Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Manajemen Gizi Dalam Bencana Alam : Peningkatan Pengetahuan Tentang Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Gizi Korban dan Pengembangan Strategi Manajemen Gizi yang Efektif: Nutrition Management in Natural Disasters: Increasing Knowledge of Factors Affecting Victims' Nutritional Quality and Developing Effective Nutrition Management Strategies Vivien Novarina A. Kasim; Cecy Rahma Karim; Zuhriana K. Yusuf; Paramata, Nanang Roswita; Sri Andriani Ibrahim
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 11: November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i11.6319

Abstract

Bencana alam berupa banjir banyak terjadi di Gorontalo. Hal ini memerlukan manajemen serta kesiapsiagaan bencana terutama dari segi kesehatan terkhusus pada gizi pasca bencana. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para kader dan tenaga Kesehatan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gizi korban bencana banjir dan untuk mengetahui bagaimana manajemen gizi dapat diterapkan dalam bencana untuk meningkatkan kualitas gizi korban. Tempat pengabdian adalah di Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango. Karena berdasarkan survei lokasi tersebut sering terjadi banjir. Metode pengabdian adalah ceramah dengana melibatkan sekolah dan puskesmas sebagai pihak yang dapat membantu pada saat bencana. Pengabdian ini merupakan kegiatan yang terintegrasi dengan penelitian yang dilakukan dilokasi yang sama dengan peserta adalah kader, petugas Kesehatan, guru dan anak-anak sekolah
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI Andi Alika Azzahra; Zuhriana K. Yusuf; Serly Daud; Sitti Rahma; Vickry Wahidji
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i2.11335

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang memerlukan pengelolaan jangka panjang, termasuk kepatuhan dalam pengobatan. Pengetahuan yang dimiliki oleh pasien mengenai hipertensi dan pengobatannya dapat memberikan perubahan perilaku terutama dalam melakukan pengobatan yang dianjurkan. Kepatuhan minum obat merupakan salah satu cara dalam mengurangi risiko komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di Puskesmas Kota Selatan, Kota Gorontalo. Metode: Observasi berikut menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 58 orang diambil melalui teknik total sampling. Data yang dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner Hypertension Knowledge – Level Scale serta kuesioner MMAS-8. Analisis hubungan antarvariabel dilakukan menggunakan Spearman's Rank Correlation Coefficient. Hasil: Sebagian besar responden tergolong dalam tingkat pengetahuan tinggi (75,9%) dan memiliki kepatuhan minum obat rendah (43,1%). Uji korelasi Spearman menampilkan nilai signifikansi sebanyak 0,033, yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan pada tingkat pengetahuan serta kepatuhan minum obat (p>0,05). Koefisien korelasi sebanyak 0,280 menyatakan hubungan yang lemah. Simpulan: Tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan signifikan berhubungan dengan kepatuhan minum obat. Temuan berikut menekankan pentingnya edukasi kesehatan sebagai salah satu intervensi dalam pengelolaan hipertensi di Puskesmas. Observasi berikutnya disarankan dalam mempertimbangkan variabel lain yang bisa memberi pengaruh tingkat kepatuhan minum obat.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-HUDA Reza Khumairah Lasulika; Nanang Roswita Paramata; Wahjuni Wahjuni; Zuhriana K. Yusuf; Sri Andriani Ibrahim
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i2.11339

