Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penguatan Kemampuan Kader Posbindu dalam Memantau Status Kesehatan dan Senam Lansia di Dusun Kalakijo Guwosari Pajangan Bantul Istiqomah, Istiqomah; Iswantiningsih, Elisabeth; Putri, Novica Ariyanti
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 4 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Desember 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i4.2176

Abstract

Kegiatan Posbindu merupakan upaya promotif dan preventif yang menyediakan layanan kesehatan dasar untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia yang rentan terhadap penyakit. Pelayanan kesehatan bagi usia lanjut yang penyelenggaraannya melaui program puskesmas dengan melibatkan peran serta kader lanjut usia, keluarga, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan peran kader posbindu dalam memantau status kesehatan lansia di dusun Kalakijo, Guwosari, Pajangan Bantul. Kegiatan pertama ini dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2023 di Posbindu di dusun Kalakijok kelurahan Guwosari kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Kegiatan pelatihan kader posbindu diikuti 8 orang kader. Semua kader mengikuti dengan penuh semangat dari mulai edukasi , pelatihan pemantauan kesehatan meliputi pengukuran TB, BB, Tekanan Daran, pemeriksaan kadar gula darah, asam urat dan kolesterol serta senam lansia ( brain game, osteoporosis, hypertensi, DM) semua kader mampu melakukan sendiri dan mempraktikan.Kegiatan kedua pendampingan kader posbindu dalam melakukan pemantauan status kesehatan dan senam lansia pada tanggal 22 Januari 2023. Kegiatan dikuti seluruh lansia Dusun Kalakijo hadir sebanyak 96 orang. Kegiatan dihadiri oleh puskesmas Pajangan dimulai dengan pendaftaran, penimbangan BB, Pengukuran TB, mengukur teanan darah, memeriksa kadar gula daran, Asam urat, kolesterol dan dilanjutkan dengan senam lansia di posbindu dusun Kalakijo. Pelaksanaan kegiatan dibiayai oleh mitra dan institusi dengan biaya sebesar Rp 5.664.687Kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat Penguatan Kemampuan Kader Posbindu dalam Memantau Status Kesehatan dan Senam Lansia di Dusun Kalakijo Guwosari Pajangan Bantul mendapatkan dukungan dari puskesmas, perangkat dusun, dan masyarakat dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Tujuan pengabdian masyarakat dapat tercapai, kader posbindu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemantauan status kesehatan, meliputi mengukur TB, BB, IMT, tekanan darah, pemeriksaan laboratorium sederhana (gula darah, asam urat, kolesterol) pada lansia di posbindu dusun Kalakijo.
Effect of Range of Motion on Muscle Strength in Stroke Patients At Mokopido Tolitoli Hospital: Pengaruh Range of Motion Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Di RSUD Mokopido Tolitoli Putri, Novica Ariyanti; Rizkaningsih, Rizkaningsih
Salando Health Journal Vol. 3 No. 2 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/shj.v3i2.4107

Abstract

Stroke is one of the leading causes of disability, resulting in muscle weakness and limited mobility. Range of Motion (ROM) exercises are a physiotherapy intervention that can improve muscle strength in stroke patients. This study aims to analyze the effect of ROM exercises on muscle strength improvement in stroke patients at Mokopido Tolitoli Regional Hospital. This study used a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach without a control group. The study sample consisted of 10 stroke patients with muscle weakness. Muscle strength was measured using Manual Muscle Testing (MMT) before and after ROM exercises, which were conducted for two weeks with a frequency of five sessions per week. Data were analyzed using the paired t-test to determine differences in muscle strength before and after the intervention. The results showed a significant increase in MMT scores after ROM exercises (p < 0.05). Before the intervention, most patients had muscle weakness with an average MMT score of 2.1 ± 0.7, while after ROM exercises, the average score increased to 3.8 ± 0.6. The paired t-test result showed a value of t = -6.89; p = 0.001, indicating that ROM exercises had a significant effect on improving muscle strength in stroke patients. ROM exercises are effective in increasing muscle strength in stroke patients. Implementing ROM exercises in stroke rehabilitation programs can help prevent muscle atrophy, improve mobility, and accelerate motor function recovery. Further research with a larger sample and a more robust study design is needed to confirm these findings.
Evaluasi Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penilaian Kesiapsiagaan Perawat dalam Menghadapi Bencana: Literature Review Putri, Novica Ariyanti; Saripah, Eli; Hasni, Hasni
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6273

