Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TK SITI KHADIJAH BANJARMASIN Arum Murdianingsih
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 9, No 2 (2019): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.069 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v9i2.7476

Abstract

Abstract Directive and Expressive Speech Acts for Early Childhood 5-6 Years at SitiKhadijah Kindergarten in Banjarmasin. This study aims to describe the form andfunction of the children directive and expressive speech acts at Siti KhadijahKindergarten in Banjarmasin. This study uses a qualitative approach. Sources ofdata were obtained from children who attended Siti Khadijah Kindergarten inBanjarmasin and the data analyzed in this study were directive and expressivetypes of speech in early 5-6 years old children. The research results obtained inthis study can be summarized as follows: (1) directive speech acts forms that is (a)requestives, (b) questions, (c) requirement, (d) prohibitions, (e) advisories, whilepermissives is not found in the child's speech; (2) the forms of expressive speechacts that is (a) apologizing, (b) thanking, (c) congratulations and praise, (d)condoling, (e) deploring, (f) lamenting, (g) boasting , and the form of expressivespeech acts such as forgiving and welcoming are not found in the child's speech;(3) the functions of the directive and expressive speech acts are to declare, toorder, and to ask. Key words: directive speech act, expressive speech act, early childhood Abstrak Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif Anak Usia Dini 5-6 Tahun di TK SitiKhadijah Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud dan fungsi dari tindak tutur direktif dan ekspresif pada anak di TK Siti Khadijah Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datadiperoleh dari anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-Kanak Siti KhadijahBanjarmasin dan data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturanjenis direktif dan ekspresif pada anak usia dini 5-6 tahun. Hasil penelitian yangdiperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Bentukbentuktindaktuturdirektifberupa(a)permintaan,(b)pertanyaan,(c)perintah,(d)larangan,(e) nasihat, dan bentuk tindak tutur direktif berupa persilaan tidakditemukan dalam tuturan anak; (2) Bentuk-bentuk tindak tutur ekspresif berupa (a)meminta maaf, (b) berterima kasih, (c) ucapan selamat dan memuji, (d)berbelasungkawa, (e) menyesalkan, (f) meratap, (g) membanggakan diri, danbentuk tindak tutur ekspresif berupa memberi maaf dan menyambut tidak ditemukan di dalam tuturan anak; (3) Tindak tutur direktif dan ekspresif inimemiliki fungsi untuk menyatakan, memerintah, dan menanyakan. Kata-kata kunci: tindak tutur direktif, tindak tutur ekspresif, anak usia dini 
How Traders Market Their Trade at The “Lok Baintan” Floating Market, Banjar Regency Sabhan Sabhan; Moh. Fatah Yasin; Noor Cahaya; Faradina Faradina; Arum Murdianingsih
Social Studies Conference Proceedings 2022: The 1st International Conference of Social Studies (ICSS)
Publisher : Social Studies Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.816 KB) | DOI: 10.20527/sscp.vi.615

Abstract

This study aims to describe how traders market their wares at the Lok Baintan Floating Market, Banjar Regency. The method used is the observation method. The research data source is the words and actions of traders in the traditional market. Research data in the form of words, sentences, attitudes, and actions of traders. Data analysis is done by identifying, classifying, interpreting, and verifying. The results showed that traders carried out marketing on the river with boats used to approach visitors to offer their wares. Many traders offer their wares, namely in six ways, namely (1) lifting, (2) thrusting, (3) handing it to visitors, and (4) asking for tasting (fruit/food), (5) pantun, and 6) government assistance.
Rainless Day Management using Geographic Information System and Wireless Sensor Networks on Climatology Station Banjarbaru Raden Yani Gusriani; Munsyi M.T; Arum Murdianingsih
TEKNOLOGI DITERAPKAN DAN JURNAL SAINS KOMPUTER Vol 5 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/atcsj.v5i2.3776

