Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi dengan Kesiapan Menghadapi Masa Pubertas Pada Remaja Usia 12-13 Tahun Di SMP Negeri 1 Limboto: Relationship Between Knowledge Level about Reproductive Health and Readiness to Face Puberty in Adolescents Aged 12-13 Years At SMP Negeri 1 Limboto Safriany Ikhlasia Kasim; Ridha Hafid; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 4: April 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i4.7177

Abstract

Masa pubertas merupakan fase penting dalam perkembangan remaja yang ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan sosial. Pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi dapat membantu remaja lebih siap dalam menghadapi perubahan ini. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dengan populasi 195 responden dan sampel sebanyak 66 responden usia 12-13 tahun di SMP Negeri 1 Limboto. Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dan kesiapan menghadapi masa pubertas. Analisa data menggunakan uji Chi-Square, dengan hasil p-value 0,002 menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan kesiapan menghadapi masa pubertas pada remaja usia 12-13 tahun di SMP Negeri 1 Limboto. Kesimpulannya, semakin tinggi tingkat pengetahuan, semakin siap remaja menghadapi pubertas. Oleh karena itu, tenaga pendidik atau pihak sekolah diharapkan menyelenggarakan penyuluhan untuk menambah wawasan tentang kesehatan reproduksi agar remaja lebih siap menghadapi perubahan pubertas.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Oral Hygiene Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah di SDN 97 Kota Utara Kota Gorontalo: Relationship between Level of Knowledge about Oral Hygiene and the Incidence of Dental Caries in School Children at SDN 97 North City, Gorontalo City Nuriati N.N Yunus; Sri A. Ibrahim; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 5: Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i5.7431

Abstract

Karies gigi adalah pembentukan lubang permukaan gigi yang disebabkan oleh kuman dan terbentuk pada permukaan gigi terbuka. World Health Organization tahun 2022 menyebutkan hampir 90% penduduk di dunia menderita karies, karies gigi dapat dicegah secara dini yaitu dengan cara oral hygiene. Oral hygiene yang baik tentunya berasal dari tingkat pengetahuan yang baik. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang oral hygiene dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah di SDN 97 Kota Utara Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Varibel penelitian ini terdiri dari variabel independen tingkat pengetahuan tentang oral hygiene dan variabel dependen kejadian karies gigi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan populasi 80 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan hasil p-value 0,293. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan oral hygiene dengan kejadian karies gigi pada anak sekolah di SDN 97 Kota Utara Kota Gorontalo. Oleh karena itu, dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat membersamai dalam penyelenggaraan program kesehatan salah satunya penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut, menyediakan kantin sehat, serta menfasilitasi ruang kesehatan berupa UKSG.
Hubungan Preeklamsia Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD) di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo : Relationship Between Preeklamsia and Intra Uterine Fetal Death (IUFD) Occurrences At Prof. Dr. H. Aloei Saboe Hospital Kota Gorontalo Fills Felicia Ismail; Ridha Hafid; Andi Mursyidah; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7583

Abstract

Kehamilan dapat mengalami komplikasi serius seperti Intra Uterine Fetal Death (IUFD), yang turut meningkatkan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu faktor risiko IUFD adalah preeklamsia, yakni hipertensi setelah usia kehamilan 20 minggu. Informasi dari perawat ruang VK RSUD Prof Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo, sebanyak 120 kasus preeklamsia dan 33 kasus IUFD selama tahun 2022 hingga 2024. Penelitian ini menggunakan kuantitatif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Varibel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen preeklamsia dan variabel dependen kejadian intra uterine fetal death (IUFD). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan populasi sebanyak 120 sampel. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan uji Chi-Square untuk analisa data dengan hasil p-value 0,319 yang artinya tidak ada hubungan antara preeklamsia dengan kejadian intra uterine fetal death (IUFD) di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara preeklamsia dengan kejadian intra uterine fetal death (IUFD) di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan dengan mengeksplorasi variabel lain yang berperan dalam kejadian IUFD.
Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Siswa SMP Negeri 1 Gorontalo: Relationship between Smartphone Usage Intensity and Sleep Quality in Students of SMP Negeri 1 Gorontalo Depris Sumuli; Sri Andriani Ibrahim; Rini Wahyuni Mohamad; Maryadi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7750

Abstract

Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui penggunaan smartphone, terutama di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada siswa SMP Negeri 1 Gorontalo. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gorontalo, dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Smartphone Addiction Scale (SAS) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki intensitas penggunaan smartphone yang sangat tinggi (74 siswa; 89,2%) dan sebagian besar mengalami kualitas tidur yang buruk (73 siswa; 88,0%). Uji korelasi Spearman menghasilkan p-value = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai korelasi (r) = 0,942, yang menunjukkan adanya hubungan signifikan dan sangat kuat dengan arah positif antara intensitas penggunaan smartphone dan kualitas tidur siswa. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur siswa SMP Negeri 1 Gorontalo.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Dengan Perilaku Oral hygiene Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di SDN 01 Duhiadaa: Relationship between Level of Knowledge about Dental Health and Oral Hygiene Behavior in Elementary School Children at SDN 01 Duhiadaa Niwayan widiani; Zuhriana K. Yusuf; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 6: Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i6.7751

