Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1SMA NEGERI GONDANGREJO PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENERAPKAN MODEL ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE AND SATISFACTION) Marcelina, Thea; Sujadi, Imam; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.341 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan model ARCS yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri Gondangrejo pada mata pelajaran matematika, mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri Gondangrejo pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran ARCS. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah datasecara deskriptif yang berisi tentang analisa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada setiap pertemuan, presentase dari skor yang diperoleh dari beberapa indikator motivasi belajar siswa dan skor hasil tes akhir siklus yang diperoleh siswa. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Indikator keberhasilan penelitian ini adalahsetiap  indikator motivasi belajar memperoleh pencapaian minimal 70% dari jumlah seluruh siswa dan setidaknya 70% siswa telah mencapai KKM. Langkah pembelajaran dengan model ARCS yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar matematika adalah guru menyampaikan apersepsi yang menarik,  menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menyampaikan kaitan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa. Guru membentuk beberapa kelompok dan memberikan LKS kepada masing-masing kelompok agar dikerjakan secara berdiskusi, setelah selesai berdiskusi dilakukan presentasi dan penghargaan kepada kelompok terbaik.  Guru memberikan kuis dan pekerjaan rumah, yang terakhir guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan menutup pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, siklus I rata-rata perentasemotivasi belajar siswa sebesar55,4% dan siklus II menjadi 77,2%.  Persentase hasil belajar siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 48% dan siklus II sebesar 72%.
ANALISIS MISKONSEPSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK RUANG DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KECERDASAN VISUAL-SPASIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Fitriani, Dhika Asri; Mardiyana, Mardiyana; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.297 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis miskonsepsi dan mengetahui penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa dalam materi pokok ruang dimensi tiga yang ditinjau dari kecerdasan visual-spasial siswa kelas X SMA Negeri 1 Klaten tahun ajaran 2012/2013.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan strategi penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan pemilihan sampel bertujuan (puRrosive sample), dipilih 5 subjek penelitian, 1 subjek dengan kecerdasan visual-spasial tinggi, 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial sedang dan 2 subjek dengan kecerdasan visual spasial rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) metode observasi di kelas X-J SMA Negeri 1 Klaten, 2) metode tes yang meliputi tes diagnostic dan tes kecerdasan visual-spasial yang dilakukan kepada siswa kelas X-J SMA Negeri 1 Klaten, 3) metode wawancara dilakukan kepada siswa yang mengalami miskonsepsi disesuaikan dengan kecerdasan visual-spasial siswa tersebut. Pemeriksaan keabsahan data dengan teknik verifikasi dan triangulasi metode.Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian ini dapat dipaparkan sebagai berikut. 1) Siswa dengan kecerdasan visual-spasial tinggi tidak mengalami miskonsepsi, siswa dengan kecerdasan visual-spasial sedang cenderung mengalami miskonsepsi teoritikal dan korelasional, sedangkan siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah cenderung mengalami miskonsepsi teoritikal, klasifikasional dan korelasional. 2) Penyebab miskonsepsi siswa dengan kecerdasan visual-spasial sedang (a) Jenis miskonsepsi teoritikal yaitu guru kurang menekankan dalam menerangkan alasan kedudukan dua bidang, dalam kasus ini alasan dua bidang sejajar (b) Jenis miskonsepsi korelasionak yaitu siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang aktif bertanya dan aspek praktis. 3) Penyebab miskonsepsi siswa dengan kecerdasan visual-spasial rendah (a) Jenis miskonsepsi teoritikal yaitu siswa salah dalam memahami definisi dan guru kurang menekankan dalam menerangkan alasan kedudukan dua bidang, dalam kasus ini kedudukan dua bidang sejajar (b) Jenis miskonsepsi klasifikasional yaitu siswa tidak bisa membayangkan gambar pada soal dengan baik (c) Jenis miskonsepsi korelasional yaitu siswa kurang aktif bertanya, siswa terpengaruh dengan kata diperpanjang, aspek pratis dan siswa kurang tertarik dengan materi.
PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Veva, Ervina Yulias; Usodo, Budi; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.262 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari partisipasi siswa dan proses pembelajaran dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan penggunaan metode pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan partisipasi siswa. Pada siklus I, rata-rata persentase kemampuan komunikasi matematis yang berhasil dicapai siswa sebesar 57,03% dan pada siklus II rata-rata persentase kemampuan komunikasi matematis siswa mengalami peningkatan sebesar 11,53% menjadi 68,56%. Pada siklus I diperoleh rata-rata persentase partisipasi siswa mencapai 68,75% dan pada siklus II rata-rata persentase partisipasi siswa mengalami peningkatan sebesar 18,75% menjadi 87,50%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pemecahan masalah dengan pendekatan reciprocal teaching dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan partisipasi siswa kelas VIII.I SMP Negeri 3 Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA (PENELITIAN DILAKSANAKAN DI KELAS VIII F SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017) Nugroho, Arif Agung; Sutopo, Sutopo; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.904 KB)

Abstract

This research aims to 1) describe the application of cooperative learning type TTW (Think Talk Write) to improve students? mathematics communication ability and activity of class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2016/2017; 2) know the improvement of mathematics communication ability after following the learning of mathematics with cooperative learning type TTW; 3) know the improvement of students activity after following the learning of mathematics with cooperative learning type TTW. This research was a classroom action research conducted in 2 action cycles, with each cycle consisted of 3 meetings. The subjects of the research were 26 students of class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta. The data which was collected in this research was learning implementation data, the results of mathematical communication skills test and data of students? activity. This research used observation to collect data of learning implementation and students? activity, then it used test to collect mathematical communication skills data. The indicators of success of this research are 1) the number of students who reach at least 50 % on minimum 2 criteria in each indicator of mathematical communication ability, 2) the number of students who have high activity category at least 60%. The result of the research concludes 1) the learning steps with cooperative learning type TTW could improve students? mathematical communication skills and  activity consisted of: a) Introduction activity; b) Core activity, which is (1) the teacher delivers the material to be learned; (2) Stage 1: Think, students read and think about solving problems independently;    (3) Stage 2: Talk (Speak), students work in groups, the formation of heterogeneous groups considered  by the psychological aspects of students; (4) Stage 3: Write, the students rewrite the results of their discussion independently; (5) Stage 4: Presentation, c) Conclusion. 2) The percentage of mathematical communication ability in pre-action test is 3.85%, in the final test of the first cycle the percentage increased to 15.4% and in the final test of second cycle the percentage increased again to 57.7%. 3) The percentage of high category students activity on pre-action was 8.3%, in the first cycle percentage increased to 55.8% and in cycle II the percentage increased again to 86.2%. Based on the result of research, it can be concluded that the application of cooperative learning model of TTW type can improve students? mathematics communication ability and activity of  class VIII F SMP Negeri 17 Surakarta in academic year 2016/2017
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA (PENELITIAN DILAKUKAN PADA SISWA KELAS 7A SMPIT NUR HIDAYAH SURAKARTA PADA MATERI BANGUN DATAR Adi, Anggoro Wahyu; Triyanto, Triyanto; Pramesti, Getut
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.63 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Division dengan pendekatan Open Ended untuk meningkatkan tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa; (2) apakah penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Division dengan pendekatan Open Ended dapat meningkatkan tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa  pada siswa kelas 7A SMPIT Nur Hidayah Surakarta dengan materi ajar Bangun Datar Segi Empat.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 7A SMPIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa dan seorang guru matematika. Teknik pengumpulan data dengan observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data tingkat berpikir kreatif dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah maksimal 20% siswa berada pada tingkat berpikir kreatif 1, minimal 25% siswa berada pada tingkat berpikir kreatif 3 dan 73% siswa mendapat nilai diatas nilai KKM.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada proses pembelajaran dengan model STAD dengan pendekatan Open Ended terdapat beberapa langkah utama yang terdapat pada kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal meliputi kegiatan pengkondisian siswa untuk belajar, motivasi, refleksi dan penyampaian tujuan oleh guru. Pada kegiatan inti meliputi kegiatan diskusi kelompok, pemberian Lembar Kerja Kelompok dan soal terbuka, presentasi hasil diskusi, dan kuis. Kegiatan penutup terdiri dari kegiatan menyimpulkan materi yang dipelajari, pemberian latihan dan tugas rumah. Hasil penelitian penerapan model pembelajaran STAD dengan pendekatan Open Ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 1 mengalami penurunan dari hasil prasiklus ke siklus I sebesar 52,62% dan mengalami penurunan sebesar 12,91% dari siklus I ke siklus II. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 2 mengalami kenaikan sebesar 23,28% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami penurunan sebesar 9,68% dari siklus I ke siklus II. Untuk presentase tingkat berpikir kreatif 3 mengalami kenaikan sebesar 29,34% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami kenaikan sebesar 22,59% dari siklus I ke siklus II. Presentase siswa yang mendapat nilai diatas nilai KKM mengalami kenaikan sebesar 7,25% dari prasiklus ke siklus I dan mengalami kenaikan sebesar 45,16% dari siklus I ke siklus II.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN AFL MELALUI STRATEGI PEMBERIAN BALIKAN UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DILAKUKAN DI KELAS XI IPA MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN Pramesti, Getut; Kurniasih, Rini; Sujadi, Imam
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.191 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika dan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta setelah mengikuti pembelajaran tersebut. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, angket dan tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah rata - rata persentase perhatian siswa dan banyaknya siswa yang tuntas minimal 70% dengan KKM sebesar 70. Model pembelajaran kolaboratif dengan AfL melalui strategi pemberian balikan yang dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk memecahkan masalah pada LKS dan mengerjakan soal AfL, kemudian berdiskusi membahas LKS, mempresentasikan hasil diskusi, memberikan klarifikasi sebagai pemberian balikan, mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan membahas sekilas soal AfL, serta memberikan hasil pekerjaan siswa sebelum pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi perhatian siswa pada pra siklus sebesar 48,92%, setelah dilalukan tindakan siklus I mengalami peningkatan sebesar 17,97% menjadi 64,29% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 17,27% menjadi 81,56%. Rata ? rata perhatian siswa melalui hasil angket  pra siklus sebesar 53,82%, pada siklus I mengalami peningkatan 12,28% menjadi 66,10% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 15,46% menjadi 81,56%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 50% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,27%.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP POSITIF DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SPLDV DI SMP N 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 Sardiyanto, Ahmad Syaiku; Pramesti, Getut; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.801 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan sikap positif dan pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Grogol dan untuk mengetahui peningkatan sikap positif dan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sikap positif siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, data pemahaman diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sikap positif siswa berada dalam kategori tinggi dan setidaknya 75% siswa mencapai level skor lebih dari atau sama dengan 2 untuk setiap indikator pemahaman siswa berdasarkan KTSP tahun 2006. Langkah pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di awal pembelajaran guru menginformasikan pembagian kelompok dan adanya penghargaan bagi siswa yang aktif pada proses pembelajaran. Siswa dihadapkan kepada masalah yang menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Diskusi kelompok menggunakan LKS dilanjutkan presentasi kelompok dan pemberian tanggapan. Guru selalu memotivasi siswa agar aktif dan guru juga memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata sikap positif siswa pada siklus I sebesar 60,32% dan siklus II sebesar 75,47%. Sedangkan dari hasil tes, pada indikator menyatakan ulang suatu konsep meningkat sebesar 6,25%, untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis meningkat sebesar 12,50%, untuk indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat sebesar 24,99%, dan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah meningkat sebesar 19,25% 
PENGEMBANGAN MEDIA GAME INTERAKTIF BILINGUAL BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Getut Pramesti; Dyah Ratri Aryuna; Ponjo Sudjatmiko; Mardiyana Mardiyana
Jurnal Infinity Vol 3, No 1 (2014): Volume 3 Number 1, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.418 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v3i1.p1-17

