Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Sosialisasi Pembuatan Eco Enzyme Solusi Untuk Atasi Sampah Menjadi Pupuk Organik dan Pembersih Alami Setiawan, Muhammad Irwan; Murdianingsih, Arum; Najmailya, Fathia Nabila; Ramadhani, Muhammad; Sa’diah, Halimatus; Syifa, Widianti; Rudini, Rudini; Akbar, Syahrezza
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i4.12753

Abstract

Penanganan limbah di Indonesia masih menjadi permasalahan yang serius. Penanganan sampah ini masih belum merata di tiap daerah, sallah satunya di Desa Buntu Karau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Belum adanya sistem pengelolaan dan kurangnya kesadaran warga desa Buntu Karau akan sampah menjadi salah satu permasalahan penting yang ditemui pada desa tersebut. Menurut kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan total sampah yang dihasilkan Balangan per harinya mencapai 85 ton. Dari total tersebut hanya 22 ton sampah yang terangkut ke TPA dan sisanya terbuang ke sungai atau di sekitar lingkungan rumah warga. Oleh karena itu, tim mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Waja Sampai Kaputing (Wasaka) ULM melaksanakan program kerja eco enzyme sebagai upaya menangani permasalahan sampah organik tersebut. Pembuatan eco enzyme dirasa sesuai karena dapat diolah menjadi pupuk cair yang dapat bermanfaat bagi warga yang mayoritasnya petani. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi sekaligus pelatihan membuat eco enzyme. Limbah organik yang digunakan dalam pembuatan ini terdiri dari sisa buah-buahan serta waluh. Penggunaan waluh dipilih karena Desa Buntu Karau memiliki usaha desa yaitu kerupuk waluh, sehingga ada banyak limbah waluh yang terbuang dalam prosesnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 April 2024 dan dihadiri 46 warga.  Sosialisasi ini dibuka dengan demonstrasi pembuatan eco enzyme secara langsung, dan ditutup dengan tanya jawab. Hasil pembuatan eco enzyme dari pelatihan ini diserahkan langsung kepada warga Desa Buntu Karau.Kata kunci: Eco enzyme; sampah organik; pengelolaan sampah, pupuk organik
Hilirisasi Program Stunting di Landasan Ulin Selatan melalui Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Remaja Putri dalam Konsumsi Tablet Tambah Darah Sandi, Dita Ayulia Dwi; Izma, Hayatun; Setiawan, Muhammad Irwan; Rahman, Muhammad Arief; Azzahra, Meilinda Putri; Rasyid, Muhammad; Rizki, Nur; Safitri, Nur Haifa; Nurrahmah, Ika Maulida
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 1 (2025): Volume 8 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i1.17677

