Manajemen dalam konteks bimbingan konseling merupakan suatu pendekatan yang penting untuk mengatur, mengorganisasi, dan mengelola layanan konseling yang efektif dalam berbagai Lembaga pendidikan dan pelayanan sosial. Tujuan penelitian adalah 1) perencanaan manajemen bimbingan konseling behavior dalam peningkatan didiplin belajar pada siswa di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng, 2) pelaksanaan manajemen bimbingan konseling behavior dalam peningkatan didiplin belajar pada siswa di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng, 3) evaluasi manajemen bimbingan konseling behavior dalam peningkatan didiplin belajar pada siswa di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng, 4) faktor pendukung dan penghambat manajemen bimbingan konseling behavior dalam peningkatan didiplin belajar pada siswa di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan deskriptif studi kasus. Metode pengumpulan data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: Perencanaan manajemen bimbingan konseling behavior dalam peningkatan disiplin belajar pada siswa di SMP A. Wahid Hasyim Tebuireng Jombang, yaitu pembuatan program kerja, rencana RPL, dokumen data kegiatan layanan bimbingan konseling siswa. Pelaksanaan manajemen bimbingan konseling behavior, yaitu sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh siswa. Evaluasi manajemen bimbingan konseling perilaku adalah upaya untuk menilai seberapa efektifnya program layanan bimbingan dan konseling yang telah diimplementasikan. Ini dilakukan dengan mengidentifikasi standar atau kriteria keberhasilan yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil dari program tersebut. Faktor pendukung dan penghambat manajemen bimbingan konseling behavior, yaitu Adanya rasa semangat siswa, pemberian materi oleh guru, dukungan dari seluruh pihak sekolah. faktor penghambatnya adalah dalam penyusunan program yang sesuai, untuk menangani permasalahan siswa dengan kondisi siswa yang berbeda beda.