Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

NILAI RELIGIOSITAS DALAM KUMPULAN CERPEN KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY Aulia, Tara; L.A.S., Maria; Cahaya, Noor
LOCANA Vol 2 No 2 (2019): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v2i2.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai religiositas dalam kumpulan cerpen karya Habiburrahman El-Shirazy. Nilai religiositas yang terkandung dalam kumpulan cerpen tersebut dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembelajaran sastra di sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Sumber datanya berupa kumpulan cerpen karya Habiburrahman El-Shirazy. Hasil penelitian dari nilai religiositas dalam kumpulan cerpen ini ialah akidah yang meliputi 1) iman kepada Allah Swt, 2) iman kepada kitab Allah Swt, 3) iman kepada rasul Allah Swt., dan 4) iman kepada qada dan qadar. Syariah yang meliputi 1) taaruf, 2) pinangan, 3) pernikahan, dan 4) wudu. Akhlak yang meliputi 1) akhlak pribadi, 2) akhlak dalam keluarga, dan 3) akhlak dalam bergaul.
KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK KELAS VIII-B SMP NEGERI 24 BANJARMASIN Charniago, Aas; Cahaya, Noor; Faradina
LOCANA Vol 3 No 1 (2020): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i1.32

Abstract

Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan keefektifan kalimat dalam karangan eksposisi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 24 Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode deskriptif kualitatif. Data penelitian, yaitu kalimat dalam karangan eksposisi. Instrumen penelitian menggunakan tabel analisis ciri kalimat efektif dengan bantuan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kalimat efektif dan kalimat tidak efektif berdasarkan (1) kesepadanan struktur; (2) keparalelan bentuk; (3) ketegasan makna, yaitu peletakan frasa dan partikel; (4) kehematan kata, yaitu pengulangan subjek dihilangkan, menghindari kesinoniman, dan tidak menjamakkan frasa berbentuk jamak; (5) kecermatan dan kesantunan, yaitu pemilihan kata yang tepat dan tidak tepat; (6) kepaduan makna, yaitu keutuhan bentuk kata; dan (7) kelogisan makna, yaitu tidak ambigu.
TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X IPA SMAN 7 BANJARMASIN Yanti, Eli; Cahaya, Noor; Faradina
LOCANA Vol 3 No 1 (2020): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i1.34

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif secara langsung dan tidak langsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X IPA SMAN 7 Banjarmasin. Metode deskriptif dan jenis kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X IPA SMAN 7 Banjarmasin menunjukkan bahwa bentuk pertanyaan dan fungsi bertanya sering dituturkan. Bentuk tindak tutur direktif secara langsung yang terdapat ialah bentuk permintaan, perintah, pertanyaan, larangan, nasihat, dan pemberian izin. Bentuk tindak tutur direktif secara tidak langsung berupa bentuk permintaan, nasihat, dan larangan. Fungsi tindak tutur direktif secara langsung, yaitu fungsi memohon, meminta, mengajak, bertanya, menghendaki, menuntut, mengarahkan, mengatur, melarang, membatasi, membolehkan, menganugerahi, dan menasihati. Fungsi tindak tutur direktif secara tidak langsung meliputi fungsi memohon, meminta, mengajak, menghendaki, membatasi, dan menasihati.
KETERAMPILAN MENULIS CERITA FANTASI BERDASARKAN KOMIK “DORAEMON” PESERTA DIDIK KELAS VII-I MTSN 2 KOTA BANJARMASIN Khairunnisa, Rizka; Cahaya, Noor; Taqwiem, Ahsani
LOCANA Vol 3 No 1 (2020): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i1.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menulis cerita fantasi berdasarkan komik “Doraemon” peserta didik kelas VII-I MTsN 2 Kota Banjarmasin berdasarkan unsur pembangun dan ciri kebahasaan cerita fantasi. Unsur pembangun cerita fantasi tersebut yaitu tema, tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan amanat. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan seluruh aspek yang telah diteliti, seluruh peserta didik tergolong terampil pada aspek tokoh, alur, dan sudut pandang. Peserta didik kelas VII-I MTsN 2 Kota Banjarmasin yang tergolong terampil berjumlah 10,71%. Peserta didik yang tergolong mampu berjumlah 64,29%. Peserta didik yang tergolong cukup terampil berjumlah 21,43%. Peserta didik yang tergolong kurang terampil berjumlah 3,57%.
KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL PESERTA DIDIK KELAS VII-B SMP NEGERI 3 BANJARMASIN Retno Sari Maulida; Maria Lusia Anita Sumaryati; Noor Cahaya
LOCANA Vol 3 No 2 (2020): LOCANA: JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i2.47

