Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin

Hubungan Pola Makan Dan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Telang Siong Tahun 2025 Melda Hayati Rahmi; Tri Tunggal; Efi Kristiana; Hapisah
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Telang Siong Health Center is ranked first for female adolescents with anemia 55.74, there are 235 adolescents and 131 teenagers suffering from anemia. Objective: To determine the relationship between dietary patterns and menstrual patterns with the incidence of anemia in the work area of the Telang Siong Community Health Center. Method: Analytical research with cross-sectional design. The number of female adolescents in the Telang Siong Community Health Center (UPTD) in 2025 was 235 people. Sampling was done using purposive sampling technique. The research instrument was a questionnaire and HB examination sheet, and the analysis was carried out using the Chi-Square test. Results: The results of the characteristics of age, class and place of residence affect the eating patterns of adolescents. There is a relationship between eating patterns and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.000. There is a relationship between menstrual patterns and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.001. There is a relationship between the menstrual cycle and the incidence of anemia in adolescent girls with a p value of 0.000. Conclusion: Adolescent girls with unhealthy diets, inadequate nutrient intake, especially iron, and a habit of consuming fast food tend to have a higher risk of anemia. Furthermore, irregular menstrual patterns, with longer periods and heavier blood loss, also contribute to an increased risk of anemia. Adopting a healthy diet and regularly monitoring menstrual patterns are crucial for preventing anemia in adolescent girls. Latar Belakang: Puskesmas Telang Siong berada diurutan pertama remaja putri dengan anemia 55,74, terdapat 235 remaja dan 131 remaja yang menderita anemia. Tujuan: mengetahui hubungan pola makan dan pola menstruasi dengan kejadian anemia di wilayah kerja UPTD Puskesmas Telang Siong. Metode: Penelitian analitik dengan desain cross sectional. Jumlah remaja putri UPTD Puskesmas Telang Siong pada tahun 2025 sebanyak 235 orang., pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Dengan Instrumen penelitian kuesioner dan lembar pemeriksaan HB, selanjutnya analisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil karakteristik umur, kelas dan tempat tinggal mempengaruhi pola makan remaja, Ada hubungan antara  pola makan dengan kejadian anemia pada remaja putri  dengan hasil  p value sebesar 0,000,Ada hubungan antara Pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan hasil  p value sebesar 0,001,Ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri dengan hasil  p value sebesar 0,000. Kesimpulan: Remaja putri dengan pola makan yang tidak sehat, asupan zat gizi terutama zat besi yang tidak mencukupi, serta kebiasaan konsumsi makanan yang instan cenderung memiliki risiko anemia lebih tinggi. Selain itu, pola menstruasi yang tidak teratur, dengan lama menstruasi yang lebih panjang dan jumlah darah yang keluar lebih banyak, juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko anemia. Pentingnya penerapan pola makan sehat dan pemantauan pola menstruasi secara rutin sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri. Kata Kunci: Pola Makan, Pola Menstruasi, Kejadian Anemia Remaja
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bajayau Rahmi; Hapisah; Isnaniah; Suhrawardi
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Anemia in pregnant women is a serious health issue that increases the risk of complications such as hemorrhage, preterm birth, and low birth weight. Poor nutritional status is a significant risk factor for anemia in pregnant women. The purpose of this study was to analyze the relationship between nutritional status and the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Bajayau Health Center. Methods: This case-control study with a involving a sample of 57 pregnant women registered at the Bajayau Health Center in 2024, including 19 anemic pregnant women (case group) and 38 non-anemic pregnant women (control group). Data were collected from health records and analyzed using Chi-Square test with SPSS. Results: A significant relationship was found between nutritional status and anemia incidence in pregnant women with p=0.000 and an Odds Ratio (OR) of 19.950, indicating that pregnant women with poor nutritional status were 19 times more likely to experience anemia. Conclusion: Nutritional status is closely associated with the incidence of anemia in pregnant women in the working area of Bajayau Health Center, highlighting the need for improved nutritional monitoring and education to prevent anemia. Abstrak Latar belakang: Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan serius yang dapat menambah risiko komplikasi selama kehamilan, seperti perdarahan, kelahiran prematur, dan bayi berat lahir rendah. Status gizi yang buruk dapat meningkatkan risiko kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajayau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case-control dengan pendekatan retrospektif, melibatkan sampel sebanyak 57 ibu hamil yang tercatat di Puskesmas Bajayau pada tahun 2024, yang terdiri dari 19 ibu hamil dengan anemia (kelompok kasus) dan 38 ibu hamil tanpa anemia (kelompok kontrol). Data dikumpulkan melalui catatan kesehatan dan dianalisis dengan uji Chi-Square menggunakan SPSS. Hasil: Terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan nilai p=0,000 dan Odds Ratio (OR) 19,950, yang menunjukkan ibu hamil dengan status gizi kurang berisiko 19 kali lebih besar mengalami anemia. Kesimpulan: Status gizi berhubungan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajayau, sehingga diperlukan upaya peningkatan pemantauan gizi dan edukasi bagi ibu hamil untuk mencegah anemia. Kata kunci: Status gizi, anemia, ibu hamil, Puskesmas Bajayau      
