Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penanaman Nilai-Nilai Kasundaan Berbasis Pembelajaran Tari Pakujajar di SMP Negeri 5 Sukabumi Wahyudi, Ayu Vinlandari; Narawati, Tati; Nugraheni, Trianti
PANGGUNG Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v28i2.462

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kasundaan yaitucageur, bageur, bener, pinter,  singer yang telah luput dari kehidupan para siswa. Terkikisnya nilai-nilai budaya lokal menimbulkan permasalahan, yaitu degradasi karakter yang dipengaruhi oleh lemahnya etika dan estetika. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, yaitu mengkaji tari dengan menggunakan teori etnokoreologi yang dibantu dengan pendekatan etnopedagogik dan folklor, serta implementasi pembelajaran dengan menggunakan teori Lickona dan Gardner. Hasil kajian diperoleh bahwa nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai cageur, bageur, bener, pinter, tur singer yang kemudian diimplementasikan melalui sebuah pembelajaran tari etnis, yaitu tari pakujajardengan menggunakan model pembelajaran sinektik.Penelitian ini menggunakan metode penelitian action research dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan proses yang telah dilakukan, terjadi peningkatan yang signifikan yang dibuktikan dengan meningkatnya daya imajinasi serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan sikap siswa yang peduli serta saling menghormati baik pada guru maupun antarsesama. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan model pembelajaran tari etnis. Kata Kunci: Nilai-nilai kasundaan, tari pakujajar, implementasi pembelajaran tari  ABSTRACTThis research aims to inculcate kasundaan values that is cageur, bageur, bener, pinter,singer that have been disappeared from students life. The decline of local cultural values creates problems, as well as moral degradation following the decrease of ethics and aesthetics values. This research consist of two steps include an analysis to the dance by using etnochoreology, etnopedagogy  and folklore. Meanwhile, the implementation of dance learning uses a Lickona and Gardner theory. The results of studies show that the values contained in the dance pertains to cageur, bageur, bener, pinter, tur singer and these values are implemented through an ethnic dance learning that is Pakujajar Dance by using a sinectic learning model. This research employ an action research method with a qualitative approach. Based on the processes that have been done, there is a significant increase shown by improvement in imagination  and understanding of the students to the subject materials,as well as student’s attitudes of caring and mutual respects both to their teachers and their peers. This research produces the ethnic dance learning model. Keyword : kasundaan values, Pakujajar dance, implementation of dance learning   
Olah Tubuh dan Olah Rasa dalam Pembelajaran Seni Tari Terhadap Pengembangan Karakter Ayu Vinlandari Wahyudi; Indra Gunawan
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v5i2.8610

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar peranan olah tubuh dan olah rasa dalam pembelajaran seni tari serta dampak olah tubuh dan olah rasa terhadap pengembangan karakter individu. Olah tubuh dan olah rasa merupakan tahapan sebelum dilaksanakan pembelajaran seni tari, tentunya dengan maksud agar tarian dapat terolah dengan optimal, baik dari segi fisik maupun dari psikis. Dalam tubuh manusia terdapat sistem kontrol motorik dan kognisi yang menjalankan fungsi dari otak, yakni kontrol motorik sebagai pengontrol gerakan tubuh dan kognisi yang memiliki kemampuan untuk berpikir, membayangkan, serta merasakan. Otak manusia mengandung karya yang berasal dari saraf yang secara bersamaan bertanggung jawab untuk kontrol motorik, persepsi, imitasi, perencanaan gerakan, dan berimajinasi. Dewasa ini, banyak fenomena yang terjadi dalam kehidupan yang disebabkan oleh tidak selarasnya pikiran dan hati manusia. Permasalahan tersebut merupakan gejala dari krisis karakter atau kerusakan moral individu. Hal tersebut sangat berdampak negatif terhadap masa depan para generasi penerus bangsa. Dengan demikian, diperlukan adanya sebuah media dalam dunia pendidikan khususnya dalam pengembangan karakter individu, yaitu dengan pembelajaran seni tari. Olah tubuh dan olah rasa dalam tari diharapkan mampu mengembangkan karakter individu, karena menyangkut aspek motorik dan kognisi. Tulisan ini diharapkan mampu memberikan dampak bagi keterampilan individu dalam menari dan pengembangan budi pekerti.  Kata Kunci : Olah Tubuh, Olah Rasa, Pembelajaran Seni Tari, Pengembangan Karakter
PERAN TARI DALAM PERSPEKTIF GENDER DAN BUDAYA Ayu Vinlandari Wahyudi; Indra Gunawan
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v2i2.7136

