Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perkembangan Pemahaman Fundamentalisme, Sekularisme Dan Modernisme dalam Dunia Islam Saputra, Edriagus; Efendi, Efendi; Wirman, Eka Putra; Eramahi, Eka Eramahi; Arwansyah, Arwansyah; Andika, Erwin Saputra
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 JANUARI 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.5976

Abstract

AbstrakPemahaman fundamentalisme, sekularisme dan moderisme memiliki pengaruh yang besar terhadap kebijakan dalam sebuah oragnisasi maupun sebuah gerakan dan negara. Dalam riset ini, penulis melakukan kajian terhadap perkembangan pemahaman tersebut dalam dunia Islam. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan memaparkan sejarah perkembangan pemahaman fundamentalisme, sekularisme dan moderisme dalam dunia Islam. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan model library research. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa Fundamentalisme, Sekularisme, dan Modernisme dalam Islam adalah tiga pandangan yang muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial, politik, dan budaya. Fundamentalisme berusaha kembali ke ajaran dasar agama dengan menolak inovasi modern yang dianggap menyimpang, sementara Sekularisme memisahkan agama dari urusan publik dan politik, menjadikan agama sebagai urusan pribadi. Modernisme, di sisi lain, mencoba menyesuaikan ajaran agama dengan perkembangan zaman, menggabungkan nilai-nilai agama dengan kemajuan sosial, budaya, dan teknologi. Di Indonesia, ketiga pandangan ini berkembang seiring dengan dinamika sejarah, kolonialisme, dan pengaruh Barat, masing-masing mengambil bentuk dan pendekatan yang khas dalam konteks lokal. Fundamentalisme menjadi respons terhadap modernisasi dan pengaruh asing, Sekularisme terwujud dalam pemisahan agama dari urusan negara, sementara Modernisme berusaha memadukan nilai-nilai Islam dengan kemajuan modern.Kata Kunci: Fundamentalisme, Sekularisme, Modernisme, Perkembangannya dalam Islam
Islamic Harmony in Diversity and Cross-Cultural Relations in Indonesia Saputra, Edriagus; Samad, Duski; Gustianda, Nana; Itrayuni, Itrayuni; Andika, Erwin Saputra; Eramahi, Eka; Kirin, Arwansyah
Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat Vol 8, No 1 (2025):Vol. 8, No. 1 Juni 2025
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jkpu.v8i1.6579

Abstract

This research examines harmony in diversity and local cultural relations in Indonesia with a focus on the history of the entry of Islam, the balance of community life between religion and local culture, and efforts to build Islamic harmony in cultural diversity. The research approach used is a qualitative method with digital source-based data collection techniques. The research data was obtained through Dimensions, Google Scholar, and Publish or Perish applications to search for relevant literature, while data analysis was carried out with the help of Sciscape and VorViewers to map concept interactions and related scientific networks. The results show that the entry of Islam into Indonesia took place through trade, da'wah, and cultural assimilation that allowed Islam to adapt to local wisdom without eliminating the essence of religious teachings. The balance between Islamic teachings and local culture is reflected in various aspects of community life, including traditions, arts, and social systems that accommodate Islamic values without ignoring local cultural identity. In addition, this research found that efforts to build Islamic harmony in the diversity of local cultures in Indonesia require an inclusive approach, intercultural dialogue, and the active role of religious leaders and traditional leaders in aligning religious understanding with cultural values that have long developed in society. Thus, this research contributes to understanding how Islam and local culture can interact harmoniously without causing identity conflicts. The implications of this research are expected to serve as a basis for policy-making in building an inclusive, tolerant and civilised society, as well as a reference for further studies related to the relationship between religion and culture in the Indonesian context.
Program Mukhayyam Al-Qur’an Sebagai Metode Menjaga Kualitas Hafalan Siswa di SMPIT Madinah Al-Fatih Gadur Jamal, Ahmad; Saputra, Edriagus; Andika, Erwin Saputra; Noviyani, Rafiqa; Saputri, Yosi Rani
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 APRIL 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.6530

