Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KUALITAS FISIK SILASE TEBON JAGUNG YANG MENGGUNAKAN BAHAN ONGGOK DAN LIMBAH KULIT NANAS : Physical Quality of Corn Silage using Pineapple Peel Waste and Onggok as Additive Hasiib, Etha 'Azizah; Erwanto; Syahrio Tantalo; Liman; Muhtarudin; Novi Eka Wati; Della Septia
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 2 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1683

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. mengetahui potensi onggok dan kulit nanas sebagai dalam pembuatan silase tebon jagung; 2. mengetahui kualitas fisik dari silase tebon jagung yang diberi onggok dan kulit nanas; 3. mengetahui level onggok dan kulit nanas yang terbaik sebagai dalam pembuatan silase tebon jagung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian yang akan dilakukan. T1 : Tebon jagung + 5% kulit nanas + 4% onggok; T2 : Tebon jagung + 10% kulit nanas + 4% onggok; T3 : Tebon jagung + 15% kulit nanas + 4% onggok. Parameter yang diamati meliputi uji organoleptik (warna, tekstur, aroma), uji pH, bahan kering, dan bahan organik. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa pemberian limbah kulit nanas dan onggok tidak berpengaruh nyata terhadap uji organoleptic, kadar bahan kering, dan bahan organik. Namun, pemberian additive berpengaruh terhadap nilai pH silase tebon jagung. Kata kunci: Silase, Tebon Jagung, Additive
Analisis Derajat Desentralisasi Fiskal di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016-2020 Wa Ode Sarlina; Ishak; Liman
MAMEN: Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 3 (2022): Juli 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/mamen.v1i3.685

Abstract

One form of the implementation of regional autonomy is the existence of autonomy in the aspect of regional financial management which is called fiscal autonomy. Fiscal autonomy is the delegation of responsibilities and the distribution of power and authority for decision-making in the fiscal sector, which includes both revenue and expenditure aspects. Fiscal decentralization is linked to the duties and functions of local goverment in providing public goods and services. This study aims to analyze the degree of fiscal decentralization in Southeast Sulawesi Province in 2016-2020.The degree of fiscal decentralization is a measure of the ability of local goverment in order to increase Local Own Revenue which is used to finance development in Southeast Sulawesi Province. This is study uses secondary data. The analytical tool used in this study is quantitative analysis, namely the analysis of the degree of fiscal decentralization, namely the ratio between Regional Original Income and Total Revenue Regional. The results showed that the degree of fiscal decentralization of Southeast Sulawesi Province in 2016-2020 fluctuated with an average 0f 25,25% so it could be said that it was still in the moderate category.
KADAR VFA DAN NH3 DALAM CAIRAN RUMEN KAMBING RAMBON JANTAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BUNGKIL KEDELAI, ZINC DAN CHROMIUM DALAM RANSUM: VFA and NH3 Levels in the Rumen Fluid of Male Rambon Goats with the Addition of Soybean Meal Flour, Zinc, and Chromium in the Ration Fitria Tsani Farda; Nola Shafa Salsabilla; Erwanto; Liman; Sirat, Muhammad Mirandy Pratama; Muhtarudin
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 3 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i3.1877

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh penambahan tepung bungkil kedelai dan mineral organik (Zinc dan Chromium) dalam ransum terhadap kadar Volatile Fatty Acid (VFA) dan amonia (NH3) dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan. Penelitian dilaksanakan pada November 2022 - Januari 2023 di Teaching Farm Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan terhadap 12 Kambing Rambon jantan. Perlakuan yaitu P1: ransum basal 100%; P2: 90% ransum basal+10% tepung bungkil kedelai; P3: 100% ransum basal+mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr); dan P4: 90% ransum basal+10% tepung bungkil kedelai+mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr). Variabel pengamatan meliputi kadar VFA dan NH3. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan tingkat signifikansi 5% dan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian bahwa P3 memberikan pengaruh terbaik (P<0,05) terhadap peningkatan kadar VFA sebesar 80,82±3,71 mM, sedangkan P2 memberikan pengaruh terbaik (P<0,05) terhadap peningkatan kadar NH3 sebesar 4,84±1,05 mM dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan. Kesimpulan penelitian bahwa penambahan mineral organik (40 ppm Zn dan 0,3 ppm Cr) dalam ransum dapat meningkatkan kadar VFA, dan penambahan 10% tepung bungkil kedelai dalam ransum dapat meningkatkan NH3 dalam cairan rumen Kambing Rambon jantan. Kata kunci: Amonia, Kambing Rambon jantan, Mineral organik, Tepung bungkil kedelai, Volatile fatty acid
OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS TERNAK SAPI MELALUI PENYULUHAN BUDIDAYA DAN REPRODUKSI SERTA PELATIHAN FERMENTASI PAKAN BERBASIS BATANG PISANG : Optimization of Cattle Productivity Through Outreach on Farming and Reproduction and Training on Banana Stem-Based Feed Fermentation Erwanto; Sirat, Muhammad Mirandy Pratama; Liman; Dewi, Anggi Derma Tungga; Setio, Slamet; Putri Pramudita; Inka Aulia; Pratama Adi Prayoga; Husni, Ali; Muhtarudin
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 1 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i1.2261

