Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Implikasi Faktor Makroekonomi Terhadap Return Saham Indonesia Amellia Putri Septiana; Karsih; Sindy Farera; Nova Mesiya Aulia; Ravina Esma Dianti
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 1 No. 2 (2024): FEBRUARI-JULI
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/6e5bmx49

Abstract

Investasi merupakan penundaan konsumsi pada saat ini yang bertujuan untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang.“Tujuan dari penelitian ini menganalisis investasi untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang akan diterima di masa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, yang melibatkan pengumpulan data dengan alat peneliti dan analisis data kuantitatif atau statistik untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi hipotesis yang telah dibuat. Hasil penelitian menunjukan BI Rate berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap return saham. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi, didapatkan nilai t hitung 0.634 dan tingkat signifikansi sebesar 0.528 (p > 0.05) dengan nilai koefisien regresi yaitu -18.264 maka dapat disimpulkan bahwa BI Rate tidak berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan inflansi berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap return saham. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi di atas, didapatkan nilai t hitung -0.464 dan tingkat signifikansi sebesar 0.644 (p > 0.05) dengan nilai koefisien regresi yaitu -0.304 maka dapat disimpulkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Kemudian Kurs berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap return saham. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi di atas, didapatkan nilai t hitung -5.438 dan tingkat signifikansi sebesar 0.0000 (p < 0.05), serta nilai koefisien regresi yaitu -2.098 maka dapat disimpulkan bahwa kurs berpengaruh signifikan dan dengan arah negatif terhadap return saham.
The Impact Project Based Learning of Animation-Assisted Videos on the Capability for Creative Thinking in Light of Self Efficacy Kartika, Kartikasari; Yurniwati Yurniwati; Karsih
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i2.9305

Abstract

Preparing pupils for the difficulties of the twenty-first century is the goal of basic education. One of the skills of the twenty-first century is the capacity for the creative thought. Students who study mathematics are able to develop creative thingking skills and behaviors that are valuable in life. However, in fact, based on preliminary studies, students' creative thinking ability in elementary school is still low. This is because learning is still centred on memory and finding the right answers to the questions given. The aim of this research is to ascertain how Project Based Learning, with the support of animated movies, affects students capacity for creative thought in relation to students self-efficacy. This study used cluster random sampling, quasi-eksperimental methodology (pretest posttest), and quantitative analysis. The study’s findings indicate that students who participate in Project Based Learning with video animation have higher creative thinking skills than those who enrol in expository learning, there was an interaction between the learning model and self-efficacy on creative thinking skills students with high self-efficacy were more able to think creatively in Project Based Learning with animated videos than in expository learning, and students with low self-efficacy in expository learning were more able to think creatively in Project Based Learning with animated videos. Keywords: Project Based Learning; Creative Thinking Ability; Self Efficacy Tujuan pendidikan dasar yaitu mempersiapkan peserta didik siap menghadapi tantangan abad 21. Kemampuan berpikir kreatif adalah salah satu keterampilan abad ke-21. Pembelajaran matematika memungkinkan siswa untuk dapat berpikir kreatif sehingga memiliki keterampilan dan perilaku yang penting dalam kehidupan. Namun, pada kenyataannya, berdasarkan studi pendahuluan, kemampuan berpikir kreatif siswa di sekolah dasar masih rendah. Hal ini dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada daya ingat dan menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pembelajaran Project Based Learning berbantuan video animasi mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam kaitannya dengan self efficacy peserta didik. Penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling, metodologi quasi eksperimen (pretest posttest), dan analisis kuantitaif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat pembelajaran Project Based Leraning berbantuan video aniamsi memiliki kemampuan berpikir kreatif lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang mendapat pembelajaran ekspositori, terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self efficacy terhadap keterampilan berpikir kreatif, peserta didik dengan self-efficacy tinggi lebih mampu berpikir kreatif pada pembelajaran Project Based Learning berbantuan video animasi dibandingkan pada pembelajaran ekspositori, siswa dengan self efficacy rendah pada pembelajaran ekspositori lebih mampu berpikir kreatif dibandingkan pada pembelajaran Project Based Learning berbantuan video animasi. Kata Kunci: Project Based Learning; Kemampuan Berpikir Kreatif; Self Efficacy
Analysıs Of Students' Problem-Solvıng Abılıtıes On Hıgher Order Thınkıng Skıll (Hots) Geometry Problems In Terms Of Spatıal Reasonıng Mega, AM. Mega Purnamatati; Meiliasasi; Karsih
Jurnal Elementaria Edukasia Vol. 7 No. 2 (2024): Juni
Publisher : Elementary Teacher Education Program, Majalengka University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v7i2.9574

