Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EDUKASI PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN: PATUHI PROKES DI ERA TRANSISI PANDEMIK COVID-19 DI SDN BINONG Rumambi, Magda Fiske; Tompunu, Marianna R. G.; Maximilla, Maria Yochie; Cicillia, Sarah Lidya; Surbakti, Juwita Fransiska Br
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2379

Abstract

Pandemik Covid-19 belum berakhir di dunia dan Indonesia, tetapi tuntutan agar tetap produktif dan melanjutkan kehidupan baik dirumah, tempat kerja maupun sekolah harus terus berjalan. Permasalahan kesehatan ini juga turut dirasakan oleh anak-anak usia sekolah yang mengharuskan untuk beradaptasi pada kebiasaan baru dan pengetahuan terhadap penerapan pencegahan dan promosi kesehatan di era transisi dengan angka kasus virus covid-19 yang masih fluktuaktif. Pandemik covid-19 yang belum bisa diketahui kapan akan berakhir masih menjadi fenomena yang belum ada jawaban, yang menuntut semua orang untuk tetap aktiv dan melanjutkan kehidupan. Hal ini juga berlaku bagi siswa sekolah dasar yang harus tetap belajar tatap muka walaupun pandemi masih berlangsung. Tujuan kegiatan ini sebagai penerapan promosi kesehatan melalui penguatan protokol kesehatan (prokes) merupakan salah solusi dalam menyelesaikan permasalahan di SDN Binong. Kegiatan PkM berupa pemberian edukasi secara tatap muka (onsite) yaitu dengan pemaparan materi dan teknik pencegahan covid-19 dilanjutkan dengan workshop cara mencuci tangan yang benar dan edukasi makanan yang sehat yang harus dikonsumsi oleh anak-anak serta sesi diskusi untuk menggali pengetahuan dan pemahaman peserta. Hasil evaluasi kegiatan berjalan lancar dan peserta sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan serta berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkesinambungan baik dengan topik yang sama maupun topik kesehatan lain.
EDUKASI HENTI JANTUNG PARU DAN PELATIHAN HANDS-ONLY CPR: BE A LIFESAVER Sinulingga, Elysabeth; Saputra, Bima Adi; Meriana, Septa; Surbakti, Juwita Fransiska Br; Pailak, Heman
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2272

Abstract

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is an attempt to restore spontaneous circulation through high-quality uninterrupted chest compressions combined with respiratory support. A 2010 study by the American Heart Association (AHA) reported that adults who received compression-only CPR from a person survived better than those who did not receive any type of CPR. Other studies have also shown that the survival rates of adults who have cardiac arrest and are helped by someone who is not a health worker are similar, both Hands-Only CPR and conventional CPR (AHA, 2017). The purpose of this PkM is to increase knowledge, and skills in helping cardiac arrest and respiratory arrest in lay people before health workers come to help the methods used are starting with registration, pre-test, heart health education, cardiac arrest and respiratory arrest education, hands-only CPR education, and ending with a demonstration of hands-only CPR and post test. In the results of the pre-test and post-test education, the mean pre-test was 64 and the mean post-test was 83. The value added after the training was around 19 points for the seminar. Based on the results obtained, it can be concluded that this education increased knowledge and understanding of hands-only CPR.
Program Edukasi Self-Awareness dalam Pencegahan dan Pengelolaan Hipertensi Saputri, Agustina; Lumbantoruan, Septa Meriana; Juniarta, Juniarta; Surbakti, Juwita Fransiska Br
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21628

