Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PEMBELAJARAN TEKS BERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII-D SMP NEGERI 24 BANJARMASIN Aulia Khasanah; Noor Cahaya; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 4 No. 2 (2021): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jtam.v4i2.62

Abstract

Mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran teks berita melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah pada peserta didik Kelas VIII-D SMP Negeri 24 Banjarmasin ialah tujuan penelitian ini dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber datanya pendidik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan 32 peserta didik. Instrumen penelitian ini ialah lembar observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Penelitian memperoleh hasil yaitu pembelajaran terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada RPP yang disusun sudah lengkap. Pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran teks berita dilaksanakan dari pendahuluan, lalu inti, kemudian penutup. Pada kegiatan penilaian pendidik menilai pengetahuan dan sikap. Hasil penilaian menunjukkan ketuntasan dicapai 20 orang sedangkan ketidaktuntasan tes dialami 12 orang. Pada penilaian sikap tanggung jawab diperoleh nilai A (8 peserta didik), nilai B (14 peserta didik), dan nilai C (10 peserta didik).
HASRAT DAN RASIONALITAS TOKOH UTAMA PADA KUMPULAN CERPEN ATRAKSI LUMBA-LUMBA KARYA PRATIWI JULIANI Muhammad Zaini; Noor Cahaya; Dewi Alfianti
JURNAL LOCANA Vol. 4 No. 2 (2021): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasrat dan rasionalitas tokoh utama dalam buku kumpulan cerpen Atraksi Lumba-Lumba karya Pratiwi Juliani. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud dengan jenis penelitian kualitatif dan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis penokohan. Hasil dari penelitian ini yaitu hasrat yang muncul pada tiga belas tokoh utama dalam buku kumpulan cerpen Atraksi Lumba-Lumba karya Pratiwi Juliani meliputi perasaan rindu, keinginan terhadap sesuatu, keinginan menjaga perasaan, perasaan curiga, perasaan cemas, dan perasaan menyesal. Sementara itu, rasionalitas yang paling sering muncul dalam buku kumpulan cerpen Atraksi Lumba-Lumba karya Pratiwi Juliani yaitu rasionalitas instrumental.
IMPLIKATUR PADA NOVEL “UBUR-UBUR LEMBUR” KARYA RADITYA DIKA Heni Mustami; Noor Cahaya; Dewi Alfianti
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud implikatur pada novel “Ubur-Ubur Lembur” karya Raditya Dika. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis data berdasarkan pada fakta yang ada dengan apa adanya. Teknik analisis data menggunakan teknik baca dan teknik catat. Penelitian ini menggunakan kartu data sebagai instrumen penelitian. Sampel yang digunakan oleh peneliti sebanyak 232 halaman, dari sampel tersebut ditemukan 51 data yang membentuk implikatur. Implikatur yang ditemukan yaitu jenis implikatur konvensional dan implikatur percakapan. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut; 1) wujud implikatur konvensional dengan wujud kalimat berita, wujud kalimat pertanyaan, dan wujud kalimat seru. 2) implikatur percakapan dengan wujud kalimat berita, wujud kalimat pertanyaan, wujud kalimat perintah, dan wujud kalimat seru.