Abstract

Geometric concepts in mathematics possess abstract properties that require a spatial reasoning process. Evaluating problem-solving abilities through HOTS (Higher-Order Thinking Skills) questions focusing on spatial reasoning is crucial for enhancing students' skills. The aims of this research are: (1) To understand the process of students' problem-solving skills in geometry HOTS based on spatial reasoning; (2) To analyze and pinpoint the challenges faced by students in solving geometry problems through HOTS questions that involve spatial reasoning. This study employs a qualitative approach with data analysis following the Miles and Huberman model, comprising data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. The data gathered includes test outcomes, interviews, and documentation. The participants consist of 2 fifth-grade teachers and 3 students from SD N Lulut 05 and SD N Lulut 03. The findings indicate the necessity of regular training for students to effectively tackle HOTS questions and avoid difficulties. The test results showed that the spatial reasoning of the two schools reached 32% in the high category, while the HOTS geometry problem solving reached 30% in the high category. Students with strong spatial reasoning skills excel in solving HOTS problems, whereas those with moderate to low abilities encounter challenges in geometry problem-solving. Therefore, the spatial reasoning skills of students with different proficiency levels vary in addressing geometric problems compared to those with high mathematical abilities. A tailored learning strategy is essential to cater to the diverse needs of these students.
Pelatihan Penggunaan Modul Ketahanan Keluarga Anti Narkotika bagi Guru tingkat SMP di Indramayu Hilma Fitriyani; Karsih; Susi Fitri; Eva Fitri Yuanita
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract In 2023, the prevalence of drug abuse in Indonesia reached 1.73%, equivalent to approximately 3.3 million people. This alarming figure is predominantly observed among adolescents. The situation becomes even more precarious for this age group when parental care is inadequate, particularly concerning parental presence in their lives. Indramayu, in recent years, has emerged as the largest source of migrant workers compared to other regions in Indonesia. This trend warrants attention due to the vulnerability arising from the absence of parents in the lives of children and adolescents in Indramayu.Preventing drug abuse necessitates fundamental interventions, and family involvement plays a crucial role. Parental guidance and warm family interactions have a positive impact on a child’s development, helping them build resilience against drug abuse.One effective intervention is the “Anti-Drug Family Resilience” program, which has demonstrated long-term positive effects on parental caregiving abilities and children’s resilience. Expanding the use of this intervention is essential. Training teachers to implement the “Anti-Drug Family Resilience” module provides a significant opportunity for wider dissemination. Evaluation results indicate that teachers can comprehend the module’s content, understand its implementation, and exhibit adequate facilitation skills. Teachers are optimistic that this program can be successfully implemented in schools to provide drug abuse prevention interventions for both parents and students. Keywords: family resilience, anti-narcotic Abstrak Angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1.73% atau setara 3,3 juta penduduk Indonesia. Angka tersebut didominasi oleh kalangan remaja. Situasi ini menjadi lebih rentan pada kelompok usia remaja dengan pengasuhan orangtua yang tidak memadai, utamanya berkenaan dengan kehadiran orangtua dalam kehidupan para remaja. Indramayu sejak beberapa tahun belakangan menjadi pengirim pekerja migran terbanyak dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Hal ini tentu perlu diwaspadai dengan kerentanan