Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Jiwa Keagamaan dan Implikasinya terhadap Perilaku Individu dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Islam Ayunira, Lia Martha
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 10 No. 1 (2025): Februari
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v10i1.3100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan dalam perkembangan jiwa keagamaan dan dampaknya terhadap perilaku individu, dengan fokus pada perspektif psikologi pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif dan teknik analisis interaktif menurut Miles, Huberman, dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal, seperti kurangnya pemahaman agama, pengaruh emosi, dan stres, serta faktor eksternal, seperti lingkungan keluarga, pendidikan agama, dan pengaruh media, berperan penting dalam gangguan perkembangan jiwa keagamaan. Dampaknya termasuk ketidakmampuan menjalankan ibadah dengan khusyuk, perilaku bertentangan dengan nilai-nilai agama, ketidakstabilan emosi, serta perilaku destruktif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan untuk memperbaiki pengajaran agama dan intervensi psikologis yang dapat mendukung perkembangan jiwa keagamaan yang sehat.
Analisis Problematika Anak Berkebutuhan Khusus Tunagrahita dalam Pembelajaran PAI di SMPLB Wiyata Dharma Pertiwi Ayunira, Lia Martha; Yunarti, Yuyun
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 4 No 01 (2022): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jsga.v4i01.4516

Abstract

Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu salah satu mata pelajaran wajib bagi seluruh jenjang pendidikan. Pendidikan agama Islam merupakan upaya dalam menyiapkan siswa untuk memahami, mengimani, dan mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al-Quran dan Al-Hadits. Namun saat ditelaah pada kondisi anak berkebutuhan khusus yag memiliki masalah dalam berbagai aspek, baik dari segi Phisics, menthal, emotional, dan social. Salah satu kekurangan yang terjadi, yaitu siswa tunagrahita mengalami keterbelakangan mental dan mempunyai banyak masalah saat mencapai hasil pembelajaran secara maksimal. Proses pembelajaran PAI di SMPLB Wiyata dhama pertiwi ini sudah meliputi tiga tahap pembelajaran, yaitu : tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir atau evaluasi. Problematika anak berkebutuhan khusus tunagrahita saat pembelajaran PAI di SMPLB Wiyata dharma pertiwi yaitu, siswa tunagrahita mudah lupa dan lamban dalam menerima materi pelajaran apapun yang diberikan oleh guru. Masalah tersebut meliputi sulitnya melafalkan niat melakukan suatu ibadah beserta bacaan shalat, niat puasa, dan belum bisa membaca huruf arab gandeng.
PENDAMPINGAN BACA TULIS AL-QUR’AN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DI TPA MARGOREJO Kartika, Marshanda Dwi; Rahelli, Yeti; Ayunira, Lia Martha; Fitriyana, Fitriyana; Sapruddin, Sapruddin
Pandalungan: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62097/pandalungan.v3i2.2188

Abstract

The Qur’anic literacy mentoring at Al-Ikhlas TPA Margorejo aims to improve children's skills in reading and writing the Qur’an, as well as their motivation to learn. Initial observations revealed challenges such as low interest, limited teaching methods, and lack of continuous mentoring. The program began with 5 participants and grew to 10. This activity used a descriptive approach based on the ABCD principles, employing interactive methods such as fun learning and prayer practice. The results indicate positive changes in children’s learning motivation, Qur’anic reading and writing skills, and participation in congregational prayer. The program also helped facilitators develop more effective teaching methods. Despite challenges like time constraints and varying understanding among participants, the activity successfully created an enjoyable learning environment and can be implemented to enhance Qur’anic literacy sustainably. This program is expected to significantly contribute to improving religious education quality in the community. Keywords: Fun learning, Learning motivation, Quranic literacy assistance
Peran guru dalam manajemen lingkungan belajar untuk menumbuhkan sikap kolaboratif siswa di sekolah dasar B, Suwarno; Yusbowo; Patimah, Siti; Firdianti, Arinda; Ayunira, Lia Martha; Khoerudin, Muhammad
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 8 No. 4 (2025)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v8i4.26779

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran guru dalam manajemen lingkungan belajar yang kondusif bagi kolaborasi, strategi yang digunakan untuk mendorong kerja sama siswa, serta dampak penerapan strategi kolaboratif terhadap perkembangan sikap kolaboratif siswa di kelas 3 SDN 2 Braja Indah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi modul ajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kerja sama. Guru tidak hanya mengatur ruang kelas secara efektif, tetapi juga memberikan peran yang jelas kepada siswa dalam setiap kegiatan kelompok, menciptakan suasana inklusif dan terbuka untuk diskusi. Strategi yang diterapkan oleh guru meliputi pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, permainan edukatif, dan simulasi peran, yang semuanya dirancang untuk mengembangkan keterampilan kolaboratif siswa. Dampak penerapan strategi tersebut sangat positif, terlihat dari peningkatan keterlibatan siswa yang sebelumnya pasif, berkembangnya keterampilan komunikasi dan kerja sama, serta tumbuhnya rasa empati dan kepercayaan di antara siswa. Penelitian ini menegaskan bahwa strategi kolaboratif yang diterapkan guru berperan penting dalam membentuk sikap kolaboratif siswa yang tidak hanya bermanfaat dalam konteks pembelajaran, tetapi juga dalam kehidupan sosial mereka di masa depan.