Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH ARAH SEL SURYA BERDASAR MATA ANGIN TERHADAP KINERJANYA Rifky Rifky; Dan Mugisidi; Agus Fikri; Mohammad Mujirudin; Arry Avorizano
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37209/jtbbt.v11i1.213

Abstract

Pemanfaatan energi matahari yang mengubah energi cahayanya menjadi listrik melalui sistem sel surya dan aplikasinya dalam bangunan sangat tepat. Penempatan panel surya pada bangunan di atap, dinding, kaca, atau fasade. Posisi panel surya dimaksudkan untuk mendapatkan sebanyak mungkin pancaran cahaya matahari. Salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kinerja sel surya adalah posisi jatuhnya cahaya matahari di atas permukaan modul sel. Sel surya mendapatkan radiasi yang maksimal ketika cahaya matahari jatuh tegak lurus. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Panel surya dihadapkan ke arah timur, utara, dan barat. Hasil penelitian ini mendapatkan daya luaran terbesar sel surya di atap pada arah utara yaitu 25,49 W. Efisiensi terbesar sel surya di atap pada arah barat yaitu 13,91%. Perbedaan kinerja antara sel surya di atap dengan  di dinding lebih signifikan pada penempatan menghadap ke utara. Nilai listrik yang diakumulasi yang disimpan dalam baterai adalah sebesar 5,35 kWh pada panel surya yang ditempatkan di atas dengan arah ke utara.
Program Penanaman Mangrove Untuk Pemulihan Ekositem Pesisir Rangge Di Pulau Pari, Jakarta Riyan Ariyansah; Oktarina Heriyani; Rifky Rifky; Mugisidi Mugisidi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Planting mangrove trees on Pari Island, Jakarta, is an effective solution to address coastal ecosystem degradation and loss of biodiversity. This research aims to explain the method of mangrove tree planting involving the participation of local communities and analyze its impact on coastal ecosystems and community well-being. Through problem identification, goal formulation, research design, data collection, data analysis, and interpretation of results, significant scientific findings are obtained. The first scientific finding is an increase in biodiversity after mangrove tree planting. The research shows that planting mangrove trees provides an ideal habitat for various organisms, including fish, mollusks, and birds, thereby increasing the number of species inhabiting the mangrove ecosystem. The second scientific finding is an improvement in water quality around the mangrove planting area. Mangroves have the ability to absorb nutrients and reduce pollution levels in the water. Therefore, after planting, there is a decrease in the levels of pollutants such as heavy metals and nutrients in the surrounding waters. This study also found that mangrove ecosystems play a role in natural disaster mitigation. Planting mangrove trees reduces coastal erosion because the complex and robust root systems of mangroves help maintain soil stability. Comparisons with previous research support these scientific findings, indicating that planting mangrove trees effectively enhances biodiversity, improves water quality, and reduces coastal erosion.
Pendayagunaan Potensi Kotoran Kambing Menjadi Biogas Pada Peternakan Bina Mandiri Farm Solear Tangerang Banten Rifky Rifky; Oktarina Heriyani; Dan Mugisidi
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2023): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v5i2.7570

Abstract

Sumber energi terbarukan yang berkaitan dengan sumberdaya hayati berasal dari biomassa. Biomassa merupakan bahan baku dalam produk bioenergi. Energi yang dihasilkan berbentuk gas disebut sebagai biogas. Dalam pembuatan biogas terjadi konversi energi biomassa melalui proses biokimia yang menghasilkan energi panas dan energi listrik. Bahan biogas diperoleh dari limbah pertanian, limbah peternakan, limbah kehutanan, limbah tanaman, dan limbah organik. Oleh karena itu potensi biogas sangat besar, karena limbah tumbuhan dan limbah hewan sebagai bahan baku melimpah. Limbah hewan yang digunakan untuk membuat biogas berupa kotoran hewan ternak yang salah satu contohnya adalah kotoran kambing. Kambing diternak dan dipelihara untuk dijadikan sebagai hewan akikah dan hewan kurban. Sebagai hewan untuk akikah kambing dipelihara dalam kandang. Jumlah kandang lebih dari satu memerlukan bangunan posko. Bangunan-bangunan sederhana tersebut yang hampir semua materialnya terdiri dari kayu tetap memerlukan energi untuk dapat ditempati. Kebutuhan energi untuk penerangan kandang dan posko tidak dapat dihindari. Selama ini energi listrik dipasok dari rumah sebelah, sedangkan kotoran kambing tidak dimanfaatkan. Kotoran tersebut dikumpulkan dan dikeringkan kemudian dibuang atau dibiarkan begitu saja. Sebagian ada yang memintanya untuk pupuk tanaman. Dengan demikian tampak bahwa ada permasalahan pada pengelolaan ternak kambing untuk keperluan akikah dan kurban yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan energi dan pengelolaan limbah. Kotoran kambing harus dikelola dengan menjadikannya sebagai bahan baku biogas. Biogas dapat menghasilkan energi listrik untuk penerangan dan energi panas untuk memasak. Biogas diperoleh dari kotoran kambing yang dimasukan ke dalam reaktor/digester. Gas ini dihasilkan dari proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam keadaan anaerob. Dalam digester yang kedap udara itu terjadi proses dekomposisi bahan organik tersebut. Melalui pemanfaatan kotoran kambing diharapkan terjadi penghematan dalam penggunaan energi listrik, sehingga dapat menekan biaya pemakaian listrik.
Pelatihan Energi Surya di SMP Paramarta Unggulan Tangerang Selatan Rifky Rifky; Oktarina Heriyani; Dan Mugisidi
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i2.8573