Abstract

Pelayanan kesehatan pada saat bencana merupakan faktor yang sangat penting dalam mencegah terjadinya kematian, kecacatan dan kejadian penyakit akibat bencana. Perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup perlu dipersiapkan untuk meminimalkan dampak negatif. Instrumen untuk mengukur kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana sangat penting dilakukan agar dapat mengirimkan petugas kesehatan terbaik dilokasi bencana. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dalam literature review untuk mendapatkan instrumen yang menilai kesiapsiagaan perawat menghadapi bencana.Metode : Jenis penelitian ini adalah literature review untuk mendapatkan instrumen yang menilai kesiapsiagaan perawat menghadapi bencana. Pencarian artikel menggunakan PICO dengan memasukkan kata kunci serta bolean OR, AND, NOT. Pencarian terbatas pada tahun 2014–2024 dan ditulis dalam bahasa Inggris dalam empat database yaitu Springer Nature, PubMed dan Willey Online Library. Kriteria inklusi yang ditetapkan dalam pencarian jurnal adalah open access, quantitative, full text dan perawat teregistrasi. Kriteria eksklusi yang ditetapkan replikasi, meta analysis, systematic review, dan qualitative. Didapatkan 295 jurnal. Analisa dilakukan menggunakan checklist critical appraisal JBIHasil: Hasil skrining didapatkan 10 artikel yang sesuai untuk mengukur kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana. Uji validitas dilakukan dengan analisis faktor konfirmatori (CFA), analisis faktor eksploratori (EFA) serta analisis komponen utama (rotasi Promax dengan prosedur Normalisasi Kaiser, SPSS versi 15). Uji reliabilitas dengan melakukan uji konsistensi internal instrumen yang menilai kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana serta test-retest pada penelitian Tavan et all sebesar 0,82 dengan total varian 67,57%. Simpulan : Literature review ini mendapatkan hasil kuesioner disaster preparedness evaluation tool (DPET) dapat menjadi instrumen yang untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan dan mengukur kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana.
Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Kek di Kelurahan Nalu, Kab. Tolitoli Evie, Sova; Kurniawan, Rahmat; Hasni, Hasni; Azwar, Azwar; Saman, Saman; Suswinarto, Dwi Yogyo; Ra’bung, Alfrida Semuel; Putri, Novica Ariyanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21338

Abstract

ABSTRAK KEK pada ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemiskinan, asupan zat gizi, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, serta pengetahuan yang terbatas tentang gizi dan nutrisi. Untuk mengatasi KEK pada ibu hamil, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi. Intervensi gizi, seperti suplementasi mikronutrien dan program bantuan pangan, perlu dikombinasikan dengan edukasi tentang gizi dan kesehatan reproduksi. Untuk meningkatan pengetahuan kader kesehatan, ibu hamil dan wanita usia subur (WUS) tentang KEK, skrining faktor resiko KEK pada ibu hamil, dan cara pengolahan makanan tambahan ibu hamil dalam upaya pencegahan KEK. Melakukan pre-test dan post-test melalui pengumpulan data dari data primer yang diperoleh dari kuesioner dan format observasi. Kegiatan ini melibatkan partisipan sebanyak 20 kader kesehatan, 10 ibu hamil, dan 10 WUS. dan mahasiswa keperawatan dalam pengumpulan data. Data menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang KEK, skrining faktor resiko KEK pada ibu hamil, dan cara pengolahan makanan tambahan ibu hamil dalam upaya pencegahan KEK. Terdapat pengaruh terhadap pengetahuan partisipan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang KEK, skrining faktor resiko KEK pada ibu hamil, dan cara pengolahan makanan tambahan ibu hamil dalam upaya pencegahan KEK. Kata Kunci: Ibu Hamil, KEK, Kader Kesehatan, Pendidikan Kesehatan, WUS  ABSTRACT SEZ in pregnant women can be caused by various factors, including poverty, nutrient intake, lack of access to health services, and limited knowledge about nutrition and nutrition. Addressing SEZ in pregnant women requires a comprehensive and integrated approach. Nutrition interventions, such as micronutrient supplementation and food assistance programs, need to be combined with education on nutrition and reproductive health. Objectives: To increase the knowledge of health cadres, pregnant women and women of childbearing age (WUS) about SEZ, screening risk factors for SEZ in pregnant women, and how to process additional food for pregnant women in an effort to prevent SEZ. Methods: Conducting pre-test and post-test through data collection from primary data obtained from questionnaires and observation formats. This activity involved participants as many as 20 health cadres, 10 pregnant women, and 10 WUS. and nursing students in data collection. Results: Data showed an increase in knowledge before and after being given health education about SEZ, screening for risk factors for SEZ in pregnant women, and how to process additional food for pregnant women in an effort to prevent SEZ. Conclusion: There is an influence on participants' knowledge before and after being given health education about SEZ, screening for SEZ risk factors in pregnant women, and how to process additional food for pregnant women in an effort to prevent SEZ. Keywords: Health Education, Health Cadres, Pregnant Women, SEZ, WUS
Kualitas Hidup Postpartum: Studi Komparatif antara Pasien Post-SC dan Post-ERACS Kurniawan, Rahmat; Indriani, Novi Widiah; Nurmiaty, Nurmiaty; B., Supriadi; Evie, Sova; Putri, Novica Ariyanti; Saripah, Eli; Khotimah, Siti Kusnul
Jurnal Studi Keperawatan Vol 6, No 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v6i2.12690

