Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT TELOGOREJO SEMARANG Pailak, Heman; Widodo, Sri; Shobirun, -
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Operasi merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang dapat mengancam integritas tubuh dan jiwa seseorang sehinggga menimbulkan respon fisiologi dan psikologi pada pasien. Respon psikologi yang biasanya terjadi pada pasien pre operasi yaitu kecemasan. Kecemasan pada pasien pre operasi ini dapat dicegah atau diturunkan dengan teknik relaksasi, baik itu relaksasi otot progresif maupun napas dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh teknik relaksasi otot progresif dan napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Telogorejo Semarang. Desain penelitian menggunakan quasy experiment dengan rancangan pre-post tes design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah 15 orang untuk relaksasi porgresif dan 15 orang untuk relaksasi napas dalam. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji perbedaan Mann-Witney Test didapatkanhasil analisis univariat pada karakteristik respondentingkat kecemasan terdapat 12 (40%) pada perampuan, 18 (60%) pada laki-laki, sedangkan pada usia responden kecemasan terbanyak adalah pada usia >30 sebanyak 13 (43,3%) dan terendah pada usia < 20 tahun sebanyak 5 16,7% selain itu hasil analisis univariat didpatkan nilai p-value sebesar 0,953 atau > 0,05 hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh relaksasi otot progresif dan napas dalam terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Rekomendasi hasil penelitian ini yaitu mengganti variabel seperti relaksasi imajinas dan spesifikasi operasi.Kata kunci: kecemasan, relaksasi otot progresif, relaksasi napas dalam dan operasi.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI PENATALAKSANAAN HIDUP SEHAT BERKUALITAS PADA PASIEN HEMODIALISA DI MASA PANDEMI HEMAN PAILAK; Juhdeliena Juhdeliena; Eva Chris. V. Gultom; Elissa Oktoviani Hutasoit; Elfrida Silalahi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1464

Abstract

Pandemi Covid 19 mengakibatkan tingginya angka kematian pasien di rumah sakit sehingga berdampak pada perubahan pelayanan kesehatan. Kegiatan pelayanan kesehatan saat ini lebih berfokus pada skrining, pencegahan dan pengobatan penyakit saja, sehingga edukasi yang diberikan kepada pasien hemodialysis menjadi minimal. Padahal edukasi ini sangat penting untuk meningkat kualitas hidup pasien hemodialysis melalui pembatasan cairain, kebutuhan nutrisi dan dukungan keluarga. Jumlah peserta dalam seminar ini sebanyak 30 orang. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pasien hemodialysis mengenai manajemen cairan, nutrisi dan dukungan keluarga. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dengan pre- pos-test. Hasil yang didapatkan 4 orang dengan pengetahuan setelah edukasi lebih rendah dibandingkan dengan pengetahuan sebelum edukasi. 21 orang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan sebelum edukasi. 5 orang memiliki pengetahuan yang tetap. Hasil dari edukasi yang diberikan menunjukkan perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum edukasi dengan sesudah edukasi (p-value= 0,000).
EDUKASI DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA (first aid) DI SEKOLAH DIAN HARAPAN LIPPO KARAWACI (SMP-SMA), KARAWACI-TANGERANG Windy Sapta Handayani Zega; Marisa Junianti Manik; Bima Adi Saputra; Magda Fiske Rumambi; Heman Pailak
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1470

Abstract

Pertolongan pertama (first aid) adalah upaya awal sebelum dikirim ke rumah sakit ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan seperti kecelakaan, pingsan, digigit serangga, patah tulang, pendarahan, kejang, henti jantung napas atau kondisi yang mengganggu kesehatan. Kecelakaan maupun gangguan kesehatan dapat terjadi dimana saja dan tidak dapat diprediksi secara pasti salah satu lokasi terjadi bisa sekolah maupun diluar sekolah, dekat dengan jalanan sekolah maupun ketika datang dan kembali dari sekolah. Seorang siswa sekolah bisa saja menghadapi cedera, pingsan, perdarahan ataupun kondisi yang menimbulkan masalah bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Kurangnya membekali seorang anak usia sekolah berkaitan dengan pertolongan pertama secara benar dapat menimbulkan rasa panik, cemas dan kurangnya pengetahuan dalam penanganan yang tepat. Oleh karena itu sekolah harus memberikan edukasi dan pelatihan pertama di sekolah untuk meningkatkan keselamatan siswa. Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini berfokus pada edukasi dan pelatihan pertolongan pertama. Metode pelaksanaan siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi dua fasilitator. Hasil dari kegiatan ini terbagi menjadi 2 hal, pertama siswa mampu mendemonstrasi penanganan pingsan dan perdarahan atau mimisan. Kedua, siswa mampu mendemonstrasikan teknik BHD (bantuan hidup dasar) “hands only CPR” dan penggunaan elastis verband. Disarankan edukasi berkelanjutan secara rutin dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sejak dini tentang pertolongan pertama.
Penerapan Protokol Kesehatan pada First Aid Palang Merah Remaja Chriska Roully Adeline; Marisa Junianti Manik; Bima Adi Saputra; Eva Chris Veronica Gultom; Heman Pailak
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1476