Abstract

ABSTRAK Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan yang dapat berdampak serius, merupakan salah satu risiko penyebab stunting pada generasi berikutnya. Kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) menjadi salah satu langkah pencegahan yang krusial, namun tingkat kepatuhan yang rendah masih menjadi tantangan besar. Melakukan edukasi dan pendampingan guna meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang pencegahan stunting dan anemia, serta meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD melalui pemanfaatan aplikasi pengingat minum obat. Pre-post group design. Empat puluh satu remaja putri diberikan edukasi mengenai anemia, stunting serta konsumsi TTD melalui presentasi dengan media PowerPoint dan leaflet. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin awal untuk mendeteksi remaja puti yang mengalami anemia. Remaja putri yang mengalami anemia diberikan 30 TTD yang dikonsumsi satu kali sehari selama 30 hari, dengan dilengkapi aplikasi pengingat pengobatan dan grup WhatsApp untuk berbagi informasi dan pemantauan. Satu bulan setelah terapi, dilakukan kembali pemantauan kadar Hemoglobin dan perhitungan sisa TTD untuk mengukur tingkat kepatuhan. Pengetahuan remaja putih terhadap stunting dan anemia meningkat dari 85% menjadi 91% setelah diberikan edukasi. Sebanyak 54% remaja putri patuh dalam mengonsumsi TTD dan menglami peningkatan kadar Hb setelah pendampingan konsumsi TTD selama 1 bulan menggunakan aplikasi minum obat.  Pemanfaatan teknologi digital dalam edukasi dan pendampingan konsumsi TTD dapat meningkatkan tingkat pengetahuan dan kepatuhan remaja putri terkait stunting, anemia dan konsumsi TTD. Sebaiknya kegiatan pencegahan stunting pada remaja putri perlu dilakukan secara berkesinambungan oleh petugas Puskesmas, kader Posyandu atau program sekolah untuk mengatasi masalah stunting di Landasan Ulin Selatan. Kata Kunci: Anemia, Tablet Tambah Darah, Remaja Putri, Aplikasi Pengingat  ABSTRACT Anemia in adolescent girls is a health problem that can have severe impacts and is one of the risks of stunting in the next generation. Compliance with consuming iron tablets (TTD) is one of the crucial preventive measures, but low compliance is still a significant challenge. To conduct education and mentoring to increase knowledge of adolescent girls about preventing stunting and anemia, and to increase compliance in consuming TTD through the use of medication reminder applications. Pre-post group design. Forty-nine teenage girls were given education about anemia, stunting, and TTD consumption through presentations with PowerPoint media and leaflets. Furthermore, initial hemoglobin levels were examined to detect anemia in adolescent girls. Adolescent girls who had anemia were given 30 TTDs consumed once a day for 30 days and equipped with a medication reminder application and a WhatsApp group to share information and monitoring. One month after therapy, Hemoglobin levels were monitored again and the remaining TTD was calculated to measure the level of compliance. Knowledge of adolescent girls about stunting and anemia increased from 84.16% to 87.51% after being educated. As many as 50% of teenage girls are compliant in consuming TTD. The use of digital technology in education and mentoring of TTD consumption can increase the level of knowledge and compliance of adolescent girls regarding stunting, anemia, and TTD consumption. Stunting prevention activities for teenage girls should be carried out continuously by Puskesmas officers, Posyandu cadres, or school programs to overcome the problem of stunting in Landasan Ulin Selatan. Keywords: Anemia, Iron Tablet, Adolescent Girls, Reminder Application
Penyuluhan dan Pembuatan Pondok Tanaman Obat Keluarga di RT 06 Desa Bunglai Provinsi Kalimantan Selatan sebagai Upaya Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi Fadhil, Muhammad Faris; Ulfah, Gusti Viana Fadhina; Sary, Raida Athaya; Khalida, Zulfa; Setiawan, Muhammad Irwan
Inovasi Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2024): IJPM - April 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/ijpm.393

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, termasuk di RT 06 Desa Bunglai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pada tahun 2021, Kabupaten Banjar mencatat jumlah kasus baru penderita hipertensi tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, mencapai 8.735 penderita. Pada Kecamatan Aranio, hipertensi menempati peringkat kedua dalam daftar 10 penyakit terbanyak pada tahun 2022 sebanyak 361 kasus. Berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan di Desa Bunglai, hipertensi juga termasuk dalam 10 penyakit tertinggi di desa tersebut dan menduduki peringkat ketiga. Program Hidup Sehat bersama TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dilaksanakan sebagai solusi pencegahan dan pengendalian hipertensi. Metode yang digunakan dalam program ini mencakup penyuluhan kesehatan melalui metode ceramah dan diskusi, serta kegiatan pembuatan Pondok TOGA. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi dan tanaman obat keluarga, serta mendorong pola hidup sehat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga sebagai alternatif cara pencegahan dan penanganan hipertensi di RT 06 Desa Bunglai. Hasil program ini menunjukkan bahwa jumlah peserta penyuluhan dengan kategori pengetahuan baik meningkat dari 7 orang (25,93%) menjadi 15 orang (55,55%). Sehingga, program ini dapat diintegrasikan ke dalam program desa dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat RT 06 Desa Bunglai.
The Impact of the Interaction between Parents, Employment Status, Income, and Education on the Risk of Stunting in Sungai Landas Village Setiawan, Muhammad Irwan; Rahman, Fauzie; Khadafi, Muhammad Zainal; Rahma, Amelia; Nayla, Nurul Alifa; Hayyana, Nawwara; Wati, Ratna Mulia
Miracle Journal of Public Health Vol 8 No 1 (2025): Miracle Journal of Public Health (MJPH)
Publisher : Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/mjph.v8i1.406