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan, efektivitas, serta faktor pendukung dan penghambat Program Mukhayyam Al-Qur’an di SMPIT Madinah Al-Fatih Gadur. Program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an siswa melalui berbagai kegiatan seperti pembukaan, tilawah bersama, halaqah Al-Qur’an, tahajud bersama, doa dan zikir, tadabur Al-Qur’an, rapat Musyrif-Musyrifah, hingga pemberian hadiah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan (field research). Untuk mendukung kajian, digunakan Website Dimensions dan aplikasi VOSviewer untuk melacak penelitian terdahulu dan mengidentifikasi kolaborasi antar penulis yang relevan dengan tema Mukhayyam Al-Qur’an. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan dengan lancar sesuai pedoman acara yang telah dirancang, meskipun masih diperlukan pengembangan konsep untuk peningkatan kualitas acara di masa mendatang. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hafalan siswa, yang ditunjukkan oleh peningkatan nilai hafalan setelah mengikuti kegiatan. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program meliputi aspek sekolah, Musyrif-Musyrifah, siswa, serta sarana dan prasarana. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa Mukhayyam Al-Qur’an adalah metode yang efektif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur’an siswa.Kata Kunci: Mukhayyam Al-Qur’an, Kualitas Hafalan Siswa, SMPIT Madinah Al-Fatih Gadur
Kesetaraan Ayah dan Ibu dalam Perspektif Al-Qur'an Andika, Erwin Saputra; Syafruddin, Syafruddin; Ashadi, Andri; Saputra, Edriagus
Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam Vol 3 No 1 (2023): Ikhtisar: Jurnal Pengetahuan Islam
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat Pariaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55062/ijpi.v3i1.138

Abstract

Parents are people who are entitled to the glory and appreciation of their children. However, in terms of giving appreciation to both people, sometimes children make a difference between the two. A mother gets a higher award than her father, so here there is discrimination in the form of glorifying them. Therefore, this study aims to reveal the assessment of the Qur'an on the equality of fathers and mothers in Islam, so as not to bring up arguments that can corner one another. This research uses descriptive qualitative methods related to the equality of fathers and mothers in the perspective of the Qur'an. The results of this study can be concluded, that the Qur'an highly respects both parents and has the same rights and obligations of their children. This can be seen from the form of equality described in the Qur'anic verse which explains the division of inheritance, filial piety to both parents, wills, provision of a living, justice, principles in Islamic teachings, lessons for the former and disobedience to both people old.
Tradisi Mangaji Pusaro Pada Masyarakat Nagari Lurah Ampalu di Kecamatan VII Koto Sungai Sarik Sumatra Barat (Studi Living Al-Qur`an) Illahi, Rahmat Ridho; Fitri, Aulia; Syamsurizal, Syamsurizal; Andika, Erwin Saputra
Al-Kauniyah : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 6 No. 2 (2025): Al-Kauniyah: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v6i2.2811

Abstract

This study examines the phenomenon of Living Qur’an as manifested in the tradition of mangaji pusaro among the community of Nagari Lurah Ampalu, Padang Pariaman Regency. The research aims to explore the historical background, procedural stages, and the spiritual and social values embedded within this tradition. Employing a descriptive qualitative method with an anthropological approach, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The findings reveal that mangaji pusaro is not merely a communal grave-visiting ritual, but a collective spiritual expression that integrates Qur’anic recitation with the local cultural wisdom of Minangkabau. This tradition strengthens social solidarity, cultivates awareness of mortality (dzikrul maut), and serves as a medium for internalizing Qur’anic values in daily life. Thus, mangaji pusaro represents a harmonious synthesis between Islamic teachings and local tradition, contributing to the preservation of religious and socio-cultural values within the Minangkabau community.
Nilai-Nilai Living Qur’an dalam Tradisi Sadakah Kaji Kamatian di Nagari Lareh Nan Panjang Selatan Ilmi, Ghaniyatul; Fata, Azamel; Andika, Erwin Saputra; Fitri, Aulia
Al-Kauniyah : Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir Vol. 6 No. 2 (2025): Al-Kauniyah: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir STAIN Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56874/alkauniyah.v6i2.2816

Abstract

The sadakah kaji kamatian tradition in Nagari Lareh Nan Panjang Selatan is a Minangkabau cultural-religious practice that integrates local customs with Islamic teachings. This tradition includes the recitation of Qur’anic verses, zikir, collective prayers, and charitable giving, all of which are understood as expressions of Qur’anic values and forms of social solidarity. The community regards this tradition as an act of worship, a means of strengthening family ties, and a reminder of death, making it an essential part of Living Qur’an practices in daily life. This study employs a qualitative method with phenomenological and anthropological approaches. Data were collected through observation, interviews, and documentation, and validated using triangulation. The findings show that this tradition embodies values of worship, charity, social bonding, spiritual education, and cultural transmission to the younger generation. The sadakah kaji kamatian tradition demonstrates that the values of the Qur’an are not only recited but also manifested in the social practices of Minangkabau society.