Abstract

Background: Scabies is a contagious skin disease common in overcrowded environments, including Islamic boarding schools, caused by poor personal hygiene and inadequate sanitation facilities. In many developing nations, scabies is widespread across all demographics, with a notably higher incidence among children and teenagers. Health education is crucial for its prevention. This research seeks to examine how health education influences the prevention of scabies among the students of Al-Huda Islamic Boarding School in Gorontalo. Method: This study used a quantitative approach and applied a pre-experimental design, utilizing a one-group pretest-posttest method. The respondents were 50 students residing in the dormitory, chosen through total sampling. Information was gathered through surveys, and the Wilcoxon test was applied for data analysis to assess the impact of the health education. Results: Before the intervention, knowledge of scabies prevention in students was mostly classified as lacking, namely 37 respondents (74%). After the intervention the majority increased to good, namely 38 respondents (76%). The findings indicated that health education had a considerable impact on improving scabies prevention at Al-Huda Islamic Boarding School, with a p-value of 0.000, which is less than the 0.05 significance threshold. Conclusion: Health education regarding scabies prevention has an impact on the awareness of students at Al-Huda Islamic Boarding School. It is expected that this will help foster greater attention to personal health among both the students and the institution. Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit menular yang umum di lingkungan padat, termasuk pondok pesantren, akibat kurangnya personal hygiene dan fasilitas kebersihan. Di banyak negara berkembang, kasus skabies dapat menyerang berbagai ras dan kelompok usia, dengan angka kejadian yang lebih tinggi di kalangan anak-anak dan remaja, sebagai langkah utama untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Penyuluhan kesehatan memainkan peran penting dalam upaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman tentang cara mencegah skabies di kalangan santri di Pondok Pesantren Al-Huda Gorontalo. Metode : Studi ini mengadopsi pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental, khususnya model one-group pretest-posttest. Sebanyak 50 santri yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Al-Huda menjadi peserta dalam penelitian ini, yang dipilih dengan metode total sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan selanjutnya dilakukan analisis terhadap data yang terkumpul data dilakukan menggunakan uji wilcoxon untuk mengevaluasi pengaruh penyuluhan. Hasil: Sebelum penyuluhan, pengetahuan terhadap pencegahan skabies pada santri sebagian besar tergolong kurang yakni sebanyak 37 responden (74%). Setelah penyuluhan, mayoritas meningkat menjadi baik yakni sebanyak 38 responden (76%). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, ditemukan adanya dampak yang signifikan dari penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan upaya pencegahan skabies di Pondok Pesantren Al-Huda. Hasil analisis menunjukkan nilai p sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05, menandakan pengaruh yang sangat signifikan. Kesimpulan: Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap Pemahaman mengenai upaya pencegahan penyakit skabies di kalangan santri di Pondok Pesantren Al-Huda. Bagi pondok pesantren dan santri diharapkan dapat menambah wawasan untuk lebih memperhatikan kesehatan diri.
HUBUNGAN NILAI LEUKOSIT DAN PROKALSITONIN PADA PENDERITA SEPSIS DI ICU RSUD PROF. DR. H. ALOEI SABOE Sitti Alfina Hatlah; Romdon Purwanto; Zuhriana K. Yusuf; Yuniarty Antu; Sitti Rahma
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 13 No. 3 (2025): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v13i3.11343

Abstract

Background: Sepsis is a serious medical condition resulting from infection, characterized by a systemic inflammatory response that can lead to severe sepsis or septic shock. In sepsis, Procalcitonin (PCT) levels and leukocyte values ​​are important indicators for diagnosis and evaluation of the severity of infection. This study aims to evaluate the relationship between leukocyte values ​​and procalcitonin levels in sepsis patients in the ICU of Prof. Dr. H. Aloei Saboe Hospital. Method: This research is descriptive quantitative with a cross-sectional design. The research was conducted in the ICU of Prof. Hospital. Dr. H. Aloei Saboe in December 2024 with a sample of 40 ICU patients taken from medical records. Data collected includes the patient's leukocyte values ​​and PCT levels. Data analysis was carried out using chi-square and linear by linear association. Results: The majority of patients were male (72.5%), with 82.5% of patients diagnosed with sepsis. Most patients had high leukocyte values ​​(62.5%) and high PCT levels (75%). The chi-square test showed a significant relationship between PCT levels and sepsis (p-value 0.006), while there was no significant relationship between leukocyte values ​​and sepsis (p-value 0.495). Conclusion: High PCT levels were significantly associated with sepsis diagnosis, while leukocyte values showed no significant association. PCT measurement may be a more sensitive tool in diagnosing and evaluating sepsis severity compared to leukocyte values. This study is limited by clinical variation and a single measurement, so further studies are needed for biomarker exploration, integration of procalcitonin in hospital protocols, and clinical guidance of sepsis. Latar Belakang: Sepsis adalah kondisi medis serius yang diakibatkan oleh infeksi, ditandai oleh respons inflamasi sistemik yang dapat berujung pada sepsis berat atau syok septik. Dalam sepsis, kadar Prokalsitonin (PCT) dan nilai leukosit merupakan indikator penting untuk diagnosis dan evaluasi keparahan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara nilai leukosit dan kadar Prokalsitonin pada pasien sepsis di ICU RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan di ICU RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe pada Desember 2024 dengan sampel 40 pasien ICU yang diambil dari rekam medis. Data yang dikumpulkan meliputi nilai leukosit dan kadar PCT pasien. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan linear by linear association. Hasil: Mayoritas pasien adalah laki-laki (72,5%), dengan 82,5% pasien terdiagnosis sepsis. Sebagian besar pasien memiliki nilai leukosit tinggi (62,5%) dan kadar PCT tinggi (75%). Uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara kadar PCT dan sepsis (p-value 0,006), sementara tidak ada hubungan signifikan antara nilai leukosit dan sepsis (p-value 0,495). Kesimpulan: Kadar PCT yang tinggi menunjukkan hubungan yang signifikan dengan diagnosis sepsis, sementara nilai leukosit tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Pengukuran PCT dapat menjadi alat yang lebih sensitif dalam diagnosis dan evaluasi keparahan sepsis dibandingkan dengan nilai leukosit. Penelitian ini terbatas oleh variasi klinis dan pengukuran tunggal, sehingga diperlukan studi lanjutan untuk eksplorasi biomarker, integrasi prokalsitonin dalam protokol rumah sakit, dan panduan klinis sepsis.
PENGETAHUAN WARGA SEKOLAH TENTANG INARISK SEBAGAI APLIKASI RISIKO BENCANA DI SMP NEGERI 1 BOTUPINGGE Muhammad Rafliansyah Gobel; Zuhriana K. Yusuf; Chairul Wahjudi; Vivien Novarina A. Kasim; Muhammad N. Syukriani Yusuf
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 7 No. 5 (2025): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v7i5.11329

