Penelitian ini menganalisis cerpen Mencicipi Sedikit Dosa karya Era Ari Astanto menggunakan pendekatan dekonstruksi Jacques Derrida yang diperkaya teori psikologi sastra mutakhir. Fokus kajian diarahkan pada pembongkaran oposisi biner moralitas (baik–buruk, dosa–pahala), fragmentasi identitas tokoh, serta trauma psikologis akibat benturan norma religius yang kaku dengan pengalaman manusia yang cair. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan teknik pembacaan dekonstruktif, triangulasi teori sastra, psikologi, dan filsafat moral, serta analisis teks mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moralitas dalam cerpen tidak tampil sebagai kebenaran absolut, melainkan konstruksi rapuh yang selalu dinegosiasikan. Tokoh Riung Samudra direpresentasikan sebagai subjek liminal, berada di ruang ambang antara kepatuhan dan pembangkangan. Sementara itu, kematian Jalad menghadirkan trauma yang menyingkap dampak destruktif norma moral rigid. Akhir cerita memperlihatkan moralitas bersifat siklikal, diwariskan lintas generasi melalui narasi yang tidak pernah final.