Hadi, Amanda La
Institut Agama Islam Negeri Kendari

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KEMAMPUAN CALON GURU DALAM MENGAJUKAN CONTEXTUAL WORD PROBLEMS TENTANG PENGURANGAN PECAHAN Hadi, Amanda La; Kadir, Kadir
Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017 Vol 1, No 1 (2017): Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.114 KB)

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi pengatahuan pedagogis dan konten (pedagogical content knowledge) calon guru tentang pengurangan pada pecahan.  Tigapuluh empat calon guru matematika diminta mengajukan contextual word problems yang solusinya dapat diperoleh dari menghitung 4/5 dikurangi dengan 2/3. Pengajuan masalah digunakan sebagai cara untuk mengevaluasi kompetensi profesional calon guru. Data terdiri dari protokol verbal bersama dengan catatan tertulis yang dibuat oleh subjek.  Penelitian ini merupakan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dari data yg diperoleh fokus pada mengidentifikasi struktur dari soal yang diajukan dan konteks seperti apa yang umumnya digunakan oleh subjek. Sedangkan analisis kuantitatif menghasilkan data dalam bentuk diagram dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks yang paling banyak digunakan dalam contextual word problems yang diajukan adalah pembagian kue, berat benda, dan pengukuran panjang. Struktur contextual word problems yang dihasilkan oleh calon guru matematika memiliki kelemahan dalam dua komponen yaitu: 1) dalam mengajukan konteks yang sesuai; dan 2) dalam memberikan informasi yang cukup sehingga solusi dari masalah yang diajukan dapat diperoleh dengan menerapkan konsep aritmatika 4/5 dikurangi dengan 2/3. Hasil ini menunjukkan temuan baru tentang kelemahan calon guru dalam pemahaman konsep aritmatika pecahan yang berpengaruh langsung dengan bagaimana mereka akan mengajarkan materi tersebut.Kata kunci—Calon Guru Matematika, Pengajuan Masalah, Kontekstual, Word Problems, Pengurangan Pecahan.
Kemampuan Calon Guru Dalam Mengajukan Soal Cerita Kontekstual Tentang Penjumlahan Pecahan La Hadi, Amanda; Cahyono, Edi; Kadir, Kadir
Jurnal Pembelajaran Berpikir Matematika (Journal of Mathematics Thinking Learning) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.684 KB) | DOI: 10.33772/jpbm.v2i2.6858

Abstract

Abstrak: Kelemahan siswa dalam memahami soal cerita khususnya pada materi pecahan, telah menjadi salah satu penghambat terbesar dalam perkembangan pembelajaran matematika di Indonesia. Berdasarkan hal ini, diperlukan adanya investigasi mendalam terhadap bagaimana guru dan calon guru dalam mengajarkan konsep pecahan dengan menggunakan soal cerita. Tigapuluh empat calon guru matematika diminta mengajukan soal cerita kontekstual yang solusinya dapat diperoleh dari menghitung  dtambah dengan . Data terdiri dari protokol verbal bersama dengan catatan tertulis yang dibuat oleh subjek.  Analisis kualitatif dari data yg diperoleh fokus pada mengidentifikasi struktur dari soal yang dihasilkan dan jenis konteks yang umumnya digunakan oleh subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks yang paling banyak digunakan dalam soal cerita yang diajukan adalah pembagian kue, berat benda, dan pengukuran panjang. Struktur soal cerita kontekstual yang dihasilkan oleh calon guru matematika memiliki kelemahan dalam dua komponen yaitu: 1) dalam mengajukan konteks yang sesuai; dan 2) dalam memberikan informasi yang cukup sehingga solusi dari masalah yang diajukan dapat diperoleh dengan menerapkan konsep aritmatika  dtambah dengan . Hasil ini menunjukkan temuan baru tentang kesulitan calon guru dalam konseptualasasi pecahan.Kata kunci: Calon Guru Matematika, Pengajuan Masalah, Kontekstual, Soal Cerita, Penjumlahan Pecahan Abstract: Students’ weakness in understanding story problem especially abaout fraction, has become one of the greatest obstacle on development of mathematics education in Indonesia. Based on this information, be required a deep investigations towards how a teacher or prospective teacher in teaching concepts of fractions used story problems. Thirty-four mathematics prospective teachers were asked to posing a contextual word problem whose solution could be found by computing  added by . The data consisted of verbal protocols along with the written notes made by the subjects. The qualitative analysis of the data was focused on identifying the structures of the problems produced and the type context commonly used by the subjects. The results suggest that the most frequent context used in soal cerita kontekstual proposed were cake division, weight of object, area measurement, and length measurement. The structure of soal cerita kontekstual produced by candidate teachers of mathematics were found to be weak in two components, namely: in proposing appropriate contexts; and 2) in give sufficient information so that solution of the problems could be obtained using arithmetic concepts of   added by . The study sheds new light on the teachers’ difficulties with conceptualization of fractions. Keywords: Prospective Teacher, Probem Posing, Contextual, Story Problem, Addition of Fractions.
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Multimedia Interaktif Tandri Patih; Halistin Halistin; Muhammad Syarwa Sangila; Imaludin Agus; Dedyerianto Dedyerianto; Amanda La Hadi; Nur Aini; La Ode Sardin; Samrin Samrin
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Volume 13 Nomor 2 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdbwv13i2.2330