Abstract

Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi sebagai sentra produksi tanaman pisang di Indonesia yang berpotensi menghasilkan limbah batang pisang yang dapat dimanfaatkan menjadi alternatif pakan bagi ternak. Kelompok Ternak Rejo Cow Farm merupakan kelompok ternak sapi pemula di Desa Margomulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang belum pernah menerima kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang peternakan sehingga beternak sapi masih dilakukan secara konvensional. Tim PKM DIPA FP Unila menghadirkan solusi melalui berbagai rangkaian kegiatan: 1) Penyuluhan dan diskusi mengenai budidaya sapi, dan fermentasi pakan; dan 2) Pelatihan fermentasi pakan berbasis limbah pertanian batang pisang, daun singkong, dan rumput gajah. Evaluasi kegiatan berdasarkan peningkatan pengetahuan peternak dari kuesioner pre-test dan post-test dan data disajikan dalam bentuk grafik untuk digolongkan dalam 3 jenis kriteria tingkat pengetahuan yaitu rendah (<50%), sedang (50-70%), dan tinggi (>70%). Hasil kegiatan pengabdian yaitu 1) Penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan peserta terkait budidaya sapi, reproduksi sapi, dan fermentasi pakan hingga kategori tinggi (>70%) dengan rerata peningkatan pengetahuan sebesar 38,52%; dan 2) Fermentasi pakan berbasis batang pisang sebagai bentuk efisiensi pengolahan limbah pertanian menjadi alternatif pakan dengan keberhasilan pada uji organoleptik dan  palatabilitas tinggi pada ternak sapi. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini secara efektif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam budidaya sapi, reproduksi sapi, dan fermentasi pakan serta keberhasilan pemanfaatan limbah batang pisang sebagai pakan alternatif menunjukkan potensinya dalam meningkatkan efisiensi pakan dan mendukung produksi ternak yang berkelanjutan. Kata kunci: Batang pisang, Budidaya, Fermentasi pakan, Reproduksi, Ternak sapi.
PRODUKTIVITAS DAN NILAI KOMPOSISI KIMIA FODDER JAGUNG DENGAN PENGGUNAAN LEVEL URIN SAPI YANG BERBEDA SEBAGAI MEDIA PENYIRAMAN: Productivity and Chemical Composition of Maize Fodder Irrigated with Varying Levels of Cow Urine Syahrio Tantalo; Liman; Etha 'Azizah Hasiib; Anggi Derma Tungga Dewi; Restu Jelitha
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2533

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan urin sapi dengan level yang berbeda sebagai media penyiraman terhadap produktivitas dan komposisi kimia fodder jagung (Zea mays). Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan, yaitu P0 (tanpa urin), P1 (1000 ml), P2 (750 ml), P3 (500 ml), dan P4 (250 ml), masing-masing dengan empat ulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, biomassa segar, serta kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 menghasilkan biomassa tertinggi (2221,01 g), sedangkan perlakuan P3 memberikan tinggi tanaman tertinggi (118,37 cm), kandungan PK tertinggi (17,94%), dan SK terendah (21,36%). Penggunaan urin sapi dalam jumlah moderat (500–750 ml) terbukti meningkatkan produktivitas dan kualitas nutrisi fodder jagung secara signifikan. Dengan demikian, urin sapi berpotensi menjadi pupuk cair organik alternatif yang efektif dan ramah lingkungan dalam budidaya hijauan pakan ternak.   Kata kunci: fodder jagung, urin sapi, produktivitas, komposisi kimia, pupuk organik cair
OPTIMALISASI BUDIDAYA TERNAK SAPI MELALUI PENYULUHAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN, BIOSEKURITI PETERNAKAN, FORMULASI RANSUM, DAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DI KELOMPOK TANI TUNAS KARYA: Optimization of Cattle Farming Through Counseling on Maintenance Management, Livestock Biosecurity, Ration Formulation, and Compost Fertilizer Making in Tunas Karya Farmers Group Arif Qisthon; Ermawati, Ratna; Liman; Veronica Wanniatie; Muhammad Mirandy Pratama Sirat
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2680

Abstract

Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan Universitas Lampung ingin memberikan solusi melalui edukasi kepada peternak melalui penyuluhan manajemen pemeliharaan, biosekuriti, formulasi ransum, serta pembuatan pupuk kompos dalam rangka mendukung tercapainya pencapaian SDGs poin 2 di Indonesia untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan. Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Kelompok Tani Tunas Karya yang berlokasi di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya, Kabupaten Lampung Limur, Provinsi Lampung. Survei pendahuluan menunjukkan bahwa Kelompok Tani Tunas Karya baru terbentuk dengan minimnya pengalaman dalam beternak sehingga membutuhkan pengetahuan tentang menajemen pemeliharaan, biosekuriti, formulasi ransum, serta pembuatan pupuk kompos. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode penyuluhan atau sosialisasi mengenai manajemen pemeliharaan, biosekuriti, formulasi ransum, serta pembuatan pupuk kompos. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon peserta terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian dengan cara membandingkan perubahan nilai pada evaluasi awal (pre-test) dan evaluasi akhir (post-test). Berdasarkan hasil analisis data pre-test dan post-test diketahui terjadi peningkatan persentase pengetahuan peternak terkait manajemen pemeliharaan yaitu sebesar 55,04%; biosekuriti 64,71%; formulai ransum 52,94%, dan pembuatan pupuk kompos 63,45%. Data tersebut menunjukkan bahwa target kegiatan pengabdian ini sudah tercapai yang terlihat dari adanya peningkatan pemahaman peternak mengenai aspek manajemen pemeliharaan, biosekuriti, formulasi ransum, serta pembuatan pupuk kompos. Pencapaian dari kegiatan ini adalah peternak dapat melaksanakan pemeliharaan ternak sapi secara benar untuk dapat memaksimalkan produksi ternak yang akan diperoleh di akhir periode pemeliharaan. Kata kunci: Biosekuriti, Formulasi ransum, Manajemen pemeliharaan, Pupuk kompos, Sapi