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana peranan tari dalam perspektif gender dan budaya. Tulisan ini berangkat dari sebuah permasalahan yakni masih adanya pandangan stereotype gender tentang tari dalam pandangan masyarakat sosial. Pemahaman mengenai tari dalam sudut pandang masyarakat sosial masih menimbulkan pro dan kontra. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya rasa ingin tahu serta pemahaman terhadap tari itu sendiri, sehingga masih banyak yang menganggap bahwa tari hanya dapat ditarikan oleh wanita saja. Tari merupakan sebuah gejolak ekspresi manusia yang dituangkan ke dalam gerak ritmis yang indah, yang dapat ditarikan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Dalam sebuah tarian memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi literatur. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah analisis dari permasalahan yang diusung. Penelitian ini menghasilkan sebuah analisis yakni tarian adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tidak memandang gender.Kata Kunci : Tari, Gender, Budaya
FIGUR WANITA DALAM TARI KANDAGAN Ayu Vinlandari Wahyudi
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v3i1.8607

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkapkan nilai karakter dan makna simbolik figur wanita dalam Tari Kandagan. Wanita merupakan makhluk lembut yang sangat memiliki pengaruh besar dalam kehidupan, karena sejatinya wanita diberikan fitrah secara kodrati untuk haid, hamil, melahirkan, dan menyusui. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, berdasarkan observasi dari bentuk pertunjukan dan wawancara. Tari Kandagan menggambarkan seorang wanita yang memiliki karakter lincah, gagah, dan berani. Hal tersebut terlihat dari ragam-ragam gerak Tari Kandagan, seperti gerakan alung soder, sepak soder, jangkung ilo dan waliwis mandi. Ragam-ragam gerak dalam Tari Kandagan pun kental dengan nilai filosofis berdasarkan aktivitas wanita dalam kehidupan. Dengan demikian, di samping kelembutannya, wanita pun memiliki karakter gagah, kegigihan, ketangguhan, keberanian, dan kekuatan baik dalam jiwa maupun raganya.
Kajian General Education dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 Indra Gunawan; Ayu Vinlandari Wahyudi
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i1.9508

Abstract

Abstrak: Kehidupan sosial di era revolusi industri 4.0 terus mengalami perubahan yang semakin cepat, kompetitif, dan semakin kompleks. Kecepatan perubahan tersebut mengakibatkan lahirnya spesialisasi pendidikan yang berlebihan sehingga pendidikan cenderung melunturkan esensinya sebagai wahana dalam pembentukan jati diri manusia. Untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk pada pembentukan diri manusia dalam arus globalisasi yang semakin cepat, prinsip dan konsep general education di sistem pendidikan menjadi suatu keharusan. Berdasarkan latarbelakang masalah tersebut, tujuan tulisan ini adalah untuk mendefinisikan general education secara generik. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis konsep dengan desain analisis generik untuk mengidentifikasi makna esensial dari general education. Hasil dari tulisan ini adalah kejelasan konsep dari general education yang berupaya memadukan antara pendidikan umum dan spesialisasi dengan pendekatan inter dan multi disiplin. Konsep-konsep dari general education memiliki visi misi yang sama dengan konsep merdeka belajar sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan sebagai penguatan kebijakan merdeka belajar.Kata Kunci: General Education, Revolusi Industri 4.0, Spesialisasi, Merdeka Belajar Abstract: Social life in the era of the industrial revolution 4.0 continues to experience changes that are increasingly fast, competitive, and increasingly complex. The speed of these changes resulted in the birth of excessive specialization of education so that education tends to fade its essence as a vehicle in the formation of human identity. To anticipate a worse impact on the formation of human beings in the increasingly rapid flow of globalization, the principles and concepts of general education in the education system are a must. Based on the background of the problem, the purpose of this paper is to define general education generically. This research method uses concept analysis method with generic analysis design to identify the essential meaning of general education. The result of this paper is the clarity of the concept of general education which seeks to combine general education and specialization with inter and multi-disciplinary approaches. The concepts of general education have the same vision and mission as the concept of independent learning so that the results of this study can be used as a reference as a strengthening of the independent learning policy.Keywords: General Education, Industrial Revolution 4.0, Specialization, Free Learning
INTERNALISASI NILAI KARAKTER GAGAH MELALUI PEMBELAJARAN TARI TOPENG KLANA CIREBON Ayu Vinlandari Wahyudi; Yunita Dwi Jayanti; Yayu Mega Purnamasari
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 32, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/ath.v32i1.10527