Abstract

This article reports the result of semi-experimental study which aims to determine and assess the improvement of students’ mathematics learning outcomes after they are exposed to interactive multimedia-assisted problem-based learning model. The sample is 7th grade students at one of junior high school in Kendari. They were selected using cluster random sampling technique. Based on the result of data analysis using descriptive and inferential statistics, the interactive multimedia assisted-problem based learning can improve the students’ mathematics learning outcomes. The result of the study revealed the increase of the average after being taught with interactive multimedia assisted-problem based learning models with 21.2 units and the significance value of 0.00. Interactive multimedia-assisted-problem based learning can be an alternative for mathematical activeness and abilities, which have an impact on improving student mathematics learning outcomes.
Analisis Data Miskonsepsi Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Operasi Aritmatika Dasar Amanda La Hadi; Dedyerianto Dedyerianto
Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Volume 13 Nomor 1 2020
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/atdbwv13i1.1733

Abstract

Studi ini mengungkapkan bagaimana pemahaman siswa tentang aritmatika dasar dan mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi ketika mereka menyelesaikan masalah. Meskipun guru telah menjelaskan prosedur operasi aritmatika dasar pada bilangan cacah, bilangan bulat, dan pecahan sejak sekolah dasar, tetapi masih ada kesalahpahaman konsep di antara siswa. Miskonsepsi ini mayoritas terjadi pada operasi yang melibatkan pecahan. Perbedaan konsep antara apa yang dipahami oleh responden dalam proses belajar mereka dan ilmu pengetahuan telah menghasilkan persepsi yang salah. Dalam artikel ini, penulis menjelaskan analisis kesalahpahaman dalam konsep yang dilakukan siswa pada jenjang sekolah menengah pertama. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam pemberian tes pengetahuan dasar matematika dengan melibatkan 237 siswa kelas 7 dan 8 sebagai peserta di empat sekolah yang berbeda. Penelitian ini menemukan miskonsepsi yang dialami siswa dalam operasi aritmatika dasar yang berupa pengurangan dengan bilangan negatif, penjumlahan dan pengurangan pecahan, dan pembagian pecahanKata Kunci: analisis data; aritmatika dasar; bilangan bulat; miskonsepsi matematika;  pecahan 
The Responses of Mathematics Pre-Service Teachers Toward Online Lectures in the Covid-19 Era Imaludin Agus; Amanda La Hadi
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 2 (2020): November 2020, Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.677 KB) | DOI: 10.32939/ejrpm.v3i2.584

