Wahyuningsih, Melania
Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Riwayat Penyakit Cerebrovaskuler Terhadap Ankle Brachial Indeks Pada Pasien Hemodialisis Amigo, Thomas Aquino Erjinyuare; Nekada, Cornelia Dede Yoshima; Wahyuningsih, Melania
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.348 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i3.262

Abstract

Gagal ginjal kronis merupakan alasan tersering tindakan hemodialisis. Ginjal pada pasien ini sudah tidak dapat bekerja secara normal. Nefron pada pasien gagal ginjal kronis telah kehilangan fungsi filtrasinya minimal 70% di bawah normal. Penyebab gagal ginjal sendiri dapat berasal dari berbagai gangguan seperti penyakit hipertensi, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus, maupun penyakit generative yang terjadi pada system regulasi tubuh yaitu gangguan cerebrovaskuler. Gangguan cerebrovaskuler mungkin tidak menjadi penyebab utama gagal ginjal kronis, namun cerebrovaskuler memiliki peran utama dalam regulasi untuk menjaga homeostatis tubuh. Peran regulasi tersebut salah satunya dapat dilihat dari situasi peredaran darah manusia melalui pengukuran nilai ankle brachial indeks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat riwayat penyakit cerebrovaskuler terhadap nilai ankle brachial indeks. Jumlah sample pada penelitian ini adalah 135 pasien hemodialisis, dengan memperhatikan kriteria pengambilan sampel. Analisa data pada penelitian ini menggunakan chi square, dengan nilai p adalah 0,000. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit cerebrovaskuler terhadap ankle brachial indeks.
HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS TERHADAP USIA MENOPAUSE PADA WANITA DI RW 28 DUSUN PANJEN WEDOMERTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA Soro, Oktaviana Chelly; Wahyuningsih, Melania; Liliana, Anita
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.92 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i1.70

Abstract

Menarche adalah  pertanda adanya suatu perubahan status sosial dari anak- anak ke dewasa. Paritas adalah jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran atau bayi mampu bertahan hidup di luar rahim (28 minggu). Menopause adalah penurunan fungsi indung telur dan hormon estorgen, sehingga terhentinya menstruasi. Hasil studi pendahuluan didapatkan 6 dari 10 orang diantaranya usia menarche 14 tahun dan masing-masing mempunyai 6 orang anak dan tidak menstruasi di usia 45 tahun, dan 4 diantaranya usia menarche 15 tahun dengan masing-masing mempunyai anak 2 orang dan tidak menstruasi di usia 50 tahun. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia menarche dengan usia menopause, dan hubungan jumlah paritas dan usia menopause. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Analitik dengan metode Cross Sectional.  Data diambil dengan teknik accidental sampling, sampel penelitian ini adalah wanita Menopause sebanyak 35 responden. Data diolah dan dianalisis dengan analisis Spearman Rrank dengan 0,05. Usia menarche sebanyak 33 ( 94,3%) dalam kategori normal. Jumlah paritas sebanyak 21 (60,0%) kategori multipara. Usia menopause sebanyak 29 (82,9%) kategori normal. Hasil pengujian didapatkan nilai sig usia menarche dan usia menopause yaitu 1,000 > (0,05) dan jumlah paritas dan usia menopause nilai sign 0,018< (0,05), dari hasil tersebut tidak ada hubungan yang bermakna antara usia menarche dan usia menopause, tetapi ada hubungan yang bermakna antara jumlah paritas dan usia menopause. Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia menarche dengan usia menopause, tetapi ada hubungan yang bermakna antara jumlah paritas dengan usia menopause pada Wanita  Kata Kunci : Menarche, Jumlah Paritas dan Menopause
Pengaruh Aromaterapi Lemon (Cytrus) Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Mahasiswi Di Universitas Respati Yogyakarta Suwanti, Susi; Wahyuningsih, Melania; Liliana, Anita
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.785 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i1.131