Abstract

AbstrakKarakter dalam tari merupakan bagian terpenting selain dari gerak dan irama musik. Lemahnya kreativitas dalam pembelajaran tari menjadi persoalan utama dalam teknik penguasaan karakter, sehingga berpengaruh terhadap unsur-unsur lainnya seperti gerak dan musik karena unsur tari tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penelitian ini dilakukan untuk memperdalam pemahaman terhadap karakter dalam tari, yaitu Tari Topeng Cirebon. Karakter dalam Tari Topeng Cirebon sangat variatif, yaitu Topeng Panji, Rumyang, Tumenggung, Samba, dan Klana. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan tentang karakter “gagah” dalam Tari Topeng Klana. Lemahnya karakter seseorang, khususnya remaja dalam memerankan perannya di kehidupan menjadi persoalan lain yang berkaitan dengan karakter “gagah” yang dimaksud. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh bahwa Tari Topeng Klana Cirebon memiliki nilai karakter gagah, yang dimana tercermin dari data tekstual dan kontekstual tentang Tari Topeng Klana Cirebon. Nilai karakter gagah pun dapat termanifestasi melalui proses pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran role playing.Kata kunci: Tari Topeng Klana Cirebon, karakter, gagah AbstractCharacter in dance is the most important part beside the movement and the rhythm of the music. Weak creativity in dance learning is the main problem in character mastery techniques. Thus, it affects other elements such as motion and music because these elements of dance are an inseparable unit. This research was conducted to deepen the understanding of the characters in dance, namely Cirebon Mask Dance. The characters in Cirebon Mask Dance are very varied, namely Panji, Rumyang, Tumenggung, Samba, and Klana masks. This paper aims to describe the "gallant" character in the Klana Mask Dance. The weakness of a person's character, especially teenagers in playing their roles in life, is another problem related to the "gallant" character. The method used in this research is descriptive analysis method with a qualitative approach. Based on the result of this study, it is found that the Cirebon Klana Mask Dance has a “gallant” character value, which is reflected in the textual and contextual data about the Cirebon Klana Mask Dance. The value of a “gallant” character can also be manifested through a learning process carried out through a role playing learning model.Keywords: Cirebon Klana Mask Dance, character, gallant
FUNGSI FILSAFAT PANCASILA DALAM ILMU PENDIDIKAN DI INDONESIA Indra Gunawan; Ayu Vinlandari Wahyudi
Tatar Pasundan : Jurnal Diklat Keagamaan Vol 14, No 2 (2020): Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan
Publisher : Balai Diklat Keagamaan Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38075/tp.v14i2.109

Abstract

Pancasila has critical, fundamental, rational, systematic, comprehensive thoughts and eventually this system is a value. Pancasila provides fundamental and universal foundations for human beings in social, national, and state. Thus, through the philosophical values of Pancasila, the development of science education is expected to make it as main reference to national education system, which takes place as way to achieve goals and national objectives. The method in this paper is descriptive analytical. The data entered is the most relevant and primary related to the study of Pancasila and education science, then analysis is carried out to produce an ideas. The results demonstrate that educational philosophy of Pancasila as the spirit of national education system should actually lived as source of values and reference to planning the development of science education in Indonesia, both theoretically and practically. Keywords: Educational Philosophy; Science Education; Pancasila; Values.
Penanaman Nilai-Nilai Kasundaan Berbasis Pembelajaran Tari Pakujajar di SMP Negeri 5 Sukabumi Ayu Vinlandari Wahyudi; Tati Narawati; Trianti Nugraheni
PANGGUNG Vol 28, No 2 (2018): Dinamika Keilmuan Seni Budaya dalam Inovasi Bentuk dan Fungsi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.096 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v28i2.462

