Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemodelan Emisi Udara Indikator Perubahan Iklim dari Sampah Laut di Kawasan Taman Nasional Laut: Pantai Sombu, Wakatobi Tassakka, Muhammad Irpan Sejati; Alsita, Indah; Sahari, Sariamin; Runtu, Kezia Gloria Apriliana; Kusuma Admaja, Alfi; Musrianton, Muhammad; Nasrun, Nasrun; Muhajirin, Muhajirin
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 10 (2023): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL X KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah laut meningkat secara drastis yang sejalan dengan peningkatan populasi, kunjungan wisatawan, dan eksplorasi sumber daya pesisir dan laut. Wilayah taman nasional laut merupakan studi kasus yang sempurna untuk sampah laut karena memiliki ekosistem yang paling rentan. Pantai Sombu merupakan salah satu kawasan perlindungan laut di Taman Nasional Wakatobi (TNW). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode garis pantai NOAA dan pemodelan emisi udara menggunakan aplikasi IWM2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata sampah laut diperkirakan 0,67 unit dan 0,036 kg per m2 dengan komposisi didominasi oleh jenis plastik yaitu 57,71% berdasarkan jumlah dan 48,74% berdasarkan berat. Jumlah dan komposisi sampah laut diperkirakan menghasilkan emisi udara yang berimplikasi pada perubahan iklim sebanyak 52 kgCO2/tahun; 23 kgCH4/tahun; dan 541 kgGWP/tahun.
Identifikasi Ekosistem Terumbu Karang Menggunakan Aplikasi Coral Point Count with excel extentions (CPCe) di Pulau Wangiwangi, Wakatobi, Indonesia Tassakka, Muhammad Irpan Sejati; Alsita, Indah; Sahari, Sariamin; Muniawati, Istiqomah; Admaja, Alfi Kusuma; Musrianton, Muhammad
Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan Vol. 10 (2023): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL X KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS
Publisher : Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Taman Nasional Wakatobi (TNW) merupakan taman laut terbesar kedua di Indonesia dengan luas total 1,39 juta hektar. Wakatobi merupakan akronim wangi-wangi, kaledupa, tomia dan binongko yang memiliki salah satu keanekaragaman terumbu karang tertinggi dalam konservasi laut di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekosistem terumbu karang saat ini khususnya di Pulau Wangiwangi. Pemantauan dilakukan di 11 lokasi dengan menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Proses analisis menggunakan software CPCe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang di Pulau Wangiwangi tergolong baik dengan tutupan karang (hardcoral) sebesar 53,0%. Jenis terumbu karang dan substrat lainnya adalah Dead Coral (DC) sebesar 1,0%; Dead Coral with Algae (DCA) sebesar 7,7%; Soft Coral (SC) sebesar 12,6%; Sponge (SP) sebesar 1,6%; Fleshy Seaweed (FS) sebesar 4,7%; Other Biota (OT) sebesar 9,8%; Rubble (R) sebesar 4,3%; Sand (S) sebesar 2,7%; dan Rock (RK) sebesar 2,5%. Persentase tutupan karang tertinggi ada di Titik Waha (70,5%) dan terendah ada di Titik Sombu (38,7%).
Kajian co-management berbasis multi pihak dalam pelestarian kawasan lindung laut warisan Masyarakat Adat Tomia “Pasi Tondu” Kecamatan Tomia, Wakatobi Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Arifuddin, La Ode; Nasrun; Ferlin, Akhmatul; Alsita, Indah; Runtu, Kezia Gloria Apriliana; Mansyur, La Ode; Isman, Khairuddin; Musrianton, Muhammad; Admadja, Alfi Kusuma; Haruddin; Hidrawati
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i2.83

Abstract

Pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat, yang menitikberatkan pada aspek kearifan lokal dalam melindungi dan memanfaatkan wilayah lindung laut sebagai hak ulayat, menunjukkan hasil yang sangat baik terutama dari sistem sosial-ekologi. Studi ini mengidentifikasi dan mengkategorikan pemangku kepentingan berdasarkan kepentingan dan kepentingan relatifnya dalam pengambilan keputusan di bidang tersebut. Studi ini juga menyoroti perlunya keseimbangan antara pentingnya konservasi sumber daya dan dampak lingkungan dari sumber daya laut di wilayah tersebut, yang menunjukkan pentingnya strategi pengelolaan bersama, yang melibatkan perspektif berbeda dari berbagai pihak mengenai manfaat lingkungan dan ekonomi dari sumber daya laut di wilayah tersebut. Dalam penelitian ini mempergunakan metode kualitatif berupa observasi partisipasi, interview struktur dengan informasi kunci dan interview semi-struktur dengan para pihak yang mewakili kelompok pemanfaat sumber daya Hasil menemukan bahwa para nelayan, meskipun tertarik dengan konsep co-management, sebagian besar menentang penetapan “Pasi Tondu” sebagai kawasan lindung laut yang akan menjadi hak waris dari masyarakat adat Tomia. Konflik pendapat ini terkait dengan manfaat yang diperoleh dari nilai sumber daya konservasi dan unsur kerugian jika diterapkan sistem buka tutup oleh pemegang mandat pengelolaan, termasuk bagaimana mengurangi konflik antara nelayan dengan kehadiran kerumunan ikan simba (schooling jack-fish) serta adanya peraturan-peraturan yang akan diterapkan pada pemanfataan sumber daya “Pasi Tondu”. Pertimbangan para pihak yang berkepentingan dengan penerapan strategi pengelolaan bersama (co-management), adalah menggabungkan persepsi yang berbeda mengenai manfaat sosial ekonomi dari sumber daya kawasan lindung tersebut dan potensi keberlanjutan kehidupan secara ekologi dan ekonomi dengan adanya kawasan lindung laut oleh masyarakat adat Tomia
Penilaian kondisi lembaga bisnis konservasi lingkungan dan ekowisata bahari berbasis GSTC di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara Sahari, Sariamin; Nasrun; Normayasari; Ferlin, Akhmatul; Utami, Dewi; Alsita, Indah; Runtu, Kezia Gloria Apriliana; Mansyur, La Ode; Isman, Khairuddin; Musrianton, Muhammad; Admadja, Alfi Kusuma; Harudin
Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsep.v9i4.121