Abstract

Pendahuluan penelitian ini adalah Kualitas Hidup Kesehatan Postpartum merupakan pemberian pelayanan kesehatan dengan didasarkan hasil pengukuran kualitas hidup akan menghasilkan suatu pelayanan kesehatan yang komprehensif. Ibu postpartum mengalami penurunan kualitas hidup karena nyeri yang dialami dari persalinan SC. Metode ERAS adalah teknik baru dalam pembiusan dengan prinsip perawatan perioperatif yang berbasis bukti, pendekatan secara multidisiplin serta dilakukan secara tim, dilakukan audit berkelanjutan dan terus dikembangkan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan kualitas hidup postpartum berdasarkan jenis persalinan di rsu kota Tangerang selatan dan rs permata sarana husada. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian komperatif. Penelitian ini dilakukan di 2 rumah sakit pada bulan Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post sc dan post eracs dengan jumlah 68 ibu yang melahirkan secara eracs dan sc. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kualitas hidup kesehatan postpartum pada pasien Eracs dan Sc di RSU Kota Tangerang Selatan dan RS Permata Sarana Husada (p-value = 0,000). Kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup kesehatan postpartum pada pasien post sc dan post ERACS.
Empowerment of Posyandu Cadres Through Training in Anthropometric Measurement and Assessment of Children's Nutritional Status in the Baolan Community Health Center Work Area, Tolitoli Regency Saman, Saman; Evie, Sova; Kurniawan, Rahmat; Putri, Novica Ariyanti; Suswinarto, Dwi Yogyo
Jurnal Ar Ro'is Mandalika (Armada) Vol. 6 No. 1 (2026): JURNAL AR RO'IS MANDALIKA (ARMADA)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/armada.v6i1.5435

Abstract

Indonesia faces a critical challenge in tackling stunting, with the country ranking third in Southeast Asia for its prevalence. From 2005 to 2017, the average stunting rate for toddlers was 36.4%, which slightly decreased to 30.8% by 2018. However, as of 2023, Central Sulawesi continues to report a high stunting prevalence of 27.2%. This growth issue severely impacts cognitive development and academic performance, leading to delayed motor skills and reduced IQ. A survey from the Tolitoli Regency Health Office indicated significant nutritional problems, particularly in the Baolan Community Health Center's jurisdiction. Despite efforts to address malnutrition, no formal training on anthropometric measurements and stunting prevention was provided to Posyandu (Integrated Health Post) cadres. This study aims to empower these cadres by providing them with training on anthropometric measurements and assessing children's nutritional status using the WHO standard Z-Score method. This community service initiative involves lectures, demonstrations, and hands-on practice for health cadres, with the goal of improving their skills in child nutritional status assessment, ultimately contributing to the national effort to reduce stunting.
PERBEDAAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF BERDASARKAN KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KOMORBID HIPERTENSI DAN DIABETES MILITUS DI RSUD MOKOPIDO TOLITOLI Saman, Saman; Hasni, Hasni; Kurniawan, Rahmat; Putri, Novica Ariyanti; Evie, Sova; Fitria, Fitria
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7016