Abstract

ABSTRAK Hipertensi sebagai penyakit yang menyebabkan disabilitas secara global dan nasional perlu ditindaklanjuti dengan upaya preventif dan pengelolaan penyakit. Preventif dan pengelolaan penyakit merupakan respon yang dilakukan untuk mengupayakan tujuan global mengurangi angka kematian dini yang disebabkan oleh penyakit tidak menular.Upaya preventif dan pengelolaan dilakukan dengan memberikan edukasi tentang awareness. Awarness mencakup segala upaya yang dilakukan untuk pengelolaan penyakit. Awareness selanjutnya dapat berdampak pada kemampuan dalam mengontrol penyakit. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait self-awareness sebagai upaya pengelolaan dan preventif penyakit hipertensi dan  dan skrining hipertensi. Pemberian edukasi dilakukan melalui kegiatan PkM,  dengan metode penyuluhan dan praktik latihan dengan target peserta adalah warga GKJ Kiaracondong Bandung. Kegiatan PkM dibagi menjadi 3 sesi dan setiap sesi memiliki durasi selama 25 menit. Sesi 1 Emotional awareness, sesi 2 Praktik teknik relaksasi dan senam dan sesi 3 Pemeriksaan Kesehatan berupa pengukuran IMT, tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Pada kegiatan PkM peserta yang hadir sebanyak 88 orang, mayoritas peserta berusia >50 tahun yaitu sebanyak 68 (77,3%), tidak memeiliki riwayat penyakit sebanyak 45 (51,1%), memiliki kondisi tekanan darah sistolik kategori pre hipertensi 27 (30,7%), memiliki kondisi tekanan darah diastol kategori normal sebanyak 47 (53,4%), mayoritas memiliki kadar kolesterol yang baik yaitu 25 (50%), mayoritas memiliki IMT dalam kondisi normal yaitu 45 (51,1%), dan hampir seluruh peserta (97,6%) menjawab 80% pernyataan dengan benar terkait pengetahuan mengenai awareness dan hipertensi. Edukasi awareness dan praktik latihan pernapasan terbukti mudah dipahami dan diaplikasikan untuk upaya preventif dan pengelolaan tekanan darah tinggi. Program edukasi lanjutan dengan target fokus masyarakat pada kategori prediabetes dan diabetes menjadi intervensi esensial yang dapat dilakukan selanjutnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.  Kata Kunci: Awareness, Hipertensi, Tekanan Darah, IMT, Edukasi, Pengabdian Kepada Masyarakat ABSTRACT Hypertension as a disease that causes disability globally and nationally needs to be followed up with preventive and disease management efforts. Preventive and disease management are responses taken to strive for the global goal of reducing premature mortality caused by non-communicable diseases. Preventive and management efforts are carried out by providing education about awareness. Awareness includes all efforts made for disease management. Awareness can then have an impact on the ability to control the disease. This activity aims to provide an understanding of self-awareness as an effort to manage and prevent hypertension and hypertension screening. The provision of education is carried out through PkM activities, with counseling methods and practice exercises with target participants being residents of GKJ Kiaracondong Bandung. PkM activities are divided into 3 session and each session has a duration of 25 minutes. Session 1 Emotional awareness, session 2 Practice of relaxation techniques and gymnastics and session 3 Health Check in the form of measuring BMI, blood pressure, blood sugar, and cholesterol. In the PkM activity, 88 participants attended, the majority of participants were > 50 years old, namely 68 (77.3%), had no history of disease as many as 45 (51.1%), had systolic blood pressure conditions in the pre-hypertension category 27 (30.7%), had diastolic blood pressure conditions in the normal category as many as 47 (53.4%), the majority had good cholesterol levels, namely 25 (50%), the majority had BMI in normal conditions, namely 45 (51.1%), and almost all participants (97.6%) answered 80% of the statements correctly related to knowledge about awareness and hypertension. Awareness education and breathing exercise practice proved to be easy to understand and apply for preventive efforts and management of high blood pressure. Continuing education programs targeting people with prediabetes and diabetes are essential interventions that can be implemented in further study to improve public health. Keywords: Community Service, Education, IMT, Blood Pressure, Hypertension, Awareness
Webinar Sosialisasi dan Edukasi Penggunaan Aplikasi SDKI, SLKI, SIKI dan SOP PPNI Sinulingga, Elysabeth; Patrisia, Ineke; Juhdeliena, Juhdeliena; Surbakti, Juwita Fransiska Br; Sampepadang, Mega
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/z08vc040

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan (KMK) Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/425/2020 tentang Standar Profesi Perawat menyatakan bahwa diagnosa keperawatan yang terkait dengan Indonesia juga dimasukkan ke dalam daftar diagnosa keperawatan. Standar Kinerja Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Kinerja Keperawatan Indonesia (SIKI) mengacu pada standar intervensi, dan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) dan Katalog Kompetensi mencakup standar intervensi. Tujuannya untuk memperdalam pengetahuan, memahamidan membuat diagnosa keperawatan serta mengetahui hasil asuhan dan intervensi yang dilakukan sesuai dengan 4S PPNI. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi yang terdiri dari ceramah dan diskusi disertai tanya jawab. Pre-test dilaksanakan sebelum webinar dan diakhiri dengan post-test setelah webinar. Pada hasil pre-test dan post-test webinar 4S Education Growth diperoleh mean pre-test sebesar 60,2 dan mean post-test sebesar 76,0. Nilai tambah setelah pelatihan adalah sekitar atau 15,8 poin untuk seminar. Artinya peningkatan skor pasca pengajaran selama seminar pada 4 S yang diperiksa adalah sekitar 15,8 poin per peningkatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa seminar ini menambah pengetahuan dan pemahaman tentang 4S.