Hubungan Kehamilan Remaja dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tabukan Aulia Rahmah; Hapisah; Megawati; Yuniarti
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stunting is a serious health issue affecting children's growth and development. Teenage pregnancy is a major risk factor that is often associated with the incidence of stunting. This study aims to determine the relationship between teenage pregnancy and the incidence of stunting in the working area of UPTD Puskesmas Tabukan. Methods: This study used an analytical observational design with a case-control approach, involving 192 children under five (96 stunted, 96 non-stunted). Data were collected from maternal and child health books, pregnancy registers, and EPPGBM records, and analyzed using the chi-square test.Results: Of the 96 children who experienced stunting, 44.8% of their mothers had been pregnant during adolescence. The chi-square test results showed a significant relationship between teenage pregnancy and stunting (p = 0.000) with an odds ratio of 4.5.Conclusion: Teenage pregnancy is associated with the incidence of stunting. Reproductive health education and improved access to health services for adolescents are needed to reduce the incidence of stunting.   Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kesehatan serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kehamilan remaja merupakan faktor risiko utama yang sering berhubungan dengan kejadian stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan remaja dan kejadian stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tabukan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol, melibatkan 192 balita (96 stunting, 96 tidak stunting). Data dikumpulkan dari buku KIA, register kehamilan, dan catatan EPPGBM, serta dianalisis dengan uji chi-square. Hasil: Dari 96 balita yang mengalami stunting, 44,8% ibu mereka hamil pada usia remaja. Hasil uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara kehamilan remaja dan stunting (p = 0,000) dengan rasio odds 4,5 kali. Kesimpulan: Kehamilan remaja berhubungan dengan kejadian stunting. Edukasi reproduksi dan peningkatan akses layanan kesehatan bagi remaja perlu dilakukan untuk menurunkan angka stunting. Kata Kunci: Stunting, Kehamilan Remaja, Balita, Puskesmas Tabukan
Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Kejadian Stunting di Puskesmas Telaga Langsat Sylvina Wulansari; Rubianti Hipni; Rusmilawaty; Hapisah
Sinergi : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2025): Sinergi: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT. AHLAL PUBLISHER NUSANTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting remains a major public health problem in Indonesia, particularly during the first 1,000 days of life. One of the key risk factors is noncompliance with appropriate complementary feeding (MP-ASI) in terms of timing, nutrition, and hygiene. This study aimed to examine the relationship between compliance with complementary feeding (MP-ASI) and the incidence of stunting among toddlers at Telaga Langsat Public Health Center. A quantitative cross-sectional design was employed with 37 respondents, consisting of mothers or caregivers of children aged 6–24 months, selected through purposive sampling. Data were collected using questionnaires and anthropometric measurements, and analyzed with the Chi-Square test. The results showed that most respondents complied with complementary feeding practices (67.6%), while the prevalence of stunting was recorded at 35.1%. The Chi-Square test revealed a significant relationship between MP-ASI compliance and the incidence of stunting (p = 0.007). In conclusion, compliance with MP-ASI significantly contributes to reducing stunting cases. Therefore, strengthening education and monitoring of MP-ASI practices is essential to support stunting prevention efforts at the community level. Abstrak Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi di Indonesia, khususnya pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu faktor risiko yang berperan adalah ketidakpatuhan dalam pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat waktu, bergizi, dan higienis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan mengonsumsi MP-ASI terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Telaga Langsat. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 37 responden yang merupakan ibu atau pengasuh balita usia 6–24 bulan, dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran antropometri, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden patuh dalam pemberian MP-ASI (67,6%), sedangkan prevalensi stunting tercatat sebesar 35,1%. Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p = 0,007). Kesimpulannya, kepatuhan dalam pemberian MP-ASI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kejadian stunting. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan edukasi serta pemantauan kepatuhan pemberian MP-ASI guna mendukung pencegahan stunting di tingkat masyarakat. Kata Kunci: MP-ASI, Kepatuhan, Stunting, Balita