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem that affects the growth and development of children. The results of community diagnostics that have been carried out from January to February 2025 in Sungai Landas Village show data that 30% of children aged 0-60 months are stunted. This study aims to analyze the relationship between employment status, income, and parental education on the incidence of stunting in Sungai Landas Village, Karang Intan District, Banjar Regency. This study used a cross-sectional design with a sample of 30 respondents from Sungai Landas Village who have children aged 0-60 months. Data were collected through questionnaires and anthropometric measurements and then analyzed using Fisher's exact test with a 95% confidence level. The results showed that there was no significant relationship between parents' employment status (p=0.329) and parents' income (p=1.0). There was a significant relationship between parents' education level (p=0.030) and the incidence of stunting. Parental education plays an important role in understanding nutrition, which affects parenting and children's food intake. Therefore, increasing community-based nutrition education, especially for parents, needs to be the focus of stunting prevention efforts.
Association between Access to Clean Water and Health Services and the Incidence of Stunting in Sungai Landas Village, Banjar District, South Kalimantan Rahma, Amelia; Khadafi, Muhammad Zainal; Nayla, Nurul Alifa; Azmiyannoor, Muhammad; Rahman, Fauzie; Arifa, Salsabila; Setiawan, Muhammad Irwan; Sai'dah, Habibah
Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 19 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/rj.v19i1.4991

Abstract

Stunting among infants and toddlers in Sungai Landas Village, Banjar Regency, remains above the national target. Access to clean water and healthcare services plays a crucial role in preventing stunting, but the relationship between these two factors in this area has not yet been studied simultaneously. The study aim to analyze the association between access to clean water and access to healthcare services with the incidence of stunting among children under five in Sungai Landas Village. A quantitative cross-sectional study was conducted involving 30 children under five selected through purposive sampling. Data were obtained using an adapted Indonesian Nutritional Status Survey (SSGI) questionnaire, which assessed water source quality and the frequency of access to healthcare services. Stunting status was determined by measuring height-for-age according to Regulation of the Minister of Health No. 2 of 2020. Bivariate analysis was run with Fisher’s Exact test to assess the association between access to clean water and healthcare services and stunting incidence. Bivariate analysis revealed no significant association between access to clean water and stunting (p = 0.267), nor between access to healthcare services and stunting (p = 0.469). There is no significant association between the type of drinking water source or the frequency of healthcare service access and stunting among children under five in Sungai Landas Village. Other factors, such as a balanced diet and hygienic practices, also play a role. Recommendations include strengthening education on water treatment and family nutrition, improving the quality of healthcare services, and implementing multisectoral programs for more effective stunting reduction.
Peluk Rematri Mapan Sedia (Pendamping Remaja Putri Untuk Masa Depan Sehat Bahagia) RT. 01-03 Desa Keliling Benteng Ilir Putri, Vanessa Destiani Mulia; Setiawan, Muhammad Irwan; Fanani, Muhammad Akbar; Jainab, Siti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31609

