Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DUSUN WANAT KABUPATEN MALUKU TENGAH Lestaluhu, Viqy
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 8, No 1 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v8i1.31511

Abstract

AbstrakProgram keluarga berencana merupakan salah satu usaha kesehatan preventive yang paling dasar bagi wanita. Masalah kependudukan di Indonesia sampai saat ini belum dapat diatasi. Permasalahan ini antara lain diwarnai jumlah yang besar dengan pertumbuhan yang tinggi, serta angka kelahiran yang tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Indonesia telah menerapkan program Keluarga Berencana (KB). Gerakan Keluarga Berencana Nasional bertujuan untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk dan juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Terdapat berbagai macam alat kontrasepsi yang ditawarkan pemerintah untuk mengontrol laju pertumbumbuhan penduduk. Namun, tidak semua jenis alat kontrasepsi digunakan oleh pasangan usia subur.  Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia terutama di Maluku adalah kontrasepsi suntik tiga bulan. Berbagai macam aspek yang menyebabkan pasangan usia subur lebih memilih menggunakan alat kontrasepsi tiga bulan dibandingkan jenis alat kontrasepsi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi tiga bulan pada pasangan usia subur di Dusun Wanat Kabupaten Maluku tengah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian croos sectional. Jumlah sampel yang diambil adalah 30 orang dengan teknik Consecutive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dan paritas dengan penggunaan alat kontasepsi tiga bulan (p value=0.026 dan 0.043) serta tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan pendapatan dengan penggunaan alat kontrasepsi tiga bulan (p value=0,125 dan 0.261). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan jumlah anak dapat mempengaruhi keputusan ibu dalam memilih alat kontrasepsi tiga bulan. Oleh sebab itu, diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan konseling terkait macam-macam alat kontrasepsi.Kata Kunci : Usia, Pendidikan, Paritas, Pendapatan, Kontrasepsi Suntik.
Readiness for Accreditation of the Administration and Management Working Group at the Basaan Community Health Center Southeast Minahasa Regency Wijayanti, Lumastari Ajeng; Lestaluhu, Viqy; Saputra, M. Khalid Fredy; Masithah, St.; Pannyiwi, Rahmat; Malaha, Naomi
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i1.239

Abstract

The policy implemented by the Ministry of Health in an effort to improve the quality of services at first level health facilities, especially Community Health Centers, is to issue Regulation of the Minister of Health (Permenkes) of the Republic of Indonesia Number 46 of 2015 concerning Accreditation of Community Health Centers, Primary Clinics, Doctors' Independent Practice Places, and Doctors' Independent Practice Places. Tooth. The aim of the research is to describe the readiness for accreditation of the administration and management working group at the Basaan Community Health Center, Southeast Minahasa Regency. This type of research is qualitative research with a case study approach. The results of the research show that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Quality Improvement of the Community Health Center is ready for accreditation based on Community Health Center accreditation standards. The conclusion is that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Puskesmas Quality Improvement (PMP) is ready for accreditation based on community health center quality improvement standards.
PENGARUH KUALITAS TIDUR IBU TERHADAP PRAKTIK PEMBERIAN ASI PADA BAYI Fauziah, Siska Febrina; Lestaluhu, Viqy; Kurniawati, Imas
JURNAL ILMIAH DHDT - KEBIDANAN Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KEBIDANAN & KESPRO
Publisher : Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpk2r.v7i1.2042

Abstract

Sleep deprivation and fatigue experienced by new mothers are often considered normal in society. However, rest and sleep are crucial for postpartum mothers to aid in physical recovery and maintain emotional balance. Additionally, lack of sleep can lower prolactin concentration in the blood, which may reduce breast milk production. This study aims to determine the influence of maternal sleep quality on breastfeeding practices in infants. The research was conducted using a cross-sectional method on mothers with babies aged 0 to 2 years, utilizing Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The number of respondents in this study is 214, recruited through social media. Data were analyzed using chi-square test and odds ratio (OR). The results showed that the majority of mothers felt their sleep quality was quite good (71%), but based on the PSQI scores, most respondents actually had poor sleep quality (79%). Nevertheless, nearly three-quarters of the respondents in this study managed to provide exclusive breastfeeding. The statistical analysis revealed a p-value of 0.040 and an OR of 2.58, indicating that the maternal sleep quality significantly affects the breastfeeding practices. Mothers with good sleep quality are 2.58 times more likely to exclusively breastfeed compared to mothers with poor sleep quality. Therefore, it is important to pay attention to the mother's rest needs to ensure better health outcomes for both mother and child.
STUDI KASUS: PENERAPAN EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PENURUNAN AFTER PAIN PADA IBU POST PARTUM Lestaluhu, Viqy
Jurnal Kebidanan Vol 4 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan (JBd) Desember 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jbd.v4i2.528