Abstract

Information obtained at the Banjarbaru Climatology Station includes seasonal forecasts, rainfall analysis, rainfall properties analysis, rainy day analysis, and monitoring of rainless days in the South Kalimantan region. Monitoring of Rainless Day is a form of data on rainless days that occur in South Kalimantan in sequence. The data is sent by observers to the Banjarbaru Climatology Station office using SMS, WhatsApp, and even by calling the staff of the Banjarbaru Climatology Station so that employees must check every media both SMS, WhatsApp, and telephone to find out the data sent by observers. Related to these problems, a web-based rainless day monitoring application was made. By using the Research and Development (R&D) method to facilitate the management of rainless day data, a geographic information system management system using Google Maps API and MySQL database is built which is integrated with Internet of Things (IoT) technology based on Wireless Sensor Networks (WSN) for data collection in real-time. The system built will provide notifications in the management of areas affected by rainless days in order to deal with drought.
Heutagogi dan Sibergogi: Strategi Pembelajaran Musik Alternatif Sekolah Dasar Sherly Nur Hikmah; Putri Dyah Indriyani; Arum Murdianingsih; Dewi Juwita Susanti; Inayati Fitriyah Asrimawati; Nurul Huda
Indonesian Journal of Performing Arts Education Vol 3, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijopaed.v3i1.8947

Abstract

AbstrakDewasa ini, terdapat banyak permasalahan yang masih dihadapi pembelajaran seni. Padahal kontribusi pendidikan seni cukup besar untuk membentuk karakter peserta didik terutama di pendidikan dasar. Pembelajaran seni musik dapat memberikan pengalaman apresiatif dan kreatif serta mampu berkontribusi terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa di masa yang akan datang. Terkait dengan permasalahan tersebut, konteks pembahasan difokuskan pada alternatif gagasan pendekatan belajar-mengajar di sekolah guna memacu pendidik seni untuk menyajikan pembelajaran secara efektif dan menyenangkan. Untuk itu, penulis menawarkan dua strategi, yaitu heutagogi, berupa strategi mendidik dengan mendorong siswa untuk memiliki keterampilan mengarahkan diri (self-directing), dan strategi sibergogi, berupa strategi yang membiasakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Secara praktis dua strategi ini dapat diintegrasikan menjadi suatu pendekatan instruksional baru. AbstractToday, many problems are still being faced by art learning. Even though the contribution of art education is quite significant in shaping students' character, especially in primary education. Learning the art of music can provide appreciative and creative experiences and contribute to increasing students' knowledge, attitudes and skills in the future. Related to these problems, the context of the discussion is focused on alternative ideas for teaching and learning approaches in schools to encourage art educators to present learning in an effective and fun way. For this reason, the authors offer two strategies, namely heutagogy, in the form of an educational strategy by encouraging students to have self-directing skills, and cybergogy strategy, in the form of a strategy that familiarizes learning by utilizing information technology. Practically these two strategies can be integrated into a new instructional approach. 
Analisis Genre pada Konten Situs Web Dongeng Anak Popmama.com Menggunakan Convolutional Neural Network Arum Murdianingsih M.Pd; Munsyi M.T
Technologia : Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2024): Technologia (Januari)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/tji.v15i1.13983

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Convolutional Neural Network (CNN) dalam mengklasifikasikan jenis dongeng anak pada program digital. Data penelitian yang diambil dari sebuah situs web dongeng anak menjalani pemrosesan data awal (pre-processing) tekstual sebelum diinput ke dalam CNN. Model ini terdiri dari lapisan konvolusi, penggabungan, dan fully-connected, yang dilatih menggunakan validasi silang untuk meningkatkan kendala dalam mengidentifikasi genre. Model tersebut berhasil mengklasifikasikan dongeng ke dalam genre seperti fabel, legenda, dan mitos dengan akurasi 92%. Hal ini menunjukkan keefektifan perangkat seperti karakter dan pengaturan dalam prediksi. Hasil ini menunjukkan bahwa model CNN dapat meningkatkan pilihan rekomendasi konten pada situs web dongeng, sekaligus memberikan wawasan untuk perbaikan berkelanjutan dalam kualitas konten. Penelitian ini menegaskan potensi CNN sebagai alat klasifikasi teks yang kuat, menawarkan jalur menuju otomatisasi yang dapat memperkaya pengalaman edukasi dan hiburan anak-anak dalam lingkungan digital.
FAKTOR PENYEBAB DAN STRATEGI GURU DALAM MENGATASI SISWA LAMBAN BELAJAR (SLOW LEARNER) Fara Khoerunnisa; Dwi Wahyu Candra Dewi; Arum Murdianingsih
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 5 No. 3 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v5i3.4020

