Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

URGENSI PENGESAHAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG MENGENAI PERPINDAHAN IBU KOTA NEGARA Limbong, Sampang Julmikael; Purba, Bayu Gemilang; Mahendra, Mohammad Yahya; Natasya, Cindy
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terpilihnya Kalimantan Timur sebagai calon Ibu Kota Negara merupakan warna baru bagi negara Indonesia. Menjadi Ibu Kota Negara yang baru merupakan kesempatan yang besar bagi Kalimantan Timur untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas segala bidangnya. Setelah pernyataan dari Presiden Joko Widodo mengenai Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara di daerah Kalimantan Timur, pemerintah tentunya menyiapkan banyak hal dengan menimbang bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuk untuk mewujudkan tujuan bernegara, memperbaiki tata kelola wilayah ibu kota negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum serta menjadi acuan bagi pembangunan dan penataan wilayah perkotaan di Indonesia. Pentingnya ada aturan yang mengatur terkait sebuah perencanaan Ibu Kota Negara untuk bisa mengatur bagaimana kondisi wilayah Kalimantan Timur dalam jangka panjang. Metode penelitian yang yuridis normatif yang mengkaji asas-asas hukum, peraturan perundangan yang terkait dengan pemberlakuan dalam masyarakat sebagai upaya menganalisis terkait urgensi hukum dalam perencanaan rancangan undang-undang ibu kota negara. Perencanaan tata ruang wilayah menjadi salah satu problematika pada perkembangan kota ini, perkembangan kota cukup cepat dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat juga, maka masalah lingkungan menjadi suatu masalah yang cukup urgen dalam pembahasan mengenai keberlanjutan lingkungan untuk masa depan generasi. Perencanaan tata ruang menjadi hal yang penting maka setiap wilayah Provinsi, Kota/Kabupaten harus mempunyai aturan yang menjadi pedoman dalam penataan ruang dan menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan. Upaya yang dilakukan pemerintah hingga saat ini adalah Rifqinizamy Karsayuda sebagai Anggota Komis II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendorong sesegera mungkin membentuk Panitia Khusus Ibu Kota Negara (Pansus IKN).
PELAKSANAAN PROYEK PENGADAAN BARANG DAN JASA MENURUT PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Natasya, Cindy; Aliansa, Muhammad; Syarifuddin, Syarifuddin
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini diajukan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara dan bagaimanakah penegakkan hukum terhadap Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dilakukan tanpa proses tender Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode normatif yaitu melalui suatu penelitian hukum dengan menggunakan konsep-konsep penerapan yang bersumber dari serangkaian peraturan perundang-undangan untuk selanjutnya dibandingkan dengan fakta yang terjadi dikehidupan masyarakat khususnya diwilayah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Penajam Paser Utara.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah pada dinas pekerjaan umum kabupaten penajam paser utara adalah melalui Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara elektronik. Namun dalam pelaksanaannya masih terjadi pelaksanaan pengadan barang dan jasa yang tidak melalui prosedur dan hingga sampai saat ini belum diproses secara hukum sehingga menyebabkan kerugian negara Sedangkan penegakan hukum terhadap pejabat pelaksana teknis kegiatan pada dinas pekerjaan umum adalah penanganan yang kurang optimal dalam hal kesulitan yang dialami untuk mencari bukti yang akurat, sulitnya menentukan tersangka pelaku yang terlibat dalam pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah tanpa tender, seringkali laporan yang diajukan ditolak atau tidak diteruskan oleh penyidik, belum jelasnya apa yang dikategotikan pelelangan, seleksi atas penunjukan langsung dan tidak langsung sehingga menimbulkan perbedaan diantara kalangan aparat sendiri, agar untuk lebih meningkatkan penyelesaian perkara dan menjamin kepastian hukum, maka kualitas dari aparat penegak hukum dan pejabat pelaksana teknis kegiatan harus ditingkatkan terutama dalam aspek pengawasannya serta diberikan pembinaan, hal ini tidak selaras dengan asas keadilan dan kepastian hukum