Abstract

The postpartum period or puerperium is the period after childbirth is complete, up to 6 weeks or 42 days. During the postpartum period, the reproductive organs will slowly experience changes to the condition before pregnancy. This process of physical change sometimes causes discomfort known as postpartum pain (afterpain). The pain or afterpain is like heartburn caused by contractions of the uterus. This afterpain lasts for 3-4 days post partum and often occurs in multiparas, because the uterus is stretched, uterine contractions tend to occur twice as often as in primiparas. One treatment that can be used to overcome this problem is by applying non-pharmacological therapy to post-partum mothers. Effleurage massage can improve blood circulation throughout the body, maintain health, help reduce pain and fatigue, stimulate the production of endorphins which function to relax the body, reduce stress hormones (cortisol), and balance the work of the body's organs and overcome fatigue. This case study describes the application of effleurage massage to a post partum mother who complained of after pain. After midwifery care was implemented, Mrs. B experienced a decrease in after pain so that the problem could be resolved.
PELATIHAN PIJAT BAYI SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HITU KABUPATEN MALUKU TENGAH Fauziah, Siska Febrina; Lestaluhu, Viqy; Masi, Siti Jubaeda
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.518

Abstract

Malnutrisi pada bayi dan balita dampaknya luas, sifatnya permanen dan tidak bisa diperbaiki. Rendahnya pemahaman orang tua terkait dengan pemantauan pertumbuhan anak merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka malnutrisi dikarenakan tindakan koreksi yang terlambat atau bahkan terabaikan. Oleh karena itu, tim pengabdi memandang penting pemberian edukasi terkait pertumbuhan dan perkembangan anak serta pelatihan pijat bayi bagi kader dan ibu yang memiliki balita sebagai upaya optimasilasi tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Hitu, Kabupaten Maluku Tengah pada bulan Juni – Agustus 2023. Sasaran kegiatan ini adalah kader dan ibu yang memiliki balita sebanyak 30 orang. Pelatihan pijat bayi diselenggarakan selama dua hari. Pada hari pertama, peserta kegiatan diminta untuk mengisi pre-test sebelum pemberian materi. Adapun materi yang disampaikan antara lain edukasi terkait pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, serta demonstrasi pijat bayi. Peserta kegiatan difasilitasi untuk melakukan diskusi tanya jawab dan praktik pijat bayi pada phantom. Pada hari kedua, peserta kegiatan dibagi menjadi 3 kelompok dan masing-masing kelompok didampingi oleh satu orang tim pengabdi untuk melakukan pijat bayi. Di sesi terakhir, peserta kegiatan diminta untuk mengisi post-test. Kegiatan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pijat bayi dan pemantauan pertumbuhan balita sasaran oleh peserta kegiatan. Target kegiatan ini dapat tercapai sesuai rencana, di mana terdapat peningkatan pemahaman sasaran terkait pertumbuhan dan perkembangan anak, peningkatan keterampilan sasaran dalam melakukan pijat bayi, dan peningkatan berat badan balita sasaran.
STUDI KASUS : AFIRMASI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI IBU MENYUSUI Lestaluhu, Viqy
Jurnal Kebidanan Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Kebidanan (JBd) Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32695/jbd.v5i1.655

Abstract

Masa menyusui merupakan periode penting yang membutuhkan kesiapan fisik dan mental dari seorang ibu. Namun, tidak sedikit ibu yang mengalami penurunan kepercayaan diri dalam menyusui, baik karena rasa cemas, kurangnya dukungan, maupun persepsi negatif terhadap kemampuannya. Studi kasus ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas afirmasi positif sebagai intervensi sederhana namun bermakna dalam meningkatkan kepercayaan diri ibu menyusui. Subjek dalam studi ini adalah seorang ibu postpartum yang mengalami keraguan dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Intervensi afirmasi positif diberikan secara terstruktur selama dua minggu melalui pengulangan kalimat-kalimat positif yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan emosional ibu. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan diri yang signifikan pada subjek, ditandai dengan sikap yang lebih optimis, berkurangnya rasa takut gagal, serta meningkatnya frekuensi dan kualitas menyusui. Temuan ini mengindikasikan bahwa afirmasi positif dapat menjadi pendekatan psikologis yang efektif dan mudah diterapkan dalam mendukung keberhasilan menyusui. Studi kasus ini menggambarkan penerapan afirmasi positif pada ibu menyusui. Setelah asuhan kebidanan diterapkan, Ny. K mengalami peningkatan kepercayaan diri dalam menyusui.
Manajemen Waktu Istirahat: Menjaga Keseimbangan Peran Sebagai Ibu, Pekerja Dan Individu Siska Febrina Fauziah; Lestaluhu, Viqy; Kurniawati, Imas
JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Kesehatan
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekanbaru Medical Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64931/jks.v5i1.134