Abstract

Pendahuluan: Kejadian bencana di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Fasilitas pendidikan merupakan fasilitas umum yang paling banyak terkena dampak bencana, mencapai 42 persen dari total dampak bencana terhadap fasilitas umum, dengan banjir menjadi penyebab terbesar kerusakan fasilitas pendidikan. Bencana ini akan berdampak lebih buruk jika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Oleh karena itu, diperlukan upaya mengurangi dampak bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan warga sekolah tentang InaRISK sebagai aplikasi risiko bencana Di SMP Negeri 1 Botupingge. Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2024 di SMPN 1 Botupingge, menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini berjumlah 315 warga sekolah SMP Negeri 1 Botupingge dan jumlah sampel sebanyak 67 warga sekolah menggunakan teknik purposive sampling, serta tingkat pengetahuan warga sekolah tentang inaRISK sebagai aplikasi risiko bencana di SMP Negeri 1 Botupingge diukur dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti dan telah melalui uji validitas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar warga sekolah SMPN 1 Botupingge memiliki tingkat pengetahuan yang baik hingga sangat baik tentang aplikasi InaRISK. Sebanyak 71% responden menunjukkan pemahaman yang sangat baik terhadap aplikasi ini, sementara 19% berada dalam kategori baik. Sebanyak 92% responden menyatakan bahwa aplikasi ini sangat berperan dalam mitigasi bencana di lingkungan sekolah. Simpulan: Sebagian besar warga sekolah SMPN 1 Botupingge memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan sangat baik tentang aplikasi InaRISK. Dari penelitian ini diharapkan sekolah dapat melaksanakan kegiatan rutin yang dapat menambah pengetahuan kebencanaan kepada seluruh warga sekolah SMP Negeri 1 Botupingge.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dengan Perilaku Oral hygiene Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di SDN 01 Duhiadaa: Relationship between Level of Knowledge about Dental Health and Oral Hygiene Behavior in Elementary School Children at SDN 01 Duhiadaa Niwayan widiani; Zuhriana K. Yusuf; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7751

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting bagi anak usia sekolah. Anak-anak dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi cenderung memiliki perilaku oral hygiene yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene pada siswa SDN 01 Duhiadaa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 84 siswa kelas 5 dan 6 yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi, lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi yang baik (95,35%), sedang (1,16%), dan buruk (1,16%). Perilaku oral hygiene siswa dikategorikan cukup (56,32%), baik (39,08%), dan buruk (1,15%). Uji Spearman menunjukkan korelasi sebesar 0,217 dengan p-value = 0,000 (<0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene. Kesimpulannya, terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene siswa. Oleh karena itu, edukasi kesehatan gigi perlu ditingkatkan melalui peran orang tua, guru, dan tenaga kesehatan guna membentuk kebiasaan perawatan gigi yang lebih baik sejak dini.
Pengaruh Edukasi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian MPASI Puding Daun Kelor dalam Pencegahan Stunting: The Effect of Education on Mothers' Knowledge about Providing Moringa Leaf Pudding as Complementary Food in Preventing Stunting Alya Dwiaryanti Putri Adam; Zuhriana K. Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Fajar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8377

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang mencapai 21,6% pada tahun 2022, menempatkan Indonesia di urutan ke-5 Asia. Salah satu cara mencegah stunting adalah dengan cara meningkatkan pengetahuan ibu Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI puding daun kelor dalam pencegahan stunting. Metode penelitian menggunakan jenis rancangan eksperimen dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Populasi penelitian yaitu Ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Jumlah balita di wilayah kerja Puskesmas Limboto Desa Hunggaluwa Kabupaten Gorontalo 37 orang. Sampel terdiri dari 37 responden, dengan Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penilitian didapatkan nilai mean (rata-rata) Pengetahuan ibu sebelum diberikan edukasi yaitu 15,38 dan setelah diberikan edukasi hasil nilai mean (rata-rata) meningkat menjadi 22,62. Hasil uji statistic Wilcoxon mendapatkan nilai p value yaitu 0,000 Sehingga terdapat pengaruh pemberian edukasi terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI puding daun kelor dalam pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Limboto Desa Hunggaluwa Kabupaten Gorontalo. Diharapkan penelitian ini menjadi masukkan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas memberikan intervensi edukasi tentang pemberian MPASI puding daun kelor dalam pencegahan stunting untuk meningkatkan pengetahuan ibu.