Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Variation and Non-formal Classification of Indonesian Eggplant (Solanum melongena L.) Accessions Based on Macro and Micro-morphological Characters Uni Baroroh Husnudin; Suharyanto Suharyanto; Budi Setiadi Daryono; Purnomo Purnomo
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 41, No 3 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v41i3.2039

Abstract

Indonesia has a variety of eggplant germplasms and is considered as one of the largest producing countries in the world. The study was conducted to assess the variation of 21 accessions and 2 commercial cultivars of eggplant from Indonesia based on 30 macromorphological and 8 leaves micromorphological characters. Cluster analysis was conducted by UPGMA (Unweighted Pair Group Methods with Arithmetic averages) to create a dendrogram and construct eggplants grouping. PCA (Principal Component Analysis) was also performed to define the role of each character in the group by using MVSP (Multivariate Statistical Program) v.3.1 software. Results showed that eggplant accessions have macromorphological variation in fruit curvature, fruit shape, fruit apex, and fruit color, as well as leaves micromorphological characters such as the epidermal wall, trichome shape, and stomata type. Dendrogram based on macromorphological characters divided the accessions into 2 groups: curved and non-curved fruit groups. The non-curved fruit group divided into more spiny and less spiny leaves sub groups. Dendrogram based on leaves micromorphological characters divided the accessions into 2 groups based on the epidermal wall, trichome shape, and stomata type. Eggplant grouping doesn’t occur based on the origin of collection areas indicating that its variability isn’t affected by the environment.
KERAGAMAN MORFOLOGI SERBUK SARI TUMBUHAN MANGROVE DI KAWASAN PANTAI BLEKOK KABUPATEN SITUBONDO Uni Baroroh Husnudin; Nurul Avidhah Elhany; Desy Ratnasari; Awwaliy Maulidna Adhenta Nuriyante
AGRIBIOS Vol 20 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i2.2372

Abstract

Pantai Blekok merupakan salah satu pantai dibagian barat Kabupaten Situbondo dengan ekosistem hutan mangrove yang ditumbuhi oleh beragam vegetasi tumbuhan dan termasuk dalam kawasan lindung serta berfungsi sebagai destinasi ekowisata. Keanekaragaman tumbuhan mangrove dapat dipelajari salah satunya melalui studi terhadap serbuk sari melalui kajian morfologi serbuk sari. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui keanekaragaman morfologi serbuk sari tumbuhan mangrove di Kawasan Pantai Blekok. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode jelajah. Preparasi serbuk sari dilakukan menggunakan metode asetolisis dan preparat serbuk sari dibuat untuk pengamatan morfologi. Analisis data morfologi serbuk sari dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 spesies tumbuhan mangrove yaitu Excoecaria agallocha, Bruguiera gymnorrhiza, Avicennia marina, Avicennia alba, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Acanthus ilicifolius dan Acanthus ebracteatus. Morfologi serbuk sari pada spesies tumbuhan mangrove memiliki variasi dalam ukuran (kecil, sedang, besar), bentuk (prolate spheroidal, subprolate, prolate), apertura (tricolpate, triporate, tricolporate) dan ornamentasi eksin (reticulate, scabrate, perforate, verrucate).
EFEKTIVITAS CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DALAM MEDIA TANAH TERCEMAR HIDROKARBON Nurul Avidhah Elhany; Rini Hapsari; Uni Baroroh Husnudin; Desy Ratnasari
AGRIBIOS Vol 20 No 2 (2022): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i2.2347