Abstract

Setelah memasuki fase baru sebagai seorang ibu, wanita cenderung mengalami perubahan pola tidur yang signifikan. Perubahan pola tidur yang berlangsung lama dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam terkait manajemen waktu istirahat ibu yang meliputi aktivitas sehari-hari, strategi pengelolaan waktu istirahat, respon terhadap rasa lelah, serta praktik pemberian ASI pada bayi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam merumuskan strategi pengaturan waktu istirahat untuk menjaga keseimbangan peran sebagai ibu, pekerja, dan individu, tanpa mengorbankan kesehatan pribadi. Penelitian ini merupakan studi fenomenologi yang dilakukan melalui wawancara terbimbing kepada 30 ibu yang memiliki anak 0-2 tahun. Analisis data dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik ibu bekerja maupun ibu rumah tangga menghadapi beban aktivitas tinggi yang membuat waktu istirahat mereka terbatas. Meskipun lebih mengutamakan tanggung jawab, ibu akan berhenti sejenak dan meminta bantuan saat merasa sangat lelah. Respon terhadap kelelahan pun bervariasi—ada yang menikmati peran sebagai ibu, sementara lainnya belajar menerima keadaan agar terhindar dari stress dan beban mental yang berlebihan. Ibu bekerja dan ibu rumah tangga memiliki kesempatan yang setara untuk memberikan ASI eksklusif. Dukungan eksternal baik dari keluarga maupun lingkungan tempat bekerja berperan besar dalam membantu ibu mengatur waktu istirahat sehingga keseimbangan perannya sebagai seorang ibu, pekerja dan individu dapat terjaga dengan baik.
Analysis of The Influence of Social Ecological Factors on Access To Health Services By Women Giving Birth In Kupang Regency: Cross-Sectional Study Abuk Seran, Agustina; Isabela Tabelak, Tirza Vivianri; Marasabessy, Nur Baharia; Lestaluhu, Viqy; Meriaty Huru, Matje; Boimau, Adriana M.S
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 1 (2025): March
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i1.3276

Abstract

Background: The socio-ecological model describes how women's access to health services is influenced at various levels, including the individual, interpersonal, community, organizational, and policy levels.Objective: to analyze The Influence of social ecological factors on access to health services by women giving birth in Kupang RegencyMethods: correlation analytical research, with a cross-sectional design. The sampling technique used was purposive sampling for 1 month, which obtained up to 112 samples. This research was carried out at Kupang Regency. The independent variable was socioeconomic position, education level, residence, age, employment status, and belief, and the dependent variable was access to health services. Data were collected using the instruments in this study are the Emotional Belief Questionnaire (EBQ) The overall Cronbach’s alpha for the (EBQ) scale was 0.84. Statistical test using the Chi-Square test.Results: socioeconomic(p-value=.000), education level (p-value=.000), Residence (p-value=.000), age (p-value=.000), work status (p-value=.000), and anxiety (p-value=.000). There is a significant related between socioeconomic position, education level, location, age, employment status, and belief in access to health services. Conclusion: Socioeconomic status, level of education, residence, age, employment status, and beliefs all affect a woman's ability to get health care during childbirth.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan ASI Eksklusif terhadap Breastfeeding Self Efficacy Laisouw, Meilany; Viqy Lestaluhu
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.3569

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan derajat kesehatan bayi. Namun, cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih belum optimal. Salah satu faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui adalah breastfeeding self-efficacy (BSE), yaitu keyakinan ibu terhadap kemampuannya untuk menyusui. Pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif berpotensi menjadi intervensi efektif dalam meningkatkan BSE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan ASI eksklusif terhadap breastfeeding self-efficacy pada ibu menyusui. Metode Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan rancangan pretest-posttest control group design. Sampel berjumlah 30 ibu menyusui yang terbagi menjadi kelompok intervensi (n=15) dan kelompok kontrol (n=15), dipilih dengan teknik consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan pendidikan kesehatan ASI eksklusif. Data BSE dikumpulkan menggunakan kuesioner Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) dan dianalisis dengan independent t-test. Rata-rata skor BSE pada kelompok intervensi meningkat signifikan didandingkan dengan kelompok kontrol. Uji perbedaan antar kelompok pada posttest menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0,001). Pendidikan kesehatan ASI eksklusif berpengaruh signifikan dalam meningkatkan breastfeeding self-efficacy pada ibu menyusui. Intervensi ini dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan kebidanan sejak masa antenatal hingga postnatal untuk mendukung keberhasilan program ASI eksklusif.