Abstract

Kebijakan pembatasan sosial telah diterapkan oleh pemerintah, namun kasus Covid-19 terus meningkat di hampir semua provinsi di Indonesia dengan pola transmisi di komunitas, termasuk di sekolah. Terdapat beberapa bagian di sekolah yang rentan terhadap transmisi Covid-19 salah satunya adalah tim Palang Merah Remaja (PMR) karena dalam beberapa prosedur penanganan kesehatan seperti first aid sering kali harus kontak erat dengan korban maupun tim PMR yang lain. Tujuan dilakukan kegiatan PkM ini untuk menekan penyebaran Covid-19 ketika siswa melakukan penanganan first-aid. Pentingnya peran PMR di area komunitas khususnya di sekolah maka petugas PMR perlu meningkatkan pengetahuan dengan cara mengikuti perkembangan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban di masa pandemi Covid-19. Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan mengadakan kegiatan PkM melalui webinar tentang edukasi penerapan protokol kesehatan dalam penanganan first-aid kepada 52 peserta anggota PMR di Sekolah Menengah Pertama Dian Harapan Lippo Village. Peserta dievaluasi dengan mengisi pretest dan postest. Hasil dari kegitan PkM ini menunjukkan rata-rata peningkatan pengetahuan siswa mengenai penerapan protokol kesehatan dalam pemberian first-aid sebesar 0,235 poin setelah mengikuti webinar. Dengan meningkatnya pengetahuan siswa diharapkan first-aid dapat dilakukan dengan tetap menekan penyebaran Covid-19.
Gambaran Pengetahuan Masyarakat terhadap Covid-19 di Kabupaten Serang Edo Saputra; Mayor Tamba; Ruth Octaviany; Lani Watania; Heman Pailak
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.922 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i2.9366

Abstract

ABSTRACT Covid-19 is a disease that has spread throughout the world and causes a high mortality rate with as many transmission rates 425,493 cases in Indonesia. Serang is one of regency in Indonesia that catagorized into red zones area, related to high cases and its relation to high mobility as a tourism spot. This increase is likely occurring due to people's behavior towards the Covid-19 epidemic which was influenced by the knowledge and awareness of the community itself. Purpose to identify the the community’s knowledge related to Covid-19 in Serang Regency. This study used a quantitative descriptive method. The sampling technique used was purposive sampling technique. The sample in this study amounted to 400 people from Serang Regency. The instrument used was a knowledge questionnaire. The data analysis technique used is univariate analysis. This research was conducted in January-April 2020.Result shows that 389 respondents had high knowledge with a percentage of 97% and 11 respondents had low knowledge with a percentage of 3%. The first step to fight pandemic is sufficient knowledge related to infection process and spread pattern of Covid-19. Knowledge shapes attitudes and behavior, therefore it's hoped that increased knowledge of Covid-19 will enhance prevention attitudes and behavior. Further research is needed to explore about factors impacting people’s behaviour in prevention ofCovid-19. Keywords: knowledge, Covid-19, Serang District ABSTRAK Covid-19 adalah penyakit yang sudah menyebar keseluruh dunia dan menyebabkan angka mortalitas yang tinggi dengan angka penularan sebanyak 425.493 kasus termasuk di Indonesia. Kabupaten Serang termasuk dalam area zona merah di Indonesia berkaitan dengan kasus yang tinggi dan kondisi mobilisasi masyarakat yang tinggi karena memiliki tempat pariwisata. Peningkatan ini kemungkinan terjadi karena perilaku masyarakat terhadap epidemi Covid-19 yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan kesadaran masyarakat itu sendiri. Tujuan mengidentifikasi Gambaran Pengetahuan Masyarakat Terhadap Covid-19 di Kabupaten Serang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 400 orang masyarakat Kabupaten Serang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari- April 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 389 responden memiliki pengetahuan yang tinggi dengan persentase 97% dan 11 orang responden memiliki pengetahuan yang rendah dengan persentase 3%. Pengetahuan masyarakat yang baik terkait proses infeksi Covid-19 dan penyebarannya merupakan langkah awal untuk melawan pandemik. Pengetahuan membentuk sikap dan perilaku sehingga diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan akan Covid-19 maka sikap dan perilaku pencegahan akan semakin baik. Penelitian yang disarankan untuk selanjutkan adalah menggali tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19. Kata kunci: Pengetahuan, Covid-19, Kabupaten Serang 
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (Hands-Only CPR) dan Edukasi Henti Jantung Deborah Siregar; Marisa Manik; Ineke Patrisia; Fiolenty Sitorus; Ester Silitonga; Heman Pailak; Chriska SInaga; Tirolyn Panjaitan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 7 (2023): Volume 6 No 7 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.10222