Abstract

Aromaterapi lemon (cytrus) merupakan salah satu terapi dengan menggunakann minyak esensial lemon (cytrus) yang menggandung Limeone yang dapat menghambat sistem kerja prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri dan cemas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh aroma terapi lemon (Cytrus) terhadap penurunan Nyeri menstruasi pada mahasiswi di Universitas Respati Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis Quasi Experiment dengandesain pre and post-test without control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi keperawatan angkatan 2014 yang mengalami nyeri menstruasi sejumlah 63 mahasiswi. Teknik sampling dengan Consecutive Sampling sebanyak 20 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret- April 2017. Analisa data penelitian menggunakan Wilcoxon. Tingkat nyeri menstruasi sebelum diberikan aromaterapi lemon (cytrus) adalah median 5 standar deviasi 1,146 dengan skala nyeri terendah 2 dan tertinggi 6. skala nyeri menstruasi sesudah diberikan aromaterapi lemon (cytrus) yaitu median 3 standar deviasi 1,040 dengan skala nyeri terendah 0 dan tertinggi 4. Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon nilai P-value sig.(2-tailed) sebesar 0,000 yang artinya kurang dari nilai α (0,05). Ada pengaruh aromaterapi lemon (cytrus) terhadap penurunan nyeri menstruasipada mahasiswi di Universitas Respati Yogyakarta.
HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUP Dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2013 Pertiwi, A.A Putri Ratna; Wahyuningsih, Melania; Verawati, Bernadetha
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.286 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i3.156

Abstract

Kanker serviks di Indonesia merupakan kanker yang terbanyak pada wanita. Setiap harinyadiperkirakan terdapat 40 sampai 45 kasus baru dan hampir 20 sampai 25 orang meninggal akibatpenyakit ini. Di Provinsi jawa Tengah insiden kanker tertinggi, dan ditemukan peningkatan. Kejadiankanker serviks pada tahun 2010 berjumlah 0.013% kasus menjadi 0,021% pada tahun 2011.Tingginya angka kejadian kanker serviks diduga dipengaruhi oleh faktor jumlah paritas yangbanyak. Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian kanker serviks di RSUP DrSoeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013.Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr SoeradjiTirtonegoro Klaten, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif denganrancangan cross sectional. Teknik sampling purposive sampling dengan cara memilih rekam medikyang lengkap yang berjumlah 109 rekam medik. Analisis data menggunakan uji Chi square.Sejumlah109 responden yang melakukan pemeriksaan pap smear dan biopsi didapati kejadian kanker serviksdi RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2013 sebesar 19,3%. Sebagian besar respondenyang menderita kanker serviks merupakan ibu yang memiliki jumlah paritas > 2. Uji statistikmenggunakan uji chi square menunjukkan hasil yang signifikan yaitu p value = 0,036 dengankoefisien kontingensi =0,219. : Ada hubungan antara paritas dengan kejadian kanker serviks diRSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2013 dan keeratan hubungan yang rendah.
HUBUNGAN ANTARA GEJALA KLIMAKTERIK DENGAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS PADA WANITA PREMENOPAUSE DIWILAYAH PASEKAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Ardillah, Nike; Wahyuningsih, Melania; Vidayanti, Venny
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.075 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i2.35

Abstract

Latar belakang: Menopause merupakan tahap yang normal dalam kehidupan. Secara fungsional, menopause dapat dianggap sebagai sindrom menghilangnya hormon estrogen.Keadaan ini diketahui dengan terhentinya siklus menstruasi dan mayoritas wanita mengalami gejala seperti hot flashes (rasa panas), atrofi vagina, pengecilan payudara, dan penurunan elastisitas kulit, berkurangnya estrogen juga menyebabkan produksi cairan yang dihasilkan dinding vagina berkurang. Akibatnya wanita akan sering merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual. Sehingga dapat menyebabkan gangguan kebutuhan seksualitas. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara gejala klimakterik dengan kebutuhan seksualitas pada wanita premenopause di Wilayah Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan studi pendekatan cross sectional di Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Jumlah sampel 52 ibu, pengambilan sempel dengan purposive sampling.Data dianalisis dengan menggunakan uji analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar karakteristik responden berpendidikan tinggi (73,1%), sebagian besar wanita premenopause mengalami gejala klimakterik berat (67,3%) dan sebagian besar wanita premenopause menunjukkan bahwa kebutuhan seksualitas terpenuhi (69,2%). Analisis hasil penelitian menggunakan uji chi-square menunnjukkan hasil 11.225 dengan p-value (p=0,001). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara gejala klimakterik dengan kebutuhan seksualitas pada wanita premenopause di Wilaya Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Kata Kunci: Gejala klimakterik, kebutuhan seksualitas, premenopause.
Analisa Hubungan Antara Usia Menarche, Sikap Tentang Pre-Menstruasi Sindrom Terhadap Perilaku Dalam Mengatasi Pre-Menstruasi Sindrom Di SMPN 1 Mlati Yogyakarta Wahyuningsih, Melania; LIliana, Anita
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.039 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v5i2.210