Abstract

Abstract. Covid-19 pandemic had affected in paradigm changing of learning from face-to-face to online learning. It was not easily adapted by educators or students. This study aims to assessed responses from mathematics pre-service teachers about online lectures during the covid 19 outbreak. The research was a descriptive survey design that was conducted on 75 selected semester II-VI of math students in IAIN Kendari. Responses were obtained by questionnaires and interviews that further were collected, sorted, and categorized base on an online lecture platform. Our finding reveals that WhatsApp becomes the most entry and frequently platform that used in lectures (65.3%), followed by Google Classroom (18.7%), YouTube (2.7%), e-mail (2.7%), Facebook (1.3%), and a combination of several media (9.3%), while Zoom in the least preferred. The obstacles faced by students during online learning were poor internet connection, internet quota requirements, and limited online lecturing equipment. However, the possibility to study anywhere (home, garden, beach, etc.) and flexible learning time is the ease gained by the students in these methods. Meanwhile, in terms of effectiveness, we found some different responses including very effective (1.3%), effective (12%), less effective (78.7%), ineffective (2.7%), and very ineffective (5.3%). Generally, most mathematics students (60%) responded they want to meet face to face, and only 2.7% of them want online learning, and (37.3%) want blended learning. Based on these results, blended learning could be a choice in the lecture by more attractive online media. Abstrak. Pandemi covid-19 berdampak pada perubahan paradigma belajar dari tatap muka menjadi pembelajaran online. Hal ini tidak mudah diadaptasi oleh pendidik maupun peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan calon guru matematika tentang perkuliahan online di era pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan sampel dipilih secara purposive sebanyak 75 mahasiswa tadris matematika IAIN Kendari semester II-VI. Data diperoleh dengan menggunakan angket dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengurutkan, dan mengkategorisasi. Berdasarkan data tersebut diperoleh bahwa platform online yang sering digunakan dalam perkuliahan diera covid-19 adalah WhatsApp (65,3%), google clasroom (18,7%), YouTube (2,7%), e-mail (2,7%), facebook (1,3%), dan kombinasi beberapa media (9,3%), dengan WhatsApp sebagai media online yang paling disukai dan Zoom yang tidak disukai. Hambatan yang dihadapi mahasiswa selama pembelajaran online yaitu jaringan internet yang terbatas, membutuhkan quota internet yang banyak, dan perangkat perkuliahan online yang minim, sedangkan kemudahan yang diperoleh yaitu dapat belajar dimana saja (rumah, kebun, pantai, dll) serta waktu belajar yang tidak terbatas. Keefektifan perkuliahan online yaitu sangat efektif (1,3%), efektif (12%), kurang efektif (78,7%), tidak efektif (2,7%) dan sangat tidak efektif (5,3%). Secara umum, mahasiswa tadris matematika memberikan tanggapan bahwa ketika pandemi covid-19 berakhir (60%) mahasiswa menginginkan tatap muka, (2,7 %) menginginkan online, dan (37,3%) mengingikan blended learning. Berdasarkan hasil tersebut maka blended learning bisa menjadi alternatif pilihan dalam proses perkuliahan dengan mempergunakan media online yang lebih menarik.
Matematisasi Pasar: Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education Untuk Meningkatkan Minat Siswa Pada Matematika Risky Nur Fatimah; Amanda La Hadi; Sri Anandari Safaria
Primatika : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/primatika.v11i2.1391

Abstract

Penggunaan konteks yang sesuai pada pembelajaran matematika merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk membuat pembelajaran matematika dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa serta dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar. Penelitian ini menerapkan pendekatan Realistic Mathematics Education pada materi Aritmatika Sosial dengan menggunakan konteks pasar dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa terhadap matematika. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Solomon Four-Group Design. Sampel penelitian adalah 28 siswa SMP di Kabupaten Konawe Selatan. Pada kelas eksperimen, siswa dibawa langsung ke pasar tradisional untuk mempelajari konsep untung, rugi, rabat, bruto, tara, dan netto. Sedangkan, untuk mempelajari konsep diskon dilakukan lewat pasar digital. Hasil penelitian ini menunukan bahwa terdapat perbedaan minat siswa pada matematika antara kelompok yang diberikan perlakuan (treatment) dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil uji lanjut diperoleh bahwa setiap group memiliki perbedaan yang signifikan tentang tingkat minat siswa terhadap matematika. Terjadinya peningkatan nilai minat pada kedua group yang diberikan pendekatan RME baik yang diberi pre tes maupun yang tidak diberi pre tes menunjukan bahwa perubahan yang terjadi karena perlakuan, bukan karena adanya pre tes. Temuan ini menujukkan bahwa penerapan pendekatan RME efektif untuk meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran matematika.
Pendampingan Pembelajaran Geometri Sekolah Berbasis Geogebra Pada Masa Pandemi Melalui Kanal Youtube Amanda La Hadi; Samsinar Amir; Sri Rahayu Alam; Resky Nur Fatimah; Puguh Resmono
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022): Edisi November 2022
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v4i1.28