The Compounds Activity of Black Potato (Plectranthus rotundifolius) as an Antioxidant Nutraceutical: - Natasya, Cindy; Safrina, Maureta E. R.; Ningrum, Salsabila E. S.; Fitriyani; Zahra, Lisa A.; Ma’arif, Burhan
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.008.01.1

Abstract

Black potato (Plectranthus rotundifolius) is one of the horticultural plants that has potential as nutraceutical food and also contain bioactive compounds such as being rich in flavonoids, especially anthocyanins. The potential benefits of black potatoes are not widely known by public, so it is necessary to cultivate one of them by processing it into food such as instant porridge, which is then labeled as B-PORIS product. The reason for choosing instant porridge was because it is a practical food product. This research aimed to prove that instant porridge from black potato contains bioactive compounds flavonoids, especially anthocyanins. These instant porridges are made with the appropriate ratio in 3 formulations with different parameters of black potato flour concentration, formulation 1 10%, formulation 2 9%, and formulation 3 11%. This research was conducted with organoleptic tests, moisture content tests, flavonoids, anthocyanins, and hedonic tests. The results of the organoleptic test obtained soft texture, characteristic chocolate smell, brown color, and slightly sweet and sweeter taste. The results of moisture content test were qualified with water content of not more than 7%. The results of flavonoid and anthocyanin test obtained positive results in all of formulations. The hedonic test result 80-90% of panelists indicate choose an option like, and really like in questionnaires, results demonstrated that formulation 3 was most likely. So it can be concluded that black potato tubers has the potential to become a nutraceutical product as an instant porridge with antioxidant effect that received and liked by various groups of age.
The Compounds Activity of Black Potato (Plectranthus rotundifolius) as an Antioxidant Nutraceutical: - Natasya, Cindy; Safrina, Maureta E. R.; Ningrum, Salsabila E. S.; Fitriyani; Zahra, Lisa A.; Ma’arif, Burhan
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.008.01.1

Abstract

Black potato (Plectranthus rotundifolius) is one of the horticultural plants that has potential as nutraceutical food and also contain bioactive compounds such as being rich in flavonoids, especially anthocyanins. The potential benefits of black potatoes are not widely known by public, so it is necessary to cultivate one of them by processing it into food such as instant porridge, which is then labeled as B-PORIS product. The reason for choosing instant porridge was because it is a practical food product. This research aimed to prove that instant porridge from black potato contains bioactive compounds flavonoids, especially anthocyanins. These instant porridges are made with the appropriate ratio in 3 formulations with different parameters of black potato flour concentration, formulation 1 10%, formulation 2 9%, and formulation 3 11%. This research was conducted with organoleptic tests, moisture content tests, flavonoids, anthocyanins, and hedonic tests. The results of the organoleptic test obtained soft texture, characteristic chocolate smell, brown color, and slightly sweet and sweeter taste. The results of moisture content test were qualified with water content of not more than 7%. The results of flavonoid and anthocyanin test obtained positive results in all of formulations. The hedonic test result 80-90% of panelists indicate choose an option like, and really like in questionnaires, results demonstrated that formulation 3 was most likely. So it can be concluded that black potato tubers has the potential to become a nutraceutical product as an instant porridge with antioxidant effect that received and liked by various groups of age.