Abstract

Abstrak Program edukatif dan partisipatif PELUK REMATRI MAPAN SEDIA di RT 01–03 Desa Keliling Benteng Ilir terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi remaja putri dalam pencegahan anemia melalui konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Peningkatan soft skill seperti kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi, serta hard skill berupa pemahaman anemia dan manfaat TTD diperkirakan meningkat hingga 70–80%, dengan peningkatan jumlah remaja yang rutin mengonsumsi TTD dari 4 menjadi 12 orang. Keberhasilan ini didukung oleh keterlibatan kader sebaya sebagai agen perubahan dan pemantauan berkelanjutan dari kader. Ke depan, program ini direkomendasikan untuk direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa dan prevalensi anemia tinggi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menilai dampak jangka panjang terhadap perubahan perilaku, serta pengembangan pengabdian berbasis digital dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor, termasuk peran sekolah, keluarga, dan tokoh masyarakat, juga perlu diperkuat untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program dalam jangka panjang. Kata kunci: pengabdian; TTD; remaja; gizi Abstract The educational and participatory program PELUK REMATRI MAPAN SEDIA in RT 01–03, Keliling Benteng Ilir Village, has proven effective in increasing knowledge and motivation among adolescent girls in preventing anemia through the consumption of iron supplementation tablets (TTD). Improvements in soft skills such as leadership, communication, and motivation, as well as hard skills related to anemia awareness and the benefits of TTD, are estimated to have increased by 70–80%, with the number of girls routinely taking TTD rising from 4 to 12 individuals. This success was supported by the involvement of peer educators as change agents and consistent monitoring by trained youth cadres. Going forward, the program is recommended to be replicated in other areas with similar characteristics and high anemia prevalence. Further research is needed to assess the long-term impact on behavior change, along with the development of community service initiatives using digital platforms and social media as tools for continuous health education. Cross-sector collaboration including schools, families, and community leaders should also be strengthened to ensure the program’s sustainability and long-term effectiveness. Keywords: devotion; signature; teenagers; nutrition
Optimalisasi Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan Izma, Hayatun; Sandi, Dita Ayulia Dwi; Setiawan, Muhammad Irwan; Sari, Okta Muthia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13352

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah keadaan anak mengalami kekurangan gizi yang tinggi badan anak tidak sesuai usianya. Angka prevalensi balita di Kota Banjarbaru berada pada urutan ke-4 tertinggi di Kalimantan Selatan yaitu sekitar 17,34% dan 18 orang bayi mengalami stunting di Kelurahan Landasan Ulin Selatan pada tahun 2022. Kader posyandu yang bersentuhan langsung dengan Masyarakat memiliki peran penting dalam Upaya pencegahan stunting. Pendampingan kader posyandu dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kader sehingga dapat menekan angka stunting di suatu daerah. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para kader di Kelurahan Landasan Ulin Selatan tentang stunting dan pengukuran Antropometri. Peningkatan pengetahuan dilakukan melalui sosialisasi dengan metode ceramah dan peningkatan keterampilan dilakukan melalui pelatihan penggunaan alat ukur antropometri secara presisi. Evaluasi  kegiatan dilakukan menggunakan kuisioner pretest dan posttest. Berdasarkan hasil pengukuran kuisioner, diketahui bahwa setelah sosialisasi dari 26 kader diperoleh 15 kader mengalami kenaikan pengetahuan tentang stunting yang sebelumnya 78% menjadi 85% dan 11 kader tidak mengalami kenaikan pengetahuan. Terdapat kenaikan tingkat pengetahuan para kader tentang stunting dan upaya pencegahannya, dan telah dilakukan pelatihan penggunaan alat ukur antropometri Kata Kunci: Kader, Stunting, Tingkat Pengetahuan, Keterampilan, Antropometri  ABSTRACT Stunting is a condition where a child experiences malnutrition where the child's height does not correspond to his age. The prevalence rate of children under five in Banjarbaru City is the 4th highest in South Kalimantan, namely around 17.34% and 18 babies experienced stunting in Landasan Ulin Selatan Subdistrict in 2022. Integrated service post (Posyandu) cadres who have direct contact with the community have an important role in prevention efforts stunting. Mentoring posyandu cadres can increase cadres' abilities and knowledge so that they can reduce stunting rates in an area. Increase the knowledge and skills of cadres in Landasan Ulin Selatan Subdistrict regarding stunting and anthropometric measurements. Increasing knowledge is carried out through socialization using the lecture method and improving skills is carried out through training in the use of precise anthropometric measuring instruments. Activity evaluation was carried out using pretest and posttest questionnaires. Based on the results of questionnaire measurements, it was discovered that after socialization among 26 cadres, 15 cadres experienced an increase in knowledge about stunting from 78% to 85% and 11 cadres did not experience an increase in knowledge. There has been an increase in the level of cadres' knowledge about stunting and efforts to prevent it, and training has been carried out in the use of anthropometric measuring instruments Keywords: Cadre, Antropometry, Stunting, Knowledge, Skill
Implementasi E-Kalender MP-ASI sebagai Sarana Alternatif Pencegahan Wasting pada Balita di Kelurahan Guntung Payung, Kota Banjarbaru Setiawan, Muhammad Irwan; Yulidasari, Fahrini; Rahayu, Atikah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.15564