ketiadaan sosok orangtua pada anak dan remaja di Indramayu. Pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu dilakukan melalui upaya intervensi yang mendasar, yaitu melibatkan peran keluarga. Pengasuhan orangtua dan interaksi yang hangat di dalam keluarga memberi pengaruh positif terhadap tumbuh kembang anak dan membantunya untuk memperkuat diri dari penyalahgunaan narkoba. Intervensi Ketahanan Keluarga anti Narkotika merupakan intervensi yang diketahui memberi dampak positif jangka panjang terhadap kemampuan pengasuhan orangtua dan resiliensi anak, sehingga penggunaannya perlu lebih diperluas. Melatih guru untuk menggunakan modul ketahanan keluarga anti narkotika memberikan kesempatan yang besar untuk memperluas penyebaran intervensi dengan melihat hasil evaluasi kegiatan yang menunjukkan modul intervensi ketahanan keluarga anti narkotika dapat dipahami oleh guru. Simulasi yang dilakukan oleh peserta menunjukkan bahwa guru dapat memahami isi modul, memahami cara penggunaan modul, menunjukkan keterampilan yang memadai sebagai fasilitator intervensi ketahanan keluarga anti narkotika. Para guru juga menunjukkan optimisme bahwa program tersebut dapat dijalankan di sekolahnya untuk memberikan intervensi pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada orangtua dan peserta didik. Kata Kunci: ketahanan keluarga, anti narkotika
UPAYA PENGEMBANGAN SEKOLAH AMAN BERDASARKAN PERSPEKTIF PESERTA DIDIK DI SMPN 1 JATI BARANG INDRAMAYU ekawahyuni; Susi Fitri; Karsih; Dede Rahmat Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Preventing sexual violence in schools is a priority issue of concern for the government. To develop a sexual violence prevention program, input from students is needed to find a voice from below. This community service activity aims to provide an understanding of sexual violence prevention and safe schools and get input on safe schools from students' eyes. This activity was carried out at SMPN 1 Jati barang with 298 students from grade 8. Based on the results of the activity, it appears that students have experienced sexual violence at school, at home, and on social media. They also feel safe at school, at home, and on social media. The voice of learners was obtained with the theme of learners' expectations of schools and teachers, expectations from friends and themselves, and expectations from parents. Based on these learners' expectations, a safe school program can be developed at school. Keywords: sexual violence, School-based sexual violence prevention; safe school   Abstrak Upaya pencegahan kekerasan seksual di sekolah merupakan isu prioritas yang menjadi perhatian pemerintah. Untuk mengembangkan program pencegahan kekerasan seksual diperlukan masukan dari peserta didik untuk mencari suara dari bawah. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan kekerasan seksual dan sekolah aman serta mendapatkan masukan tentang sekolah aman dari kaca mata peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 1 Jati barang dengan jumlah peserta didik sebanyak 298 peserta didik yang berasal dari kelas 8. Berdasarkan hasil kegiatan terlihat siswa memiliki pengalaman tentang kekerasan seksual di sekolah, rumah dan media sosial. Mereka juga merasa aman berada di sekolah, rumah dan di media sosial. Suara dari peserta didik yang diperoleh dengan tema harapan perserta didik terhadap sekolah dan guru, harapan dari teman dan diri sendiri dan harapan dari orangtua. Berdasarkan harapan peserta didik ini dapat dikembangkan program sekolah aman yang dikembangkan di sekolah.  Kata Kunci: kekerasan seksual; pencegahan kekerasan seksual berbasis sekolah, sekolah aman
Gambaran Kepercayaan Diri Remaja yang Mengalami Tindak Kekerasan: (Studi Kasus pada Remaja di Salah Satu SMKN di Jakarta Timur) Nurfatimah, Dewi Andini; Karsih; Tjalla, Awaluddin
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol. 13 No. 1 (2024): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009//INSIGHT.131.12