Abstract

ABSTRAK Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Data menunjukkan adanya tren peningkatan penyakit jantung. Henti jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sebagian besar henti jantung terjadi pada orang dewasa dan out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) umum terjadi di masyarakat. Pada umumnya emergency response time di Indonesia adalah >15 menit sehingga diperlukan adanya Bantuan Hidup Dasar yang dapat diberikan oleh masyarakat untuk meningkatkan kelangsungan hidup korban. Pelatihan BHD dalam bentuk hands only CPR dan edukasi henti jantung pada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hands only CPR sehingga mampu memberikan pertolongan yang tepat bagi pasien yang mengalami henti jantung. Kegiatan PkM ini dilakukan pada Jumat, 18 November 2022. Metode kegiatan adalah ceramah, diskusi, demonstrasi dan demonstrasi ulang. Media pembelajaran yang digunakan adalah presentasi PowerPoint dan alat peraga. Hasil yang didapatkan sebelum edukasi dan pelatihan adalah 40.71 dan setelah edukasi dan pelatihan adalah 70. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan memiliki peran dalam meningkatkan pengetahuan dan psikomotor seseorang. Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Edukasi Henti jantung, Pelatihan Henti Jantung  ABSTRACT Heart disease is the leading cause of death in Indonesia. The data shows an increasing trend of heart disease. Cardiac arrest is a public health issue that has a negative impact on people's health and well-being. Adults account for most cardiac arrests, and out-of-hospital cardiac arrests (OHCA) are common in the community. Basic Life Support is required to improve the victim's survival since most emergency response times in Indonesia exceed 15 minutes. The goal of Basic Life Support in the form of Hands-Only CPR training and cardiac arrest education for the community is to increase public awareness of hands-only CPR so they can properly assist victims who have had a cardiac arrest. This activity was carried out on Friday, November 18, 2022. The method was a lecture, discussion, demonstration, and return demonstration. Powerpoint presentations and teaching aids were used as learning media. The results obtained before and after education and training were 40.71 and 70, respectively. Based on the findings, it is possible to conclude that health education plays a role in increasing one's knowledge and psychomotor abilities. Keywords: Basic Life Support, Cardiac Arrest Education, Cardiac Arrest Training
EDUKASI HENTI JANTUNG PARU DAN PELATIHAN HANDS-ONLY CPR: BE A LIFESAVER Sinulingga, Elysabeth; Saputra, Bima Adi; Meriana, Septa; Surbakti, Juwita Fransiska Br; Pailak, Heman
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2272

Abstract

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is an attempt to restore spontaneous circulation through high-quality uninterrupted chest compressions combined with respiratory support. A 2010 study by the American Heart Association (AHA) reported that adults who received compression-only CPR from a person survived better than those who did not receive any type of CPR. Other studies have also shown that the survival rates of adults who have cardiac arrest and are helped by someone who is not a health worker are similar, both Hands-Only CPR and conventional CPR (AHA, 2017). The purpose of this PkM is to increase knowledge, and skills in helping cardiac arrest and respiratory arrest in lay people before health workers come to help the methods used are starting with registration, pre-test, heart health education, cardiac arrest and respiratory arrest education, hands-only CPR education, and ending with a demonstration of hands-only CPR and post test. In the results of the pre-test and post-test education, the mean pre-test was 64 and the mean post-test was 83. The value added after the training was around 19 points for the seminar. Based on the results obtained, it can be concluded that this education increased knowledge and understanding of hands-only CPR.
Identifikasi Kebutuhan Belajar Dan Manajemen Diri Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Tangerang Chris Veronica Gultom, Eva; Natalia Watania, Lani; Pailak, Heman; Harapan Telaumbanua, Daniel; Arisman Laoli, Jevrianus; Rudiyatin, Lili; Taruk Lola, Gustianus
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v9i2.641