Abstract

Jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman yang mudah berkolonisasi dengan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi CMA, konsentrasi minyak dan kombinasi antara konsentrasi CMA dan konsentrasi minyak dalam melakukan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). Pada penelitian ini digunakan uji statististik dengan rancangan penelitian faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah 5 konsentrasi CMA yaitu 0 g, 5 g, 20 g, 35 g, 50 g dan faktor kedua adalah 4 konsentrasi minyak yaitu 0 mg, 2500 mg, 5000 mg, 10000 mg. Masing-masing polybag yang diberi perlakuan penambahan CMA dan minyak juga diberi tanah dan kompos dengan perbandingan (1:1). Crude oil diambil dari lokasi pengeboran minyak di Kec.Wonocolo, Kab.Bojonegoro, Jawa Timur. Parameter pertumbuhan tanaman jagung di ukur 35 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi CMA, konsentrasi minyak, kombinasi antara konsentrasi CMA dan konsentrasi minyak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). Konsentrasi CMA terbaik dalam pertumbuhan tanaman jagung adalah konsentrasi CMA 50 g dengan parameter tinggi tanaman sebesar 145 cm dan panjang akar sebesar 22 cm.
UJI SENSITIVITAS BAKTERI TAHAN LOGAM BERAT PADA PERAIRAN SUNGAI DRIYOREJO GRESIK Nurul Avidhah Elhany; Uni baroroh husnudin
Indigenous Biologi : Jurnal Pendidikan dan Sains Biologi Vol 5 No 2 (2022): Indigenous Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kristen Artha Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33323/indigenous.v5i2.321

Abstract

Heavy metal pollution is one of the problems that arise because of the large number of industrial wastes containing heavy metals. Efforts to control waste, especially heavy metals in waters need to be carried out immediately, because heavy metals, such as lead (Pb) and chromium (Cr) are toxic to humans. One way that can be done is by doing biomonitoring. Microbes can be used as bioindicators of the presence of pollutants/waste in waters. Microbes utilize organic, inorganic, and metallic wastes as substrates for their growth. The sensitivity test of Pb and Cr heavy metal-resistant microbes was carried out using the paper disc method. Paper discs with various concentrations of heavy metals Pb and Cr were placed in such a way on the surface of NA media that had been inoculated with Pb and Cr heavy metal-resistant microbial isolates. Incubated for 24 hours and measured the inhibition zone. The results showed that 3 heavy metal resistant bacteria were K1 (Pseudomonas pseudomallei), K2 (Pseudomonas fluorescens), and K3 (Bacillus subtilis). Overall, none of the inhibition zones exceeded 0.50 mm and this indicated that the sensitivity of the three bacteria to heavy metals Pb and Cr was low. They are can be used as bioindicators of the presence of heavy metals Pb and Cr because they are able to grow in an environment with heavy metal concentrations of Pb and Cr above the threshold. K1 (Pseudomonas pseudomallei), K2 (Pseudomonas fluorescens), and K3 (Bacillus subtilis) have potential as bioremoval agents for heavy metals Pb and Cr.
PELATIHAN PEMBUATAN KUNYIT ASAM INSTAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA TALKANDANG SITUBONDO Nurul Avidhah Elhany; Uni Baroroh Husnudin; Valent In Fajria
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 2 No 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.821 KB) | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v2i1.2656

Abstract

Desa Talkandang merupakan salah satu desa di Situbondo yang mengembangkan dan membudidayakan tanaman toga. Dari sekian banyak tanaman toga yang ditanam di desa talkandang, kunyit merupakan salah satu tanaman toga yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk jamu tradisional karena dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pengolahan kunyit menjadi produk jamu instan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan ketrampilan terhadap ibu-ibu rumah tangga di desa Talkandang agar dapat mengolah kunyit menjadi produk kunyit asam instan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pendampingan dan juga pelatihan. Ibu-ibu diberikan pelatihan dan demo secara langsung untuk mengolah kunyit. Dari kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu rumah tangga mampu membuat kunyit asam instan sebagai salah satu produk jamu instan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan mereka di Desa Talkandang, Situbondo.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Lidah Buaya sebagai Minuman Kesehatan di Desa Rambipuji Kabupaten Jember Rani, Dewi Eka Prawita; Husnudin, Uni Baroroh; Kasih, Nurul Alifia
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 8 No 1 (2024): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v8i1.3793