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai faktor yang menyebabkan siswa menjadi lamban belajar dan strategi guru dalam mengatasi siswa tersebut. Faktor tersebut akan berfokus pada faktor lingkungan siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan berpengaruh pada perkembangan siswa dan dapat mmemunculkan faktor penyebab siswa lamban belajar. Faktor lingkungan tersebut ada 3, yaitu faktor lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Strategi guru dalam mengatasi siswa lamban belajar ada 2, yaitu yaitu cara mengajar dan cara guru dalam bersikap.
Sosialisasi Pembuatan Eco Enzyme Solusi Untuk Atasi Sampah Menjadi Pupuk Organik dan Pembersih Alami Setiawan, Muhammad Irwan; Murdianingsih, Arum; Najmailya, Fathia Nabila; Ramadhani, Muhammad; Sa’diah, Halimatus; Syifa, Widianti; Rudini, Rudini; Akbar, Syahrezza
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i4.12753

Abstract

Penanganan limbah di Indonesia masih menjadi permasalahan yang serius. Penanganan sampah ini masih belum merata di tiap daerah, sallah satunya di Desa Buntu Karau, Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Belum adanya sistem pengelolaan dan kurangnya kesadaran warga desa Buntu Karau akan sampah menjadi salah satu permasalahan penting yang ditemui pada desa tersebut. Menurut kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan total sampah yang dihasilkan Balangan per harinya mencapai 85 ton. Dari total tersebut hanya 22 ton sampah yang terangkut ke TPA dan sisanya terbuang ke sungai atau di sekitar lingkungan rumah warga. Oleh karena itu, tim mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Waja Sampai Kaputing (Wasaka) ULM melaksanakan program kerja eco enzyme sebagai upaya menangani permasalahan sampah organik tersebut. Pembuatan eco enzyme dirasa sesuai karena dapat diolah menjadi pupuk cair yang dapat bermanfaat bagi warga yang mayoritasnya petani. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah sosialisasi sekaligus pelatihan membuat eco enzyme. Limbah organik yang digunakan dalam pembuatan ini terdiri dari sisa buah-buahan serta waluh. Penggunaan waluh dipilih karena Desa Buntu Karau memiliki usaha desa yaitu kerupuk waluh, sehingga ada banyak limbah waluh yang terbuang dalam prosesnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada 28 April 2024 dan dihadiri 46 warga.  Sosialisasi ini dibuka dengan demonstrasi pembuatan eco enzyme secara langsung, dan ditutup dengan tanya jawab. Hasil pembuatan eco enzyme dari pelatihan ini diserahkan langsung kepada warga Desa Buntu Karau.Kata kunci: Eco enzyme; sampah organik; pengelolaan sampah, pupuk organik
Pendidikan Menjadi Motivasi Belajar Bagi Siswa Dan Menghindari Bullying Di Antara Siswa Mts Al-Barkah Murdianingsih, Arum; Irwan Setiawan, Muhammad; Nurazizah, Arma; Manalu, Samuel Agus; Syahriansyah, Akhmad
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i4.12754