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel peserta didik kelas VII-B SMP Negeri 3 Banjarmasin. Metode deskriptif kuantitatif digunakan pada penelitian ini dan statistik deskriptif untuk analisis datanya. Selain itu, Fabel “Semut dan Belalang” dan tes unjuk kerja menceritakan kembali menjadi instrumen yang digunakan. Datanya berupa hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dalam bentuk tulisan. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, peserta didik kelas VII-B berada pada kategori mampu. Mampu tersebut dinyatakan dari rata-rata perolehan nilai akhirnya yaitu 82.8 dengan predikat C (Cukup). Dengan demikian, sebanyak 93.75% peserta didik (30 orang) termasuk mampu, sedangkan 6.25% peserta didik (2 orang) termasuk tidak mampu.
PERAN LOGIKA SEMANTIK BAHASA BANJAR PADA KISAH SI PALUI DI BANJARMASIN POST (THE ROLE OF SEMANTIC LOGIC IN BANJAR ON THE STORY OF SI PALUI IN BANJARMASIN POST) Noor Cahaya, Ahsani Taqwiem
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022): JURNAL BAHASA, SASTRA, DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbsp.v12i1.13050

Abstract

AbstractThe Role of the Semantic Logic of Banjar Language in the Story of SiPalui in Banjarmasin Post. This research tries to reveal the role of semanticlogic in the report of Si Palui published in Banjarmasin Post. This study usesa qualitative approach and descriptive methods. This is based on why thedata collected and analyzed are in the form of words, phrases, clauses, orsentences that make up the story of Si Palui in Banjarmasin Post. The theoryused is the theory of semantic logic. The results of this study indicate the roleof micro and macro semantic logic in the story of Si Palui. The role of microsemantic logic includes the role of predicator semantics, the role of argumentsemantics, and peripheral semantics. The part of macro semantic logic isinactive and passive sentences and clauses.Keywords: Si Palui, semantic logic, Banjar language, syntactic, BanjarliteratureAbstrakPeran Logika Semantik Bahasa Banjar Pada Kisah Si Palui DiBanjarmasin Post. Penelitian ini berusaha mengungkap peran logikasemantis di dalam cerita Si Palui yang terbit di Banjarmasin Post. Penelitianini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hal inididasarkan kepada alasan bahwa data yang dikumpulkan dan dianalisisberupa kata, frasa, klausa, atau kalimat yang membentuk cerita Si Palui diBanjarmasin Post. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teorilogika semantik. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peran logikasemantik mikro dan makro pada cerita Si Palui. Peran logika semantik mikromeliputi peran semantik predikator, peran semantik argumen, peran semantikperiferal. Pada peran logika semantik makro terdapat pada kalimat maupunklausa aktif dan pasif.Kata-kata kunci: Si Palui, logika semantik, bahasa Banjar, sintaksis, sastraBanjar
HEGEMONI BUDAYA KONSUMEN PADA STRUKTUR TEKS IKLAN DI TELEVISI Noor Cahaya
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 8, No 2 (2018): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.247 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v8i2.5505

Abstract

AbstractThe Hegemony of Consumer Culture on the Structure Ad Text in Television. Hegemony is concernedwith the cultivation of influence by the dominant group to maintain and develop of ideologies andcultures. Advertisers instill a consumer culture to help sales of a number of products in the community. Inaddition, the cultivation of consumer culture has implications for the acceptance of lifestyle and standardlabeling of a worldview. The hegemony of consumer culture is displayed in the structure of ad text ontelevision. The text structure is divided into 3, the text that contains the main text, body, and closing.Key words: hegemony, consumer culture, ad textAbstrakHegemoni Budaya Konsumen pada Struktur Teks Iklan di Televisi. Hegemoni berkaitan denganpenanaman pengaruh oleh pihak dominan untuk mempertahankan dan mengembangkan ideologimaupun budaya. Pengiklan menanamkan budaya konsumen untuk membantu penjualan terhadapsejumlah produk di masyarakat. Selain itu, penanaman budaya konsumen berimplikasi padakeberterimaan terhadap gaya hidup dan pelabelan standar suatu pandangan dunia. Penghegemonianbudaya konsumen terlihat pada struktur teks iklan di televisi. Struktur teks tersebut dibedakan menjadi3, yaitu teks yang berisi teks utama, badan, dan penutup.Kata-kata kunci: hegemoni, budaya konsumen, iklan produk
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BANJARMASIN (THE APPLICATIONS OF COOPERATIVE PRINCIPLES ON THE TEACHING AND LEARNING OF INDONESIAN LANGUAGE AND LITERATURE AT SMA NEGERI 1 BANJARMASIN) Noor Cahaya
JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA Vol 3, No 1 (2013): JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA (JBSP)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.292 KB) | DOI: 10.20527/jbsp.v3i1.4489