RUSAKNYA EKOSISTEM TERUMBU KARANG AKIBAT PEMANASAN GLOBAL DALAM PERSPEKTIF HUKUM LAUT Muzahadah, Fadiya; Shafira, Finka Egha; Faishal, Muhammad; Natasya, Cindy
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang tidak dapat diselesaikan pada masa ini adalah penipisan ekosistem laut yaitu terumbu karang. Terumbu karang mempunyai banyak kedudukan yang bermakna dalam ekosistem laut. Diperlukan 100 tahun untuk terumbu karang mencapai ketinggian 1 meter. Pemusnahan terumbu karang ini mempunyai dua aspek yaitu alam dan manusia. Aspek alam yang disebabkan oleh manusia adalah pemanasan global. Perilaku manusia seperti inilah yang suka mengembangkan keindahan dasar laut, menjadikannya hampir hilang dan sebagian rusak. Tindakan pemburu itu tidak merasakan akibatnya. Tetapi yang merasakan cucu kita nanti. Ini memang merupakan masalah yang nyata, dan setiap sikap manusia yang secara langsung atau tidak langsung mengganggu terumbu karang harus diklasifikasikan sebagai kejahatan yang luar biasa di bawah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007. Mereka dijatuhkan hukuman denda dengan jumlah besar dan penjara untuk jangka panjang.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMILIK HAK CIPTA TERKAIT COVER LAGU YANG DIGUNAKAN ORANG LAIN TANPA IZIN Soraya, Soraya; Agustin, Noor Isti; Sasmita, Nurul; Natasya, Cindy
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penegakan hak cipta terkait lagu-lagu yang diaransemen ulang sebagai versi cover merupakan isu yang kompleks dan sangat penting dalam industri musik. Undang-Undang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 menjadi dasar utama yang mengatur hak cipta di industri musik, termasuk hak cipta lagu-lagu yang diaransemen ulang sebagai versi cover. Penegakan hak cipta untuk lagu-lagu cover melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pemegang hak cipta, dan pelaku di industri musik. Pendekatan preventif dan remedial penting dalam menjaga keberlanjutan industri musik dan hak cipta di era digital. Penegakan hukum preventif melibatkan pendidikan dan kesadaran publik mengenai pentingnya menghormati hak cipta dan mendapatkan izin resmi saat menggunakan karya orang lain. Mendidik publik mengenai penggunaan karya orang lain secara etis dan proses mendapatkan izin resmi dapat membantu mengurangi pelanggaran hak cipta. Di sisi lain, penegakan hukum remedial melibatkan tindakan hukum yang diambil setelah terjadinya pelanggaran hak cipta. Pemegang hak cipta dapat menggunakan langkah-langkah hukum, seperti gugatan atau penyelesaian di luar pengadilan, untuk mempertahankan hak-hak mereka dan mencari kompensasi atas penggunaan karya mereka tanpa izin. Kasus Tri Suaka dan Zidan menggambarkan pentingnya penegakan hak cipta dalam melakukan cover lagu. Jika mereka tidak mendapatkan izin resmi dari pemegang hak cipta lagu-lagu yang mereka cover, hal tersebut dapat dianggap sebagai pelanggaran hak cipta. Dalam kasus semacam ini, pemegang hak cipta berhak untuk mengambil tindakan hukum remedial untuk mempertahankan hak-hak mereka dan mencari kompensasi atas penggunaan karya mereka secara tidak sah. Untuk meningkatkan penegakan hak cipta terkait lagu-lagu cover, kerjasama antara pemegang hak cipta, industri musik, dan platform media sosial perlu diperkuat. Implementasi teknologi pengenalan konten dan digital watermarking pada platform media sosial dapat membantu mengidentifikasi pelanggaran hak cipta secara lebih efektif dan meminimalkan penyebaran konten ilegal. Selain itu, pendidikan dan kesadaran publik mengenai pentingnya menghormati hak cipta dan penggunaan etis karya orang lain perlu ditingkatkan. Penggunaan karya cipta tanpa izin harus dicegah melalui program pendidikan dan kampanye kesadaran. Dengan kerjasama aktif dari berbagai pihak terkait, penegakan hak cipta terkait lagu-lagu cover dapat sejalan dengan perkembangan dunia digital dan menciptakan lingkungan industri musik yang adil dan bijaksana bagi semua pihak yang terlibat.Kata Kunci : hak cipta, cover lagu, perlindungan hukum, undang undang hak cipta, pencipta lagu.