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran matematika setelah dilakukan pengembangan media game interaktif bilingual berbasis pendidikan karakter pada siswa kelas XII IPS 4 SMAN I EX RSBI Karanganyar. Pengembangan media dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan penguasaan konsep materi siswa yang ditinjau dari kemampuan kognitif dan karakter siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas XII IPS 4 SMAN 1 EX RSBI Karangayar.  Dibuat skenario dalam setiap siklus dengan tiga kali pertemuan dengan terlebih dahulu dilakukan pengukuran terhadap kemampuan kognitif dan karakter pada masa pra-siklus. Tiap pertemuan pada masing-masing siklus dilakukan observasi terhadap penguasaan konsep yang diukur dari kemampuan kognitif siswa dan karakter siswa. Hasil penelitian tindakan kelas pada kelas XII IPS 4 SMAN 1 Karanganyar adalah sebagai berikut 1) Pembelajaran matematika pada siswa kelas X SMAN I EX RSBI Karanganyar setelah dilakukan pengembangan media game interaktif bilingual berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran Matapelajaran matematika berjalan dengan baik dan lancar. Salah satu indikasi dari terjadinya peningkatan penguasaan konsep materi siswa yang diukur dari kemampuan kognitif siswa, rerata prestasi siswa pada pra-siklus sebesar 53,03, meningkat pada siklus 1 sebesar 82,09 dan kembali meningkat pada siklus 2 sebesar 82,94. 2) Karakter siswa yang diukur antara lain religius, jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, senang membaca, peduli sosial, peduli lingkungan, tanggung jawab. Terjadi peningkatan kriteria karakter siswa. Jika pada pra-siklus kriteria karakter siswa cukup baik maka pada siklus 1 dan 2 meningkat menjadi baik.Kata Kunci    : bilingual, game, interaktif, karakter  ABSTRACTThe purpose of this study to investigate the learning of mathematics after the development of interactive gaming media bilingual character education based on class XII students of SMAN I EX IPS 4 Karanganyar RSBI. Media development was conducted to determine whether there is a material increase student mastery of concepts in terms of students' cognitive abilities and also the students character. This research is action class with the subjects are students in the class XII IPS 4 of SMAN 1 EX RSBI Karangayar. Scenarios created in each cycle with three meetings with prior measurements on cognitive abilities and character in pre-cycle. Each meeting of each cycle was the observation of the measured concept of astery students' cognitive abilities and character of student. Action research results on class XII IPS 4 SMAN 1 Karanganyar are as follows 1) Learning mathematics in class X SMAN I EX RSBI Karanganyar after the development of interactive gaming media bilingual education based on learning character mathematics lesson goes well and smoothly. One indication of the increasing student mastery of the material being measured concept of cognitive abilities of students, the average achievement of students in pre-cycle was 53,03, an increase in cycle 1 at 82,09 and its increased again in cycle 2 is 82,94. 2) The character of students measured which are religious, honest, disciplined, work hard, creative, independent, democratic, curiosity, recognize excellence, friendship / communicative, happy reading, social care, care for the environment, responsibility. There are an increase in students' character criteria. If the pre-cycle criteria quite well the character of students in cycle 1 and 2 increased to well.Keywords      :  bilingual, character, games, interactive
Penggunaan Aplikasi “Kosipin“ Untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pada Koperasi Simpan Pinjam “Gemah Ripah” desa Busukan, Kelurahan Mojosongo, Surakarta Henny Ekana Chrisnawati; Farida Nurhasanah; Getut Pramesti; Triyanto Triyanto; Rubono Setyawan
DEDIKASI: Community Service Reports Vol 2, No 1 (2020): DEDIKASI: Community Service Report
Publisher : FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/dedikasi.v2i1.34141

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan usulan alternative penggunaan aplikasi pemrograman guna untuk peningkatan manajemen dalam memenuhi akuntabilitas pada koperasi simpan pinjam “ Gemah Ripah” desa Busukan, Mojosongo, Surakarta, dimana koperasi simpan pinjam tersebut didirikan dan dikelola oleh swadaya masyarakat, dimanfaatkan dan diperuntukkan oleh warga sendiri.Dengan adanya aplikasi Kosipin yang dikembangkan oleh tim abdimas tersebut, maka diharapkan dapat membantu optimalisasi kerja pengurus sehingga mampu menjaga keberlangsungan koperasi masyarakat tersebut sendiri. Pengembangan aplikasi tersebut dengan menggunakan Microsoft Acces, suatu program aplikasi keluaran Microsoft yang berguna untuk membuat, mengolah, dan mengelola database model relasional yang saling berhubungan sehingga menghasilkan informasi (report) semua input data tentang aktivitas keanggotaan dalam bentuk, peminjaman, riwayat peminjaman, setoran tabungan (simpanan) yang memudahkan pengurus untuk melakukan administrasi.
ANALISIS KORESPONDENSI MOTIVASI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN Getut Pramesti
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 1, No 1 (2017): EDISI MARET
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.539 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v1i1.250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis korespondensi antara faktor-faktor yang membuat mahasiswa termotivasi dalam perkuliahan di Pendidikan Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan analisis korepondensi sebagai metode kuantitatifnya. Subjek penelitian sebanyak 129 mahasiswa yang mengisi kuisioner sehubungan dengan analisis korespondensi mengenai motivasi mahasiwa dalam perkuliahan. Dari hasil analisis korespondensi dan tingkat kepercayaan 95%, diperoleh hasil bahwa 1) antara kesan mahasiswa terhadap dosen dengan pemberian tugas saling berkorespondensi, berhubungan secara lemah dan signifikan,2) antara pemberian nilai dengan kemudahan mendapat nilai A tidak saling berkorespondensi, berhubungan secara lemah dan tidak signifikan dan 3) antara peluang kerja setelah lulus kuliah dan pilihan kuliah saling berkorespondensi, berhubungan secara lemah dan signifikan Kata Kunci : Korespondensi, Analisis, MotivasiÂ