Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Meditation and lavender aromatherapy combinations reducing stress of health students Endang Nurul Syafitri; Sang Ayu Nyoman Sri Ratmini; Wahyu Rochdiat Murdiono
International Journal of Health Science and Technology Vol 1, No 1 (2019): July
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.919 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v1i1.942

Abstract

Health students have been shown to have more stress than the general public. Student stress if left untreated can lead to health problems. previous studies have never measured a combination of meditation and lavender aromatherapy to reduce stress. This study aims to determine the decrease in stress of health students after being given a combination of meditation and lavender aromatherapy. Quasy Experiment pre test and post test of non equivalent control group. The sampling technique uses Quota sampling. The number of respondents was 40 people divided into two groups, namely 20 treatment groups and 20 controls. The bivariate test used is paired t-test with 95% CI value. Average stress score in the treatment group was 12.50 (normal stress) and in the control group of 14.60 (mild stress). The results of paired t-test in the treatment group obtained p value of 0.001 which means the difference in stress score before and after therapy with an average decrease of 3.20 points. In the control group there was a difference in stress score (p value = 0,000) with an average increase of 1.15 points. The combination of meditation and lavender aromatherapy effectively decreases the stress score of healthcare students. The combination of meditation and lavender aromatherapy can be a new standard for mental health nurses to manage stress on students.
HUBUNGAN PERILAKU KONSUMTIF DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA Wahyu Rochdiat M
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.459 KB) | DOI: 10.35842/mr.v15i1.221

Abstract

Background: Consumptive behavior in girl teenagers is affected by internal and external factors. One of the internal factors that affect teenagers to behave consumptively is self-esteem. Objective: To analyze the relationship of consumptive behavior with self esteem of girl teenagers in SMA Negeri 10 Yogyakarta. Methods: This research used quantitative research method, with the subject of research as many 91 students of class X SMA Negeri 10 Yogyakarta selected with purposive sampling from 118 students. Result: The result of this research shows that the majority of respondents are consumptive behavior in the medium category as much as 54 respondents (59.3%) and self-esteem in high category as much 65 respondent (71.4%). Bivariate test using Kendall-Tau found that coefficient value (r) = 0.637 and p-value = 0.00 (p <0.05).Conclusion: This research shows a positive and significant correlation between consumptive behavior with self esteem in students of class X SMA Negeri 10 Yogyakarta.
PERBANDINGAN SKOR OSCE MAHASISWA KEPERAWATAN ANGKATAN 2015, 2016 DENGAN ANGKATAN 2017 BERDASARKAN KECEMASAN Nurul Istiqamah Mantika; Wahyu Rochdiat; Endang Nurul Syafitri
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.838 KB) | DOI: 10.35842/mr.v14i4.222

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan merupakan hal yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan pada mahasiswa seringkali dihubungan pada situasi ujian seperti OSCE, dimana ujian merupakan salah satu cara mengevaluasi mahasiswa terhadap suatu materi belajar sehingga menjadi sumber kecemasan bagi mahasiswa. Hasil studi pendahuluan pada mahasiswa keperawatan sebanyak 7 orang mengatakan bahwa mereka merasa cemas dan merasa gugup saat menghadapi ujian OSCE.Tujuan: Mengetahui perbandingan skor OSCE pada mahasiswa keperawatan angkatan 2015, 2016 dengan 2017 berdasarkan kecemasan di Universitas Respati Yogyakarta.Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non eksperimen, dengan rancangan desain kohort retrospektif. Tehnik sampel yang digunakan adalah simple random sampling, jumlah sampel pada penelitian ini terdapat 111 responden. Data analisis dengan oneway anova pada analisi bivariate.Hasil: Pada angkatan 2015 didapatkan p-value 0,908, 2016 di dapatkan p-value 0,520, dan 2017 di dapatkan p-value 0,477, dan mayoritas mahasiswa mengalami kecemasan sedang.Kesimpulan: Tidak ada hubungan secara signifikan antara skor OSCE dengan kecemasan yang dialami oleh mahasiswa keperawatan angkatan 2015, 2016 dengan 2017.
Dhikr As Nursing Intervention to Reduce Stress In Health Science Students Wahyu Rochdiat M; Erika Hestu; Endang Lestiawati
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 4, No 1 (2019): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.194 KB) | DOI: 10.24990/injec.v4i1.222