WACANA HUMOR DALAM ACARA MAHADANG BUKA PUASA EPISODE 1-6 PADA KANAL YOUTUBE BANJAR TV: HUMOR DISCOURSE ON THE MAHADANG BUKA PUASA EPISODE 1-6 PROGRAM ON THE BANJAR TV YOUTUBE CHANNEL Achmad Akbari; Noor Cahaya; Sainul Hermawan
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan fungsi dalam penggunaan wacana humor dalam cerita yang terdapat pada acara Mahadang Buka Puasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk struktur wacana humor dalam cerita yang terdapat pada acara Mahadang Buka Puasa ada tiga, yakni pembuka, isi, dan penutup. Pengukuran suatu humor ada dua, yaitu mendirikan dan lucunya. Penemuan fungsi wacana humor dalam penelitian ini ada 11, yakni fungsi sebagai penyalur keinginan dan gagasan, fungsi sebagai pemahaman diri untuk menghargai orang lain dan diri sendiri, fungsi sebagai pemahaman untuk kritis terhadap masalah yang ada, fungsi sebagai hiburan, fungsi sebagai penyegar pikiran, fungsi sebagai peningkatan rasa sosial masyarakat, fungsi sebagai memperbaiki akhlak dan moral, fungsi sebagai pendidikan, fungsi sebagai memengaruhi, fungsi sebagai motivasi, dan fungsi sebagai pemberi informasi. This study aims to describe the structure and function of the use of humor in the stories contained in the Mahadang Buka Puasa event. The method used in this research is qualitative description. The results of this study indicate that there are three forms of humorous discourse structure in the story contained in the Mahadang Buka Puasa event, namely the opening, the content, and the closing. There are two measurements of humor, namely the establishment and the humor. There are 11 functions found in humor discourse in this study, namely the function as a channel of desires and ideas, a function as self-understanding to respect others and oneself, a function as an understanding to be critical of existing problems, a function as entertainment, a function as a mind refresher, a function as a as an increase in the social sense of society, a function to improve morals and morals, a function as an education, a function to influence, a function as motivation, and a function to provide information.
TINDAK TUTUR DALAM ACARA TALK SHOW MATA NAZWA: SPEECH ACT IN TALK SHOW MATA NAZWA Dedy Darmantho; Noor Cahaya; Ahsani Taqwiem
JURNAL LOCANA Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jl.v5i2.96

Abstract

Tindak tutur adalah pengujaran kalimat untuk menyatakan agar suatu maksud dari pembicara diketahui pendengar. penelitian ini bertujuan menemukan Jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat pada Program Acara Talk Show Mata Nazwa Episode Larangan Mudik Jilid 2. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dan dan jenis penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan teknik simak catat dalam pengumpulan data. Sumber data berupa percakapan video yang telah diunggah dari media YouTube channel Nazwa Shihab. Data yang digunakan di penelitian ini adalah percakapan yang mengandung tindak tutur. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada program acara tersebut, terdapat 55 data meliputi, representatif terdapat 13 data, direktif terdapat 22 data,ekspresif terdapat 16 data, deklarasi terdapat 1 data, komisif terdapat 3 data. Kedua, Fungsi tindak tutur ilokusi yang ditemukan pada program acara talk show Mata Nazwa, terdapat 30 data meliputi, kompetitif terdapat 6 data, konvival terdapat 16 data, kolaboratif terdapat 7 data, konfliktif terdapat 1 data. Speech act is the utterance of a sentence to state that a speaker's intention is known to the listener. This study aims to find the types and functions of illocutionary speech acts contained in the Mata Nazwa Talk Show Episode Prohibition of Homecoming Volume 2. Researchers used descriptive research methods and qualitative research types. The researcher used the note-taking technique in data collection. The data source is a video conversation that has been uploaded from Nazwa Shihab's YouTube channel media. The data used in this study are conversations containing speech acts. From the results of the study, it can be concluded that the types of illocutionary speech acts found in the program contained 55 data including 13 representative data, 22 directive data, 16 expressive data, 1 data for declaration, 3 data for commissive. Second, the function of illocutionary speech acts found in the talk show program Mata Nazwa, there are 30 data including 6 data for competitive, 16 convival data, 7 collaborative data, 1 conflicting data.
How Traders Market Their Trade at The “Lok Baintan” Floating Market, Banjar Regency Sabhan Sabhan; Moh. Fatah Yasin; Noor Cahaya; Faradina Faradina; Arum Murdianingsih
Social Studies Conference Proceedings 2022: The 1st International Conference of Social Studies (ICSS)
Publisher : Social Studies Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.816 KB) | DOI: 10.20527/sscp.vi.615

Abstract

This study aims to describe how traders market their wares at the Lok Baintan Floating Market, Banjar Regency. The method used is the observation method. The research data source is the words and actions of traders in the traditional market. Research data in the form of words, sentences, attitudes, and actions of traders. Data analysis is done by identifying, classifying, interpreting, and verifying. The results showed that traders carried out marketing on the river with boats used to approach visitors to offer their wares. Many traders offer their wares, namely in six ways, namely (1) lifting, (2) thrusting, (3) handing it to visitors, and (4) asking for tasting (fruit/food), (5) pantun, and 6) government assistance.