Abstract

Masyarakat Desa Rambipuji Kabupaten Jember sebagian besar berprofesi sebagai wiraswasta dan ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah dan berkebun di pekarangan. Salah satu hasil kebun yang banyak dijumpai di Desa Rambipuji adalah tanaman Lidah buaya (Aloe vera). Program pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan pembuatan minuman kesehatan (Nata de Aloe) berbahan dasar lidah buaya ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan tentang manfaat lidah buaya dan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah lidah buaya menjadi minuman kesehatan yang layak dan siap dikonsumsi. Metode pelaksanaan dalam program pemberdayaan masyarakat ini antara lain sosialisasi dan edukasi, demonstrasi pengolahan lidah buaya, praktik mandiri mitra, pengemasan produk serta evaluasi. Rangkaian kegiatan edukasi dan pelatihan ini berjalan dengan baik dan lancar sesuai tujuan yang direncanakan. Sebanyak 65% peserta pelatihan sangat setuju dan 35% setuju bahwa program pengabdian ini dapat membantu masyarakat untuk dapat mengolah lidah buaya secara mandiri. 60% peserta sangat setuju dan 40% setuju bahwa program pengabdian masyarakat ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 80% peserta sangat setuju dan 20% setuju bahwa program pemberdayaan ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang teknik pengolahan lidah buaya menjadi produk yang siap dan layak dikonsumsi. Tingkat kepuasan peserta terhadap program pemberdayaan masyarakat ini ditunjukkan dengan 85% peserta sangat setuju dan 15% setuju bahwa program pengabdian masyarakat ini sesuai dengan harapan masyarakat untuk mendapatkan ilmu dan motivasi dalam mengembangkan diri.
Aplikasi Teknik Fermentasi Dalam Pembuatan Yoghurt Jeruk Nanas Kayu Manis (Jenaka) Di Kelurahan Aur Kenali Anggari Linda Destiana; Anggit Prima Nugraha; Uni Baroroh Husnudin; Putri Dwi Mulyani Putri Dwi Mulyani
ABDIMAS Madani Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36569/abdimas.v6i2.163

Abstract

Yoghurt merupakan minuman fungsional yang dikenal memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut dapat ditingkatkan dengan penambahan buah dan rempah. Jeruk, nanas, dan kayu manis merupakan buah dan rempah yang merupakan komoditas di Jambi yang mudah didapat, berkualitas, dan juga memiliki nilai gizi tinggi. Yoghurt dengan penambahan menggunakan sari buah atau ekstrak rempah mampumeningkatkan aktivitas antioksidan dan memberikan karakter fisik yang menarik. Pembuatan yoghurt dilakukan dengan menerapkan teknik fermentasi sederhana, sehingga diharapkan akan mudah dipraktikkan oleh ibu-ibu PKK. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki mitra tentang cara pembuatan dan manfaat yoghurt jeruk, nanas, kayu manis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk penyampaian materi dan dilanjutkan dengan pelatihan atau praktikmembuat yoghurt secara langsung. Masyarakat yang mengikuti kegiatan pengabdian ini mengalami peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil post-test dan pre-test, dimana pada kategoripengetahuan baik meningkat dari 53,6% menjadi 78,6%. Berdasarkan hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik fermentasi yoghurt
The Diversity of Terrestrial Ferns in the Customary Forest of Depati Karo Jayo Tuo, Jambi Nazila, Jumiatun; Husnudin, Uni Baroroh; Ihsan, Mahya; Hariyadi, Bambang; Maritsa, Hasna Ul
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ah.v7i2.23967