Abstract

Introduction: Study showed that 53% of health sciences students experience stress during the learning process. There has never been any previous research that focused on measuring the effect of Dhikr as a part of independent nursing intervention: Spiritual Support to reduce stress in health sciences students. Aim of this study was to measure stress decreased in health sciences students who were treated using Dhikr. Methods: This research used quasi experimental with pre and post test nonequivalent control group design. We chose Moslem students in health sciences faculty and used quota sampling technique before divided them into two groups: 20 respondents in each of control and intervention groups. Dhikr was given to the treatment group for two sessions, while the control group did not get any therapy. Paired T-Test was used to see stress scores differences in pre and post test of each group, while Mann Whitney test was used to see differences in stress scores deviation between both group. Results: The results showed that Dhikr could decreased stress intervention group (p value 0.000). Stress score mean in pre test was 18.60, while in post test was 11.10 or decreased by 7.5 points. Stress score mean in the control group increased by 3.1 points (p value 0.024). Conclusions: We conclude that Dhikr therapy can be part of independent nursing intervention: Spiritual Support to health sciences students in Indonesia who are predominantly Moslem.
STUDI FENOMENA TENTANG PEMBENTUKAN IDEAL DIRI TRANSGENDER DI DAERAH YOGYAKARTA Yossi Ayu Fajarina; Mohammad Judha; Wahyu Rochdiat Murdhiono
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4 No 1 (2017): JANUARY 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v4i1.63

Abstract

Masalah ideal diri pada transgender merupakan persepsi seorang transgender tentang bagaimana seharusnya seorang transgender bertingkah laku sesuai dengan keinginan dirinya untuk menjadi seorang wanita yang bertingkah laku feminin dengan mengubah kesehariannya dan bertingkah seolah-olah mereka adalah wanita. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola pembentukan ideal diri pada transgender di wilayah perempatan lampu merah Sagan Yogyakarta melalui eksplorasi dan pendalaman terhadap fenomena yang terjadi pada mereka. Desain penelitian ini menggunakan studi fenomenologi kualitatif melalui tehnik wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan tiga orang transgender yang biasa bekerja di perempatan lampu merah Sagan. Hasil penelitian didapatkan pembentukan ideal diri pada transgender terkait dengan cita-citanya waktu kecil dan dewasanya mengalami perubahan berdasarkan keadaannya mereka saat ini. Harapan untuk berubah menjadi laki-laki hanya didapat oleh P1 Sedangkan P2 dan P3 sudah memiliki ideal diri yang paten untuk menjadi wanita. Berbagai upaya yang dilakukan P2 dan P3 untuk menjadi wanita dengan menggunakan terapi hormonal dan suntik silikon. Mereka juga berkeinginan untuk operasi ganti kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ideal diri pada transgender disebabkan oleh pola asuh orang tua terhadap anaknya yang memperlakukannya seperti wanita dan dukungan dari teman sepermainan. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh orang tua terhadap anaknya dan dukungan dari teman sepermainan mempengaruhi pembentukan ideal diri sebagai seorang transgender.  Kata Kunci: Transgender, Konsep Diri, Ideal Diri
HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG MANAJEMEN CEMAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PROSES BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI S-1 KEPERAWATAN UNRIYO TAHUN ANGKATAN 2015/2016 Asriana Saraha; Wahyu Rochdiat Murdhiono; Deden Iwan Setiawan
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i2.34