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan menganalisis secara faktual tentang kepercayaan diri remaja yang mengalami tindak kekerasan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah remaja siswa SMKN di Jakarta Timur sebagai informan kunci dan tiga informan pendukung yaitu ibu kandung, teman sebaya, dan guru BK. Proses penjaringan informan menggunakan Instrument Child Abuese Screening Tools-Children’s Version (ICAST-CH). Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori kepercayaan diri yang terdiri dari aspek kognitif, afeksi, dan behavioral. Hasil penelitian pada faktor penyebab tindak kekerasan yaitu sifat tempramental, kesalahpahaman, kesalahan subjek penelitian, dan triger parenting. Dampak yang dirasakan yaitu merasa takut dan gemetar jika berhadapan dengan orang yang meninggikan nada suaranya serta tidak ingin memiliki pasangan seperti ayahnya. Secara kognitif gambaran kepercayaan diri subjek saat ini berprestasi dikejuaraan silat tingkat sekolah, namun kesulitan dalam menunjukkan prestasi di kelas karena subjek memiliki pengalaman pernah dibentak ketika belajar dan merasa tidak fokus belajar di rumah disebabkan orang tua sering bertengkar sehingga prestasi belajar belum optimal. Aspek afeksi subjek mampu mengidentifikasi suasana hati dan memiliki keyakinan yang optimis. Subjek tidak menyukai penampilan fisiknya yang obesitas sehingga mengalami bullying. Pada aspek behavioral subjek sudah mampu menjalin hubungan sosial dan berbicara di depan umum namun kesulitan dalam menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis. Tindak kekerasan yang dilakukan ayahnya membuat subjek memiliki perspektif bahwa semua laki-laki sama saja, tidak mampu menghargai, kasar, keras, dan tidak mau kalah. Kata Kunci: Kekerasan pada anak, Orang tua, Kepercayaan diri, Remaja
Persepsi Remaja terhadap Keberfungsian Keluarga Ditinjau dari Keluarga Utuh dan Bercerai di Tangerang Selatan Fitri Farikah; Karsih; Susi Fitri
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol. 13 No. 2 (2024): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/INSIGHT.132.04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi keberfungsian keluarga di kalangan remaja dari keluarga utuh dan keluarga bercerai di Tangerang Selatan. Sebanyak 217 remaja berusia 15-18 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan 158 remaja berasal dari keluarga utuh dan 59 remaja berasal dari keluarga bercerai. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dan instrumen Family Assessment Device (FAD) digunakan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada keberfungsian keluarga yang dirasakan antara remaja dari keluarga utuh dan remaja dari keluarga bercerai di Tangerang Selatan, dengan tingkat signifikansi p = 0,022 < 0,05. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa struktur keluarga, baik pada keluarga utuh maupun yang bercerai, dapat mempengaruhi persepsi remaja terhadap keberfungsian keluarga. Secara keseluruhan, penelitian ini menyoroti pentingnya memahami bagaimana struktur keluarga berdampak pada pandangan remaja terhadap keberfungsian keluarga mereka.
Srategi Expressive Supressive untuk Menghadapi Toxic Relationship pada Salah Satu PTN di Jakarta Ainaya Fulfia; Karsih; Herdi
INSIGHT: Jurnal Bimbingan Konseling Vol. 13 No. 2 (2024): INSIGHT: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/INSIGHT.132.09