Abstract

Penurunan hasil belajar siswa terjadi selama masa pandemi khususnya untuk mata pelajaran matematika. Salah satu topik dalam matematika yang mengalami kendala ketika dilakukan pembelajaran jarak jauh adalah geometri. Baik guru maupun siswa mengalami kesulitan ketika topik mata pelajaran masuk ke dalam materi ini. Aplikasi Geogebra dapat membantu dalam mengajarkan Geometri baik secara vertikal maupun horizontal. Kelebihannya pada pembelajaran jarak jauh adalah aplikasi ini dapat digunakan secara online serta dapat diunduh kedalam smartphone. Menindaklanjuti hal ini kami melaksanakan program pendampingan pembelajaran geometri untuk materi-materi sekolah menengah menggunakan aplikasi Geogebra dalam bentuk video tutorial. Program ini dipilih karena melihat dari aset yang dimiliki oleh guru dan siswa yaitu smartphone yang dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang masif. Selain itu, penggunaan aplikasi Geogebra juga akan meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam pembelajran materi geometri secara daring. Kanal Youtube digunakan sebagai sarana untuk mengunggah video tutorial yang dibuat. Kelebihan dari platform ini adalah kemudahan dalam akses, tidak membutuhkan kuota data yang besar, dapat disimpan dalam bentuk offline sehingga dapat disaksikan secara berulang tanpa menggunakan jaringan, memungkinkan adanya interaksi lewat kolom komentar, dan kemudahan proses sharing baik antara guru dan siswa, sesama guru, maupun sesama siswa.
Pengembangan, Validasi, dan Evaluasi Skala Minat Matematika untuk Remaja Amanda La Hadi; Tandri Patih; Halistin Halistin
Jurnal Tadris Matematika Vol 6 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/jtm.2023.6.1.129-144

Abstract

This study aims to develop and validate a multidimensional instrument that will measure the interest in mathematics among Indonesian adolescents (aged 12-21 years). The developed instrument must meet psychometric standards in terms of content, construct, and concurrent validity. This instrument is called the “Skala Minat Matematika Remaja” (SMMR). The existence of SMMR is important because: (1) it is based on a validated structure and content of interest in the literature, (2) it accommodates the measurement of interest during adolescence, and (3) it specifically measures mathematics interest, which will be useful in the mathematics learning process. Three sample groups were taken from secondary school to university level to complete the SMMR instrument. A quantitative approach was used to test three types of validity. Construct validity was tested using exploratory and confirmatory factor analyses. Exploratory factor analysis (EFA) resulted in a 20-item SMMR with four dimensions (engagement, knowledge, emotions, and value) that explained 58% of the total variance. This indicates that the selected items can effectively explain the four dimensions of interest. Furthermore, confirmatory factor analysis (CFA) on the third sample group confirmed that SMMR is suitable for application among different groups of adolescents. SMMR scores showed a significant negative relationship between interest and age. This relationship indicates that SMMR has good concurrent validity.
Integration of Scouting Methods and Islamic Arts: Realizing the Student Profile of Pancasila Through Geometry Learning Amanda La Hadi; Selvy Angraeni
Jurnal Amal Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/japend.v5i1.105

Abstract

This study addresses the challenges of teaching geometry in Indonesian secondary schools by developing innovative instructional materials that integrate Islamic Art and scouting methods. This research adopts an Educational Design Research approach, focusing on the final assessment phase to develop and test geometry learning tools in junior high schools. These tools include modules, teaching materials, and student worksheets that incorporate Islamic Art from local mosques in Kendari City and employ the scouting method, which emphasizes experiential learning and group collaboration. The study demonstrates that integrating Islamic Art and scouting methods enhances students' competencies in alignment with the Profil Pelajar Pancasila (P3) program, which aims to develop character traits such as faith, global diversity, independence, cooperation, critical thinking, and creativity. Field testing in two schools showed that students using these materials achieved high average scores across all P3 indicators, affirming the approach's effectiveness. This research highlights the potential of context-based, culturally relevant instructional materials to improve geometry education and foster essential character traits in students. Future studies should further explore broader applications of these methods to validate their effectiveness in diverse educational settings.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTU APLIKASI GEOGEBRA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA Elvianti, Elsa; Safaria, Sri Anandari; Agus, Imaludin; Dedyerianto, Dedyerianto; Hadi, Amanda La
Math Educa Journal Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mej.v7i2.6760

Abstract

One of learning media which is using in Problem-based learning that can improve students' conceptual understanding ability is GeoGebra. This study aims to: 1) describe the students' understanding of the concepts of SMA Negeri 1 Oheo. 2) determine the effect of problem-based learning assisted by the GeoGebra application on students' conceptual understanding at SMAN 1 Oheo. This research is pre-experimental research. The sampling technique uses simple random sampling. Class XI MIA as a research class. The data collection technique consists of students' conceptual understanding tests seen from the indicators explaining, understanding and concluding, as well as teacher observation sheets. The results of this study indicate that: 1) Students' conceptual understanding at SMAN 1 Oheo is in the high category where indicators of students being able to explain abstract concepts into a model have a 100% presentation, indicators of students being able to recognize and understand the main idea of a communication have a presentation 91.30%, and the student's indicator of being able to conclude from something that is already known material has an achievement of 78.26. 2) There is an effect of problem-based learning assisted by the GeoGebra application on students' understanding of concepts at SMAN 1 Oheo