AFIKSASI BAHASA BANJAR KUALA SUBDIALEK MARTAPURA DI MARTAPURA: AFFIXATION OF THE BANJAR KUALA LANGUAGE, THE SUB-DIALECT OF MARTAPURA IN MARTAPURA Nadhirah; Rustam Effendi; Noor Cahaya
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan kata yang terjadi karena afiksasi, juga mendeskripsikan makna yang terdapat dalam afiksasi bahasa Banjar Kuala Subdialek Martapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis afiks yang ditemukan dalam bahasa Banjar Kuala subdialek Martapura yakni prefiks, infiks, sufiks, konfiks, dan klofiks. Jenis prefiks yang ditemukan terdiri atas prefiks maN-, paN-, ba-, ta-,sa-, dan di-. Jenis infiks yang ditemukan terdiri atas infiks -ar-, -ur-, -al-, dan -ul-. Jenis sufiks yang ditemukan terdiri atas sufiks -an, -i, dan -akan. Jenis konfiks yang ditemukan terdiri atas paN-an, ba-an, dan ka-an. Jenis Klofiks yang ditemukan terdiri atas klofiks paN-an, ba-an, ka-an, maN-i, maN-akan, di-i, di-akan dan sa-an. Dari kelima jenis afiks ini, makna melakukan perbuatan mendominasi dibanding makna lainnya. Hal ini disebabkan karena afiks pembentuk kelas kata verba paling banyak ditemukan. Kata kunci: afiksasi, bahasa Banjar, dan kata This study aims to describe the process of word formation that occurs due to affixation, as well as to describe the meaning contained in the affixation of the Banjar Kuala sub-dialect of Martapura. The method used in this research is descriptive qualitative method. The results of this study indicate that there are five types of affixes found in the Banjar Kuala language of the Martapura subdialect, namely prefixes, infixes, suffixes, confixes, and clofixes. The types of prefixes found consisted of prefixes maN-, paN-, ba-, ta-, sa-, and di-. The types of infixes found consisted of -ar-, -ur-, -al-, and -ul- infixes. The types of suffixes found consist of -an, -i, and -akan. The confix types found consisted of paN-an, ba-an, and ka-an. The types of clofixes found consisted of paN-an, ba-an, ka-an, maN-i, maN-akan, di-i, di-akan and sa-an clofixes. Of these five types of affixes, the meaning of doing an action dominates compared to other meanings. This is because the affixes forming the class of verbs are the most commonly found.
PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM SINIAR WARUNG KOPI DI KANAL YOUTUBE HAS CREATIVE: VIOLATION OF THE COOPERATIVE PRINCIPLE IN A WARUNG KOPI PODCAST ON THE HAS CREATIVE YOUTUBE CHANNEL Muhammad Nur Ihsan; Moh. Fatah Yasin; Noor Cahaya
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi pelanggaran prinsip kerja sama dalam siniar warung kopi di kanal “youtube” has creative. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini, yaitu simak dan catat. Data pada penelitian ini berupa tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi dalam siniar warung kopi. Sumber data dari penelitian ini didapat dari tautan video yang berasal dari situs youtube. Hasil penelitian ini menemukan pelanggaran prinsip kerja sama yang dikategorikan ke dalam empat bentuk pelanggaran maksim yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Hasil penelitian ini juga menemukan fungsi pelanggaran prinsip kerja sama yang terdiri dari fungsi memperjelas informasi, memunculkan implikatur, membuat kelucuan, mencairkan suasana, dan menutupi rasa malu. This study aims to describe the forms and functions of violations of the principle of cooperation in warung kopi podcasts on the has creative youtube channel. This research uses a qualitative descriptive approach. The data collection technique for this research is to observe and record. The data in this study are in the form of utterances that contain violations of the cooperative principle that occur in podcast warung kopi. The source of the data for this study was obtained from the video link from the following YouTube site. The results of this study found violations of the principle of cooperation which were categorized into four forms of flouting maxims, namely the maxim of quantity, maxim of quality, maxim of relevance, and maxim of manner. The results of this study also found that the function of violating the principle of cooperation consists of clarifying information, raising implicatures, making jokes, breaking the ice, and covering up embarrassment.