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi strategi regulasi emosi pada mahasiswa Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling di Salah Satu Universitas di Jakarta yang mengalami toxic relationship. Penggalian data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada informan utama. Triangulasi data dilakukan melalui sumber data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus di mana penggalian data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada partisipan utama. Sedangkan triangulasi data dilakukan dengan informasi data yang didapatkan dari partisipan pendukung. Partisipan penelitian berjumlah 2 (dua) orang yaitu ACV dan F. Partisipan pertama, ACV, menghadapi beragam bentuk toxic relationship, mencakup pemaksaan, penolakan, penghinaan, kekerasan fisik, dan seksual, dengan dampak signifikan pada aspek psikologis, fisik, ekonomi, dan sosial. Partisipan kedua, F, mengalami penolakan dan penghinaan dengan dampak pada aspek psikologis, fisik, dan sosial. Keduanya cenderung menggunakan expressive suppression, tetapi juga terlihat menerapkan cognitive reappraisal. Temuan ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pengalaman dan strategi regulasi emosi mahasiswa dalam menghadapi situasi toxic relationship. Kecenderungan penggunaan expressive suppression oleh kedua partisipan dalam mengatasi emosi negatif akibat toxic relationship dapat memberikan kenyamanan sementara, tetapi mungkin juga menyebabkan stres psikologis jangka panjang dan memperburuk dampak negatif keterlibatan mereka dalam toxic relationship. Implikasi penelitian mencakup pengembangan program dukungan emosional, pelatihan strategi regulasi emosi, dan pengembangan pribadi untuk mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang mengalami toxic relationship. Implikasi ini dapat membantu meningkatkan kemampuan regulasi emosi cognitive reappraisal karena dapat membantu individu untuk mengelola emosinya dengan cara yang lebih adaptif yang melibatkan perubahan pola pikir terhadap situasi yang sulit bagi mahasiswa yang mengalami toxic relationship.
Implementation of Character Education in Learning Natural and Social Sciences in Grade IV Elementary Schools Cahyadi, Oktariana Putri; Hidayat, Otib Satibi; Karsih
International Conference on Elementary Education Vol. 7 No. 1 (2025): Proceedings The 7th International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social Sciences (IPS) and Natural Sciences (IPA) are subjects that play a role important to form inhabitant country Which good in a nation. Therefore , learning Knowledge Social Studies and Natural Sciences are very much needed in schools, especially at the higher education level. basic, where basic education is the foundation of understanding and science about how to live socially in the community environment. This research aiming For to obtain Implementation Learning Social Sciences and Natural Sciences towards formation character students in i School Base. By using the literature study research method. The results of this study can know the character is an individual's nature, personality, character and behavior someone in someone's life. Character is a major aspect in to form the quality of a person to become a noble person. To produce participants educate Which quality, namely a person who is able to think critically, creatively, logically and take the initiative in facing problems symptom And social problems Which develop in society, Natural and Social Sciences (IPAS) education has a very important role.
Kerjasama Tim dalam Organisasi Aris Kastori Frawarna; Dwi Wahyuni; Sartika Komalasari; Karsih
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 4 (2025): JUNI-JULI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/wet62c24

Abstract

Dalam organisasi, kerja sama tim merupakan komponen penting yang memengaruhi produktivitas dan kinerja organisasi. Kemampuan tim untuk bekerja secara sinergis dalam konteks dinamika organisasi modern sangat penting untuk mengatasi tantangan yang kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi kerja tim dan bagaimana hal itu mempengaruhi keberhasilan organisasi. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi efektivitas tim termasuk komunikasi, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan berdasarkan tinjauan literatur. Sumber datanya berasal dari berbagai teori dan temuan penelitian tentang kerja tim di perusahaan. Sumber data ini berasal dari artikel jurnal akademis, buku, dan artikel web yang relevan. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika kerja tim, tinjauan literatur dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja kerja tim bergantung pada kemampuan anggota tim untuk berkomunikasi dengan baik, kehadiran pemimpin yang dapat membantu tim mencapai tujuan bersama, dan budaya organisasi yang mendukung kerja sama. Kepercayaan satu sama lain dan pembagian peran yang jelas juga penting untuk membangun sinergi tim.