Abstract

Dampak dari kecemasan nantinya sangat berpengaruh terhadap aktivitas mahasiswa terutama dalam proses belajar, sedangkan kecemasan sendiri dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan dan dapat dikurangi dengan penerapan manajemen cemas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2015 dan 23 Februari 2016 di Kampus I Universitas Respati Yogyakarta melalui wawancara dengan 9 pertanyaan tentang tanda-tanda cemas, diperoleh 11 orang mahasiswa mengakui merasakan kecemasan dalam proses penyelesaian tugas, 6 mahasiswa mengalami kecemasan sedang dan 5 mahasiswa mengalami kecemasan berat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 136 orang dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling dan dianalisis menggunakan uji sommers’d dengan CI 95%. Penelitian dilakukan di kampus I UNRIYO. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh pengetahuan mahasiswa tentang manajemen cemas sebagian besar baik yaitu 72 orang (52,9%), dan tingkat kecemasan mahasiswa dalam proses belajar sebagian besar berat yaitu 107 orang (78,7%). Analisis korelasi sommers’d didapatkan hasil p-value 0,184, dimana nilai p-value ≥ nilai α yang dipilih yaitu 0,05. Kata Kunci : Pengetahuan; Manajemen Cemas; Tingkat Kecemasan; Proses Belajar
Pemeriksaan Status Gizi sebagai Upaya Deteksi Obesitas dan Obesitas Sentral Melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) di Universitas Respati Yogyakarta Sri Kadaryati; Sri Wulandari; Wahyu Rochdiat Murdhiono; Masruroh Masruroh; Ariyanto Nugroho; Yelli Yani Rusyani; Theresia Puspitawati; Rodiyah Rodiyah; Melania Wahyuningsih; Yunita Indah Prasetyaningrum; Tri Mei Khasana; Devillya Puspita Dewi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v5i3.2199

Abstract

Kejadian obesitas dan obesitas sentral meningkat dalam dua dekade terakhir di Indonesia. Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) di Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) telah dibentuk pada tahun 2021. Instrumen yang digunakan pada pencatatan monitoring kesehatan berupa Kartu Menuju Sehat Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (KMS FR-PTM) memiliki beberapa keterbatasan untuk digunakan pada pelaksanaan posbindu di UNRIYO. Hasil pemeriksaan status gizi yang dilaksanakan kepada para civitas akademik pada posbindu bulan Oktober 2021 menunjukkan tingginya kejadian status gizi lebih berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar perut. Pemantauan status gizi diperlukan untuk mengetahui status kesehatan dari para civitas akademik di lingkungan Universitas Respati Yogyakarta. Kegiatan diawali dengan penyusunan instrumen posbindu, sosialisasi instrumen, apersepsi, kemudian pemeriksaan status gizi pada posbindu bulan November 2022. Penyusunan instrumen KMS Posbindu telah dilaksanakan dengan menyesuaikan aplikasi teknis pemeriksaan pada posbindu di UNRIYO, yaitu penambahan beberapa pengukuran dan parameternya, serta cara pengisian KMS yang disesuaikan dengan waktu pelaksanaan posbindu. Berdasarkan hasil pemeriksaan status gizi, diketahui lebih dari setengah jumlah peserta posbindu mengalami status gizi lebih berdasarkan IMT dan lingkar perut. Pemeriksaan kesehatan di posbindu sebaiknya dapat dilakukan secara rutin agar dapat memantau kondisi kesehatan para civitas akademik.Kata Kunci: Pemantauan Status Gizi, Civitas Akademik, Posbindu, Penyakit Tidak Menular
Analisis Efektifitas Terapi Inti dan Terapi Psikologis terhadap Kortisol Serum dan HbA1c sebagai Dasar Penentuan Terapi DM Tipe 2 di Masa Datang Widayati, Ririn Wahyu; Murdiono, Wahyu Rochdiat; Damayanti, Santi
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 9 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.877 KB)

