Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGAL HAIR TONIC EKSTRAK DAUN MINT (MENTHA PIPERITA L) DAN DAUN SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L) TERHADAP JAMUR PITYROSPORUM OVALE Septia, Noersa Indah; Fanani, Zaenal; Sukoharjanti, Bintari Tri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48856

Abstract

Daun mint (Mentha piperita L.) serta daun sirih hijau (Piper betle L.) termasuk tanaman yang terkandung senyawa aktif seperti flavonoid dan tannin, yang diindikasikan sifatnya anti jamur. Penelitian ini tujuannya untuk merancang formulasi hair tonic berbahan kombinasi ekstrak etanol dari kedua jenis daun tersebut. Proses penelitian dilaksanakan secara eksperimental di laboratorium, mempergunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% untuk mengekstraksi senyawa aktif dari daun mint serta daun sirih hijau. Konsenterasi ekstrak daun mint adalah 15%, 10%, 5% serta daun sirih hijau dimana konsentrasinya 5%, 10%, 15%. Hasil uji stabilitas fisik formula terbaik ada pada formula III, ditandakan dengan hasil uji organoleptis yang paling sesuai, serta nilai pH dan viskositas yang masih ada direntang persyaratan. Hasil uji aktivitas antijamur mengungkapkan bahwasanya rerata diameter zona hambat hair tonic yang terkandung ekstrak daun mint serta daun sirih hijau pada formula I, II, dan III masing-masing sebesar 1,68 mm, 3,83 mm, dan 7,45 mm. Berdasarkan klasifikasi tingkat efektivitas antifungal, formula III menunjukkan daya hambat paling tinggi pada pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale, berdiameter zona hambat sebesar 7,45mm, karenanya dianggap sebagai formula yang paling efektif. Hasil uji perhitungan One Way ANOVA didapat p = 0,000 perihal ini menunnjukkan adanya pengaruh aktivitas pemberian sediaan hair tonic ekstrak daun mint serta daun sirih hijau pada penghambatan jamur Pityrosporum ovale. Jadi hasil dari penelitian ini, formula yang paling optimal yakni formula III.