Abstract

The patient's learning needs include the need for information on health status which includes many things, namely medicines, skin care, and others. The existence of this need is in line with the patient's self-management in caring for the body through relationships with nurses and patients to emotional management. The purpose of the study was to identify the learning needs and self-management of terminal renal failure patients undergoing hemodialysis. The benefits that can be obtained from the results of the study can be used as a basis for intervening in the form of education and peer support programs for patients. The research was conducted using descriptive quantitative method with cross sectional approach. The sample in this study were 190 terminal renal failure patients undergoing hemodialysis at Siloam Lippo Village Tangerang Hospital Building A and Building B. The sampling technique used was total sampling. The sampling technique used was total sampling. The results showed the mean value of patient learning needs 205.85 ± 17.53, the mean value of self-management 96.21 ± 9.36.
Pelatihan Hands-Only Cpr: Meningkatkan Kesiapan Komunitas Dalam Menolong Korban Henti Jantung Manik, Marisa; Siregar, Deborah; Gultom, Eva; Sibuea, Renova; Saputra, Bima Adi; Rumambi, Magda; Lumbantoruan, Septa; Pailak, Heman; Suntoro, Suntoro
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i8.20100

Abstract

ABSTRAKHenti jantung mendadak merupakan keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Salah satu metode yang terbukti efektif adalah Resusitasi Jantung Paru (Cardiopulmonary Resuscitation, CPR), khususnya teknik hands-only CPR yang dapat dilakukan oleh masyarakat umum tanpa pelatihan formal. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan hands-only CPR, guna meningkatkan peluang bertahan hidup korban henti jantung mendadak. Kegiatan dilaksanakan di Gereja Katolik Santa Helena Lippo Karawaci pada 12 Januari 2025 dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan return demonstration. Sebanyak 57 peserta yang terdiri dari laki-laki (37%) dan perempuan (63%) mengikuti kegiatan ini. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan rata-rata dari 6.03 pada pre-test menjadi 9,.14 pada post-test, dengan peningkatan sebesar 3.11 poin. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan peserta mengenai henti jantung mendadak dan keterampilan melakukan hands-only CPR. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada korban henti jantung mendadak, yang pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan angka kematian akibat kondisi tersebut. Kata Kunci: Henti Jantung Mendadak, Hands-Only CPR, Pendidikan Kesehatan, Pengabdian kepada Masyarakat.  ABSTRACT Sudden cardiac arrest is a medical emergency that requires prompt and appropriate treatment. One of the proven effective methods is Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), particularly the hands-only CPR technique, which can be performed by the general public without formal training. This Community Service Activity (PkM) aims to enhance the knowledge and skills of the community in performing hands-only CPR to increase the survival chances of sudden cardiac arrest victims. The activity was conducted at the Santa Helena Catholic Church in Lippo Karawaci on January 12, 2025, using methods such as lectures, discussions, demonstrations, and return demonstrations. A total of 57 participants, consisting of 37% males and 63% females, attended this event. Evaluation was conducted using pre-tests and post-tests to measure the increase in knowledge. The results showed an average increase in knowledge scores from 6.03 on the pre-test to 9.14 on the post-test, with an increase of 3.11 points. This training has proven effective in enhancing participants' knowledge about sudden cardiac arrest and their skills in performing hands-only CPR. This activity also demonstrates that health education can increase community awareness and ability to provide first aid to sudden cardiac arrest victims, ultimately aiming to reduce mortality rates due to this condition. Keywords: Community Service, Hands-Only CPR, Health Education, Sudden Cardiac Arrest
Edukasi & Pelatihan Kader Kesehatan DI Desa Batok: Hands-Only Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) & Pemberian Terapi Oksigen Aruan, Maroloan; Saputra, Bima Adi; Pailak, Heman; Lusiana, Diana Intan Gabriella; Widodo, Putri Aprilia; Bramita, Anastasia Aprilia; Latuhihin, Trimeivi Dalmatia; Ananda, Glorya Natalie Dwi
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Mayarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v6i1.5324

Abstract

Batok Village faces challenges in emergency health services, especially related to respiratory arrest and cardiac arrest due to hypoxia. The low understanding of posyandu cadres on first aid techniques such as Hands-Only Cardiopulmonary Resuscitation (HO-CPR) and oxygen therapy is the main issue in thi Community Service (PkM) activity. The activity was carried out with a service-learning approach, involving lecturers and students of Universitas Pelita Harapan in training cadres from 12 posyandu. The method used was pre-experimental with a pre-test and post-test design to measure the effectiveness of the training. The evaluation results showed an increase in the average knowledge of participants from 62.46% to 77.3%, with a significant increase in the technical aspects of CPR. Although there was a decrease in some aspects, this activity succeeded in improving cadres’ competence in emergency management. This program is expected to strengthen community preparedness in dealing with cardiac arrest and hypoxia cases, and become a sustainable education model for village communities.