Abstract

AbstractThe Applications of Cooperative Principles on the Teaching and Learning of IndonesianLanguage and Literature at SMA Negeri 1 Banjarmasin. A teaching and learningprocess needs a speech act. Speech act represents a psychological individual symptom,and the continuity of a speech act is determined by the speaker’s language ability infacing a language situation. Therefore, both the teacher and students need to payattention on the aspects of cooperative in holding a speech act. The aspects ofcooperative tend to give details about the attainment of effectiveness in a communicationprocess. This research is aimed to find out objectively the description about theapplication of the cooperative maxim and the contribution of the cooperative towardthe effectiveness of the teaching and learning process. The framework of this researchwas based on the theories which consist of cooperative maxim theory by Grice. Thisresearch was conducted at SMA Negeri 1 Banjarmasin by collecting the data in form ofthe language usage in teaching and learning interaction in the classroom. This researchuses qualitative approach, descriptive method, and observation technique. The dataanalysis was conducted after collecting the data. Even though there were any failuresin the performance, the research result showed that the optimum cooperative maximapplication was done effectively. The cooperative maxim was able to streamline theteaching and learning process.Keywords: speech acts, cooperative maxim, effectiveness of learningAbstrakPenerapan prinsip Kerja Sama dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diSMA Negeri 1 Banjarmasin. Sebuah proses pengajaran dan pembelajaranmembutuhkan tindak tutur. Tindak tutur merupakan gejala individual psikologis, dankelangsungan suatu tindak tutur ditentukan oleh kemampuan bahasa pembicara dalammenghadapi situasi bahasa. Oleh karena itu, baik guru dan siswa perlu memperhatikanaspek kerja sama dalam memegang tindak tutur. Aspek kerja sama cenderungmemberikan rincian tentang pencapaian efektivitas dalam proses komunikasi. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui gambaran objektif tentang penerapan maksim kerjasama dan kontribusi kerja sama terhadap efektivitas proses pengajaran danpembelajaran. Kerangka penelitian ini didasarkan pada teori-teori yang terdiri dariteori maksim kerja sama oleh Grice. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1Banjarmasin dengan mengumpulkan data dalam bentuk penggunaan bahasa dalamproses belajar-mengajar interaksi di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan124pendekatan kualitatif, metode deskriptif, dan teknik observasi. Analisis data dilakukansetelah mengumpulkan data. Meskipun ada kegagalan dalam kinerja, hasil penelitianmenunjukkan bahwa aplikasi maksim kerja sama optimal dilakukan secara efektif.Maksim kerja sama mampu merampingkan proses pengajaran dan pembelajaran.Kata-kata kunci: tindak tutur, maksim kerja sama, efektivitas pembelajaran.
KETERAMPILAN MENULIS CERITA FANTASI BERDASARKAN KOMIK “DORAEMON” PESERTA DIDIK KELAS VII-I MTSN 2 KOTA BANJARMASIN Rizka Khairunnisa; Noor Cahaya; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i1.38

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menulis cerita fantasi berdasarkan komik “Doraemon” peserta didik kelas VII-I MTsN 2 Kota Banjarmasin berdasarkan unsur pembangun dan ciri kebahasaan cerita fantasi. Unsur pembangun cerita fantasi tersebut yaitu tema, tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan amanat. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan seluruh aspek yang telah diteliti, seluruh peserta didik tergolong terampil pada aspek tokoh, alur, dan sudut pandang. Peserta didik kelas VII-I MTsN 2 Kota Banjarmasin yang tergolong terampil berjumlah 10,71%. Peserta didik yang tergolong mampu berjumlah 64,29%. Peserta didik yang tergolong cukup terampil berjumlah 21,43%. Peserta didik yang tergolong kurang terampil berjumlah 3,57%.
KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL PESERTA DIDIK KELAS VII-B SMP NEGERI 3 BANJARMASIN Retno Sari Maulida; Maria Lusia Anita Sumaryati; Noor Cahaya
JURNAL LOCANA Vol. 3 No. 2 (2020): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v3i2.47

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan kemampuan menceritakan kembali isi fabel peserta didik kelas VII-B SMP Negeri 3 Banjarmasin. Metode deskriptif kuantitatif digunakan pada penelitian ini dan statistik deskriptif untuk analisis datanya. Selain itu, Fabel “Semut dan Belalang” dan tes unjuk kerja menceritakan kembali menjadi instrumen yang digunakan. Datanya berupa hasil tes kemampuan menceritakan kembali isi fabel dalam bentuk tulisan. Berdasarkan aspek-aspek yang diteliti, peserta didik kelas VII-B berada pada kategori mampu. Mampu tersebut dinyatakan dari rata-rata perolehan nilai akhirnya yaitu 82.8 dengan predikat C (Cukup). Dengan demikian, sebanyak 93.75% peserta didik (30 orang) termasuk mampu, sedangkan 6.25% peserta didik (2 orang) termasuk tidak mampu.