Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KEDAWUNG SRAGEN Budiyastuti, Novita Ening; Chrisnawati, Henny Ekana; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 4 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.448 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran CPS dengan pendekatan SAVI yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Kedawung, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkan  model pembelajaran CPS dengan pendekatan SAVI, dan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model pembelajaran CPS dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data aktivitas belajar siswa, dan data hasil belajar siswa. Data keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Sedangkan untuk data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Hasil penelitian diperoleh bahwa, persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada pra siklus sebesar 43,55%, pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 18,33% menjadi 61,88% dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,05% menjadi 77,93%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah 56,67% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 66,67%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CPS dengan pendekatan SAVI dapat meningkatkan aktivitas belajardan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Kedawung tahun pelajaran 2013/2014.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN LEMBAR KERJA BERDASARKAN TEORI BRUNER PADA POKOK BAHASAN FUNGSI (PENELITIAN DILAKUKAN DI KELAS VIII F SMP NEGERI 3 MOJOLABAN TAHUN PELAJA Raharjo, Riris Setyaningrum; Triyanto, Triyanto; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.016 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Teknik analisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif. Validasi data dari proses pembelajaran dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menyimpulkan dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penggunaan model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner pada pokok bahasan fungsi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini didasarkan pada hasil tes dan observasi. Data hasil tes pada siklus I, pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 75,41 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,78 menjadi 80,19. Sedangkan persentase siswa yang tuntas sebesar 78,13% dan pada siklus II persentase siswa yang tuntas mengalami peningkatan sebesar 6,25% menjadi 84,38%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) dengan lembar kerja berdasarkan Teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 3 Mojolaban tahun pelajaran 2012/2013 pada materi fungsi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK KELAS X PADA MATERI PROGRAM LINIER (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMK TARUNA FARMASI KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015) Fernando, Doni; Mardjuki, Mardjuki; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.051 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase kerjasama siswa mencapai 75% dan setidaknya banyaknya siswa yang tuntas minimal 75% dengan KKM sebesar 75.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa langkah pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan kerjasama siswa dan prestasi belajar siswa adalah: 1) Kegiatan awal, guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menginformasikan pembagian kelompok belajar siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok (LKK) pada kegiatan inti. Guru menginformasikan bahwa akan ada penghargaan diakhir pembelajaran bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Kemudian siswa diberikan apersepsi. 2) Kegiatan inti, siswa dihadapkan kepada masalah yang memancing siswa untuk berpikir. Guru memberikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.  3) Kegiatan penutup, guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab dan guru dapat menunjuk siswa jika tidak ada yang angkat tangan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari itu. Guru memberikan kuis individu dan menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata kerjasama siswa pada  Prasiklus sebesar 15,54%. Pada siklus I rata-rata kerjasama siswa mengalami peningkatan sebesar 31,13% menjadi 46,67% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 30,90% menjadi 77,57%. Sedangkan dari hasil tes, persentase siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 0%, pada siklus II persentase siswa yang tuntas adalah 77,78%. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran dan hasil tes siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas X SMK Taruna Farmasi Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
PENERAPAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-MIA MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Setiawan, Muhammad Ridwan; Chrisnawati, Henny Ekana; Setiawan, Rubono
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.127 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bermaksud untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas X-MIA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan strategi Everyone is a Teacher Here dalam pembelajaran matematika. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan metode observasi dan tes. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data keterlaksanaan pembelajaran dan data kemandirian belajar matematika. Sedangkan metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang merupakan salah satu indikator dari kemandirian belajar matematika siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah jika setiap indikator berada dalam kategori baik, yaitu persentasenya lebih dari 60%. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Everyone is a teacher Here dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas X-MIA MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil penelitian yang menyebutkan: 1) Indikator 1 yaitu mengikuti pelajaran dengan antusias, sudah meningkat dari 47,92% pada prasiklus menjadi 73,76% pada siklus I dan menjadi 81,43% pada siklus II. 2) Indikator 2 yaitu mengajukan pertanyaan kepada teman atau guru, sudah meningkat dari 33,33 % pada prasiklus menjadi 46,33% pada siklus I dan menjadi 66,73% pada siklus II. 3) Indikator 3 yaitu menyampaikan pendapat, sudah meningkat dari 25% pada prasiklus menjadi 29,95% pada siklus I dan menjadi 65,15% pada siklus II. 4) Indikator 4 yaitu mengerjakan soal tugas/ulangan secara mandiri, sudah meningkat dari 28,13% pada prasiklus menjadi 54,50% pada siklus I dan menjadi 82,56% pada siklus II. 5) Indikator 5 yaitu hasil belajar siswa aspek kognitif, sudah meningkat dari 15,63% pada prasiklus menjadi 15,63% pada siklus I dan menjadi 75,00% pada siklus II.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SECARA TERTULIS PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 1 SUKOHARJO DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER Rahmawati, Retno Dwi Putri; Usodo, Budi; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.35 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik komunikasi matematis secara tertulis pada peserta didik perempuan dan laki-laki, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan memberikan solusi alternatif yang dapat mengembangkan kemampuan komunikasi matematis secara tertulis.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X MIA 1. Subjek ditentukan dengan teknik sampel bertujuan sehingga diperoleh 2 peserta didik perempuan dan 2 peserta didik laki-laki yang memiliki kemampuan komunikasi matematis tingkat 2. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan tiga kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Validitas data menggunakan teknik triangulasi waktu.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa peserta didik perempuan dan laki-laki mampu dengan benar menuliskan informasi terkait konteks isi persoalan ke dalam kalimat matematis akan tetapi peserta didik perempuan lebih teliti dalam menghimpun informasi; dalam memahami istilah-istilah matematis pengetahuan peserta didik perempuan dan laki-laki minimal efektif untuk menjelaskan konteks persoalan; peserta didik perempuan dan laki-laki menuliskan notasi matematika dengan tidak tepat, tidak mengetahui makna notasi yang dituliskan, terkadang menuliskan notasi yang tidak bermakna, kemudian peserta didik perempuan terkadang juga menuliskan notasi yang ambigu atau mempunyai makna ganda; peserta didik perempuan dan laki-laki menyelesaikan persoalan matematika dengan tidak lengkap; tidak dapat menuliskan argumen pada setiap prosedur penyelesaian; mampu menyampaikan ide atau relasi matematika ke dalam gambar yang mengilustrasikan konteks permasalahan. Akan tetapi peserta didik laki-laki mengalami kesulitan dalam menyampaikan ide ke dalam gambar pada persoalan jarak pada soal yang tidak eksplisit. Faktor yang mempengaruhi komunikasi matematis yaitu : pembelajaran dan evaluasi yang mengutamakan hasil daripada proses serta tidak ada pemahaman terkait manfaat memiliki komunikasi matematis secara tertulis yang baik. Beberapa solusi alternatif yakni : membiasakan pembelajaran dan evaluasi yang mengutamakan pada proses dan hasil, serta memahamkan peserta didik mengenai manfaat berkemampuan komunikasi matematis secara tertulis. 
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 20 Ninda, Devika Fitra; Budiyono, Budiyono; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.927 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran dengan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dengan pendekatan scientific dan model pembelajaran langsung; (2) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang dan rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ tinggi, sedang atau rendah; (4) pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran AIR dan model pembelajaran langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2016/2017. Sampel yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total siswa pada masing-masing kelas adalah 34 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Hasil penelitian ini: (1) model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung; (2) Kecerdasaran AQ memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar, (3) pada masing-masing model pembelajaran matematika, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi sama baiknya dengan AQ sedang, prestasi belajar matematika siswa AQ tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa AQ rendah dan prestasi belajar matematika siswa dengan AQ sedang sama baiknya dengan AQ rendah; (4) Pada masing-masing tingkat kecerdasan AQ, pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran AIR dengan pendekatan scientific menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi bangun ruang sisi datar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII C SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Perwira, Nurul Yudha; Sujadi, Imam; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.23 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta dengan model pembelajaran Learning Cycle 7E. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VII C SMP Negeri 16 Surakarta. Sumber data pada penelitian ini adalah lembar observasi dan catatan lapangan dari pembelajaan yang telah dilakukan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksaan pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Indikator keberhasilan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah setidaknya rata-rata persentase motivasi belajar siswa mencapai 75% dengan setiap indikator mencapai 70%. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle 7E yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan, melakukan apersepsi dengan menunjuk siswa, memberikan pertanyaan yang memancing rasa ingin tahu siswa, menginformasikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi. Kegiatan inti, membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 siswa, membagikan dua LKS pada setiap kelompok, guru menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok yang tidak mengirimkan perwakilan untuk memberikan tanggapan, siswa mengerjakan latihan soal. Kegiatan penutup, siswa kembali ke tempat duduk dan kemudian mengerjakan kuis, menyimpulkan pembelajaran, mendorong siswa menemukan aplikasi dari materi yang dipelajari dan memberikan arahan untuk pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata motivasi belajar siswa pada pra siklus sebesar 52,38%. Pada siklus I rata-ratanya meningkat 19,25% menjadi 71,63% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,02% menjadi 79,65%.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Rachmawati, Indah Ayu; Triyanto, Triyanto; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 2, Maret 201