Abstract

Wasting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan akibat malnutrisi kronis yang diukur dengan berat badan untuk tinggi badan. Banjarbaru di tahun 2018, bahwa prevalensi kurus pada balita sebesar 9%, di mana Puskesmas Guntung Payung, Kecamatan Landasan-Ulin memiliki prevalensi balita kurus sebesar 10.3%, di atas prevalensi nasional. Tujuan program ini untuk mengoptimalkan asupan gizi balita melalui penerapan kalender MP-ASI elektronik sebagai alternatif pencegahan balita kurus di Guntung Payung. Metode pemberdayaan melalui penerapan kalender MP-ASI elektronik untuk 14 balita. Diawali dengan pengukuran status gizi (baseline) meliputi berat badan dan tinggi badan serta pemilihan menu pangan lokal ke dalam kalender MP-ASI elektronik sesuai usia balita dengan siklus menu 10 hari, selama 30 hari (3 kali pengulangan siklus). Dilanjutkan pelaksanaan program dan pemantauan status gizi setelah program. Hasil kegiatan ini ditandai dengan keberhasilan pelaksanaan program dan antusiasme komunikasi antara ibu dan balita di grup WhatsApp. Kesimpulan program bahwa terdapat peningkatan berat badan balita pada masa wasting setelah dilakukan pemantauan dan penerapan kalender MP-ASI lokal pada menu harian balita.
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Meningkatkan Pengetahuan Stunting dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Ibu Hamil di Desa Penggalaman Sandi, Dita Ayulia Dwi; Izma, Hayatun; Setiawan, Muhammad Irwan; Paramita, Swandari; Ismail, Sjarif; Anggraeni, Ike
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 12 (2025): Volume 8 No 12 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i12.23562