Abstract

The Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest represents a rich ecosystem of Sumatran rainforest biodiversity. Observations reveal dense canopy cover and various terrestrial fern species, yet information regarding the diversity of terrestrial ferns remains limited. Exploratory research is essential to uncover the biodiversity of terrestrial ferns in this area, including their conservation to support effective conservation strategies, protect species and ecosystems. This study aims to identify the diversity of terrestrial fern species and evaluate their conservation status. The research employs the cruise method in the trekking path of the forest. Environmental factors measured include soil temperature, soil moisture, pH, air temperature, humidity, and light intensity. Species identification is based on the identification keys of ferns. Conservation status was analyzed based on IUCN and CITES. The study found 49 species divided into Filicinae class (45 species, 24 genera, 18 families, 5 orders) and Lycopodiinae (4 species, 1 genus, 1 family, 1 order). According to the IUCN, 32 species are categorized as Not Evaluated, 2 species as Least Concern (LC), and 15 species remain uncategorized. CITES data revealed that one species is listed under Appendix II, so it is important to protect biodiversity in the Depati Karo Jayo Tuo Customary Forest.
Bibliometric analysis of watermelon marketing study trends in Indonesia Napitupulu, Tia Sofiani; Sumarlina, Sumarlina; Marseva, Amalia Dwi; Husnudin, Uni Baroroh
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 5 No. 2 (2024): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v5i2.22615

Abstract

Watermelon marketing studies play an important role in creating a more efficient and profitable marketing system in an effort to support the development of watermelon farming in Indonesia. Although watermelon marketing studies in Indonesia have covered various aspects such as channels, margins, strategies, and marketing efficiency, there are still limitations in the distribution of research locations and the lack of completeness of the dynamics of subtopic trends longitudinally. The bibliometric analysis method can be used to trace research trends related to watermelon marketing which consists of three stages, namely data collection, data analysis, and data visualization. The selected data is analyzed by comparing the attributes they have. Based on the selection, representative publications only come from 2011 to 2024. Studies related to watermelon marketing in Indonesia show a very fluctuating trend in terms of years. Research topics related to watermelon marketing in Indonesia generally focus on topics related to marketing analysis and specifically focus on the study of marketing channels, marketing margins, marketing strategies, and marketing efficiency in watermelon farming. The locations of research related to watermelon marketing in Indonesia are mostly found on the islands of Java (37%) and Sumatra (33%). However, research related to watermelon marketing is also found in various other regions in Indonesia, namely the islands of Kalimantan, Sulawesi, Maluku, and Madura. In addition, the results of this study also show a trend of shifting subtopics of research related to watermelon marketing.
Training on the Production of Biowash Derak at SMAN 3 Muaro Jambi : Pelatihan Pembuatan Biowash Derak (Detergen Organik Berbahan Dasar Lerak) di SMAN 3 Muaro Jambi Anggari Linda Destiana; Anggit Prima Nugraha; Uni Baroroh Husnudin; Hasna Ul Maritsa; Putri Dwi Mulyani; Ashif Irvan Yusuf
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.25254

Abstract

The lerak fruit (Sapindus rarak) possesses significant potential as a natural detergent that can serve as an alternative to chemical-based detergents, which are increasingly concerning due to their detrimental effects on the environment and their impact on soil and aquatic organisms. The saponin content in lerak generates foam and exhibits antibacterial properties, making it environmentally safe for both soil and aquatic life. The objective of this program is to train students and teachers at SMAN 3 Muaro Jambi in producing natural detergent from lerak, thereby supporting extracurricular batik activities while also contributing to the establishment of an environmentally friendly school. The stages of this community service activity include socialization, hands-on training, and evaluation (pre- and post-tests). The results of the satisfaction measurement indicate that all participants were satisfied with the implementation of this community service, with 44.4% expressing high satisfaction and 55.6% being satisfied. The percentage of participant's knowledge regarding the name, benefits, preparation methods, and usage of lerak increased by 86%. The number of participants capable of producing lerak detergent rose significantly, from 4.7% to 85.4%, representing an increase of 80.7%. Overall, all participants expressed satisfaction with this activity and demonstrated an enhancement in their knowledge.