Abstract

Background: Penelitian tentang teknologi energi surya sudah banyak yang dipublikasikan. Akan tetapi, setiap hasil penelitian termasuk penelitian energi surya tidak cukup terpublikasi hanya di kalangan masyarakat ilmiah atau akademis dalam media dan forum ilmiah saja. Salah satu masyarakat yang memerlukan pengetahuan energi surya adalah siswa sekolah menengah. Metode: Adapun kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pre-test tentang energi surya terhadap 23 orang siswa yang akan mengikuti pelatihan, kemudian dilakukan pemberian teori materi energi surya, melakukan post-test untuk mengetahui pengetahuan siswa hasil penyampaian materi tentang energi surya tersebut, dan ditutup dengan memperagakan dan praktik perakitan rangkaian sistem fotovoltaik. Hasil: Hasil pre-test rata-rata siswa sebesar 4,86, sedangkan hasil post-test rata-rata siswa sebesar 6,52. Dari kedua tes tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan dan pemahaman yang signifikan tentang energi surya antara sebelum dan sesudah pemberian materi. Kesimpulan: Hasil kegiatan ini menghasilkan peningkatan kemampuan siswa dalam pengetahuan dan pemahaman tentang energi surya.
HIBRIDISASI PANEL SURYA DENGAN MODUL TERMOELEKTRIK SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Rifky Rifky; Agus Fikri; Mohammad Mujirudin; Arry Avorizano
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 13, No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v13i1.8604

Abstract

Salah satu energi terbarukan yang berpotensi besar adalah energi surya. Teknologi yang sedang dikembangkan pada energi surya dengan menkonversinya  menjadi energi listrik melalui media sel surya. Pada penelitian ini panel surya disatukan dengan  termoelektrik yang dirangkai paralel pada sistem terpadu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hibridisasi terhadap efisiensi  panel surya yang dihibrid secara terpadu dengan rangkaian paralel modul termoelektrik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, yang dimulai dengan perancangan dan pembuatan alat penelitian. Alat penelitian ini menggunakan rak yang sudah disesuaikan ukurannya dengan keperluan penelitian dengan sudut kemiringan 30 derajat. Pada rak tersebut terdapat panel surya, 15 modul temoelektrik yang dirangkai paralel, dan sistem pendingin. Sel surya yang digunakan adalah jenis polycristalin (Si) dengan daya puncak sebesar 50 Wp sedangkan untuk sistem termoelektrik menggunakan modul  tipe TEG SP1848-27145 SA dan untuk sistem pendingin dari alumunium yang dialiri dengan air sebagai fluida kerja aktif. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran yang dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai 14.00 WIB. Parameter penelitian yang diukur ada dua macam yaitu parameter masukan dan parameter luaran. Parameter masukan yaitu temperatur lingkungan, temperatur panel surya (sisi atas dan sisi bawah), intensitas cahaya matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, temperatur air dalam bak, temperatur generator termoelektrik (sisi panas dan sisi dingin), dan temperatur sistem pendingin. Parameter luaran yang dihasilkan yaitu tegangan dan arus listrik. Hasil penelitian menunjukan efisiensi hibridisasi memiliki rata-rata 20%, lebih tinggi dibandingkan dengan efisiensi pada rangkaian PV dengan rata-rata 9 %. Hal ini dapat diketahui bahwa hibridisasi lebih efisien dibandingkan dengan rangkaian yang hanya PV ataupun hanya rangkaian TEG.
Pengaruh Sifat Konduktivitas Termal Material Isolator (Kayu, Karet Dan Styrofoam) Terhadap Perpindahan Panas Dan Daya Keluaran Sistem Generator Thermoelectric: Effect of Thermal Conductivity Properties of Insulating Materials (Wood, Rubber and Styrofoam) on Heat Transfer and Output Power of a Thermoelectric Generator System Vazri Muharom; Rifky
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 1 No. 1 (2022): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v1i1.8464

Abstract

The purpose of this experiment is to get insulator from all three material (wood, rubber and styrofoam) which will produce a good heat insulator on thermoelectric. This research was conducted on the open floor at the Faculty of Engineering, University Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA in Jakarta, Indonesia between March-October 2019 by using 3 thermoelectric. The hope of this experiment is to produce the most electricity from the three materials.
Pengaruh Sudut Antara Dua Panel Sel Surya Terhadap Kinerja Photovoltaics Gusto Arif Tansah; Rifky Rifky; Yos Nofendri
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 1 No. 2 (2022): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v1i2.11043