Abstract

ABSTRAK Tahun 2024, Desa penggalaman mencatatkan angka kejadian stunting yakni 23,4%, dimana angka ini masih beradadiatas target nasional, yakni 14%. Stunting tidak hanya dipengaruhi oleh asupan gizi ibu hamil dan anak, tetapi juga dipengaruhi oleh gizi ibu pada periode sebelum kehamilan, terutama pada periode pra konsepsi, yaitu wanita usiasubur dan remaja. ebesar 48,9% ibu hamil mengalami anemia, sementara sebagian lainnya terkena masalah Kurang Energi Kronik (KEK). Kondisi ini berkontribusi pada tingginya angka bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yang merupakan salah satu faktor utama penyebab stunting. Memberikan edukasi dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri serta ibu hamil mengenai stunting dan anemia, juga kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah (TTD) dengan memanfaatkan penggunaan aplikasi TASTING. Menggunakan desainpre-post group. Sebanyak 28 remaja putri dan ibu hamil menerima edukasi tentang anemia, stunting, dan konsumsi TTD melalui pemaparan menggunakan PowerPoint serta media pendukung berupa leaflet dan buku saku. Setelah itu dilakukan pemeriksaan awal kadar hemoglobin. Remaja putri yang mengalami anemia dan seluruh ibu hamil kemudian didampingi untuk mengonsumsi TTD selama satu bulan dengan bantuan aplikasi pengingat. Satu bulan setelah intervensi, kadar hemoglobin kembali diukur dan peserta diminta mengisi instrumen untuk menilai tingkat kepatuhan. Rata-rata skor pengetahuan pada remaja putri menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 12,31%, dari 76,15%menjadi 88,46%. Sedangkan pada ibu hamil terjadi peningkatan sebanyak 15,6%, dari 84,44% menjadi 100%. Setelah pendampingan konsumsi TTD selama 1 bulan, 100% remaja putri dan ibu hamil mengalami peningkatan kadar Hb > 12 g/dl, Dimana rata-rata Tingkat kepatuhan terjadi peningkatan sejumlah 26,67%, dari sebelumnya 66,66% menjadi 93,33%. Penggunaan media leafleat dan buku saku dalam edukasi stunting, anemia dan tablet tambah darah dapatmeningkatkan tingkat pengetahuan remaja putri dan ibu hamil. Begitu pun pendampingan konsumsi tablet tambah darah dengan memanfataakan aplikasi pengingat minum obat dapat meningkatkan kepatuhan remaja putri (100%) dan ibu hamil (93,33%) terhadap konsumsi tablet tambah darah. Diperlukan usaha yang berkelanjutan dan konsisten untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan remaja putri dan ibu hamil dalam konsumsi tablet tambah darah sebagai Upaya pencegahan stunting. Kata Kunci: Anemia, Aplikasi Pengingat, Buku Saku, Leafleat  ABSTRACT In 2024, the village of Pegalaman recorded a stunting incidence of 23.4%, which is still above the national target of 14%. Stunting is not only influenced by the nutritional intake of pregnant women and children but also by maternal nutrition in the period before pregnancy, especially in the pre- conception period, namely women of childbearing age and adolescent girls. As many as 48.9% of pregnant women suffer from anemia, and some others experience chronicenergy deficiency (CED). This causes the prevalence of babies with low birth weight (LBW), which is one of the main causes of stunting, to remain high. to educate and assist adolescent girls and pregnant women in enhancing theirunderstanding of stunting and anemia prevention, as well as to improve adherence to iron supplement intake via TASTING applications. Pre-post group design. Twenty-eight adolescent and pregnant women received education on anemia, stunting, and iron supplement consumption via PowerPoint presentations, supplemented with leaflets andpocketbooks. Additionally, initial hemoglobin levels were assessed. Adolescent girls with anemia and all pregnantwomen were monitored to ensure the consumption of iron tablets for one month through a medication reminder application. One month post-therapy, hemoglobin levels were reassessed, and instrument filling was conducted toevaluate compliance levels. Based on the average knowledge score of adolescent girls, there was an increase in knowledge of 12.31%, from 76.15% to 88.46%. While in pregnant women there was an increase of 15.6%, from 84.44%to 100%. After assistance with iron tablet consumption for 1 month, 100% of adolescent girls and pregnant women experienced an increase in Hb levels > 12 g/dL, where the average level of compliance increased by 26.67%, from the previous 66.66% to 93.33%. The use of leaflets and pocketbooksin education on stunting, anemia, and iron tablets canenhance knowledge acquisition of adolescent girls and pregnant women. Likewise, mentoring the consumption of ironsupplements using a medication reminder app can improve adherence among adolescent girls (100%) and pregnantwomen (93.33%). Consistent and ongoing efforts are needed to improve the knowledge and compliance of adolescent girls and pregnant women regarding iron supplement consumption as a means of preventing stunting. Keywords: Anemia, Reminder Application, Education Book, Leafleat