Abstract

ABSTRACTThis research aims to inculcate kasundaan values that is cageur, bageur, bener, pinter, singer that have been disappeared from students life. The decline of local cultural values creates problems, as well as moral degradation following the decrease of ethics and aesthetics values. This research consist of two steps include an analysis to the dance by using etnochoreology, etnopedagogy  and folklore. Meanwhile, the implementation of dance learning uses a Lickona and Gardner theory. The results of studies show that the values contained in the dance pertains to cageur, bageur, bener, pinter, tur singer and these values are implemented through an ethnic dance learning that is Pakujajar Dance by using a sinectic learning model. This research employ an action research method with a qualitative approach. Based on the processes that have been done, there is a significant increase shown by improvement in imagination  and understanding of the students to the subject materials,as well as student’s attitudes of caring and mutual respects both to their teachers and their peers. This research produces the ethnic dance learning model.Keywords: kasundaan values, Pakujajar dance, implementation of dance learning ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kasundaan, yaitu cageur, bageur, bener, pinter,  singer yang telah luput dari kehidupan para siswa. Terkikisnya nilai-nilai budaya lokal menimbulkan permasalahan, yaitu degradasi karakter yang dipengaruhi oleh lemahnya etika dan estetika. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, yaitu mengkaji tari dengan menggunakan teori etnokoreologi yang dibantu dengan pendekatan etnopedagogik dan folklor, serta implementasi pembelajaran dengan menggunakan teori Lickona dan Gardner. Hasil kajian diperoleh bahwa nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai cageur, bageur, bener, pinter, tur singer yang kemudian diimplementasikan melalui sebuah pembelajaran tari etnis, yaitu tari pakujajar dengan menggunakan model pembelajaran sinektik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian action research dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan proses yang telah dilakukan, terjadi peningkatan yang signifikan yang dibuktikan dengan meningkatnya daya imajinasi serta pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan sikap siswa yang peduli serta saling menghormati baik pada guru maupun antarsesama. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan model pembelajaran tari etnis. Kata Kunci: Nilai-nilai kasundaan, tari pakujajar, implementasi pembelajaran tari  
PELATIHAN TARI KREATIF MENGGUNAKAN PROPERTI TARI SEBAGAI MEDIA EKSPLORASI GURU PAUD DI KECAMATAN PLUMBON KABUPATEN CIREBON Ayu Vinlandari Wahyudi; Lutfatulatifah Lutfatulatifah; Yunita Dwi Jayanti; Asep Mulyana
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.7661

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan tari kepada para guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Plumbon guna meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Anak Usia Dini mengenai gerak tari. Pelatihan tari kreatif tersebut dilakukan dengan menggunakan media bantu yakni properti tari. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan tingkat eksplorasi dan menambah pembendahraan gerak guru Pendidikan Anak Usia Dini terhadap ragam gerak tari serta agar mereka mampu membangkitkan gairah seni kepada anak-anak usia dini. Permasalahan pembelajaran seni yang dihadapi oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam proses pembelajaran adalah minimnya tingkat pengetahuan tentang tari. Kegiatan ini menggunakan pendekatan parcipatory action research (PAR) di mana peneliti menjadi pelatih untuk guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini di Pusat Kegiatan Gugus Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tahapan dalam pelatihan tari kreatif ini terdiri atas proses apresiasi, eksplorasi, dan demonstrasi. Setelah diberikannya pelatihan tari kreatif dengan menggunakan properti tari, terlihat bahwa guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini lebih menguasai teknik gerak tari dan juga dapat menambah berbagai macam ragam gerak tari
ANALISIS STRUKTUR KOREOGRAFI TARI PAKUJAJAR BERDASARKAN TEORI MIMESIS PLATO Ayu Vinlandari Wahyudi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v8i2.11774

Abstract

Tari Pakujajar merupakan tarian khas Kota Sukabumi yang berasal dari cerita Legenda Kota Sukabumi, yang tentunya mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Sunda terdiri dari cageur, bageur, bener, pointer, tur singer. Tari Pakujajar merupakan sebuah tarian dengan karakter gagah yang menggambarkan kegagahan serta ketangguhan seorang ksatria. Karakter gagah dalam Tari Pakujajar ini tercermin melalui koreografinya, yang di dalamnya terdapat gerak tiruan baik dari alam maupun kehidupan manusia. Dalam menjabarkan makna filosofis dari struktur koreografi, penelitian ini menggunakan sebuah teori sebagai landasanya, yaitu Teori Mimesis Plato. Teori tersebut berpandangan bahwa karya seni adalah suatu bentuk tiruan dari alam dan juga kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mendeskripsikan makna filosofis dan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung pada struktur koreografi Tari Pakujajar berdasarkan Teori Mimesis Plato. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yakni melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Teori Mimesis Plato, struktur koreografi dalam Tari Pakujajar ini mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang terdiri dari dari cageur, bageur, bener, pinter, singer. Hal tersebut terlihat dari makna filosofis ragam-ragam gerak Tari Pakujajar seperti gerakan adeg-adeg, sirig, sembah, jangkung ilo, gedig, capang, nyawang, jalak pẻngkor (ẻngkẻng gigir), gedut, laras konda, dan mincid.