Abstract

The conservation enterprise growth in Wakatobi Regency, Southeast Sulawesi, which is focused on ecotourism or natural and cultural tourism, have varied greatly in recent years regarding the environmental of Wakatobi, both in terms of appearance, human resources and variety of types. Eco-tourism has developed quite well and advanced in several places, such as Bali, but there are also those that have not succeeded in making ecotourism a leading sector and priority, such as Wakatobi Regency. To improve public understanding of sustainable tourism the Global Sustainable Tourism Council (GSTC) has issued a special guideline for sustainable tourism. This research is one of the GSTC indicators in the management of several marine conservation destinations on Wangi-Wangi Island, namely WTC, DCDC, and FPW Sombu. By utilizing a qualitative descriptive approach, this research aims to expand knowledge about the WTC, DCDC, and FPW Sombu as one of the mainstay ecotourism destinations in Wakatobi Regency, determine whether the management of these destinations has fulfilled the GSTC criteria, and determines the development strategy of the ecotourism object in question using the GSTC indicators. The results show that, so far, the management of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu almost largely does not meet the GSTC sustainable tourism indicators. The focus of the aspects studied are indicators of (A) sustainable development, (C) cultural sustainability and (D) environmental sustainability, which show that the management of the three marine ecotourism destinations has not been maximally considered. Overall, all three destinations are still weak, according to the analysis of the with the GSTC criteria. A review of the sustainable tourism aspects of the GSTC can provide information on the development of the WTC, DCDC, and the FPW Sombu, so that they meet the requirements to become sustainable marine ecotourism destinations in the GSTC. in terms of attractions, amenity, and accessibility.
Social Media Analysis of Brand Awareness and Brand Image on Visitor Levels at Smart Fisheries Village (SFV) on Java Island Alima Nostalia Suseno, Dewi; Bayu Sasongko, Dimas; Mareta, Zayafika; Yernawilis, Yernawilis; Normayasari, Normayasari; Alsita, Indah; Ika Pamaharyani, Luchiandini
Dinasti International Journal of Education Management And Social Science Vol. 6 No. 2 (2025): Dinasti International Journal of Education Management And Social Science (Decem
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijemss.v6i2.3771

Abstract

The purpose of this study was to conduct a social media analysis of brand awareness and brand image on the number of visitors to the smart fisheries village (SFV) in Java Island. The method used in sampling is the convenience sampling method, namely a sampling technique based on the convenience of researchers with respondents who are met by chance, are considered suitable, and are willing to be data sources and meet the criteria determined by the researcher. Data analysis in this study used SPSS software by conducting correlation and linear regression tests. Based on the results of the analysis that has been done, the calculated r value for the relationship between X1 (social media) and Y (brand image) is 0.313, which is greater than the r table value of 0.173 and the calculated r value for the relationship between X2 (advertising) and Y (brand image) is 0.571, which is greater than the r table value of 0.173, so that both variables have a positive effect. The R-square value obtained is 0.873, which states that the social media and advertising variables have an effect on brand image of 87.30% and the remaining 12.70% is influenced by other variables.
Spatial Variability of Nutrients and Chlorophyll-A as Contributing Factors of Trophic Condition in Kendari Bay, Southeast Sulawesi Rahayu, Siti Mira; Azzahra, Mutiah; Irawan, Hendra; Salwiyah, Salwiyah; Sari, Iya Purnama; Alsita, Indah; Bramana, Aditya; Maulita, Mira
Jurnal Kelautan Tropis Vol 28, No 2 (2025): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v28i2.26579

Abstract

Estuaries and coastal waters are heavily influenced by anthropogenic activities and environmental factors, which can lead to ecosystem degradation, increased nutrients, and the risk of eutrophication. Kendari Bay, with its complex hydrodynamic conditions and various human activities in the vicinity, requires an analysis of the distribution of nutrients and chlorophyll-a (chl-a) to estimate the potential for eutrophication and its impact on aquatic ecosystems. This research was conducted in March-May 2023 at six stations in Kendari Bay. The distribution of nutrients in Kendari Bay revealed a varied pattern, with DIN concentrations higher in the “neck area” or narrow parts of the bay, phosphates more concentrated in the inner part due to slow water flow, and silica more abundant in estuaries because it comes from weathering rocks carried by river flows. Chl-a concentration tended to correspond DIN pattern, suggesting that phytoplankton growth was more influenced by nitrogen nutrients than phosphorus nutrients, as supported by an N:P ratio of less than 16. Overall, Kendari Bay was classified as mesotrophic with a relatively uniform trophic level due to morphological and hydrodynamic characteristics that narrow towards the sea and a low flushing rate. A comprehensive approach to managing human activities from upstream to downstream must be performed effectively to protect the bay area from eutrophication and environmental decline due to excessive nutrient runoff from land-based activities.