Abstract

Abstrak Background: Salah satu sumber energi pembangkit listrik alternatif adalah energi cahaya matahari dengan memanfaatkan suatu alat disebut panel photovoltaic atau solar cell yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Kinerja dan efektifitas panel solar cell dipengaruhi oleh posisi panel tersebut terhadap matahari. Untuk menghasilkan energi listrik yang optimal dari solar cell, panel solar cell harus berada tegak lurus menghadap arah datangnya cahaya matahari. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kinerja Solar Cell sehingga mendapatkan sudut pasangan sel surya yang optimal oleh karena itu metode yang dilakukan adalah mengatur posisi sudut dua panel surya ke arah timur dan barat arah gerak matahari, agar mendapatkan radiasi yang terpantul lebih optimal dalam penyerapan. Pengaturan posisi sudut dua panel surya yaitu 70°, 140°, dan 180° memperoleh hasil. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja sel surya bersudut 70 didapatkan daya luaran rata-rata sebesar 0,457 watt, kinerja sel surya bersudut 140 didapatkan daya luaran rata-rata sebesar 0,820 watt, dan kinerja sel surya bersudut 180 didapatkan daya luaran rata-rata sebesar 0,289 watt. Dari penelitian ini didapatkan sel surya bersudut 140 menghasilkan daya luaran terbesar dibanding bersudut 70 dan 180. untuk sel surya bersudut 70° dengan rata-rata efisiensi 0,0913%, untuk sel surya bersudut 140° dengan rata-rata efisiensi 0,055%, dan sel surya bersudut 180° dengan rata-rata efisiensi 0,054%., Sel surya dengan nilai terbaik atau tertinggi terjadi adalah sudut 70°, efisiensi memiliki daya guna, dalam sistem akan lebih lengkap menilai dari nilai efisiensi yang baik Abstract Background: One of the alternative energy sources for electricity generation is solar energy by utilizing a device called a photovoltaic panel or solar cell that can convert sunlight energy into electrical energy. The performance and effectiveness of solar cell panels are influenced by the position of the panels against the sun. To produce optimal electrical energy from solar cells, solar cell panels must be perpendicular to the direction of the sun's rays. This study aims to improve the performance of Solar Cells so as to get the optimal solar cell pair angle, therefore the method used is to adjust the angle position of the two solar panels to the east and west of the direction of the sun's motion, in order to get the reflected radiation more optimally in absorption. Setting the angle position of the two solar panels, namely 70°, 140°, and 180° obtained results. The results showed that the performance of solar cells with an angle of 70 obtained an average output power of 0.457 watts, the performance of solar cells with an angle of 140 obtained an average output power of 0.820 watts, and the performance of solar cells with an angle of 180 obtained an average output power of 0.289 watts. From this study, it was found that solar cells with an angle of 140 produced the largest output power compared to those with an angle of 70 and 180. For solar cells with an angle of 70 ° with an average efficiency of 0.0913%, for solar cells with an angle of 140° with an average efficiency of 0.055%, and 180° solar angle with an average efficiency of 0.054%. The solar cell with the best or highest value is an angle of 70°, efficiency has usability, the system will be more complete judging from a good efficiency value
Experimentation of Two Types of Thermoelectric Modules for Converting Thermal Energy to Electricity Miftah Almunir; Rifky
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 2 No. 1 (2023): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v2i1.12385

Abstract

Abstract Thermoelectric is a device that can convert heat energy (temperature difference) into electrical energy. Thermoelectric can work as an electric generator, heat pump, and as a coolant. This research is about two thermoelectric modules, namely the TEC 1-127061-12706 type and the TEG SP 1848. Generally, the TEC 1-12706 type module is used as a coolant, while the TEG SP 1848 type module is used as a generator. The purpose of this study was to obtain the performance of each of the second modules as a converter of thermal energy into electrical energy. This study uses an experimental method. From each type of module, four modules are assembled to form a system, in order to obtain two thermoelectric generator systems with different types of modules. The hot side of the module is attached to an aluminum plate and is given heat from the heat source from the heater. The cold side of the module is also aluminum affixed and provided with an ice cube cooler. In this study, ice cubes were used as a stabilizer for the cooling temperature. Data retrieval by measurement, namely the measurement of the temperature of the top aluminum, the temperature of the hot side, the temperature of the cold side, and the temperature of the bottom aluminum. connections and the resulting current of each thermoelectric system is measured to obtain its output power. The results showed that the thermoelectric generator type TEC 1-12706 produces a maximum electric power of 3,7908 W and a minimum of 0,9541. For the TEG SP 1848 type, it produces a maximum electric power of 5,7970 W and a minimum of 0,9250 W.