Abstract

Latar Belakang: Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menyatakan prevalensi diabetes melitus (DM) yang terdiagnosis oleh dokter di Indonesia adalah sebanyak 2,1% dimana prevalensi DM tertinggi terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 2,6% (Kemenkes RI, 2013). Ketika terdiagnosis DM, pasien dapat mengalami masalah psikologis seperti stres padahal dengan adanya stres dapat memperburuk penyakit DM pasien. Hal ini dikarenakan saat terjadi stres psikologis ada peningkatan kortisol serum yang akan menyebabkan resistensi insulin dan penurunan sekresi insulin. Oleh karena itu, pada tahap ini peneliti melakukan terapi restrukturisasi kognitif dan kelompok suportif untuk menurunkan kadar kortisol serum dan HbA1c sebagai kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2. Tujuan Penelitian: Diketahuinya pengaruh terapi inti, restrukturisasi kognitif dan kelompok suportif terhadap kadar kortisol serum dan HbA1c pasien DM tipe 2 Metode Penelitian: Jenis penelitian yaitu quasi experimental withcontrol group design dengan jumlah sampel 6 untuk kelompok yang diberikan terapi suportif, 7 responden pada kelompok yang diberikan terapi restrukturisasi kognitif maupun pada kelompok kontrol. Analisis hipotesis komparatif lebih dari dua kelompok berpasangan pada HbA1c menggunakan one way ANOVA test dan uji hipotesis komparatif lebih dari dua kelompok berpasangan pada Kortisol serum menggunakan Kruskal Wallis. Hasil: Analisa statistik untuk HBA1c mendapatkan hasil P-value 1,000 artinya nilai p-value> nilai α yaitu 0,05. Analisa statistik untuk Kortisol serum menggunakan Krushal Wallis mendapatkan hasil P-value 0,216 artinya nilai p-value > nilai α yaitu 0,05. Kesimpulan:Tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi yang diberikan terapi restrukturisasi kognitif maupun terapi suportif pada pasien DM tipe 2 pada Persatuan Diabetes Indonesia wilayah RS Jogja.
The Relationship between Psychological Stress with Breastfeeding Frequency and Breastmilk Volume during the COVID-19 Pandemic Murdhiono, Wahyu Rochdiat; Okinarum, Giya Yulilania
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 17 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.566 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2022.17.3.6292

Abstract

Breastfeeding mothers have limited access to healthcare facilities during the pandemic, thus raising their risk of psychological stress. This study aimed to analyze the correlation between psychological stress with breastfeeding frequency and breastmilk volume. A cross-sectional survey was conducted with 120 exclusively breastfeeding mothers. The Perceived Stress Scale (PSS) was employed as a stress assessment indicator measuring tool. The measurement of breastmilk volume was performed using a manual breast pump two hours before or after the baby suckles to restore milk production. The frequency of breastfeeding was calculated by adding up the number of times the baby is breastfed in a day. The chi-square test was used in this study. It was found that 68 respondents (56.7%) reported experiencing mild to moderate stress. Stress levels were found to have a significant connection with breastfeeding frequency and breastmilk volume (p < 0.05). The respondents who experienced severe stress have a 2.63-times higher risk for breastfeeding <8 times/day and 33.2 times higher risk of producing breast milk <100cc than respondents who experienced mild-moderate stress. Concerns about the psychological stress of breastfeeding mothers highlight the critical need for good mental health and broader help from families during the pandemic.
Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapsiagaan Bencana pada Mahasiswa Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Tia Amestiasih; Murdhiono, Wahyu Rochdiat; Herry Soetjipto, Sri Tanjung Saroyo
Media Informasi Vol. 20 No. 2 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v20i2.635

Abstract

Latar Belakang: Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang rawan terjadi bencana alam, diakibatkan karena adanya gunung berapi aktif serta beberapa daerah berbatasan dengan laut. Mahasiswa kesehatan Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO), sebagai calon tenaga kesehatan yang menjadi role model di masyarakat serta bertanggungjawab mempersiapkan diri dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi korban bencana, dituntut memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana yang tinggi. Efikasi diri  merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan bencana pada individu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kesiapsiagaan bencana pada mahasiswa kesehatan UNRIYO. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non eksperimental dengan desain cross sectional, tipe correlation research. Sampel berjumlah 305 mahasiswa fakultas ilmu kesehatan UNRIYO yang diambil melalui teknik proportionate stratified random sampling. Data diambil melalui pembagian kuisioner kemudian dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil dalam penelitian ini sebagaian besar reponden memiliki tingkat efikasi diri tinggi 92,5% dan kesiapsiagaan bencana dalam kategori siap 96,1%. Hasil pembacaan Fisher’s exact didapat p value = 0,226 (p value > 0,005). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara efikasi diri dengan kesiapsiagaan bencana mahasiswa kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.