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting bagi anak usia sekolah. Anak-anak dengan tingkat pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi cenderung memiliki perilaku oral hygiene yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene pada siswa SDN 01 Duhiadaa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 84 siswa kelas 5 dan 6 yang dipilih dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan observasi, lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi yang baik (95,35%), sedang (1,16%), dan buruk (1,16%). Perilaku oral hygiene siswa dikategorikan cukup (56,32%), baik (39,08%), dan buruk (1,15%). Uji Spearman menunjukkan korelasi sebesar 0,217 dengan p-value = 0,000 (<0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene. Kesimpulannya, terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dengan perilaku oral hygiene siswa. Oleh karena itu, edukasi kesehatan gigi perlu ditingkatkan melalui peran orang tua, guru, dan tenaga kesehatan guna membentuk kebiasaan perawatan gigi yang lebih baik sejak dini.
Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Limboto: Overview of Knowledge About Anemia in Adolescent Girls at SMA Negeri 1 Limboto Vidya A. Lasimpala; Vivien Novarina A. Kasim; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8168

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah gizi dimana keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari nilai normalnya (12g/dl). Adapun normal kadar (Hb) pada Wanita 12-15 g/dl dan pria 13-17 g/dl. Faktor yang menjadi penyebab utama remaja rentan mengalami anemia yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak mengkonsumsi zat besi Ketika menstruasi serta kurangnya pengetahuan yang dimiliki tentang anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang anemia pada remaja putri di SMA Negeri 1 Limboto. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif dengan pendekatan descriptive survey, Teknik pengambilan sampel menggunakan propotionate stratified random sampling dengan populasi 636 responden dan sampel sebanyak 246 responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuisioner. Analisa data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frequensi, hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan remaja putri dengan kategori pengetahuan baik 139 responden (56,5%), cukup 106 responden (43,1%), kurang 1 responden (4%). Oleh karena itu untuk penelitian mendatang di harapkan dapat menganalisis hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan atau status anemia melalui pendekatan analtik dan disarankan sebaiknya dapat menambahkan variabel lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri.
Hubungan Riwayat BBLR Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tilango Kabupaten Gorontalo: The Relationship Between The History Of LBW and The Incidence Of Stunting In Toddlers In The Tilango Health Center Working Area, Kabupaten Gorontalo Dwi Ananda Putri Tahir; Ridha Hafid; Nur Ayun R. Yusuf; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8282

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 HPK, dengan salah satu penyebab utamanya adalah BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat BBLR dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 97 balita, diambil secara purposive sampling dari 128 populasi. Hasil menunjukkan sebagian besar balita tidak memiliki riwayat BBLR namun mengalami stunting, yaitu 77 responden (79,4%), terdiri dari 41 (42,3%) kategori pendek dan 36 (37,1%) kategori sangat pendek. Uji statistik Chi-Square menghasilkan p-value 0,291, yang berarti tidak ada hubungan antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting. Kesimpulannya, tidak terdapat hubungan signifikkan antara riwayat BBLR dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Tilango, Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini diharapkan mendorong ibu dan masyarakat untuk fokus pada faktor lain dalam mencegah stunting.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Terhadap Edukasi Pola Makan Dan Kontrol Gula Darah Melalui Video Berbahasa Gorontalo Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango: Overview of the Level of Knowledge of Type 2 Diabetes Mellitus Patients Regarding Education on Diet and Blood Sugar Control Through Gorontalo Language Videos in the Working Area of the Kabila Community Health Center, Bone Bolango Regency Nurfadhila E. Patue; Zainuddin; Rini Wahyuni Mohamad
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 8: Agustus 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i8.8467

Abstract

Edukasi kesehatan yang disampaikan melalui media visual berbahasa lokal dapat menjadi metode yang efektif dalam meningkatkan pengetahuan pasien mengenai pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus terhadap edukasi pola makan dan kontrol gula darah melalui video berbahasa Gorontalo di wilayah kerja Puskesmas Kabila Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 351 penderita diabetes melitus, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 78 responden. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner yang terdiri dari sejumlah pertanyaan dan pernyataan terkait pengetahuan tentang pola makan dan kontrol gula darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Kabila memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai pola makan dan kontrol gula darah setelah diberikan edukasi menggunakan video berbahasa Gorontalo. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan media edukasi berbasis budaya lokal dapat mendukung peningkatan pemahaman pasien dalam pengelolaan penyakit. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi Puskesmas Kabila dalam mengembangkan strategi edukasi yang lebih tepat sasaran guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hubungan Peran Keluarga Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler Di Wilayah Puskesmas Limboto: The Relationship Between Family Roles and the Success of Toilet Training in Toddlers in the Limboto Community Health Center Area Olganita Paputungan; Nanang Roswita Paramata; Rini Wahyuni Mohamad; Sri Yulian Hunowu
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.8273

Abstract

Toilet training merupakan tahap penting dalam perkembangan anak usia toddler yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama peran keluarga. Kurangnya keterlibatan keluarga dapat menyebabkan keberhasilan yang rendah dalam proses ini. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubugan peran keluarga dengan keberhasilan toilet training pada anak usia toddler di wilayah Puskesmas Limboto. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini yakni keluarga (orang tua/wali) yang mempunyai anak usia 12-36 bulan di wilayah Puskesmas Limboto yang berjumlah 76 orang dengan teknik pengambilan sampel yakni Purposive Sampling. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan peran keluarga dengan keberhasilan toilet training pada anak usia toddler di wilayah Puskesmas Limboto yakni p-value (0,000) yang berarti (p£0,05) dengan tingkat kemaknaan a = 0,05. Kesimpulannya, peran aktif dan responsif keluarga sangat mempengaruhi keberhasilan toilet training. Disarankan agar keluarga lebih terlibat secara konsisten dalam mendampingi dan memberikan penguatan positif kepada anak selama proses toilet training.