Abstract

Pre-menstruasi sindrom(PMS) adalah gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan ketegangan emosional semasa dua minggu sebelum periode haid. PMS dialami oleh remaja putri sering mengakibatkan siswa tidak masuk sekolah. Banyak remaja putri yang tidak memahami pentingnya sikap mengatasi PMS sehingga tidak ditangani sampai tuntas. PMS yang tidak ditangani dengan baik bisa mengakibatkan tidak terdeteksinya kelainan reproduksi pada remaja. Peneliti ingin mengetahui usia menarche, sikap remaja terhadap PMS dan bagaimana pelaksanaannya saat mengatasi PMS.  Penelitian merupakan penelitian korelasi  dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah remaja putri siswi kelas VII SMP negeri 1 Mlati. Pengambilan sampel secara total sampling. Analisa dengan menggunakan analisa Chi – square. Usia menarche sebagian besar siswi SMP Negeri I Mlati pada usia normal.Sikap penanganan PMS sebagian besar siswi SMP Negeri I Mlati dalam kategori positif. Perilaku dalam menangani PMS sebagian besar siswi SMP Negeri I Mlati dalam kategori cuku. Analisa hubungan antara usia menarche dengan perilaku mengatasi PMS p value 0,739 ( p value > 0,05), hubungan antara sikap dengan perilaku mengatasi PMS p value 0,309 ( p value > 0,05).  Tidak ada hubungan yang significant antara usia menache dan sikap terhadap perilaku siswa dalam menangani PMS.
PERBANDINGAN TERAPI BERMAIN FINGER PAINTING DAN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK RASEKOLAH DI SLEMAN Nur Khasanah; Melania Wahyuningsih; Uswatun Hasanah
Jurnal Penelitian Vol 4, No 2 (2022): JURNAL PENELITIAN
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/jp.v4i2.177

Abstract

The prevalence of children experiencing fine motor delays in Indonesia according to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018, reached 11.7%. Fine motor delays can cause impaired coordination of hand and eye movements, so they can interfere with children's creativity and skills. There are many ways that can be done to prevent fine motor delays, including by providing therapy to play finger painting and puzzles, but some people do not know this. Based on the results of the preliminary studies, it is known that of 10 children, 6 of them had deviations and 4 children were in the dubious category. Objective: Knowing The Comparison Of Finger Painting And Puzzle Play Therapy To Fine Motor Development Of Preschool Age Children Research Methods: research method quasi experiment design. Design two group posttest only nonequivalent control group. Population 42 and Sample of 32 preschool children using accidental sampling techniques, KPSP instruments and standard operational procedures (SOP). Results: The average fine motor score in the puzzle group was 9.50 while the average fine motor score in the finger painting group was 7.50. with a P-value of 0.000. Conclusion: there was a significant difference of the average postest value of the puzzle group by 23.12 points higher than the finger painting therapy of 9.88 points.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI MENGGUNAKAN VASEKTOMI DI DUSUN JELOK DESA BEJI WONOSARI As Ganda Prasetya; Melania Wahyuningsih; anita liliana
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.512 KB) | DOI: 10.35842/mr.v15i1.268