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.759 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan pendekatan Scientific (model STAD Scientific) atau model pembelajaran langsung (model langsung); manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik; dan pada masing-masing kategori gaya belajar, manakah yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa yang diberikan model STAD Scientific atau model langsung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari 192 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah instrumen tes prestasi belajar dan angket gaya belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji lanjut pasca anava, yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada model langsung; siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada model STAD Scientific, siswa dengan gaya belajar visual dan auditorial, auditorial dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama dan siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik, sedangkan pada model langsung, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik memiliki prestasi belajar yang sama; pada kategori gaya belajar visual, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang diberikan model langsung, sedangkan pada kategori gaya belajar auditorial dan kinestetik, siswa yang diberikan model STAD Scientific memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang diberikan model langsung
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP POSITIF DAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SPLDV DI SMP N 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014/2015 Sardiyanto, Ahmad Syaiku; Pramesti, Getut; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.801 KB)

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dapat meningkatkan sikap positif dan pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Grogol dan untuk mengetahui peningkatan sikap positif dan pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sikap positif siswa diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, data pemahaman diperoleh dari hasil tes akhir siklus dan dokumentasi. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sikap positif siswa berada dalam kategori tinggi dan setidaknya 75% siswa mencapai level skor lebih dari atau sama dengan 2 untuk setiap indikator pemahaman siswa berdasarkan KTSP tahun 2006. Langkah pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) di awal pembelajaran guru menginformasikan pembagian kelompok dan adanya penghargaan bagi siswa yang aktif pada proses pembelajaran. Siswa dihadapkan kepada masalah yang menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Diskusi kelompok menggunakan LKS dilanjutkan presentasi kelompok dan pemberian tanggapan. Guru selalu memotivasi siswa agar aktif dan guru juga memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif selama proses pembelajaran. Guru merefleksi hasil pembelajaran dengan proses tanya jawab. Berdasarkan hasil observasi, persentase rata-rata sikap positif siswa pada siklus I sebesar 60,32% dan siklus II sebesar 75,47%. Sedangkan dari hasil tes, pada indikator menyatakan ulang suatu konsep meningkat sebesar 6,25%, untuk indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representatif matematis meningkat sebesar 12,50%, untuk indikator menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu meningkat sebesar 24,99%, dan pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah meningkat sebesar 19,25% 
PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Rachmawati, Desi; Sutopo, Sutopo; Chrisnawati, Henny Ekana
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 2, Nomor 1, Januari 2
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.658 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII E SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015, untuk mengetahui keaktifan siswa setelah mengikuti pelajaran yang menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika setelah mengikuti pelajaran yang menerapkan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data keterlaksanaan pembelajaran, data keaktifan siswa, dan data kemampuan pemecahan masalah matematika. Data keterlaksanaan pembelajaran dan keaktifan diperoleh dari hasil observasi selama proses pembelajaran, sedangkan data kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh dari hasil tes akhir siklus. Hasil observasi keaktifan yang telah dilakukan berupa persentase untuk masing-masing aktivitas yang diamati adalah: 1) Aktivitas visual pada pra siklus sebesar 58,49% mengalami peningkatan 9,32% pada siklus I menjadi 67,81%  kemudian meningkat 9,64% pada siklus II menjadi 77,45%. 2) Aktivitas lisan pada pra siklus sebesar 48,53% mengalami peningkatan 12,63% pada siklus I menjadi 61,16%  kemudian meningkat 9,06% pada siklus II menjadi 70,22%. 3) Aktivitas menulis pada pra siklus sebesar 61,11% mengalami peningkatan 8,82% pada siklus I menjadi 69,93%  kemudian meningkat 6,84% pada siklus II menjadi 76,47%. 4) Aktivitas motorik pada pra siklus sebesar 38,89% mengalami peningkatan 37,58% pada siklus I menjadi 76,47%  kemudian meningkat 5,88% pada siklus II menjadi 82,85%. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan hasil tes pada pra siklus tidak ada siswa yang memperoleh skor maksimal 20 kemudian pada siklus I 6% siswa memperoleh skor maksimal 20, pada siklus II mengalami kenaikan 11,65% sehingga diperoleh 17,65% siswa mendapatkan skor maksimal 20. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi REACT dalam model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa keals VIII E SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2014/2015