IMPLIKATUR TAKARIR TOKO DARING DI “INSTAGRAM”: IMPLICATURE OF ONLINE STORE CAPTION ON INSTAGRAM Rini; Noor Cahaya; Lita Luthfiyanti
LOCANA Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v1i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud, makna, dan fungsi implikatur yang terdapat pada takarir akun toko daring dalam Instagram. Pendekatan yang diaplikasikan pada penelitian ini ialah deskriptif-kualitatif. Data dan sumber data penelitian ini berupa takarir yang diunggah oleh empat akun toko daring dalam Instagram, yakni @sr12herbalskincareofficial_, @smarthafiz_banjarmasin, @azmihijabindonesia, dan @dedaunan.official. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram memiliki beberapa bentuk, yakni berbentuk kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat imperatif. Makna implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram ialah berupaya untuk menawarkan maupun mempromosikan produk dagangannya. Fungsi implikatur yang tergambar pada takarir akun toko daring dalam Instagram memiliki beberapa ragam, yaitu fungsi tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif. This study aims to describe the form, meaning, and function of the implicatures contained in online shop account captions on Instagram. The approach applied in this research is descriptive-qualitative. The data and data sources for this research are in the form of captions uploaded by four online store accounts on Instagram, namely @sr12herbalskincareofficial_, @smarthafiz_banjarmasin, @azmihijabindonesia, and @dedaunan.official. The results of this study indicate that the form of implicature depicted in online shop account captions on Instagram has several forms, namely in the form of declarative sentences, interrogative sentences, and imperative sentences. The meaning of the implicature depicted in the caption of the online shop account on Instagram is trying to offer or promote their wares. The function of the implicature depicted in the online store account caption on Instagram has several varieties, namely the function of assertive speech acts, directive speech acts, and expressive speech acts.
PERSPEKTIF GENDER DALAM WACANA HUMOR STAND UP COMEDY RADITYA DIKA DAN VYNA MARYANA: GENDER PERSPECTIVE IN HUMOR DISCOURSE STAND UP COMEDY RADITYA DIKA AND VYNA MARYANA Adilla Destiani; Jumadi; Cahaya, Noor
LOCANA Vol. 6 No. 2 (2023): JURNAL LOCANA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jlc.v6i2.151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perempuan dan laki-laki dalam wacana humor stand up comedy Raditya Dika dan Vyna Maryana. Jenis penelitian ini analisis wacana kritis dengan model Sara Mills. Pendekatan yang dilakukan adalah kualitatif. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan analisis wacana kritis Sara Mills. Data penelitian ini bersumber dari tiga video di dalam kanal Youtube Raditya Dika dan tiga video Vyna Maryana dari kanal Youtube Stand Up Kompas TV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dalam stand up comedy Raditya Dika digambarkan dengan representasi yang tidak menguntungkan, tetapi tidak sepenuhnya buruk. Laki-laki juga lebih banyak ia posisikan ke tempat lebih buruk. Laki-laki dalam wacana humor stand up comedy Vyna Maryana digambarkan dengan representasi yang sepenuhnya tidak menguntungkan, sedangkan nperempuan lebih banyak diposisikan lebih baik. Posisi subjek ialah Raditya Dika dan Vyna Maryana. Penonton diposisikan dengan memiliki sudut pandang yang sama dengan subjek itu sendiri.   This study aims to describe women and men in the stand up comedy humor discourse of Raditya Dika and Vyna Maryana. This type of research is critical discourse analysis with the Sara Mills model. The approach taken is qualitative. Data analysis was carried out using descriptive analysis techniques with Sara Mills critical discourse analysis. The data for this research were sourced from three videos on Raditya Dika's Youtube channel and three Vyna Maryana videos from the Kompas TV Stand Up Youtube channel. The results show that women in stand up comedy Raditya Dika are depicted with unfavorable representations, but not entirely bad. He also places more men in a worse position. Men in the humorous discourse of the stand up comedy Vyna Maryana are depicted with completely unfavorable representations, while women are more in a better position. The subject positions are Raditya Dika and Vyna Maryana. The audience is positioned to have the same point of view as the subject itself.