Abstract

Sangat disayangkan anak-anak yang menunjukkan perilaku antisosial di lingkungan sekolah seringkali memilih menyendiri dan menghindari pergaulan dengan teman sebayanya. Salah satu perilaku yang tidak biasa ini adalah bullying. Penindasan juga telah mencoreng wajah pendidikan Indonesia, dan penindasan sudah menjadi hal biasa dan meluas di sekolah-sekolah. Bullying merupakan fenomena yang sudah berlangsung lama. Bullying pada anak bisa saja terjadi tanpa kita sadari. Seperti kita ketahui, anak cenderung meniru perilaku yang dilihatnya. Seiring dengan berkembangnya intimidasi, anak-anak ini akan mengamati apa yang mereka lihat dan melakukan hal yang sama terhadap teman-temannya. Hal ini merupakan salah satu dampak penggunaan media sosial, khususnya bagi siswa SMA, jika tidak dikontrol oleh orang tuanya, akhirnya mereka akan menonton dan meniru perilaku bullying di media sosial. Prevalensi intimidasi di sekolah juga terlihat jelas dalam kasus-kasus intimidasi yang diberitakan di media.Tujuan dari proyek pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengamalkan tridharma perguruan tinggi. Selain itu, proyek pengabdian masyarakat berupaya mengatasi tiga permasalahan utama di desa, melalui sosialisasi, pengajaran, dan penyuluhan. Tiga subjek utama yang diangkat untuk diskusi adalah motivasi, bullying, dan pendidikan. Siswa, khususnya di SDN Buntukarau 001, MI Miftahuddin, dan Mts Al Barkah Buntu Karau, menghadapi permasalahan mendasar pada ketiga bidang utama tersebut. Oleh karena itu, siswa SDN Buntukarau 001, MI Miftahuddin, dan Mts Al Barkah Buntu Karau menjadi peserta yang dituju dalam latihan sosialisasi ini. Teknik sosialisasi, pengajaran, dan konseling digunakan untuk melaksanakan kegiatan dengan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan staff guru. Topik yang dibahas dalam presentasi meliputi teknik motivasi diri, bahaya bullying, dan nilai pendidikan bagi anak,serta kampanye informasi mengenai inisiatif pemerintah “isi piring saya”. Hasil kegiatan ini menunjukkan seberapa banyak siswa telah belajar tentang  bullying ini ,nilai pendidikan dan motivasi diri, dan upaya dalam menangani dampak dari ketiga mata pelajaran utama ini.Kata kunci: Bullying,  Sosialisasi, Pendidikan, Motivasi
Sosialisasi Internet Sebagai Media Pembelajaran Kepada Masyarakat Widiyastuti, Dewi Amelia; Murdianingsih, Arum; Nurtamara, Luthfiana; Huda, Nurul; Asmirawati, Inayati Fitriah; Afdal, Muh.; Rahim, Nur Fadhilah
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 4, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v4i3.12450

Abstract

Penggunaan teknologi saat ini sudah banyak dilakukan dan disemua bidang, dan mendukung banyak kegiatan masyarakat. Pembelajaran di era merdeka belajar bisa dilakukan tanpa terbatas ruang, waktu, dan wilayah. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk mensosialisasikan penggunaan internet sebagai media pembelajaran di masyarakat sebagai bagian pendidikan di rumah dan lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di Desa Karang Indah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala. Pada kegiatan disampaikan beberapa aplikasi online yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat baik penggunaan individua tau sebagai orang tua. Kegiatan ini juga memberikan pengetahuan penggunaan internet sebagai media sosial dan dampak positif atau negatif dari internet. Kegiatan diikuti oleh unsur desa dan masyarakat Desa Karang Indah, dan hasil yang dicapai adalah masyarakat semakin mengetahui dan memahami internet sebagai media pembelajaran dengan berbagai aplikasi seperti canva dan media-media sosial lainnya.
Pemberdayaan Soft Skills Siswa SMPN 3 Banjarmasin melalui Pelatihan Desain Poster Berbasis Canva Cahaya, Noor; Mu’in, Fatchul; Noortyani, Rusma; Dewi, Dwi Wahyu Candra; Murdianingsih, Arum; Novitasari, Aulia; Wahyudin, Muhammad; Ikhsan, Muhammad Miftahul; Indriyani, Ade Ida
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 4 (2025): JAMSI - Juli 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1610

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan soft skills siswa SMPN 3 Banjarmasin, khususnya dalam aspek kreativitas, komunikasi, berpikir kritis, dan kolaborasi (4C), melalui pelatihan desain poster menggunakan aplikasi Canva. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyampaikan pesan visual secara efektif serta keterbatasan dalam memanfaatkan teknologi desain grafis. Pelatihan dilaksanakan dalam tiga sesi utama: (1) penyampaian materi tentang prinsip dasar desain grafis dan penggunaan Canva, (2) praktik langsung pembuatan poster secara individu dan kelompok, serta (3) evaluasi hasil karya melalui pretest dan posttest. Evaluasi dilakukan dengan mengukur peningkatan pemahaman konsep desain dan kemampuan teknis siswa. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa, dengan rata-rata skor pretest sebesar 50% meningkat menjadi 85% pada posttest. Selain itu, siswa mampu menghasilkan poster dengan komposisi visual yang baik, pemilihan warna yang harmonis, dan pesan yang komunikatif. Pelatihan ini juga mendorong kolaborasi aktif antar siswa dan meningkatkan literasi digital mereka. Dengan demikian, program pelatihan ini efektif dalam mengembangkan soft skills dan keterampilan digital siswa, memberikan kontribusi positif dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan abad ke-21.