ANALISIS PERIZINAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT MALINDO ANGRO PLANTATIONS DI KABUPATEN PASER DAN KAITANNYA DENGAN LINGKUNGAN HIDUP Pangesti, Lintang; Sari, Hesna Widya Maya; Pranandya, Aliffian Diwang; Natasya, Cindy
LEX SUPREMA Jurnal Ilmu hukum Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara yuridis tentang analisis perizinan perkebunan kelapa sawit PT Malindo Agro Plantations di Kabupaten Paser dan kaitannya dengan lingkungan hidup karena Perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Paser merupakan salah satu andalan komunitas yang unggul guna untuk menopang suatu pembangunan perekonomian nasional Indonesia serta secara  khusus provinsi Kalimantan Timur dengan cara membuka lapangan kerja yang terbuka luas. Indonesia memiliki berbagai hasil kekayaan yang dapat melakukan peningkatan bagi kesejateraan rakyat guna meningkatkan penghasilan daerah. Selaras dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009  Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa “setiap usaha dan atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Amdal. rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana Syarat ijin lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit PT Malindo Agro Plantations sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlakudan bagaimana akibat hukum terhadap dampak lingkungan di perkebunan kelapa sawit PT. Malindo Agro Plantations. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris, penelitian hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan). Pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara langsung kelapangan, yaitu dengan mendeskripsikan tentang perlakuan khusus terhadap Analisis Dampak lingkungan perkebunan kelapa sawit pada PT. Malindo Agro Plantations, serta melakukan wawancara dengan beberapa responden yang dianggap dapat memberikan informasi.Hasil penelitian dan pembahsan ini adalah PT. Malindo Agro Plantations pernah melakukan sosialisasi mengenai AMDAL perusahaan. Dalam hal belum bisa dipastikan apakah PT. Malindo Agro Plantations memiliki atau tidak AMDAL maupun Izin Lingkungan terkait dengan usaha perkebunan kelapa sawit yang dilaksanakan. Dan akibat dari dampak lingkungan yaitu sanksi Pidana dan Perdata.
GAMBARAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS VISUM ET REPERTUM DI RSUD H. ABDUL AZIZ MARABAHAN Anshari, Muhammad Rashif; Natasya, Cindy
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52674/jkikt.v7i1.223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelepasan informasi rekam medis Visum et Repertum di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan. Metode yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi selama magang di Unit KIR Kesehatan pada Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur pelepasan dimulai dari penerimaan surat permintaan resmi dari instansi berwenang (kepolisian), pemeriksaan oleh dokter, pengolahan draf oleh petugas rekam medis, verifikasi dan penandatanganan oleh dokter penanggung jawab serta Direktur Rumah Sakit, dan penyerahan akhir hanya kepada pihak yang berwenang. Syarat utama meliputi surat permohonan resmi, identitas pasien, dan dokumen pendukung. Hambatan yang ditemui antara lain tulisan dokter yang sering tidak terbaca, kurangnya ketegasan pengambilan hasil oleh kepolisian, serta keterlambatan penandatanganan saat dokter spesialis tidak hadir. Kesimpulan menunjukkan prosedur telah berjalan sesuai SPO No. 445/010/XII/MRMIK-RSUD/2022, namun perlu perbaikan koordinasi dan SOP yang lebih komprehensif. Rekomendasi meliputi penyempurnaan SOP, peningkatan komunikasi antar pihak, dan pelatihan administrasi agar proses pelepasan informasi lebih efektif dan sesuai regulasi.
GAMBARAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS VISUM ET REPERTUM DI RSUD H. ABDUL AZIZ MARABAHAN Anshari, Muhammad Rashif; Natasya, Cindy
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52674/jkikt.v7i1.223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelepasan informasi rekam medis Visum et Repertum di RSUD H. Abdul Aziz Marabahan. Metode yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi selama magang di Unit KIR Kesehatan pada Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur pelepasan dimulai dari penerimaan surat permintaan resmi dari instansi berwenang (kepolisian), pemeriksaan oleh dokter, pengolahan draf oleh petugas rekam medis, verifikasi dan penandatanganan oleh dokter penanggung jawab serta Direktur Rumah Sakit, dan penyerahan akhir hanya kepada pihak yang berwenang. Syarat utama meliputi surat permohonan resmi, identitas pasien, dan dokumen pendukung. Hambatan yang ditemui antara lain tulisan dokter yang sering tidak terbaca, kurangnya ketegasan pengambilan hasil oleh kepolisian, serta keterlambatan penandatanganan saat dokter spesialis tidak hadir. Kesimpulan menunjukkan prosedur telah berjalan sesuai SPO No. 445/010/XII/MRMIK-RSUD/2022, namun perlu perbaikan koordinasi dan SOP yang lebih komprehensif. Rekomendasi meliputi penyempurnaan SOP, peningkatan komunikasi antar pihak, dan pelatihan administrasi agar proses pelepasan informasi lebih efektif dan sesuai regulasi.