Abstract

Background: The number of people who got a vasectomy in Indonesia is still low. The lack of knowledge is one of the factors that cause the low number of people who get a vasectomy. In order to increase the number of people who get a vasectomy, a health education about vasectomy is needed. Objective: To determine the influence of health education about vasectomy on the knowledge about and motivation to get a vasectomy. Methods: This is a quasi- experiment research with a one group pretest posttest design, the research samples were selected using a total sampling technique, the instruments used for this research were questionnaires, and the data collected were analyzed using Wilcoxon’s test and paired t-test. This research was conducted in Jelok hamlet, Beji village, with 31 fertile males involved as respondents. Results: Respondents’ knowledge score before health education was given showed a mean of 9, and after health education, the mean was 1.94. Motivation to get a vasectomy before health education was given showed a median score of 24, after health education was given, the median score was 26. Data analysis on knowledge about vasectomy using a paired t-test showed a p-value of 0.000. An analysis on motivation using Wilcoxon’s test showed a p-value of 0.003. Conclusion: There was a significant influence of health education about vasectomy on the knowledge about and motivation to get a vasectomy.
Relationship between Knowledge Level and Anxiety Facing Childbirth in Primiparous Mothers at Panembahan Senopati Hospital Bantul Maria Julieta Esperanca Naibili; Sri Sat Titi Hamranani; Melania Wahyuningsih
Journal of Nursing Science Update (JNSU) Vol. 10 No. 2 (2022): November
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Health Sciencce, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.665 KB) | DOI: 10.21776/ub.jik.2022.010.02.5

Abstract

The 7 “P” factors influencing the child-birth process are “Power”, ”Passage”, “Passenger”, “Psyche”, ”Pain”, “Patience”, and  “Position”. Psyche includes anxiety, which for laboring mothers creates tension, vasoconstriction in uterine blood vessels, pain, reduced uterine contraction, and delayed cervical opening so that childbirth takes longer. Long childbirth or partus can increase mothers' and babies' morbidity and mortality rates. This research aimed to identify the correlation between Knowledge Level and Anxiety Facing Childbirth in Primiparous Mothers at Panembahan Senopati Hospital Bantul. This study was quantitative research with a descriptive-analytic design using the cross-sectional approach. The population in this research consisted of 145 primipara mothers, with purposive sampling of 59 respondents. The data were collected with a questionnaire and analyzed with the Spearman Rank Correlation Test. The respondents’ knowledge level belonged to the ‘good’ category, 96.6%, while the anxiety level among the primipara mothers belonged to the ‘moderate’ category, 79.7%. The analysis of the correlation between the knowledge level and the anxiety level among Primipara mothers in Panembahan Senopati Hospital Bantul resulted in a p-value = 0.001 with a Rho-Spearman correlation value of -0,415. There was a moderate correlation between knowledge and anxiety levels among primipara mothers in Panembahan Senopati Hospital Bantul.  Healthcare providers can promote the seven essential power education models of childbirth ("Power," "Passage," "Passenger," "Psyche," "Position," "Pain," and "Patience") in maternity nursing practice so that nurses can pay attention to the complexities of care holistically for women who give birth
PERBANDINGAN TERAPI BERMAIN FINGER PAINTING DAN PUZZLE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK RASEKOLAH DI SLEMAN Nur Khasanah; Melania Wahyuningsih; Uswatun Hasanah
Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban Vol. 4 No. 2 (2022): JURNAL PENELITIAN
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.45 KB) | DOI: 10.47710/jp.v4i2.177

Abstract

The prevalence of children experiencing fine motor delays in Indonesia according to the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018, reached 11.7%. Fine motor delays can cause impaired coordination of hand and eye movements, so they can interfere with children's creativity and skills. There are many ways that can be done to prevent fine motor delays, including by providing therapy to play finger painting and puzzles, but some people do not know this. Based on the results of the preliminary studies, it is known that of 10 children, 6 of them had deviations and 4 children were in the dubious category. Objective: Knowing The Comparison Of Finger Painting And Puzzle Play Therapy To Fine Motor Development Of Preschool Age Children Research Methods: research method quasi experiment design. Design two group posttest only nonequivalent control group. Population 42 and Sample of 32 preschool children using accidental sampling techniques, KPSP instruments and standard operational procedures (SOP). Results: The average fine motor score in the puzzle group was 9.50 while the average fine motor score in the finger painting group was 7.50. with a P-value of 0.000. Conclusion: there was a significant difference of the average postest value of the puzzle group by 23.12 points higher than the finger painting therapy of 9.88 points.