenakan jumlah penduduk yang semakin meningkat dan urutan selanjutnya di susul oleh Pembangunan infrastruktur terutama Pembangunan jalan flyover (jembatan layang) sekitar 22%, urutan yang terakhir yaitu Pembangunan pusat industry seperti pembangunan perusahaan sekitar 10% yang menyebabkan lahan pertanian menjadi penurun. (BPS, 2022). Dalam penelitian saya dengan judul analisis alih fungsi lahan padi sawah terhadap produksi padi sawah dan harga beras di Kota Medan dengan menggunakan data sekunder yang mempunyai 30 data tahunan data produksi padi sawah, luas lahan padi sawah dan harga beras dari tahun 1992-2022. Dengan menggunakan metode penelitian Vector Auto Regressionm (VAR).
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI DAN PREFERENSI KONSUMEN KENTANG(Solanum tuberosum) SEGAR DI KOTA MEDAN Surbakti, Supriadi; Mulia, Sukri; Yurizky, Yusra
Jurnal Agri Smart Deli Sumatera Vol. 2 No. 2 (2024): Artikel Riset September 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Deli Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah produksi kentang di Sumatera Utara pada tahun 2012 mencapai 16,49 ton/ha dengan luas lahan 3.272 ha di Kabupaten Karo Sumatera Utara berdasarkan data dari badan pusat statistik produksi kentang di Sumatera Utara cukup signifikan karena provinsi ini merupakan salah satu sentra penghasil kentang di Indonesia. Sekitar 20% dari jumlah kentang di Indonesia dihasilkan oleh Provinsi Sumatera Utara, dimana pusat kotanya berada di medan maka konsumsi terbesar kentang ada di masyarakat Kota Medan. Hal ini menjadi masalah dan ancaman bagi pemenuhan konsums kentang khususnya di Kota Medan. Tingkat konsumsi kentang segar merupakan volume kentang yang di konsumsi oleh konsumen dalam satuan per waktu. Sehingga perlu dilihat tingkat konsumsi dan preferensi konsumen terhadap kentang segar baik dari sisi harga, ukuran, kelembaban, aroma yang menjadi pilihan akhir konsumen untuk memutuskan mengkonsumsi kentang segar sesuai kebutuhannya. Konsumsi kentang segar di Kota Medan sebesar 61,72 gram/kap/hari. Preferensi Konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi kentang segar, yaitu memiliki komposisi kombinasi yang bernilai baik menunjukkan pada level atribut yang paling penting, yaitu atribut harga (0.423), ukuran (0.243), warna (0.214), kelembaban (0.164), serta aroma (0.104). Artinya konsumen lebih mengutamakan atribut harga kentang dibandingkan atribut lainnya. Model Kombinasi yang disukai konsumen kentang segar secara umum adalah kombinasi nomor 9, yaitu terong ungu segar dengan komposisi kombinasi level atribut ukuran sedang, beraroma tidak tajam, harga berkisar Rp 12000/kg dan tingkat kelembaban/kekeringannya kategori lembab serta memiliki warna kuning gelap.