Abstract

This study was motivated by the increasing prevalence of Congestive Heart Failure (CHF) and its significant impact on patients' quality of life. However, specific data on this issue at Mokopido Tolitoli Regional General Hospital (RSUD Mokopido Tolitoli) are not yet available. This data gap hampers the design of holistic nursing services. Therefore, this study focused on analyzing and comparing the quality of life of CHF patients based on demographic characteristics and the presence or absence of comorbidities such as hypertension and diabetes mellitus. This study used a quantitative descriptive-comparative design with a purposive sampling technique involving 50 patients. Quality of life data were collected using the Minnesota Living with Heart Failure Questionnaire (MLHFQ) and analyzed using the Chi-Square test. The main findings indicated that the patients' quality of life was generally very low; the majority fell into the poor (52%) and moderate (48%) categories, with no patients reporting a good quality of life. The statistical test results showed no statistically significant difference in quality of life (p = 0.843) between comorbidity groups. However, clinically, patients with multiple comorbidities (hypertension and diabetes) exhibited the worst quality of life. It was concluded that CHF places a significant burden on all aspects of patients' lives, and a more comprehensive, multidisciplinary management approach is needed. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya prevalensi Gagal Jantung Kongestif (CHF) dan dampaknya yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien, sementara data spesifik mengenai hal ini di RSUD Mokopido Tolitoli belum tersedia. Adanya kesenjangan data ini menghambat perancangan layanan keperawatan yang holistik. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus untuk menganalisis dan membandingkan kualitas hidup pasien CHF berdasarkan karakteristik demografi serta ada tidaknya komorbiditas hipertensi dan diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif deskriptif-komparatif dengan teknik purposive sampling terhadap 50 pasien. Data kualitas hidup dikumpulkan menggunakan kuesioner Minnesota Living with Heart Failure Questionnaire (MLHFQ) dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Temuan utama menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien secara umum sangat rendah; mayoritas berada dalam kategori buruk (52%) dan sedang (48%), tanpa ada satu pun pasien yang melaporkan kualitas hidup baik. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup yang signifikan secara statistik (p = 0,843) antar kelompok komorbiditas. Meskipun demikian, secara klinis, pasien dengan komorbiditas ganda (hipertensi dan diabetes) menunjukkan proporsi kualitas hidup terburuk. Disimpulkan bahwa CHF memberikan beban berat pada seluruh aspek kehidupan pasien, dan diperlukan pendekatan manajemen multidisipliner yang lebih komprehensif.
Penerapan Terapi Okupasi Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran Agusta, Dimas; Yunitasari, Pritta; Istiqomah, Istiqomah; Sulistyowati, Endang Tri; Putri, Novica Ariyanti
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: April 2024
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v5i1.3182

Abstract

Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dimana seseorang tidak mampu menerima stimulus sensorik pada panca indera dengan baik. Tanda dan gejala halusinasi contohnya adalah mendengar suara yang tidak nyata, curiga, khawatir, berbicara sendiri, dan tertawa sendiri. Angka kejadian Halusinasi di RSJ Ghrasia pada tahun 2022 sebanyak 118 orang. Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah terapi non farmakologi dengan terapi okupasi menggambar. Tujuan untuk mengetahui perubahan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi setelah dilakukan terapi okupasi menggambar pada pasien halusinasi pendengaran. Dalam studi kasus ini menggunakan studi kasus deskriptif, subyek studi kasus diambil 1 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument yang digunakan dalam studi kasus ini adalah SOP terapi okupasi menggambar, AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale), lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Metode pengumpulan data dengan dilakukan dengan wawancara, observasi, penerapan terapi okupasi menggambar, evaluasi, dan dokumentasi. Penerapan terapi okupasi menggambar dilakukan pada 1 responden yaitu Ny. S. Sebelum dilakukan terapi pasien mendapat skor AHRS 24, dan skor 9 pada observasi tanda gejala halusinasi. Setelah dilakukan terapi didapatkan hasil pasien skor AHRS 17, dan skor 3 pada observasis tanda dan gejala halusinasi. Terapi okupasi menggambar dapat menurunkan tingkat halusinasi dan tanda gejala halusinasi pendengaran.
Kualitas Hidup Postpartum: Studi Komparatif antara Pasien Post-SC dan Post-ERACS Kurniawan, Rahmat; Indriani, Novi Widiah; Nurmiaty, Nurmiaty; B., Supriadi; Evie, Sova; Putri, Novica Ariyanti; Saripah, Eli; Khotimah, Siti Kusnul
Jurnal Studi Keperawatan Vol. 6 No. 2 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/j-sikep.v6i2.12690

Abstract

Pendahuluan penelitian ini adalah Kualitas Hidup Kesehatan Postpartum merupakan pemberian pelayanan kesehatan dengan didasarkan hasil pengukuran kualitas hidup akan menghasilkan suatu pelayanan kesehatan yang komprehensif. Ibu postpartum mengalami penurunan kualitas hidup karena nyeri yang dialami dari persalinan SC. Metode ERAS adalah teknik baru dalam pembiusan dengan prinsip perawatan perioperatif yang berbasis bukti, pendekatan secara multidisiplin serta dilakukan secara tim, dilakukan audit berkelanjutan dan terus dikembangkan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya perbedaan kualitas hidup postpartum berdasarkan jenis persalinan di rsu kota Tangerang selatan dan rs permata sarana husada. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian komperatif. Penelitian ini dilakukan di 2 rumah sakit pada bulan Juli 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post sc dan post eracs dengan jumlah 68 ibu yang melahirkan secara eracs dan sc. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kualitas hidup kesehatan postpartum pada pasien Eracs dan Sc di RSU Kota Tangerang Selatan dan RS Permata Sarana Husada (p-value = 0,000). Kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup kesehatan postpartum pada pasien post sc dan post ERACS.