PENERAPAN TEKNIK RELAKSASI BENSON UNTUK MENURUNKAN NYERI PADA KLIEN POST SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Natasya, Cindy; Purwoningsih, Purwoningsih; Nisrina, Nisrina
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 11 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, November 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i11.1971

Abstract

  ABSTRACT Cesarean section is a surgical procedure performed to deliver a baby through an incision in the abdominal wall and uterus. This procedure often causes acute postoperative pain, which can hinder mobility, disrupt sleep patterns, and increase anxiety. One non-pharmacological therapy that can be used to help reduce pain is Benson relaxation therapy, which combines deep breathing techniques with elements ofspiritual belief to promote calmness and reduce pain perception. This study aimed to determine the effectiveness of Benson relaxation therapy in reducing pain levels in post-cesarean section patients at TK Il Putri Hijau Hospital Medan. The inclusion criteria were post-cesarean section clients who were willing to participate as respondents. This research was a descriptive case study conducted on two post-cesarean section patients treated in the Maternity Ward of TK 11 Putri Hijau Hospital Medan. The Benson relaxation therapy intervention was administered for three consecutive days, with each session lasting approximately 15 minutes. Pain levels were measured using the Numeric Rating Scale (MRS) before and after the intervention. Following the Benson relaxation therapy, a reduction in pain levels was observed in both patients. The first patient experienced a decrease from a pain score of 5 to 3, while the second patient's pain score decreased from 6 to 2. Additionally, the patients reported feeling more comfortable and being able to perform light activities more easily. Benson relaxation therapy proved effective in helping reduce acute pain in post-cesarean section patients. This intervention can be implemented as part of non-pharmacological nursing care to enhance comfort and accelerate the recovery process after surgery.,   ABSTRAK Sectio caesarea merupakan prosedur pembedahan yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus. Prosedur ini sering menimbulkan nyeri akut pascaoperasi yang dapat menghambat mobilisasi, mengganggu pola tidur, hingga meningkatkan kecemasan. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi nyeri adalah terapi relaksasi Benson, yaitu kombinasi antara teknik pernapasan dalam dengan elemen keyakinan spiritual yang bertujuan menciptakan ketenangan dan mengurangi persepsi nyeri. Penelitian Mengetahui efektivitas terapi relaksasi Benson dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien Post sectio caesarea di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Kriteria Inklusi Klien Post sectio caesarea yang bersedia menjadi responden. Penelitian ini adalah studi kasus deskriptif yang dilakukan pada dua orang pasien Post sectio caesarea yang dirawat di Ruang Kebidanan Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Intervensi terapi relaksasi Benson diberikan selama 3 hari berturut-turut dengan durasi ±15 menit setiap sesi. Skala nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Setelah diberikan terapi relaksasi Benson, terjadi penurunan tingkat nyeri pada kedua pasien. Pasien pertama mengalami penurunan dari skala nyeri 5 menjadi 3, sedangkan pasien kedua dari skala nyeri 6 menjadi 2. Selain itu, pasien melaporkan rasa lebih nyaman dan mampu beraktivitas ringan dengan lebih baik. Terapi relaksasi Benson terbukti efektif dalam membantu menurunkan nyeri akut pada pasien post sectio caesarea. Intervensi ini dapat diterapkan sebagai bagian dari tindakan keperawatan non-farmakologis untuk meningkatkan kenyamanan dan mempercepat proses pemulihan pasien pascaoperasi.